Anda di halaman 1dari 15

Politik, HAM, dan Demokrasi

Islam
Kelompok 9
Dara Permatasari
Desi Nur Setyawati
Rafiqa Khairir Rahmah
Pendidikan Biologi
Biologi
Fakultas Matematka dan Ilmu
Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta

Pengertian Politik Islam


Politik islam terdiri dari dua term, yaitu

politik dan Islam. Politik berarti kekuasaan.


Sedangkan Islam berarti suatu penataan
dan Islam sebagaidinmerupakan
oraganisasi penataan menurut ajaran Allah,
yaitu Al-Quran menurut Sunnah Rasul-Nya.
Politik Islam berarti aspek ajaran Islam
yang mengatur system kekuasaan dan
pemerintahan.

Nilai-nilai Dasar Sistem Politik


dalam Al-Quran
Nilai-nilai dasar yang harus diaplikasikan dalam pengembangan
system politik Islam adalah:
Kemestian mewujudkan persatuan dan kesatuan umat
Kemestian bermusyawarah dalam menyelesaikan masalahmasalah ijtihadiyah

Urusan mereka diputuskan dengan musyawarah di antara mereka


Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Dalam
kata al-Amr (urusan) tercakup urusan ekonomi, politik, social,
budaya dan sebagainya.
Keharusan menunaikan amanat dan menetapkan hukum secara
adil (Q.S. Al Nisa:58)
Kemestian menaati Allah, Rasulullah, dan Ulil al-Amr (pemegang
kekuasaan)
Keniscayaan mendamaikan konflik antar kelompok dalam
masyarakat Islam

Nilai-nilai Dasar Sistem Politik dalam Al-Qu

Kemestian mempertahankan kedaulatan Negara dan


larangan melakukan agresi dan invasi
Kemestian mementingkan perdamaian daripada
permusuhan
Keharusan meningkatkan kewaspadaan dalam bidang
pertahanan dan keamanan
Keharusan menepati janji dan mengutamakan
perdamaian bangsa-bangsa
Kemestian peredaran harta pada seluruh lapisan
masyarakat
Keharusan mengikuti prinsip-prinsip pelaksanaan hukum
dalam hal:
Menyedikitkan beban (taqlil al-takalif)
Berangsur-angsur (al-tadarruj)
Tidak menyulitkan (adam al-haraj)

Prinsip-prinsip Politik Luar Negeri


dalam Islam
Prinsip-prinsip politik luar negeri dalam Islam adalah
seagai berikut:
Saling menghormati fakta-fakta dan traktat-traktat (AlAnfaal ayat 58)
Kehormatan dan integrasi nasional (Surah An-Nahl ayat
92)
Keadilan universal (internasional) (Surah Al-Maidah ayat
8)
Menjaga perdamaian abadi (Surah Al-Maidah ayat 61)
Menjaga kenetralan terhadap Negara-negara lain (Surah
An-Nisaa ayat 89, 90)
Larangan terhadap eksploitasi para imperialis (Surah AlAnam ayat 92)
Memberikan perlindungan dan dukungan pada orangorang Islam yang hidup di Negara lain (Surah Al-Anfaal
ayat 72)

Surah Al-Hujarat ayat 13 :


Artinya: Wahai manusia! Sesungguhnya
kami telah menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan kami
telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku agar supaya kamu saling
berkenalan. Sesungguhnya yng paling
mulia diantara kamu dalam pandangan
Allah adalah mereka yang paling bertaqwa.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan
Maha Mendengar.

Doktrin Islam mengajarkan mengenai beberapa prinsip


bertetangga antara lain:
Hubungan Internasional dilandasi dengan prinsip
untuk memelihara ketertiban dan perdamaian dunia.
Doktrin Islam memerintahkan pada pemeluknya, agar
memenuhi persetujuan dan perjanjian internasional.
Sejak zaman Nabi Muhammad saw, hubungan
internasional dilaksanakan dengan cara pertukaran
duta atau utusan. Sejak tahun ke 3 H Nabi
Muhammad saw telah mengirimkan beberapa utusan
ke Negara-negara lain. Demikian juga pada tahun ke
9 H Nabi Muhammad telah menerima duta atau
utusan dari Negara-negara lain, sehingga tahun itu
terkenal dengan julukan tahun duta-duta.

Kontribusi Umat Islam dalam Perpolitikan Nasional


Islam telah menyumbangkan banyak pada
Indonesia, demikian kata Kuntowijoyo. Islam
membentuk
- civic culture(budaya bernegara)
- national solidarity
- ideology jihad
- control social
Sumbangan besar Islam berujung pada keutuhan
Negara dan terwujudnya persatuan dan
kesatuan.

