Anda di halaman 1dari 16

RHODOPHYTA

(Alga Merah)
Disusun oleh kelompok 3 :
1.Nurul Mahmuda
(121810401008)
2.Ika Wahyuni
(121810401040)

Ciri-ciri
Rhodophyta berwarna merah sampai ungu, kadangkadang juga pirang kemerah-merahan.
Kromatofor, mengandung klorofil-a dan karotenoid,
tetapi warna itu tertutup oleh zat warna merah yang
mengandung fluoresensi, yaitu fikoeretin.
Hasil asimilasi berupa tepung floridae (mirip glikogen)
dan floridosida (senyawa gliserin dan galaktosa) serta
tetes minyak. Kadang terdapat pirenoid.

Rhodophyta mayoritas bersifat autotrof, hidup


dalam

air

laut,

hidupnya

sebagai

bentos,

melekat pada suatu substrat dengan benangbenang pelekat atau cakram pelekat.
Dinding

sel

ganggang

merah

terdiri

atas

selulosa (sebelah dalam) dan pektin berlendir


(sebelah luar).
Bentuk talus beranekaragam dengan jaringan
tubuh yang belum bersifat parenkim tetapi
hanya berupa plektenkim

Habitat

Sebagian

besar

alga

merah

hidup

di

laut,

banyak terdapat di laut tropika.


Sebagian kecil hidup di air tawar yang dingin
dengan aliran deras dan banyak oksigen. Selain
itu ada pula yang hidup di air payau.
Kebanyakan hidup di laut dalam yang hanya
dapat

dicapai

oleh

cahaya

bergelombang

pendek.
Alga merah yang banyak ditemukan di laut
dalam adalah Gelidium dan Gracilaria, sedang

Klasifikasi Rhodophyta
Adapun klasifikasi dari alga
merah adalah sebagai berikut :
Kingdom : Protista
Divisi
: Rodophycophyta
Classis
: Rodophyceae

Terdiri dari 2 sub kelas yaitu :


Sub class Bangioideae yang
mempunyai 3 ordo
Sub class Florideophycidae yang
mempunyai 10 ordo

Sub kelas Bangioideae


Kelas Bangieaea
Talus berbentuk benang, cakram atau pita dengan tidak ada
percabangan yang beraturan
Pembiakan vegetatif dengan monospora yang dapat memperlihatkan
gerakan ameboid.
Anteridium menghasilkan gamet jantan yang disebut spermatium
Dalam golongan ini termasuk suku Bangiaceae, yang membawahi
antara lain : Ganggang tanah Porpyridium cruentum dan Ganggang
laut Bangia artropurpurea

Ordo
Porphyridiales

Bangiales

Compsopogonales

Compsopogon oishii

Sub class Florideophycidae


Talus ada yang masih sederhana, tapi umumnya
hampir selalu bercabang-cabang dengan beraturan
dan mempunyai beraneka ragam bentuk, seperti
benang, lembaran-lembaran
Percabangannnya menyirip atau menggarpu
Tiap anteridium menghasilkan satu gamet betina
yang oleh karena tidak dapat bergerak tidak
dinamakan spermatozoid tetapi spermatium
Gametangium betina dinamakan karpogonium,
terdapat pada ujung-ijung cabang lain daripada
cabang talus yang mempunyai anteridium

Suatu karpogonium terdiri atas satu sel panjang, bagian


bawahnya membesar seperti botol, bagia atasnya berbentuk
gada atau benang dan dinamakan trikogen
Terdapat pergiliran antar 3 keturunan dalam daur hidupnya
yaitu :
Gametofit yang haploid, yang mempunyai anteridium dan
karpogonium
Karposporofit yang diploid, mengeluarkan karpospora
diploid
Tetrasporofit, yang habitusnya menyerupai gametofit
(keturunan pertama), akan tetapi tidak mempunyai alat-alat
seksual, melainkan mempunyai sporangium yang masingmasing mengeluarkan 4 spora (tetraspora)
Species : Callithamnion corymbosum

Ordo
Cryptonemiales

Rhodymeniales

Corallinales

Ceramiales

Gigartinales

Batrachospermales

Palmariales

Gelidiales

Nemaliales

Bonnemasoaeles.

Reproduksi

Seksual
Reproduksi

antheridium

seksual

dengan

dan

arkegonium

ujungujung

cabang

menghasilakn

gamet

spermatium

dan

pembentukan

talus.
jantan

betinanya

terdapat pada ujung arkegonium.

pada

Antheridium
yang

berupa

karpogamium

Alat reproduksi seksualnya yaitu gamet jantan tidak


berflagel disebut spermatia, mereka diangkut secara
pasif menuju alat kelamin betina karpogonium.
Beberapa Rhodophyta mempunyai zigot yang
membelah langsung menjadi spora (karpospora).

Aseksual
Perkembangbiakan aseksual dengan aplanospora
(spora tak bergerak/ spora tidak berflagel), dan
dengan fragmentasi thallus.

Peranan Rodophyta
Agarophyte

Karagenan

Bahan Obat-Obatan

Anda mungkin juga menyukai