Anda di halaman 1dari 40

PEDOMAN AKUNTANSI

BANK PERKREDITAN
RAKYAT
SE No. 12/14/DKBU tanggal 1 Juni
2010

Overview
Latar Belakang
Perbedaan
dengan
sebelumnya
Tata cara penyesuaian

standar

Latar Belakang
PSAK 50 Instrumen Keuangan: Penyajian dan
Pengungkapan dan PSAK 55 Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran dengan PAPI 2008
sebagai Pedoman dipandang tidak sesuai dengan
karakteristik operasional BPR juga dari sisi biaya dan
manfaatnya.
BPR perlu standar akuntansi keuangan yang sesuai
dengan kebutuhan BPR yang transaksi keuangannya
lebih sederhana dibanding Bank Umum.
DSAK IAI menerbitkan SAK ETAP pada Juli 2009
yang ditujukan untuk entitas tanpa akuntabilitas
publik.
3

Latar Belakang
BPR sebagai bank termasuk entitas yang memiliki
akuntabilitas publik signifikan namun diperkenankan
menggunakan
SAK
ETAP
sepanjang
regulator
mengizinkan.
Perbarindo, DSAK-IAI dan BI memandang SAK ETAP dapat
menjadi acuan standar akuntansi bagi BPR karena sesuai
dengan kebutuhan BPR, dan pengaruh perubahan tidak
terlalu banyak dibandingkan penggunaan standar
sebelumnya.
Melalui SE No.11/37/DKBU SAK ETAP ditetapkan sebagai
standar bagi BPR sejak 1 Januari 2010. Namun mengingat
pedoman akuntansi berdasarkan SAK ETAP belum
diberlakukan, maka sementara digunakan PAPI 2001.
* PAPI 2001 merupakan pedoman akuntansi berdasarkan
PSAK 31 yang berlaku untuk Bank Umum dan BPR.
4

Latar Belakang
Dengan dikeluarkannya Pedoman Akuntansi BPR
(PA-BPR) maka laporan keuangan BPR sejak tahun
2010 harus berpedoman pada PA-BPR.
Untuk menerapkan SAK ETAP, BPR perlu
melakukan penyesuaian terhadap saldo awal
neraca tahun 2010 dan transaksi-transaksi yang
telah dicatat yang belum sesuai dengan SAK ETAP
sejak 1 Januari 2010.
Di dalam PA-BPR terdapat Bab yang menjelaskan
tata cara penyesuaian atas pos-pos laporan
keuangan BPR.
5

Perbedaan/Perubahan
N
o

Pos

PAPI 2001

PA-BPR

Kas Rupiah/valas Termasuk mata uang


Rupiah dan valas yang
ditarik dari peredaran
dan yang masih dalam
masa tenggang untuk
penukaran.

Mata uang Rupiah dan valas yang


ditarik dari peredaran tidak berlaku
sebagai alat pembayaran yang
sah.
Direklasifikasi kedalam aset lainlain.

Aktiva dalam
valas/Kas dalam
valas
Sertifikat Bank
Indonesia (SBI)

Aktiva dalam valas

Kas dalam valas


Perubahan nama rekening

Pengklasifikasian SBI:
Dimiliki Hingga
Jatuh Tempo (HTM)
Diperdagangkan
(Trading)
Tersedia Untuk
Dijual (AFS)

Pengklasifikasian SBI :
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
(HTM)
Tersedia Untuk Dijual (AFS)
SBI tidak untuk trading.
Penyederhanaan untuk kesesuaian
dengan kegiatan BPR

Perbedaan/Perubahan
No
Pos
4 Pendapatan
bunga yang
akan
Diterima
5

Kredit yang
diberikan

PAPI 2001
Dicatat dalam Aktiva lainlain.

PA-BPR
Disajikan dalam pos tersendiri.
Menggambarkan tagihan bunga
yg merupakan kegiatan utama
BPR

1. Kredit awal = pokok


kredit.

