Pembimbing :
dr. Cipta Pramana, Sp.OG
Disusun Oleh :
Aditya Edo Mulyono
Nim: 01.210.6067
KEPANITRAAN KLINIK BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RSUD KOTA SEMARANG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Penyebab utama abortus spontan pada kehamilan trimester pertama adalah blighted
ovum, terhitung sebesar 50% dari semua kejadian abortus pada kehamilan trimester pertama.
Diperkirakan kejadian blighted ovum salah satunya diakibatkan oleh adanya infeksi TORCH
(Toxoplasma, Rubella, Citomegalovirus, Herpes Simpleks).
Pada kasus blighted ovum yang disebabkan oleh infeksi TORCH, khususnya
toxoplasmosis sebagian besar orang yang terinfeksi tidak memperlihatkan gejala klinis yang
nyata. Infeksi T. gondii merupakan penyebab utama kematian janin karena T. gondii dapat
ditularkan ke janin melalui plasenta (transplasenta) dari ibu yang terinfeksi atau saat melahirkan
pervaginam. Mekanisme imunitas toxoplasmosis yang seperti apa yang dapat mempengaruhi
terjadinya blighted ovum sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Hal ini kemungkinan
dikarenakan oleh sulitnya memperoleh bahan biopsi yang cocok, penyelidikan gagal untuk
memberikan data informatif pada tahap infeksi dan pengaruh perlakuan yang diberikan. Faktor
biaya juga tidak dipungkiri menjadi kendala karena biasanya membutuhkan dana yang tidak
sedikit baik dari segi pegumpulan sampel maupun pada proses penelitiannya sendiri.
Blighted ovum merupakan suatu kelainan pada kehamilan yang baru terdeteksi setelah
berkembangnya ultrasonografi, yang pada mulanya diperkirakan sebagai abortus biasa.
Diperkirakan di seluruh dunia blighted ovum merupakan 60% dari penyebab kasus keguguran, di
ASEAN mencapai 51%, di Indonesia ditemukan 37% dari setiap 100 kehamilan (WHO, 2012).
Frekuensi berlipat dua dari 12% pada wanita berusia kurang dari 20 tahun menjadi 26%
pada mereka yang berusia lebih dari 40 tahun. Namun kembali lagi belum diketahui apakah
keguguran yang tidak disadari, juga dipengaruhi oleh usia dan paritas.
BAB II
ILUSTRASI KASUS
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama
: Ny. M
Usia
: 28 tahun
Usia
: 33 tahun
Pendidikan
: SMP
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Wiraswasta
Pekerjaan
: Wiraswasta
Agama
: Islam
Agama
: Islam
: Ngemplak, Mranggen,
Demak, Jawa Tengah
No. CM
: 24.44.32
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Hamil muda dengan keluar darah dari jalan lahir sejak 1 minggu sebelum
masuk rumah sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dari poli kandungan dengan keluhan keluar darah
flek-flek dari jalan lahir sejak 1 minggu yang lalu. Darah yang keluar berwarna merah segar
tidak disertai gumpalan. Pasien mengatakan 3 kali mengganti pembalut per hari. Keluhan mulasmulas pada perut bawah disangkal. Keluhan keluar gumpalan daging disangkal. Keluhan demam
disangkal, keluhan pusing dan lemas juga disangkal.Pasien saat ini hamil anak ketiga usia
kehamilan 3 bulan. Pasien mengetahui kehamilan saat terlambat haid satu bulan, kemudian
memeriksakan urin dengan testpack hasilnya positif. Keluhan mual muntah saat ini diakui oleh
pasien. Selain itu pasien mengatakan perutnya terasa membesar, payudara membesar, menegang
dan puting menghitam.
Riwayat Haid :
Menarche usia 13 tahun
Lama : 7 hari
Siklus : 28 hari
Riwayat Pernikahan
Riwayat Kontrasepsi
tahun
Riwayat Gyn
: Baik
: Compos mentis
: Baik
: Tekanan darah = 130/80 mmHg
Nadi = 80 kali/menit
Pernapasan = 20kali/menit
Suhu = 36,4C
- Berat badan
: 57 kg
Tinggi badan : 154 cm
- Kepala
: Normosefal, tidak teraba benjolan
- Mata
: Konjungtiva anemis -/Sklera ikterik -/Pupil bulat, isokor, reflex cahaya +/+
- Telinga
: Normotia, sekret -/-, serumen -/- Hidung
: Bentuk normal, sekret -/- Mulut dan Tenggorok :
Bibir : tidak sianosis
Uvula : di tengah
Faring : tidak hiperemis
Lidah : tidak kotor
Tonsil : ukuran T1/T1, tenang, tidak hiperemis
- Leher
: Trakea di tengah
Kelenjar tiroid tidak membesar
- KGB
- Payudara
-Thoraks :
a. Paru
b. Jantung :
Inspeksi
: Tidak tampak pulsasi ictus cordis.
