1.1.
Latar Belakang
Pengolahan bahan galian/unit operasi adalah suatu proses pengolahan bijih (ore)
secara mekanik sehingga mineral berharga dapat dipisahkan dari mineral
pengotornyaa dengan didasarkan pada sifat fisika maupun kimia fisika permukaan
mineral.
Pengolahan bahan galian pada umumnya dilakukan dalam beberapa tahapan,
yaitu:
1. Preparasi merupakan tahap persiapan sebelum dilakukan konsentrasi, yaitu
usaha untuk meliberasi/membebaskan bijih antara mineral berharga
dengan mineral pengotornya dengan jalan mereduksi/memperkecil ukuran
butir.
2. Konsentrasi merupakan suatu operasi untuk memisahkan antara mineral
berharga dengan mineral pengotor dengan memanfaatkan sifat fisika atau
kimia fisika permukaan mineral.
3. Dewatering merupakan pemisahan cairan dengan padatan.
Pada praktikum ini, praktikan melakukan settling test yang merupakan bagian dari
tahapan dewatering dalam pengolahan bahan galian.
1.2.
Tujuan Praktikum
semakin lama.
Peralatan dan perlengakapan
3
Tabung ukur
Neraca ohaus
Batang pengaduk
Penggaris
Cawan
Stopwatch
Mistar
4.1.
Tabulasi data
4.2.
Perhitungan
100 solid
Solid
R=
S
t
Dimana :
S = tinggi pengendapan (ft)
t = Waktu (jam)
Perhitungan Luas Thickener (Ft2)
A=
4 FD
3
R
Dimana :
F = Dilusi awal
D = Dilusi akhir
R = kec. Rata-rata
6.1.
Analsis data
Pada pengujian setting tost, diuji 3 pengendapan dengan ketentuan % solid tabung
A = 10%, tabung B = 10% dan tabung C = 20%. Dari hasil pengujian yang telah
dilakukan di laboratorium tabung B memiliki kecepatan pengendapan paling
tinggi. Hal ini karena adanya penambahan flocculating reagent dimana reagent ini
berfungsi untuk mempercepat proses pengendapan. Untuk tabung A dan C yang
mempengaruhi proses pengendapannya adalah gaya gravitasi dan banyaknya %
solid. Semakin banyak % solid maka semakin cepat proses pengendapannya,
karena adanya proses penggumpalan yang lebih cepat dibandingkan dengan %
solid yang sedikit.
Jika diamati dari hasil percobaan perhitungan luas thickenernya, pada tabung B
memiliki luas thickener yang lebih kecil daripada luas thickener tabung A yang
memiliki perbandingan % solid dan air yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa
walaupun pada tabung B yang memiliki kecepatan pengendapan tinggi tetapi
mudah tersuspensi kembali atau partikelnya mudah terpencar kembali. Sedangkan
pada tabung A yang memiliki luas thickener besar, hal ini menunjukkan bahwa
pada tabung A partikel- partikel yang mengendap sudah tersusun secara berurutan
sesuai dengan ukuran butir partikelnya. Jadi dari pengujian ini tabung A memiliki
luas thickener yang paling besar karena % solidnya sedikit dan pengendapannya
lambat.
6.2.
Aplikasi
Hasil pengujian settling test ini dapat digunakan untuk menentukan luas thickener
yang berfungsi sebagai analisa pembentukan kolam pengendapan dalam
pertambangan dan juga dapat digunakan sebagai penentu proses pengolahan
limbah hasil pertambangan.
6.1.
Kesimpulan
Dewatering merupakan proses pemisahan antara cairan dengan padatan.
Proses pemisahan dilakukan secara bertahap, yaitu tahap thickening,
filtrasi dan drying
Thickening merupakan tahap pertama dalam dewatering dengan
mendasarkan atas kecepatan jatuh material pada media, sehingga solid
factor mencapai 1 (%solid = 50%)
Setting test adalah pengujian pada suatu larutan yang berisi
material bahan galian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar
kecepatan
pengendapan
material
tersebut
dan
pada percobaan.
Setting test merupakan salah satu cara pemisahan partikel atau
Saran
Tugas :
1. Pengertian dari thickening dalam proses pengendapan dan alat yang
digunakan dalam pengujian
Jawab
a. Cara Pengentalan / Pemekatan (Thickening)
Konsentrat yang berupa lumpur dimasukkan ke dalam bejana bulat.
Bagian yang pekat mengendap ke bawah disebut underflow, sedangkan
bagian yang encer atau airnya mengalir di bagian atas disebut
overflow. Kedua produk itu dikeluarkan secara terus menerus
(continuous).
Peralatan yang biasa dipakai adalah :
a.Rake thickener.
DEWATERING
Merupakan proses pemishan antara cairan dengan pedatan. Proses ini
dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu:
1.
THICKENING
Flocculating
Sedimentasi
10
Compaction
d.
Elemination
Merupakan tahap pengeluaran hasil pemisahan cairan yang telah jernih karena
telah bebas dari solid dan dikeluarkan sebagaioverflow melalui bagian atas
dan underflow dikeluarkan melalui bagian bawah
2.
FILTARSI
Proses filtrasi adalah proses pemisahan padatan dari campuran fasa cair.
Pada filtrasi secara garis besar pemisahannya adalah material ditampung dalam
suatu filter maka material tersebut akan tetap berada di atas filter sedangkan air
akan lolos meninggalkan filter. Lolosnya air ini disebabkan adanya gaya
dorong. Gaya dorong ini dapat berupa gaya gravitasi, gaya tekan dan gaya
sentrifugal. Proses filtrasi akan memerlukan perlakukan khusus bila padatan
yang akan dipisahkan mulai terdeformasi dan akan sukar tertahan pada medium
penyaringnya.
Dalam setiap filtrasi, filter medium selalu menahan partikel solid yang
dihasilkan sebagai porous cake dan ini dapat dipisahkan secara kontinyu
maupun diskontinyu.
Jadi bila tekanan diberikan pada pulp yang akan melalui porous media maka air
pulp akan mengalir melalui pori media dengan kecepatan yang tergantung pada
perbedaan tekanan dari kedua bagian yang tergantung pada gesekan selama
mengalir. Pori-pori dari filter lebih besar daripada butir partikel dan akan
membentuk jembatan sehingga akan membentuk pori-pori baru yang
11
Area filter
Gravity filter
Suction Filter
Centrifugal filter
Pressure filter
Campuran-campuran tertentu seperti suspensi, padatan lumpur atau larutanlarutan tertentu (produk bioproses) sulit difiltrasi secara langsung. Hal ini
disebabkan
campuran
tersebut
merupakan
fluida
yang
sangat non-
DRYING
Adalah proses penghilangan air dari padatan dengan cara pemanasan
12
a.
Flash Drying
b.
Rotary drying
c.
Rubble-hearth drying
Materi untuk dibaca( sekedar tambahan) terlampir
13