Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Rolls
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Nurahma Ruliantia S.
240210120019
Alia Sulistyanti
240210120020
Mareta Ayu S.
240210120021
Sabrina Sattwika
240210120022
Asyifa Fitrisari
240210120023
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
JATINANGOR
2015
BAHAN BAKU
PROSES
PRODUK AKHIR
Mixing I
2. Air
Selain air, cairan yang dapat digunakan
dalam pembuatan roti adalah susu segar,
sari buah-buahan dan lain-lain. Fungsi air
adalah membentuk gluten pada saat air
dicampur dengan tepung terigu. Selain itu
air juga berfungsi mengontrol kepadatan
Bench Rest
Setelah
mengalami
pembentukan,
selanjutnya adonan perlu diistirahatkan
selama 15-20 menit. Pada tahap ini,
jaringan gluten yang sudah menjadi elastis
pada proses kneading, akan beristirahat dan
extensible.
menghasilkan
gas
CO2,
memudahkan
Final Shaping
Setelah adonan telah dibentuk, perlu
aroma khas pada roti.
beristirahat untuk waktu yang singkat
sebelum membentuk akhir . Sisanya bangku
4. Minyak/Butter
biasanya 15-20 menit panjang dan selama
Butter atau mentega terbuat dari lemak
waktu itu , jaringan gluten , yang telah
susu hewan, mengandung 83% lemak susu, dibuat lebih elastis melalui penanganan ,
akan rileks dan menjadi lebih extensible .
14% air, 3% garam. Tekstur mentega sangat
pembentukan gluten dan memberi rasa dan
5. Gula
Gula merupakan salah satu bahan yang
diperlukan pada pembuatan roti, berfungsi
sebagai sumber energi bagi ragi, memberi
rasa manis, memberi warna kecoklatan,
melembutkan gluten, sehingga roti lebih
empuk, memperpanjang umur simpan roti.
Jenis-jenis gula : granulated sugar (gula
pasir), castor sugar (gula pasir berbutir Baking
halus), icing sugar (gula halus atau gula Pada tahap iniadonan akan mengalami
bubuk), brown sugar (gula tanjung dari sari banyak perubahan fisik, kimia, dan biologis
antara lain sebagai berikut:
tebu), palm sugar (palm swiker), glucose
a. Pada awal pemangganan ( 5-6 menit)
sugar (sirup kental dari buah-buahan), corn
terjadi peningkatan volume adonan.
syrup (gula jagung).
b. Terjadi penguapan air dari adonan roti.
Ragi/Yeast
Gula
Fungsi
Tepung terigu adalah bahan utama dalam
pembuatan roti. Jenis tepung terigu yang
paling tepat dalam pembuatan roti ialah
tepung terigu jenis high protein flour
dengan kandungan gluten di atas 12,5 %.
Kandungan glutennya yang tinggi akan
membentuk jaringan elastis selama proses
pengadukan. Pada tahap fermentasi gas
yang terbentuk oleh yeast akan tertahan
oleh jaringan gluten, hasilnya adonan roti
akan mengembang besar dan empuk
teksturnya.
Ragi merupakan mikroorganisme, suatu
makhluk hidup berukuran kecil, biasanya
dari jenis Saccharomyces Cerevisiae yang
digunakan dalam pembuatan roti ini. Ragi
berfungsi mengembangkan adonan dengan
menghasilkan gas CO2, memudahkan
pembentukan gluten dan memberi rasa dan
aroma khas pada roti.
Gula merupakan salah satu bahan yang
diperlukan pada pembuatan roti, berfungsi
sebagai sumber energi bagi ragi, memberi
rasa manis, memberi warna kecoklatan,
melembutkan gluten, sehingga roti lebih
empuk, memperpanjang umur simpan roti,
mengaut fermentasi, dan menambah nilai
gizi.
Jenis-jenis gula: granulated sugar (gula
pasir), castor sugar (gula pasir berbutir
halus), icing sugar (gula halus atau gula
bubuk), brown sugar (gula tanjung dari sari
tebu), palm sugar (palm swiker), glucose
sugar (sirup kental dari buah-buahan), corn
syrup (gula jagung).
No
Bahan Baku Utama
4
Air
Minyak/Butter
Fungsi
Selain air, cairan yang dapat digunakan
dalam pembuatan roti adalah susu segar,
sari buah-buahan dan lain-lain. Fungsi air
adalah membentuk gluten pada saat air
dicampur dengan tepung terigu. Selain itu
air juga berfungsi mengontrol kepadatan
adonan dan membantu penyebaran bahanbahan lain agar dapat tercampur rata. Air
yang digunakan dalam pembuatan adonan
roti, adalah air dengan pH normal (air
minum) atau air dingin (air es) sehingga
mendapatkan hasil roti yang maksimal.