Palpasi
: Ictus cordis teraba, ICS V linea midclavicula sinistra.
Perkusi
:
Batas kiri
: di ICS V, Linea midclaviculasinistra
Batas kanan
: Sejajar ICS V, linea midsternal dekstra
Batas pinggang jantung : di ICS III linea parasternalsinistra
Auskultasi
: Bunyi Jantung I/II regular, murmur (-/-) gallop (-/-).
-
Abdomen
Anus dan genitalia
Ekstremitas
Neurologis
: status obstetrikus
: Tidak tampak adanya kelainan pada anus dan genitalia
: Akral teraba hangat, tidak terdapat edema pada kedua tungkai
: Tidak tampak adanya defisit neurologis
Status Obstetri
TFU
DJJ
:-
HIS
:-
Leopold
:-
Status Ginekologi
Pemeriksaan Luar
Inspeksi
: sikatrik (-), tanda radang (-), dinding perut datar, lineanigra (-) striae
gravidarum (-) perdarahan flek-flek (+)
Palpasi
: nyeri tekan (-), TFU: 3 jari diatas simpisis pubis
Inspekulo
: vulva uretra dan vagina tidak ada kelainan permukaan portio licin, erosi (-),
Fluksus
: (+)
Flour albus : (-)
Vulva uretra vagina : tidak ada kelainan, dinding vagina licin
Portio : lunak, ostium uteri externa tertutup,nyeri tekan (-) penipisan (-)
Corpus uteri : seukuran telur angsa
Cavum douglas : tidak menonjol
Adneksa parametrium :
kanan : tidak teraba massa
kiri : tidak teraba massa
HASIL
NILAI NORMAL
Hemoglobin
10,0
12 16 g / Dl
Hematokrit
34,40
37-47 %
Jumlah Leukosit
10
4 .8 10.8 / L
Jumlah Trombosit
381
(150 400).10^3 / L
Masa Perdarahan / BT
02 min 00 sec
1-3
Masa Pembukan / CT
08 min 15 sec
5-15
KIMIA KLINIK
HASIL
NILAI NORMAL
95
70 115 mg/dL
141.0
Kalium
4.40
Kalsium
1.23
IMUNOLOGI
HBsAg
HASIL
NILAI NORMAL
Negatif
Negatif
Pemeriksaan USG
Tanggal 22 Desember 2014
DIAGNOSIS KERJA
G3P2A0U28H12+6
Blighted Ovum
RESUME
Telah diperiksa seorang pasien perempuan datang ke poli kandungan RSUD kota Semarang ,
tanggal 22 Desember 2014 dengan keluhan keluar darah flek-flek dari jalan lahir sejak satu minggu
yang lalu. Darah yang keluar berwarna merah segar tidak disertai gumpalan. Pasien mengatakan baru tiga
kali mengganti pembalut. Keluhan mulas-mulas pada perut bawah disangkal. Keluhan keluar gumpalan
daging disangkal. Keluhan demam disangkal, keluhan pusing dan lemas juga disangkal.Pasien saat ini
hamil anak ketiga usia kehamilan tiga bulan.
Riwayat obstetrik dari pasien tersebut didapatkan bahwa, kehamilan pertama pasien lahir spontan
dengan bayi sehat, laki laki, berat badan 2800 gram ditolong oleh bidan pada tahun 2006. Kehamilan
kedua pasien mengalami kondisi intra uterine fetal death. Kehamilan ketiga adalah kehamilan ini
Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah menderita penyakit seperti ini. Riwayat penyakit
hipertensi, diabetes mellitus, asma, alergi, penyakit jantung disangkal. Riwayat penyakit keluar pasien
ialah hipertensi pada kedua orang tua pasien.
