Anda di halaman 1dari 8

Ajeng Bunga

Annisa Briliantina Eriady


Herrania Tri Lestari
Wulan Marhayati
Made Rintan Saraswati

Fakta Hukum
Anglo-Norway Fisheries Case merupakan

kasus sengketa antara Kerajaan Norwegia


dan erajaan Inggris mengenai batas
teritorial zona perikanan.
Kasus ini diajukan oleh United Kingdom/
Inggris
ke
Mahkamah
Internasional
(International Court of Justice)
pada
tanggal 29 September 1949 dan diputus
pada tahun 1951.

Zona perikanan yang menjadi sengketa

antara kedua negara sebenarnya telah


menjadi rebutan sejak abad 17 antara
Kerajaan Inggris dan Kerajaan Norwegia
karena zona perikanan tersebut merupakan
gugusan-gugusan
pulau
kecil
dimana
terdapat
sebuah
palung
laut
yang
menyimpan banyak kekayaan laut, antara
lain sumber ikan yang melimpah.
Warga lokal Norwegia yang berada di
daerah
tersebut
menjadikan
daerah
tersebut sebagai sumber mata pencaharian.

Permasalahan Hukum/ Legal


Issues

Apakah
metode
dalam
penetapan
baseline/garis pangkal zona perikanan
norway dalam dekrit kerajaan Norway 12
Juli 1935
sesuai dengan hukum
internasional atau tidak?
Apakah hasil dari metode penetapan
baseline/garis pangkal
sesuai dengan
hukum internasional atau tidak?

Argumen Pihak Inggris


Inggris

beranggapan bahwa penerapan


baseline
harus
dilakukan
dari
dryland/daratan
kering,
bukan
dari
gugusan pulau kecil dan karang. sehingga
dapat mengekploitasi daerah sejauh 4
miles yang memang kaya akan sumber
daya perikanan.
Penetapan
baseline
oleh
norwegia
berdasarkan dekrit 12 Juli 1935 tidak
disepakati oleh Inggris. Sehingga tidak
menjadi kepastian hukum bagi Inggris.

Argumen Pihak Norwegia


Sejak abad ke 17 wilayah tersebut telah

menjadi daerah kekuasaan norwegia.


Skaejgaard/gugusan pulau masih dianggap
mempunyai hubungan teritorial dengan
norwegia.
Daerah skaejgaard/ gugusan pulau sudah
dijadikan sumber mata pencaharian bagi
penduduk lokal yang sebagian besar
nelayan

Putusan Pengadilan
Mahkamah
internasional
akhirnya
memutus perkara ini pada 18 desember
1951 setelah dua tahun melewati proses
persidangan,
dengan
menghasilkan
keputusan bahwa metode dan hasil dari
penetapan
baseline
oleh
Norwegia
berdasarkan dekritnya itu sesuai dengan
hukum internasional.

Anda mungkin juga menyukai

  • Instrumen Ham
    Instrumen Ham
    Dokumen11 halaman
    Instrumen Ham
    Mochammad Aditya Primawan
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 13
    Pertemuan 13
    Dokumen41 halaman
    Pertemuan 13
    Mochammad Aditya Primawan
    Belum ada peringkat
  • List Kontak Universitas
    List Kontak Universitas
    Dokumen2 halaman
    List Kontak Universitas
    Mochammad Aditya Primawan
    100% (1)
  • Pertemuan 9
    Pertemuan 9
    Dokumen12 halaman
    Pertemuan 9
    Mochammad Aditya Primawan
    Belum ada peringkat
  • Perdata Uts
    Perdata Uts
    Dokumen8 halaman
    Perdata Uts
    Mochammad Aditya Primawan
    Belum ada peringkat
  • Perdata Uts
    Perdata Uts
    Dokumen8 halaman
    Perdata Uts
    Mochammad Aditya Primawan
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 9
    Pertemuan 9
    Dokumen12 halaman
    Pertemuan 9
    Mochammad Aditya Primawan
    Belum ada peringkat