Proses penggunaan air dalam pembuatan
roti maksimum 60% dan pH air yang
digunakan berkisar 5,5 6. Apabila pH air
terlalu rendah (asam) maka akan
mengganggu aktivitas ragi dan gluten akan
semakin kuat sehingga ragi tidak dapat
mereduksi tepung.
Butter atau mentega terbuat dari lemak susu
hewan, mengandung 83% lemak susu, 14%
air, 3% garam. Tekstur mentega sangat
lembut di suhu ruang, aroma susu, mudah
meleleh di suhu hangat, warnanya kuning
pucat (lebih muda dari margarin).
Jenis butter terbagi atas dua jenis yaitu
salted butter dan unsalted butter. Salted
butter yaitu butter yang mengandung
garam, sehingga rasanya asin. Unsalted
butter yaitu butter tanpa penambahan
garam sehingga mempunyai rasa netral dan
di dalam Pastry Produk dipergunakan
sebagai bahan campuran dalam pembuatan
adonan.
Flour,
Yeast,
Sugar
Mixing I
Water
Oil
Mixing II
Kneading
Primary
Fermentati
on
Divide and
Pre-shape
Bench Rest
Final
Shaping
Final
Fermentati
on
Scoring
Baking
Cooling
Keterangan
Mixing I
Proses pencampuran pertama
merupakan proses pencampuran
bahan-bahan kering, Pencampuran
pertama
bertujuan
untuk
menggabungkan seluruh bahan
kering.
Jika
dilakukan
pencampuran
bahan
kering
maupun bahan basah secara
bersamaan maka adonan yang
terbentuk tidak akan tercampur
dengan baik.
Mixing II
Proses
pencampuran
kedua
merupakan proses pencampuran
bahan
kering
yang
sudah
tercampur dengan baik dengan
bahan basah. Pencampuran kedua
bertujuan untuk mengembangkan
struktur adonan.
Kneading
Kneading
bertujuan
untuk
memasukan
udara
dan
mengembangkan gluten. Kneading
dapat dilakukan secara manual
dengan menggunakan tangan
maupun menggunakan mixer.
Primary Fermentation
Primary fermentation disebut juga
proofing. Pada tahap ini, ragi
mulai melakukan peranannya
mengubah gula menjadi karbon
dioksida, alkohol dan asam
organik. Suhu dan RH untuk
ruangan fermentasi diatur pada
30oC dengan RH 75%.
Rolls
Keterangan
Baking
Pada tahap iniadonan akan
mengalami banyak perubahan
fisik, kimia, dan biologis antara
lain sebagai berikut:
a. Pada awal pemangganan ( 5-6
menit) terjadi peningkatan volume
adonan.
b. Terjadi penguapan air dari
adonan roti.
c. Terjadi denaturasi protein dan
gelatinisasi pati.
d. Terjadi inaktivasi yeast,
sehingga pada saat ini adonan
tidak boleh disentuh karena akan
mengakibatkan collapse.
e. Terjadi reaksi pencokelatan
karena proses karamelisasi gula
dan reaksi maillard.
Cooling
Pada tahap ini tekstur, rasa, dan
aroma rolls akan meningkat.
Setelah dipanggang, roti tidak
boleh langsung dikemas karena
masih terjadi penguapan air yang
akan mengakibatkan pengembunan
di dalam kemasan.
C. PRODUK AKHIR
Jenis Produk
Karakteristik
1. Hard Roll
1. Karakteristik bagian luar
Volume besar, warna kulit
Roti ini ada di seluruh benua Eropa,
kuning kecoklatan, warna kulit roti
Amerika dan Australia yang memiliki
merata, bentuk simetris, renyah, dan
adonan yang sama dengan Baguette
bersih.
dengan tekstur keras berbentuk bulat,
lebih kecil dari Roti Burger, memiliki rasa
2. Karakteristik bagian dalam
yang asin, biasa disajikan sebagai sarapan
Remahnya halus dan seragam,
pagi atau sebagai peneman soup.
teksturnya lembut dan elastis, warna
Termasuk ke dalam Plain bread karena
remah terang, rasanya enak, dan
merupakan Jenis Roti paling sederhana
bersih.
atau bisa disebut bentuk dasar Roti.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. The 10 Steps of Bread Making. Terdapat pada:
http://www.lepainquotidien.com (Diakses pada tanggal 17 Maret 2015).
Canaan, A. 2010. A Baking Mistake of Not Separating the Wet & Dry Ingredients.
Terdapat pada : http://everydaylife.globalpost.com/baking-mistake-notseparating-wet-dry-ingredients-30179.html. (Diakses pada tanggal 17
Maret 2015).
Kartika,
P.
2011.
Fermentasi
Roti.
Terdapat
pada
:
http://www.academia.edu/4359263/fermentasi_roti. Diakses pada tanggal
17 Maret 2015).