1. Kredit awal = pokok kredit (-/-)


provisi (+ /+)biaya transaksi.
2. Provisi dan biaya transaksi
diamortisasi straight line.

2. Berdasarkan azas
materialitas dan
manfaat, provisi dan
3. Kredit selanjutnya = baki
biaya transaksi dapat
debet (-/-) unamortized provisi
diamortisasi straight line.
(+/+) unamortized biaya
3. Kredit selanjutnya
transaksi.
(outstanding credit) =
Sesuai dengan prinsip historical
baki debet.
cost

Perbedaan/Perubahan
N
o
6

Pos

PAPI 2001

PA-BPR

Urutan
pelunasan
kredit tidak
lancar

1. Setoran debitur untuk kredit


L, DPK & KL, urutan: biaya,
bunga, pokok.
2. untuk kredit D &M, urutan:
Pokok, bunga

Setoran kredit performing


untuk pelunasan bunga,
untuk kredit nonperforming
digunakan terlebih dahulu
melunasi tggkn pokok yg
telah jatuh tempo , jika ada
sisa u/ pelunasan tggkn
bunga.
Penyempurnaan

Aset tidak
berwujud

Termasuk aktiva lain-lain

Disajikan dalam pos tersendiri


: Aset Tidak Berwujud adalah
aset non-moneter yang dapat
diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik.

Perbedaan/Perubahan
N
o
8

Pos

PAPI 2001

PA-BPR

Restrukt Penyisihan restrukturisasi kredit, 1. Nilai tunai dihitung


urisasi
yang merupakan selisih antara saldo
dengan menggunakan
kredit
kredit
dengan
nilai
tunai
suku bunga kontraktual
penerimaan
kas
masa
depan,
yang ditentukan pada
disajikan sebagai pos pengurang
awal pemberian kredit.
dari kredit yang direstrukturisasi.
2. Apabila nilai tunai lebih
rendah dibandingkan
nilai tercatat kredit pada
saat direstrukturisasi,
maka selisihnya diakui
sebagai kerugian.

Biaya
PSAK 16 Ak T & Ak Lain (1994)
pendiria Biaya pendirian yang timbul pada
n
perusahaan dalam tahap
pengembangan. (PSAK 6: tentang
Akuntansi & Pelaporan Perusahaan
Dlm Tahap Pengembangan)

PSAK 16 (2007)
PSAK 19 (2009):
Biaya pendirian (biaya
perintisan) termasuk
diakui sebagai beban saat
terjadinya.

Perbedaan/Perubahan
Pos
10 Agunan
yang
diambil
alih (AYDA)

No

PAPI 2001
Tidak diatur.
(merupakan
bagian dari
rupa-rupa
aktiva)

PA-BPR
1. AYDA timbul dari pengambilalihan
agunan sebagai penyelesaian kredit
dan kredit dihapus tagih.
2. Pengambilalihan agunan dalam proses
penyelesaian kredit yang tidak diikuti
penghapustagihan kredit dicatat secara
off balance sheet.
3. AYDA dinilai setiap tahun.
4. Apabila hasil penilaian AYDA lebih rendah
dari nilai tercatat, selisih diakui sebagai
kerugian penurunan nilai.
Memperjelas bahwa AYDA diakui sebagai
pengganti kredit (swap), sehingga perlu
diikuti dengan hapustagih.

10

Perbedaan/Perubahan
No

Pos

11 Kewajiban
Segera

12 Utang
Bunga

PAPI 2001

PA-BPR

Kewajiban segera adalah


kewajiban kepada pihak
lain yang sifatnya wajib
segera dibayarkan sesuai
dengan perintah pemberi
amanat atau perjanjian
yang ditetapkan
sebelumnya.

Terdapat tambahan klausula yaitu


termasuk kewajiban yang telah
jatuh tempo, di luar utang bunga.
Disempurnakan dengan
tambahan kriteria kewajiban yg
telah jatuh tempo.

