Disusun oleh :
Kelompok IX
Dimas Satrio Wibisono (13314123)
Fikri Prasetyo Wicaksono (14314218)
Gilang Faqqih Bargowo (14314545)
Kukuh Prakosa (15314929)
Kelas 1TA01
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
Mata Kuliah : Teknologi Bahan Kontruksi
Dosen : Relly Andayani
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Beton Precast (Beton Pracetak) ini dengan baik. Kami sangat berharap makalah ini
dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai
Beton Precast (Beton Pracetak). Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Daftar Isi
Kata Pengantar1
Daftra Isi ....2
BAB 1 Latar Belakang ...3
BAB 2 Tujuan 4
BAB 3 Permasalahan .4
BAB 4 Pembahasan ...5
BAB
5
..11
Penutup
~ Kesimpulan
~ Saran .
Daftar Pustaka ...12
BAB 1
Latar Belakang
Pada saat ini, industri konstruksi sudah sangat berkembang. Tidak hanya menitik
beratkan pada segi kekuatan dan kestabilan struktur, namun juga sangat memperhatikan
segi ekonomis, praktis, dan ketepatan waktu. Pemakaian beton pracetak (pre-cast) dalam
perencanaan struktur suatu gedung merupakan salah satu alternatif untuk mencapai hal
tersebut.
Dalam persaingan ekonomi yang semakin ketat dewasa ini, dimana gedung
merupakan salah satu sarana untuk melaksanakan kegiatan perekonomian, dituntut untuk
semakin cepat didalam proses pelaksanaan konstruksinya terutama untuk bangunan
bangunan komersial seperti : Hotel, Kantor, Pusat Perdagangan dan bangunan komersial
lainnya, karena kecepatan pelaksanaan pekerjaan berarti pula kecepatan di dalam
pengembalian investasinya.
Dengan kemajuan teknologi dan factor efisiensi waktu yang menjadi prioritas
utama dalam pelaksanaan proyek konstruksi, maka banyak upaya dilakukan untuk
menuju kea rah itu, antara lain berupa penerapan Beton Precast (Beton Pracetak)
sebagai komponen struktur bangunan.Penggunaan Beton Precast (Beton Pracetak)
juga merupakan tantangan industrialisasi yang menuntut hasil kerja yang efisien, efektiv,
bermutu dan ekonomis. Selain itu dengan system praceta pengendalian kualitas tiap
proses produksi komponen beton pracetak lebih mudah dilakukan sehingga
dihasilkannya struktur bangunan dengan presisi tinggi, keuntungan lain yang dimiliki
beton pracetak adalah sebagai metode kontruksi masa depan dengan dibuatnya
komponen struktur bangunan secara manufacturing membuat materi beton menjadi lebih
murah dan juga memotivisir daya inovatif dalam desain dan metode pelaksanaannya.
BAB 2
Tujuan
Makalah ini diharapkan dapat diperleh gambaran sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
BAB 3
Permasalahan
Struktur Gedung beton bertulang dengan system cetak di tempat dapat terdiri dari
pelat lantai menerus yang dicetak menjadi satu kesatuan monolit dengan balok balok
penumpunya. Pelat lantai merupakan panel-panel beton bertulang yang mungkin
bertulangan dua arah atau satu arah saja, tergantung system tergantung system
strukturnya. Apabila nilai perbandingan antara panjang dan lebar plat tidak lebih dari
dua,maka digunakan penulangan dua arah. Pada system struktur bentang menerus
demikian kontinuitas penulangan plat dan penulangan plat dengan balok dapat terjaga
dengan baik. Dengan demikian system plat secara keseluruhan menjadi satu kesatuan
membentuk rangka bangunan kaku statis tak tertentu yang sangat kompleks.
Tidak demikian halnya dengan gedung yang menggunakan elemen pracetak pada
struktur lantainya, ini dikarenakan dari sisi produksi dan factor transportasi yang
mempunyai keterbatasan maka ukuran/ dimensi serta berat mempunyai keterbatasan pula,
sehingga struktur pelat lantai terdiri dari segmen-segmen komponen pelat lantai beton
pracetak yang disambung satu sama lainnya yang membentuk suatu system koordinasi
modular. Walaupun demikian metode konstruksi modular koordinasi mempunyai
beberapa keuntungan disamping itu juga ada beberapa kekurangannya.
