Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus yang
dibawa melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Biasanya ditandai dengan demam
yang bersifat bifasik selama 2-7 hari, ptechia dan adanya manifestasi perdarahan.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai saat ini masih
merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia.
Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah seiring
dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk.
Di Indonesia, jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) dari 1
Januari -10 Agustus 2005 di seluruh Indonesia mencapai 38.635 orang, sebanyak
539 penderita diantaranya meninggal dunia. Pada tiga tahun terakhir jumlah ratarata kasus dilaporkan sebanyak 150.822 kasus dengan rata-rata kematian 1321
kematian. Situasi kematian kasus dbd tahun 2011 dengan jumlah kematian 142
orang. (CFR = 0,85%). Di Puskesmas Banjarbaru Selatan khususnya pada tahun
2014 terdapat 25 kasus dimana penderita terbanyak terjadi pada umur 0-10 tahun.
Mengingat besar dan luasnya masalah DBD, maka penanggulangan DBD
harus dilakukan melaluikemitraan dengan berbagai sektor baik pemerintah, swasta
maupun lembaga masyarakat. Hal inisangat penting untuk mendukung
keberhasilan program dalam melakukan ekspansi maupun kesinambungannya.

Adanya rasa tanggungjawab juga diperlukan dalam sejumlah evaluasi


terhadap kebijakankebijakan yang telah ada. Dengan adanya makalah ini,
diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam
menyusun dan memperbaharui kebijakankebijakan yang telah ada dalam
meningkatkan kualitas program penanggulangan DBD yang optimal di wilayah
kerja Puskesmas Guntung Payung Banjarbaru.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan

gambaran

tentang

situasi

dan

program

kegiatan

penanggulangan DBD yang dilaksanakan Puskesmas Guntung Payung


Banjarbaru.

1.2.2 TujuanKhusus

Memberikan gambaran kegiatan program penanggulangan DBD

yang dilaksanakan Puskesmas Guntung Payung Banjarbaru.


Memberikan gambaran data kasus dan penatalaksanaan program
penanggulangan DBD yang dilaksanakan Puskesmas Guntung

Payung Banjarbaru.
Menganalisis permasalahan dalam program penanggulangan DBD

yang dilaksanakan Puskesmas Guntung Payung Banjarbaru.


Memberikan solusi permasalahan dalam program penanggulangan
DBD yang dilaksanakan Puskesmas Guntung Payung Banjarbaru.

1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Bagi Dokter Muda

1.

Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat di


kuliah.

2.

Melatih serta mempersiapkan diri dalam mengatur suatu


program khususnya program P2DBD.

3.

Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam mengambil


langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, antara lain perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan.

1.3.2 Manfaat Bagi Puskesmas yang Dievaluasi


1.

Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam program


penanggulangan DBD di wilayah kerjanya (Puskesmas Guntung Payung
Banjarbaru).

2.

Memperoleh masukan dari saran-saran yang diberikan, sebagai


umpan balik yang positif, agar mencapai keberhasilan program di masa
mendatang.

1.3.3 Manfaat Bagi Masyarakat


1.

Terciptanya pelayanan kesehatan yang bermutu di wilayah


kerja Puskesmas Guntung Payung Banjarbaru periode Januari 2014 hingga
Desember 2014

2.

Dengan tercapainya keberhasilan program, diharapkan dapat


memutuskan rantai Penyakit DBD di Puskesmas Guntung Payung
Banjarbaru.

Anda mungkin juga menyukai