Utang bunga dicatat


Utang bunga dicatat tersendiri
dalam pos kewajiban lain- dalam pos Utang Bunga.
lain.
Menggambarkan utang bunga yg
merupakan kegiatan utama BPR

11

Perbedaan/Perubahan
No

Pos

PAPI 2001

13

Simpana
n

14

Pinjaman 1. Pinjaman yang


yang
diterima diakui
diterima
sebesar nilai
nominal.
2. Biaya transaksi
diakui sebagai
beban dalam
periode berjalan.

Beban bunga diakui


sesuai dengan
perhitungan tingkat
bunga (kontraktual).

PA-BPR

1. Beban bunga yang diakui termasuk


biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.
2. Biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung adalah
biaya dari simpanan dengan jangka
waktu tertentu.
Sesuai dengan prinsip historical cost
1. Pinjaman yang diterima diakui sebesar
nilai pokok ditambah biaya transaksi
yang dapat diatribusikan.
2. Biaya transaksi yang dapat
diatribusikan diamortisasi secara
straight line dan diakui sebagai beban
bunga.
Sesuai prinsip historical cost

12

Perbedaan/Perubahan
N
Pos
o
15 Dana
setoran
modal

PAPI 2001
Tidak diatur

PA-BPR
Pengakuan Dana Setoran Modal (DSM) sesuai
karakteristiknya yakni:
1.DSM Kewajiban, yaitu dana yang telah
disetor secara riil ke rekening BPR di Bank
Umum dan diblokir namun belum dinyatakan
memenuhi ketentuan permodalan yang
berlaku atau telah dinyatakan tidak
memenuhi ketentuan permodalan yang
berlaku.
2.DSM Ekuitas, yaitu DSM yang
dinyatakan memenuhi ketentuan
permodalan yang berlaku, namun belum
didukung dengan kelengkapan persyaratan
untuk digolongkan sebagai modal disetor.

13

Perbedaan/Perubahan
N
o

Pos

PAPI 2001

PA-BPR

16 Kewajiban
imbalan
kerja

Tidak diatur

Pencatatan Kewajiban Imbalan Kerja


sesuai dengan Undang-Undang berlaku
dan disajikan sebagai pos tersendiri.
U/ memperjelas pencatatan (dlm praktek
sebelumnya dicatat di pasiva lain-lain)
dan dan mendukung ketentuan.

17 Utang
pajak

Tidak diatur
Mengatur
kewajiban pajak
tangguhan
(deferred tax
liabilities): pajak
terutang (payable)
untuk periode
mendatang akibat
perbedaan
temporer

kewajiban pajak penghasilan badan yang


terutang atas penghasilan BPR, setelah
diperhitungkan pajak yang dibayar
dimuka.
Disajikan tersendiri

14

Perbedaan/Perubahan
No

Pos

18 Modal
pinjaman

PAPI 2001

PA-BPR

Modal
pelengkap
terdiri dari
cadangancadangan yang
dibentuk tidak
berasal dari
laba, modal
pinjaman, dan
pinjaman
subordinasi.

1. Modal pinjaman menimbulkan kewajiban


kontraktual bagi BPR untuk menyelesaikannya
dalam bentuk penyerahan kas dan setara kas.
2. Keterbatasan kemampuan BPR untuk memenuhi
kewajiban kontraktualnya atas modal pinjaman
dengan adanya ketentuan untuk memperoleh
persetujuan dari Bank Indonesia, tidak
membatalkan kewajiban kontraktual tersebut.
Diklasifikasikan sebagai kewajiban - Penyesuaian
konsep, dalam regulasi masih termasuk kedalam
modal pelengkap.

19 Selisih
Selisih
penilaian
penilaian
aktiva tetap kembali aktiva
tetap.

Surplus revaluasi aset tetap.


Perubahan nama dan perlakuan dengan kriteria
khusus. mengingat penurunan/pemulihan nilai aset
tetap dibebankan ke L/R (impairment)

15

Perbedaan/Perubahan
N
o

Pos

PAPI 2001

PA-BPR

20 Modal
Modal yang diperoleh
sumbangan kembali dari sumbangan
saham, termasuk selisih
antara nilai yang tercatat
dengan harga jual apabila
saham tersebut dijual.