HAM dalam Islam


Pengertian dan Sejarah Hak Asasi Manusia dalam
Islam

Hak Asasi Manusiaadalah seperangkat

hak yang melekat pada hakekat


keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugrah-Nya yang wajib dihormati dan
dijunjung tinggi serta dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah, dan setiap
orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat
manusia.

islam telah terlebih dahulu mempelopori di

deklarasinya sebuah piagam yang berisi tentang


jaminan HAM yang disebut Piagam Madinah ini
disepakati pada tahun 622 M oleh Rasulullah
bersama dengan seluruh masyarakat madinah
yang heterogen, yaitu terdiri dari umat islam,
nasrani, yahudi dan beberapa suku arab yang
belum memeluk islam.
Piagam ini berisi jaminan terhadap hak asasi warga
madinah, seperti jaminan sosial, persamaan hak,
kebebsan menjalankan ibadah dan keyakinan
masing-masing warga, juga persamaan dimata
hukum, dan sebagainya.

Perbedaan Prinsip Konsep HAM


Islam dengan HAM Barat
HAM menurut pemikiran barat semata-

mata bersifat antroposentris, artinya


segala suatu berpusat kepada manusia.
Manusia sangat dipentingkan.
HAM dilihat dari sudut pandang islam
bersifat teosentris, artinya segala
sesuatu berpusat kepada Tuhan. Dengan
demikian Tuhan sangat dipentingkan.
HAM dalam islam tidak semata-mata
menekankan kepada HAM saja
melainkan hak-hak itu dilandasi
kewajiban asasi manusia untu mengabdi

Prinsip-prinsip HAM yang tercantum dalam

al-Quran antara lain Martabat manusia.


Manusia mempunyai kedudukan atau
martabat yan tinggi. Martabat yang tinggi
yang telah dianugerahkan Allah pada
hakekatnya merupakan fitrah yg tidak
dapat dipisahkan dari diri manusia. (alQuran surat 17:70 ; 17:33 ; 5:32).

Prinsip persamaan
Pada dasarnya semua manusia sama, karena semuanya adalah hamba
Allah (al-Quran surat 49:13)
Prinsip kebebasan menyatakan pendapat
Al-Quran memerintahkan kepada manusia agar berani menggunakan
akal pikiran terutama untuk mnyatakan pendapat yang benar.
Prinsip kebebsan beragama
Prinsip ini mengandung makna bahwa manusia sepenuhnya
mempunyai kebebasan untuk menganut suatu keyakinan yang
disenanginya (al-Quran surat 2:256 ; 88:22 dan 50:45).
Hak atas jaminan social
Dalam al-Quran banyak dijumpai ayat-ayat yang menjamin tingkat
dan kualitas hidup minimum bagi seluruh masyarakat (al-Quran surat
51:19 ; 70:24 ; 104:2 ; 9:60 dan 2:273).
Hak atas harta benda
Siapapun bahkan penguasa sekali pun tidak diperbolehkan merampas
hak milik orang lain kecuali untuk kepentingan umum.

Demokrasi dalam Islam


Kata demokrasi berasal dari bahsa latin demos dan

cratein atau cratos. Pengertian demokrasi sering


disebutkan sebagai suatu pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat. Demokrasi islam dianggap
sebagai sistem yang mengukuhkan konsep-konsep
islami yang sudah lama berakar, yaitu musyawarah
(syura), persetujuan (ijma), dan penilaian interpretatif
yang mandiri (ijtihad).
Masalah musyawarah disebutkan dalam al Quran 42:28
yang isinya berupa perintah kepada para pemimpin
dalam kedudukan apapun untuk menyelesaikan urusan
mereka dengan cara bermusyawarah. Dengan demikian
tidak terjadi kesewenang-wenangan dari seorang
terhadap rakyat yang dipimpinnya.

Konsep demokrasi tidak sepenuhnya bertentangan dan


tidak sepenuhnya sejalan dengan Islam
Demokrasi tersebut harus berada di bawah payung agama.
Rakyat diberi kebebasan untuk menyuarakan aspirasinya.
Pengambilan keputusan senantiasa dilakukan dengan

musyawarah.
Suara mayoritas tidaklah bersifat mutlak meskipun tetap
menjadi pertimbangan utama dalam musyawarah.
Musyawarah atau voting hanya berlaku pada persoalan
ijtihadi; bukan pada persoalan yang sudah ditetapkan
secara jelas oleh Alquran dan Sunah.
Produk hukum dan kebijakan yang diambil tidak boleh
keluar dari nilai-nilai agama.
Hukum dan kebijakan tersebut harus dipatuhi oleh semua
warga.

Anda mungkin juga menyukai