Pemeriksaan Fisik didapatkan:
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Status Gyn
Fluksus
: (+)
Flour albus : (-)
Vulva uretra vagina : tidak ada kelainan, dinding vagina licin
Portio : lunak, ostium uteri externa tertutup,nyeri tekan (-) penipisan (-)
Corpus uteri : seukuran telur angsa
Status Obstetri
TFU
DJJ
HIS
Leopold
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal Pemeriksaan : 22/12/2014
HEMATOLOGI
HASIL
NILAI NORMAL
Hemoglobin
10,0
12 16 g / Dl
Hematokrit
34,40
37-47 %
Perencanaan:
Rencana terapi
IVFD RL 20 tpm
Misoprostol 400 ug
Amoxicilin 3x500 mg
Asam Mefenamat 3x500 mg
Methergin 3x0,125 mg
Rencana operatif
Curretage
EDUKASI
Menjelaskan kepada keluarga tentang kondisi ibu dan janinnya.
PROGNOSA
Ibu:
Ad vitam
: bonam
Janin :
Ad vitam
: malam
Ad functionam
: malam
Pukul
22/12/2014
Follow up
S : Pasien datang dari poli dengan keluhan keluar darah flek-flek dari jalan
11.00 WIB
lahir sejak satuminggu yang lalu. Darah yang keluar berwarna merah
segar tidak disertai gumpalan. Pasien mengatakan baru tiga kali mengganti
pembalut. Keluhan mulas-mulas pada perut bawah disangkal. Keluhan
keluar gumpalan daging disangkal. Keluhan demam disangkal, keluhan
pusing dan lemas juga disangkal.Pasien saat ini hamil anak ketiga usia
kehamilan tiga bulan.
O:
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda-tanda vital
Nadi = 80 kali/menit
Pernapasan = 20kali/menit
Suhu = 36,4C
Status Generalis
Mata : CA -/-,SI -/ Cor :S1-S2regular, Murmur(-),Gallop(-)
Pulmo : SNVesikuler,wheezing (-), ronchi (-)
Abdomen : BU (+) N
Ekstremitas atas dan bawah:OE -/-,AD -/Status Gyn
PPV (+)
Fl/Fx : -/+
A:G3P2A0U28 H12+6
Blighted Ovum
P:
IV RL 20 tpm, Observasi keadaan umum, tanda tanda vital, ppv
Menganjurkan pasien untuk istirahat dahulu (bed rest)
Konsul lab dan gizi untuk memberikan nutrisi pasien
22/12/2014
Pro curretage
S: (-)
15.00 WIB
O:
Status Generalis
Mata : CA -/-,SI -/ Cor :S1-S2regular, Murmur(-),Gallop(-)
Pulmo : SNVesikuler,wheezing (-), ronchi (-)
Abdomen : BU (+) N
Ekstremitas atas dan bawah:OE -/-,AD -/Status Gyn
PPV (+)
Fl/Fx : -/+
A:
G3P2A0U28 H12+6
Blighted Ovum
P:
22/12/2014
22.00 WIB
O:
Status Generalis
Mata : CA -/-,SI -/ Cor :S1-S2regular, Murmur(-),Gallop(-)
Pulmo : SNVesikuler,wheezing (-), ronchi (-)
Abdomen : BU (+) N
Ekstremitas atas dan bawah:OE -/-,AD -/Status Gyn
PPV (+)
Fl/Fx : -/+
A:
G3P2A0U27 H12+6
Blighted Ovum
P:
23/12/2014
08.00 WIB
O:
Status Generalis
Mata : CA -/-,SI -/ Cor :S1-S2regular, Murmur(-),Gallop(-)
Pulmo : SNVesikuler,wheezing (-), ronchi (-)
Abdomen : BU (+) N
Ekstremitas atas dan bawah:OE -/-,AD -/Status Gyn
PPV (+)
Fl/Fx : -/+
A:
G3P2A0U28 H13
Blighted Ovum
P:
23/12/2014
10.00 WIB
O:
Status Generalis
Mata : CA -/-,SI -/ Cor :S1-S2regular, Murmur(-),Gallop(-)
Pulmo : SNVesikuler,wheezing (-), ronchi (-)
Abdomen : BU (+) N
Ekstremitas atas dan bawah:OE -/-,AD -/Status Gyn
PPV (+)
Fl/Fx : -/+
A:
G3P2A0U28 H13
Blighted Ovum
23/12/2014
11.00 WIB
S: Pasien merasa masih lemas, Keluar darah dari jalan lahir (+)
O:
Status Generalis
Mata : CA -/-,SI -/ Cor :S1-S2regular, Murmur(-),Gallop(-)
Pulmo : SNVesikuler,wheezing (-), ronchi (-)
Abdomen : BU (+) N
Ekstremitas atas dan bawah:OE -/-,AD -/Status Gyn
PPV (+)
Fl/Fx : -/+
A:
P2A1U28
Post Curretage H+0 a.i blighted ovum
P:
23/12/2014
tab
S: Keluar darah dari jalan lahir (+)
21.30 WIB
O:
Status Generalis
Mata : CA -/-,SI -/ Cor :S1-S2regular, Murmur(-),Gallop(-)
Pulmo : SNVesikuler,wheezing (-), ronchi (-)
Abdomen : BU (+) N