Sumbangan yang berasal dari pemilik


BPR dalam bentuk dana atau aset
lainnya termasuk pengembalian saham
pemilik.

21 Beban
bunga

Pengertian beban bunga termasuk beban


amortisasi biaya simpanan yang dapat
diatribusikan secara langsung.
Konsekuensi dari pencatatan historical
atas utang BPR

Beban bunga diakui


sebagai beban pada
periode berjalan.

16

Perbandingan Penyajian
Neraca
PA BPR
ASET Kas
Kas dalam valuta asing
Sertifikat Bank Indonesia
Pendapatan bunga yg akan
diterima
Penempatan pada bank lain
Kredit yang diberikan
Penyisihan kerugian
Total
Agunan yang diambil alih
Aset tetap dan inventaris
Akumulasi penyusutan
Total
Aset tidak berwujud
Aset lain-lain

PAPI 2001
Kas
Aktiva dalam valuta asing
Sertifikat Bank Indonesia
(*) Pendapatan bunga yg akan
diterima
Antar Bank Aktiva
Kredit yang diberikan
Penyisihan penghapusan Ak
Produktif
Total
(*) Agunan yang diambil alih
Aset tetap dan inventaris
Akumulasi penyusutan
Total
Rupa-rupa aktiva (*)
17

Perbandingan Penyajian
Neraca
PA BPR
KEWAJIBAN
Kewajiban segera
(*) Pinjaman dari Bank Indonesia
Utang bunga
Utang pajak
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Pinjaman diterima (*)
Dana setoran modal - kewajiban
Kewajiban imbalan kerja
Pinjaman subordinasi
Modal pinjaman
Kewajiban lain-lain

PAPI 2001
Kewajiban2 yg segera dpt dibayar
Bank Indonesia

Tabungan, Deposito berjangka


Antar bank pasiva
Pinjaman yang diterima (*)
(*)
(*) Pinjaman subordinasi
Rupa-rupa Pasiva (*)
18

Perbandingan Penyajian
EKuitas
PA BPR
EKUITAS
Modal
Modal disetor
Tambahan modal disetor
Modal sumbangan
Total
Dana setoran modal-ekuitas
Laba/rugi yang belum
direalisasi
Surplus revaluasi aset tetap
Saldo laba
Cadangan tujuan
Cadangan umum
Belum ditentukan tujuannya

PAPI 2001
Modal
Modal dasar, modal yg belum
disetor
Agio, disagio, DSM (*)
Modal sumbangan
Total
(*) Dana setoran modal
Selisih penilaian kembali Aktiva Tetap
Cadangan
Cadangan tujuan
Cadangan umum
Laba yang ditahan
Laba rugi: tahun lalu/tahun
berjalan
19

Perbandingan Penyajian
Laba Rugi
PA BPR

PAPI 2001

LABA/RUGI
Pendapatan Operasional

Pendapatan Operasional

Pendapatan bunga
Bunga kontraktual

Bunga (bank, pihak ke3, lainnya)

Provisi

Provisi dan Komisi

Biaya Transaksi
Total
Beban bunga
Pendapatan bunga neto
Pendapatan operasional lainnya

Lainnya

Jumlah Pendapatan Operasional


20

Perbandingan Penyajian
Laba Rugi
PA BPR

Beban penyisihan kerugian/


penyusutan
Beban penyisihan kerugian
simpanan
Beban pemasaran
Beban administrasi dan umum

PAPI 2001
Beban Operasional
Bunga (BI, bank, pihak ke3, lainnya)
Penyusutan/penghapusan

Premi asuransi
Biaya Tenaga kerja, sewa, pajak.
Pemeliharaan & perbaikan,
Barang dan jasa
Lainnya

Jumlah beban operasional

21

Tata Cara Penyesuaian


Ketentuan Umum
Penyesuaian Rinci Atas Pos-Pos
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Komparatif

22

Ketentuan Umum
Pada 1 Januari 2010, BPR mulai menerapkan
ketentuan dalam pedoman akuntansi ini
secara prospektif dengan ketentuan sbb:
Tidak mengakui pos-pos sebagai aset atau
kewajiban yang tidak sesuai dengan PA-BPR.
Mereklasifikasi pos-pos yang sebelumnya
tidak sesuai dengan PA-BPR.