BAB 4
Pembahasan
Beton Precast (Beton Pracetak) merupakan beton yang dicetak dengan ukuran
yang sudah ditentukan atau disesuaikan dengan aplikasi kerja sehingga bias menghemat
biaya dan efisien waktu. kemudian beton yang dicetak tersebut akan diangkut dan
dipasang ke tempat lokasi konstruksi bangunan.
Bekisting merupakan sarana struktur beton untuk mencetak beton baik ukuran atau
bentuknya sesuai dengan yang direncanakan, sehinggabekisting harus mampu berfungsi
sebagai struktur sementara yang bisa memikul beratsendiri, beton basah, beban
hidup dan peralatan kerja.
h. Perawatan beton
i. Pemindahan, penyimpanan dan transportasi produk
j. Pencatatan ( record keeping )
~Tahap Pascaproduksi
Terdiri dari tahap penanganan ( handling ), penyimpanan ( storage ), penumpukan
(stacking), pengiriman (transport) dan tahap pemasangan di lapangan ( site erection )
Transportasi jalan raya sangat cocok untuk skala pembangunan dengan site yang luas
Sangat tergantung pada persyaratan legal Negara setempat khususnya dalam persyaratan : lebar,
ketinggian, panjang dan beban objek yang diangkut
Desain yang dibuat harus mempertimbangkan keadaan ini. Apabila komponen tidak
memenuhi maka ia membutuhkan biaya tambahan dalam kesulitan transportasi disamping
membutuhkan pengawalan khusus petugas jalan raya
Panjang maximum unit precast yang diisyaratkan dalam satu angkutan tidak melebihi 30 m
Transportasi angkutan yang rendah ( biasanya untuk panel dinding dan lantai memiliki
kemampuan angkut 250 ton
Untuk objek angkut panel dinding dan lantai sangat cocok menggunakan kendaraan
yanmg dilengkapi dengan kerangka khusus yang dapat mendukung dan melindungi
objek angkut.
Untuk objek yang panjang dan beban yang lebih besar dapat menggunakan dua gerobak
yang dihubungkan oleh beton precast
BAB 5
Penutup
~ Kesimpulan
Dengan penggunaan elemen pracetak pada gedung betingkat akan didapat banyak
keuntungan , diantaranya adalah kualitas beton, waktu pelaksanaan dapat dipercepat
yang pada akhirnya dapat menghemat biaya total konstruksi bangunan.
Sistem pracetak dapat dipergunakan pada berbagai permodelan struktur, salah
satunya adalah permodelan sebagai Building Frame System dimana perencanaan
elemen frame dimungkinkan menggunakan elemen pracetak untuk mencapai sifat
permodelan struktur yang dikehendaki. Pelaksanaan metode pracetak sangat
dimungkinkan untuk dilaksanakan, namun membutuhkan ketelitian dan keahlian dalam
proses pembuatan hingga pemasangannya.
~ Saran
1. Perlunya pengembangan teknologi dan riset tentang beton pracetak serta
memasyarakatkan penggunaan metode pracetak pada jasa konstruksi di Indonesia.
2. Perlu dibuatnya standar perencanaan Beton Pracetak di Indonesia sehingga dengan
demikian pracetak akan lebih banyak dapat diterapkan.
3. Demi efektifitas dan efisiensi dari metode pracetak , pembatasan jumlah elemen
seragam yang dibuat perlu diperhatikan.
Daftar Pustaka
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10703-Conclusion.pdf
http://eprints.undip.ac.id/34373/6/2132_chapter_II.pdf
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/558/jbptitbpp-gdl-hazairinni-27871-2pagesfr-1.pdf
http://beta.lecture.ub.ac.id/files/2014/02/PENDAHULUANPRACETAK1.pdf
http://betonflyslab.com/news/pengertian-beton-precast.php
http://www.sementigaroda.com/blog/untung-rugi-beton-pracetak-2/