Ekstremitas atas dan bawah:OE -/-,AD -/Status Gyn
PPV (+)
Fl/Fx : -/+
A:
P2A1U28
Post Curretage H+0 a.i blighted ovum
P:
24/12/2014
08.00 WIB
O:
Status Generalis
Mata : CA -/-,SI -/ Cor :S1-S2regular, Murmur(-),Gallop(-)
Pulmo : SNVesikuler,wheezing (-), ronchi (-)
Abdomen : BU (+) N
Ekstremitas atas dan bawah:OE -/-,AD -/Status Gyn
PPV (+)
Fl/Fx : -/+
A:
P2A1U28
Post Curretage H+1 a.i blighted ovum
P:
Pasien dibolehkan pulang
Laporan Operasi
1. Ibu diposisikan litotomi diatas meja operasi dengan TIVA
2. Asepsis dan antisepsis daerah vulva dan sekitarnya
3. Pasang duk steril, kecuali daerah tindakan
4. Pasang speculum pada daerah posterior, jepit portio anterior
dengan tenaculum
5. Sonde 10 cm, antefleksi kuretase endometrium, sesuai hasil
konsepsi 5 cm sistematis keluar jaringan.
6. Injeksi Metergin 1 amp 1x, perdarahan baru tidak ada
7. Lepas alat
8. Operasi selesai
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Definisi
Blighted ovum adalah keadaan dimana seorang wanita merasa hamil tetapi tidak ada bayi di
dalam kandungan. Seorang wanita yang mengalaminya juga merasakan gejala-gejala kehamilan
seperti terlambat menstruasi, mual dan muntah pada awal kehamilan (morning sickness), payudara
mengeras, serta terjadi pembesaran perut, bahkan saat dilakukan tes kehamilan baik test pack
maupun laboratorium hasilnya pun positif.
Blighted ovum (kehamilan anembryonic) yang terjadi ketika ovum yang telah dibuahi
menempel pada dinding uterus, tetapi embrio tidak berkembang. Sel berkembang membentuk
kantung kehamilan, tetapi tidak membentuk embrio itu sendiri. Blighted ovum biasanya terjadi
dalam trimester pertama sebelum seorang wanita tahu tentang kehamilannya. Tingginya tingkat
kelainan kromosom biasanya menyebabkan tubuh wanita secara alami mengalami keguguran.
3.2 Etiologi
Blighted ovum biasanya merupakan hasil dari masalah kromosom dan penyebab sekitar
50% dari keguguran trimester pertama. Tubuh wanita mengenali kromosom abnormal pada janin dan
secara alami tubuh berusaha untuk tidak meneruskan kehamilan karena janin tidak akan berkembang
menjadi bayi normal dan sehat. Hal ini dapat disebabkan oleh pembelahan sel yang abnormal, atau
kualitas sperma atau ovum yang buruk.
Sekitar 60% blighted ovum disebabkan kelainan kromosom dalam proses pembuahan sel
telur dan sperma. Infeksi TORCH, rubella dan streptokokus, penyakit kencing manis (diabetes
mellitus) yang tidak terkontrol, rendahnya kadar beta HCG serta faktor imunologis seperti adanya
antibodi terhadap janin juga dapat menyebabkan blighted ovum. Risiko juga meningkat bila usia
suami atau istri semakin tua karena kualitas sperma atau ovum menjadi turun.
3.3 Patofisiologi
Pada saat konsepsi, sel telur (ovum) yang matang bertemu sperma. Namun akibat berbagai
faktor maka sel telur yang telah dibuahi sperma tidak dapat berkembang sempurna, dan hanya
terbentuk plasenta yang berisi cairan. Meskipun demikian plasenta tersebut tetap tertanam di dalam
rahim. Plasenta menghasilkan hormon HCG (human chorionic gonadotropin) dimana hormon ini
akan memberikan sinyal pada indung telur (ovarium) dan otak sebagai pemberitahuan bahwa sudah
terdapat hasil konsepsi di dalam rahim. Hormon HCG yang menyebabkan munculnya gejala-gejala
kehamilan seperti mual, muntah, ngidam dan menyebabkan tes kehamilan menjadi positif. Karena
tes kehamilan baik test pack maupun laboratorium pada umumnya mengukur kadar hormon HCG
(human chorionic gonadotropin) yang sering disebut juga sebagai hormon kehamilan.