23

Ketentuan Umum
Dampak penyesuaian PA-BPR diakui secara
langsung pada saldo laba awal tahun
2010: Provisi kredit, biaya transaksi, AYDA,
biaya yang ditangguhkan.
Menyesuaikan transaksi yang terjadi antara
1 Januari 2010 s.d 30 Juni 2010 yang
pencatatannya tidak sesuai dengan PABPR. Penyesuaian untuk penyajian laporan
keuangan per 31 Desember 2010.
24

Penyesuaian Rinci Atas PosPos Laporan Keuangan


a. Aktiva dalam Valas
Db. Kas dalam valuta asing
Kr. Aktiva dalam valuta asing
(Perubahan nama pos)
b. Kredit yang Diberikan sebelum 1 Januari 2010
Saldo pokok kredit yang masih ada direklasifikasi
sebagai berikut:
Db. Kredit yang diberikan Pokok
Kr. Kredit yang diberikan
(Perubahan nama akun)
25

Penyesuaian Rinci Atas PosPos Laporan Keuangan


c. Provisi yang diterima untuk kredit sebelum 1 Januari 2010
Saldo provisi yang masih belum diamortisasi dan sebelumnya diakui
di Rupa-rupa Pasiva direklasifikasi sbb:
Db. Rupa-rupa Pasiva Provisi
Kr. Kredit yang diberikan Provisi
(Koreksi reklasifikasi dampak pengakuan kredit)
d. Penyesuaian amortisasi provisi per 1 Juli 2010
Amortisasi provisi yang telah dilakukan sejak 1 Januari s.d. 30 Juni
2010 dan diakui sebagai Pendapatan Provisi direklasifikasi
menjadi Pendapatan Bunga sbb:
Db. Pendapatan operasional Provisi dan komisi
Kr. Pendapatan bunga Provisi
(Koreksi reklasifikasi dampak pengakuan kredit)

26

Penyesuaian Rinci Atas PosPos Laporan Keuangan


e. Penyesuaian amortisasi provisi per 1 Juli 2010
Apabila seluruh provisi telah langsung diakui sebagai
Pendapatan Operasional Provisi untuk transaksi
pemberian kredit sejak 1 Januari s.d. 30 Juni 2010
maka dilakukan penyesuaian sbb:
Db. Pendapatan operasional Provisi dan komisi
Kr.
Kredit yang diberikan Provisi
Kr.
Pendapatan bunga Provisi(sebesar jumlah
proporsional sesuai jangka waktu kredit)
(Koreksi porsi pendapatan bunga yang seharusnya
belum dapat diakui)
27

Penyesuaian Rinci Atas PosPos Laporan Keuangan


f.

Biaya transaksi untuk kredit sebelum 1Januari 2010

Saldo biaya transaksi yang ditanggung oleh BPR yang belum


diamortisasi disesuaikan sbb:
Db. Kredit yang diberikan Biaya transaksi
Kr. Pos yang terkait
(Koreksi reklasifikasi dampak pengakuan kredit)
g. Penyesuaian amortisasi biaya transaksi per 1 Juli 2010
Amortisasi biaya transaksi yang telah dilakukan sejak 1 Januari s.d.
30 Juni 2010 dan diakui sebagai Beban Operasional direklasifikasi
menjadi pengurang Pendapatan Bunga sbb:
Db. Pendapatan bunga Biaya transaksi
Kr. Beban operasional yang terkait
(Reklasifikasi)
28

Penyesuaian Rinci Atas PosPos Laporan Keuangan


h.

