Anda di halaman 1dari 21

AKNE VULGARIS

Akne vulgaris adalah peradangan kronik folikel


pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo,
papul, pustul, dan kista. Predileksi akne vulgaris pada
daerah-daerah wajah, bahu bagian atas, dada, dan
punggung.
Ada empat hal penting yang berhubungan dengan
terjadinya akne yakni, peningkatan sekresi sebum,
adanya keratinisasi folikel, bakteri, dan peradangan
(inflamasi)

ETIOPATOGENESIS
Akne vulgaris dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Penyebab yang pasti belum diketahui secara
jelas, namun terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan, antara lain :
1.

Sebum

2.

Bakteri

3.

Herediter

4.

Hormon

5.

Kosmetik

6.

Diet

7.

Iklim

8.

Faktor iatrogenik

Patogenesis
Patogenesis akne vulgaris sangat kompleks, dipengaruhi
banyak faktor dan kadang-kadang masih kontroversial.
Ada empat hal penting yang berhubungan dengan
terjadinya akne, yakni peningkatan sekresi sebum,
adanya keratinisasi folikel, bakteri, dan peradangan
(inflamasi).

GEJALA KLINIS
Akne vulgaris merupakan penyakit inflamasi kronik dari
folikel pilosebacea yang memiliki karakteristik komedo,
papul, pustul, dan nodul. Komedo merupakan lesi primer
dari akne.
Predileksi akne umunya pada wajah, leher, badan bagian
atas, dan lengan atas. Pada wajah hal tersebut paling
sering terjadi pada pipi, dan sebagian kecil pada hidung,
dahi, dan dagu. Telinga dapat terlibat, dengan komedo
yang besar pada concha, kista pada lobus, dan kadangkadang komedo dan kista pre dan retro-aurikuler. Pada
leher khususnya pada daerah nuchae, lesi kistik yang

KLASIFIKASI
Akne pada umumnya diklasifikasikan berdasarkan tipe
(komedoal/papular, pustular/noduokisitk) dan/atau beratnya
penyakit ( ringan/sedang/sedang-berat/ berat). Lesi kulit dapat
digambarkan sebagai inflamasi dan non-inflamasi.
Klasifikasi sederhana
Akne ringan ( Mild akne )
Akne sedang (Moderate akne )
Akne sedang berat (Moderately severe
akne )
Akne sangat berat (Very severe akne )

FDA global grade


Grade 0 : Kulit yang bersih tanpa lesi inflamasi
atau non-inflamasi
Grade 1 : Hampir bersih dengan lesi inflamasi
atau non-inflamasi
Grade 2 : Ringan, grade 1 ditambah dengan
beberapa lesi non-inflamasi dengan sangat
sedikit lesi inflamasi yang ada ( papul/pustul,
tidak ada lesi nodular )
Grade 3 :Sedang, grade 2 ditambah dengan
banyak lesi non-inflamasi dan mungkin terdapat
beberapa lesi inflamasi, tetapi tidak lebih dari
satu lesi nodular
Grade 4 : Berat, grade 3 ditambah dengan

Akne vulgaris grade 1

Akne vulgaris grade 2

Akne vulgaris grade 3

Akne vulgaris grade 4

DIAGNOSIS
Diagnosis akne vulgaris dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisis, dan tes laboratorium.
Berdasarkan anamnesis, akne vulgaris biasanya terjadi pada saat
pubertas, tetapi gejala klinis yang muncul sangatlah bervariasi.
Perempuan mungkin memperhatikan bentuk yang berfluktuasi
berdasarkan siklus mensturasinya.
Pada pemeriksaan fisis akne non-inflamasi tampak sebagai komedo
terbuka dan tertutup. Lesi inflamasi dimulai dengan adanya
mikrokomedo tetapi dapat berkembang menjadi papul, pustul,
nodul, atau kista. Kedua tipe lesi ditemukan pada area dengan
glandula sebacea yang banyak.

DIAGNOSIS BANDING
Meskipun terdapat satu jenis lesi yang dominan, akne
vulgaris didiagnosis dengan adanya beberapa variasi dari
lesi akne (komedo, pustul, papul, dan nodul) yang
erdapat pada wajah, punggung, dan dada. Diagnosis
banding akne vulgaris antara lain erupsi akneiformis,
rosasea, dan dermatitis perioral.

PENATALAKSANAAN
Terapi akne vulgaris terdiri atas terapi sistemik, topikal,
fisik, operasi dan diet.

PROGNOSIS
Akne pada wanita biasanya berfluktuasi berkaitan
dengan siklus haid dan biasanya bermunculan sesaat
sebelum menstruasi.Kemunculan akne ini tidak
seharusnya berhubungan dengan perubahan aktivitas
glandula sabaseus, dimana tidak terjadi peningkatan
produksi sebum pada fase luteal dalam siklus
menstruasi.
Pada umumnya prognosis dari akne ini cukup
menyenangkan, pengobatan sebaiknya dimulai pada
awal onset munculnya akne dan cukup agresif untuk
menghindari sekuele yang bersifat permanen.