3.4 Gejala dan Tanda
Blighted ovum sering tidak menyebabkan gejala sama sekali. Gejala dan tanda-tanda
mungkin termasuk:
periode menstruasi terlambat
kram perut
minor vagina atau bercak perdarahan
tes kehamilan positif pada saat gejala
ditemukan setelah akan tejadi keguguran spontan dimana muncul keluhan perdarahan
hampir sama dengan kehamilan normal
3.5 Diagnosis
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang (USG) diagnosis pasti, bisa dilakukan saat kehamilan memasuki
usia 6-7 minggu. Sebab saat itu diameter kantung kehamilan sudah lebih besar dari 16
milimeter sehingga bisa terlihat lebih jelas. Dari situ juga akan tampak, adanya kantung
kehamilan yang kosong dan tidak berisi janin. Diagnosis kehamilanan embriogenikdapat
ditegakkan bilapada kantong gestasi yang berdiameter sedikitnya 30 mm, tidak dijumpai
adanya strukturmudigah dan kantong kuning telur.
FHM +
Menutup
Perdarahan
sedikit,nyeri tidak ada
GS -
Perdarahan banyak,
nyeri perut bawah
membuka teraba
jaringan
Perdarahan sedikit,
tidak disertai nyeri
Tertutup
GS +, FP +, FM
(-)FHM (-)
Missed Abortion
Perdarahan sedikit,
tidak ada nyeri
Tertutup
Sesuai usia
kehamilan
Blighted Ovum
Perdarahan sedikit,
nyeri sekali
Terbuka, teraba
kulit ketuban
Sesuai usia
kehamilan
GS +, FP - (Usia
kehamilan > 8
minggu)
GS +, FP +, FM +,
FHM +
Perdarahan sedikit
samapai sedang
Tertutup/terbuka
Perdarahan sedikit,
nyeri perut bawah,
defense muscular,
kadang ada tanda pre
syok
Tertutup, nyeri
goyang
serviks/porsio
(Slinger pain)
Abortus komplet
Abortus insipiens
Mola Hidatidosa
GS -, tampak
gambaran badai salju
(Snowtorm
appearance)
Uterus membesar, tak Kehamilan Ektopik
didapatkan GS intra Terganggu (KET)
uterine, tampak
gambaran massa
irregular di
retrouterina atau di
komu uteri
Keterangan : GS (Gestational Sacc), FP (Fetal plate), FM (Fetal movement), FHM (Fetal heart movement)
3.6 Pencegahan
Dalam banyak kasus blighted ovum tidak bisa dicegah. Beberapa pasangan seharusnya
melakukan tes genetika dan konseling jika terjadi keguguran berulang di awal kehamilan. Blighted
ovum sering merupakan kejadian satu kali, dan jarang terjadi lebih dari satu kali pada wanita.
Untuk mencegah terjadinya blighted ovum, maka dapat dilakukan beberapa tindakan
pencegahan seperti pemeriksaan TORCH, imunisasi rubella pada wanita yang hendak hamil, pada
kasus diabetes mellitus gula darah harus dikontrol, melakukan pemeriksaan kromosom terutama bila
usia di atas 35 tahun, menghentikan kebiasaan merokok agar kualitas sperma/ovum baik,
memeriksakan kehamilan yang rutin dan membiasakan pola hidup sehat.
3.7 Penatalaksanaan
Terapi pada kasus Blighted ovum adalah dengan evakuasi hasil konsepsi dengan kuretase.
Namun pada pemeriksaan ginekologi (pemeriksaan dalam vagina) umumnya ostium uteri ekstemum
masih menutup, sehingga tidak bisa langsung dilakukan kuretase sehingga dilakukan terlebih dahulu
dengan dilatasi serviks bisa dengan pemberian obat misoprostol pervaginam atau memasang stiff
hegar ke dalam kanalis servikalis. Bila serviks sudah membuka baru bisa dilakukan kuretase.
DAFTAR PUSTAKA
1. Prawirohardjo Sarwono. Abortus. Ilmu Kebidanan. Edisi IV. Jakarta : FK UI, 2011.
2. Saifuddin AB, Rachimhadhi T, Wiknjosastro GH. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4. Jakarta: PT Bina
Pustaka; 2011.h.550-6
3. Cunningham FG, Gant FN, Leveno KJ, dkk. Obstetri Williams. Edisi 21. Jakarta: EGC, 2005.