Penyesuaian amortisasi biaya transaksi per 1 Juli


2010
Apabila seluruh biaya transaksi telah langsung diakui
sebagai Beban Operasional untuk transaksi
pemberian kredit sejak 1 Januari s.d. 30 Juni 2010
maka dilakukan penyesuaian sbb:
Db. Kredit yang diberikan Biaya transaksi (yang
belum diamortisasi)
Db. Pendapatan bunga Biaya transaksi (sebesar
jumlah proporsional sesuai jangka waktu kredit)
Kr.
Beban operasional yang terkait
(Reklasifikasi)
29

Penyesuaian Rinci Atas PosPos Laporan Keuangan


i. Apabila AYDA tidak memenuhi
definisi AYDA
berdasarkan PA-BPR pada 1 Januari 2010,
direklasifikasi sbb:
Db. Kredit yang diberikan
Kr. Rupa-rupa aktiva Agunan yang diambil alih
Agunan tersebut dicatat dalam rekening administratif
Pembentukan penyisihan kerugian kredit yang
diberikan sebagai hasil reklasifikasi agunan di atas:
Db. Saldo laba
Kr. Penyisihan kerugian kredit
(Koreksi)
30

Penyesuaian Rinci Atas PosPos Laporan Keuangan


j.

Penyesuaian penyisihan kerugian kredit per 1 Juli


2010 Apabila terdapat pengambilalihan agunan
yang terjadi sejak 1 Januari s.d. 30 Juni 2010
yang tidak memenuhi definisi AYDA berdasarkan
PA-BPR, maka pembentukan penyisihan kerugian
kredit yang diberikan dimunculkan kembali sbb:
Db. Kredit yang diberikan
Kr. Rupa-rupa aktiva Agunan yang diambil alih
Db. Beban operasional Penyisihan kerugian kredit
Kr. Penyisihan kerugian kredit
(Koreksi)
31

Penyesuaian Rinci Atas PosPos Laporan Keuangan


k. AYDA yang memenuhi definisi AYDA
berdasarkan PA-BPR ini pada 1 Januari 2010 sbb:
Pengakuan penurunan nilai AYDA (jika ada):
Db. Saldo laba
Kr. Akumulasi rugi penurunan nilai
Apabila jumlah rugi penurunan nilai tidak dapat
ditentukan pada 1 Januari 2010, maka jumlah
rugi penurunan yang baru diketahui setelah 1
Januari 2010 dibebankan sebagai rugi penurunan
nilai pada periode tahun 2010
(Penyajian AYDA karena impairment)
32

Penyesuaian Rinci Atas PosPos Laporan Keuangan


l. Aset tetap yang direvaluasi
Saldo Surplus Revaluasi Aset Tetap di ekuitas pada
1 Januari 2010 direklasifikasi ke Saldo Laba sbb:
Db. Surplus revaluasi aset tetap
Kr. Saldo laba
Apabila terjadi revaluasi aset tetap sejak 1 Januari
2010 maka surplus revaluasi yang ada di ekuitas
tidak boleh direklasifikasi ke Saldo Laba hingga
terjadi pelepasan aset tetap.
(Reklasifikasi)
33

Penyesuaian Rinci Atas PosPos Laporan Keuangan


m. Utang bunga
Saldo utang bunga yang sebelumnya disajikan
dalam Rupa-rupa Pasiva dan Kewajiban Segera
direklasifikasi ke Utang Bunga sbb:
Db. Kewajiban segera/Rupa-rupa pasiva
Kr. Utang bunga
(Reklasifikasi)

34

Penyesuaian Rinci Atas PosPos Laporan Keuangan


n. Simpanan dalam bentuk deposito dengan jangka waktu 1
(satu) tahun.
Penyesuaian biaya transaksi yang dikeluarkan dan dapat
dikaitkan secara langsung pada 1 (satu) rekening deposito
per 1 Juli 2010:
Biaya transaksi yang telah diakui sebagai Beban Operasional
sejak 1 Januari s.d. 30 Juni 2010 disesuaikan sebagai
Beban Bunga dan atau sebagai pengurang deposito:
Db.Beban operasional Bunga (sebesar jumlah proporsional
sesuai jangka waktu deposito)
Db.Deposito Biaya transaksi
Kr. Beban operasional yang terkait
(Pengakuan beban bunga)
35

Penyesuaian Rinci Atas PosPos Laporan Keuangan


o.