LENTIGO
Lentigo (lentigines) adalah suatu makula berwarna coklat
sampai coklat gelap atau hitam, sirkumskripta, dengan
diameter kurang dari 0,5 cm. Lesi ini mempunyai warna
yang sama (uniform) ataupun berseling-seling
(variegated), dan bisa didapatkan di mana saja
dipermukaan kulit, termasuk telapak tangan, telapak
kaki, dan membran mukosa. Lentigo bisa berbentuk oval
atau regular. Kelainan ini dapat timbul sejak permulaan
kehidupan. Lentigo perlu dibedakan dengan lentigo
maligna yang merupakan lesi premaligna yang akan
menjadi lentigo melanoma.

ETIOPATOGENESIS
Pathogenesis dan penyebab lentigo adalah berbeda-beda
pada setiap jenis lentigo, menifestasi klinisnya bisa
berupa lesi yang soliter atau lesi multiple yang dapat
timbul di manapun daerah tubuh. Beberapa lentigines
dapat timbul akibat dari manifestasi gejala sistemik,
seperti yang ditemukan pada sindrom LEOPARD.
Beberapa klasifikasi dan mekanisma yang dapat menjadi
penyebab lentigo adalah:
1. Lentiginosis generalisata
a. Lentiginosis eruptif
b. Sindrom lentiginosis multipel

2. Lentiginosis sentrofasial
3. Sindrom Peutz-Jegher
4. Lentigo senilis
(actinica/solar lentigo)
5. Lentigo simplex
6. PUVA lentigo
7. Radiation lentigo
8. Vulvar and penile lentigo
9. Partial unilateral
lentiginosis

10.Laugier-Hunziker
syndrome
11.Xeroderma
pigmentosum
12.Myxoma syndrome
a. LAMB syndrome
b. NAME syndrome
c. Carney syndrome

13.Inherited patterned
lentiginosis
14.Nevus spilus

lentigo senilis pada daerah muka yang sering terpapar


sinar UV.

Sindrom Peutz-Jegher Lentigines berwarna


cokelat,hitam atau biru.

Lentigo simpleks makula berwarna coklat tua sampai


bercak hitam, sedikit tidak teratur dengan kulit.


DIAGNOSIS
Lesi berupa makula hiperpigmentasi yang timbul sejak
lahir dan berkembang pada masa anak-anak. Makula
tersebut selalu mengenai selaput lendir mulut berbentuk
bulat, oval, atau tidak teratur ; berwarna coklat
kehitaman berukuran 1-5 mm. Letaknya pada mukosa
bukal, gusi, palatum durum, dan bibir. Bercak di muka
tampak lebih kecil dan lebih gelap terutama di sekitar
hidung dan mulut, pada tangan dan kaki bercak tampak
lebih besar. Gejala lain adalah adanya polip di usus,
penderita biasanya mengalami melena. Polip dapat
menjadi ganas dan kematian disebabkan oleh adanya

DIAGNOSIS BANDING
Lentigo harus dibedakan dari lainnya datar, lesi
berpigmen, termasuk Efelid/freckles, junctional nevi,
postinflammatory hyperpigmentation, dan pigmented
actinic keratoses. Pigmentasi mukosa adalah khas untuk
Sindrom Peutz-Jegher, hal ini tidak didapatkan pada
penyakit Addison. Freckles umumnya dijumpai pada
orang kulit putih, dipengaruhi oleh sinar matahari dan
tidak mengenai membrane mukosa.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada pemeriksaan histopatologik dari makula
hiperpigmentasi didapatkan jumlah melanosit bertambah
di lapisan sel basal dan makrofag berisi pigmen di dermis
bagian atas. Di seluruh epidermis terdapat banyak
granula melanin. Polip dapat ditemukan di seluruh
traktus intestinal, termasuk lambung, tetapi terutama
pada usus kecil yang merupakan hamartoma
adenomatosa yang jinak.

PENATALAKSANAAN
1. Medikamentosa
Pemberian krim topikal noninvasif merupakan terapi
medikamentosa pilihan. Pemberian secara bulanan krim
tretinoin dan krim hidrokuinon dapat meringankan lentigines.
Efikasi dan keamanan dari cryotherapy dan asam trikloroasetat
(TCA) digunakan untuk terapi Lentigo senilis. Cryotherapy
adalah lebih efektif daripada solusi TCA 33% dalam pengobatan
Lentigo senilis pada bagian belakang tangan, TCA 33% mungkin
lebih disukai, meskipun hiperpigmentasi postinflamasi tetap
menjadi risiko untuk kedua modalitas.

2. Tindakan bedah
Cryosurgery adalah pengobatan sederhana untuk lentigines
terisolasi. Banyak yang menganggap terapi lini pertama untuk
Lentigo senilis menjadi terapi ablatif dengan cryotherapy.
Q-switched neodymium:yttriumaluminum- garnet (Nd:YAG)
laser efektif dalam pengobatan berbagai lentigines.
Perkembangan terbaru dari bedah laser ini menyebabkan
perbaikan klinis yang signifikan, risiko efek samping yang
rendah, dan penerimaan pasien yang tinggi.

PROGNOSIS
Prognosis pada lentigo bervariasi bergantung pada tipe
lentigo dan pengobatannya. Tetapi pada umumnya
prognosisnya baik kecuali pada tipe sindrom lentigo yang
tidak diterapi dengan baik

Anda mungkin juga menyukai