Simpanan yang sudah jatuh tempo (tabungan atau deposito) dan belum
diambil pemilik.
Saldo simpanan yang sudah jatuh tempo (tabungan atau deposito)
direklasifikasi ke Kewajiban Segera:
Db. Tabungan/Deposito/Antar bank pasiva Tabungan/Deposito
Kr. Kewajiban segera Simpanan jatuh tempo
(Reklasifikasi)
p. Pinjaman yang diterima.
Saldo biaya transaksi dan provisi yang belum diamortisasi direklasifikasi
sebagai berikut:
Db. Pinjaman yang diterima Biaya transaksi
Db. Pinjaman yang diterima Provisi
Kr. Pos yang terkait (Rupa-rupa aktiva)
(Penyesuaian terkait dengan pengakuan biaya/pendapatan sebagai bagian
dari biaya perolehan historical cost)
36

Penyesuaian Rinci Atas PosPos Laporan Keuangan


q. Penyesuaian amortisasi biaya transaksi dan provisi per 1 Juli 2010.
Amortisasi biaya transaksi dan provisi yang telah dilakukan sejak 1
Januari s.d. 30 Juni 2010 dan diakui sebagai Biaya Operasional
direklasifikasi sbb:
Db. Beban bunga Biaya transaksi dan provisi
Kr. Beban operasional yang terkait
Apabila seluruh biaya transaksi dan provisi telah langsung diakui sebagai
Beban Operasional untuk transaksi pinjaman yang diterima sejak 1
Januari s.d. 30 Juni 2010 maka dilakukan penyesuaian sbb:
Db.
Pinjaman diterima Biaya transaksi
Db.
Pinjaman diterima Provisi
Db. Beban operasional-Bunga Biaya transaksi dan provisi (sebesar
jumlah proporsional sesuai jangka waktu pinjaman diterima)
Kr. Beban operasional yang terkait
(Koreksi porsi biaya bunga yang seharusnya belum dapat diakui)
37

Penyesuaian Rinci Atas PosPos Laporan Keuangan


r. Kewajiban imbalan kerja
Saldo Kewajiban Imbalan Kerja (pascakerja) direklasifikasi sbb:
Db.Rupa-rupa pasiva Imbalan kerja/pos yang terkait
Kr. Kewajiban imbalan kerja
s. Pendapatan bunga yang akan diterima
Saldo Pendapatan Bunga yang akan Diterima direklasifikasi
sbb:
Db. Pendapatan bunga yang akan diterima
Kr. Rupa-rupa aktiva Pendapatan bunga yang masih akan
diterima

38

Penyesuaian Rinci Atas PosPos Laporan Keuangan


t. Dana setoran modal
Dana Setoran Modal yang tidak memenuhi definisi ekuitas
direklasifikasi ke kewajiban:
Db.Dana setoran modal (ekuitas)
Kr. Dana setoran modal (kewajiban)
u. Modal pinjaman
Modal Pinjaman di ekuitas direklasifikasi ke kewajiban:
Db.Modal pinjaman (ekuitas)
Kr. Modal pinjaman (kewajiban)

39

Penyesuaian Rinci Atas PosPos Laporan Keuangan


v. Penyesuaian pengakuan bunga kredit nonperforming
Penerimaan setoran dari debitur dengan kualitas
kurang lancar sejak 1 Januari s.d 30 Juni 2010
dan diakui terlebih dahulu sebagai pendapatan
bunga maka harus direklasifikasi sebagai
pelunasan tunggakan pokok kredit (jika ada)
terlebih dahulu dan kemudian sisanya diakui
sebagai pendapatan bunga.
Db. Pendapatan bunga
Kr. Kredit yang diberikan Pokok
40

Anda mungkin juga menyukai