Part 1.
Komponen Elektronika dan fungsinya. Tak kenal maka tak sayang, siapa yang tidak tahu
sepotong kalimat ini. Kalimat peribahasa ini tentu temen temen juga sudah pernah
mendengarnya.
Ya betul, tak kenal maka tak saying, jadi kalo pengen saying sayangan ya harus kanal dulu,
betul? Begitu juga di dunia rangkaian elektronika ini, temen temen yang pengen belajar lebih
mendalam tentang elektronika ini pun harus mengenal terlebih dahulu apa itu komponen
elektronika dan fungsinya. Tanpa pengetahuan ini, teman teman akan sangat disayangkan
nantinya karena sudah mendalami tentang elektronika tapi temen temen malah tidak tau
misalkan seperti apa bentuknya, dan seperti apa fungsinya.
Oke,, bahasan kali ini kita akan mencoba membahas tentang komponen elektronika dan
fungsinya. Dimulai dari yang simple simple saja, misalkan seperti resistor, kapasitor,
induktor, diode dan lain sebagainya. Siap untuk lanjut? Mari kita bahas satu persatu.
1. Resistor
Tahanan listrik yang ada pada sebuah penghantar dilambangkan dengan huruf R , tahanan
merupakan komponen yang didesain untuk memiliki besar tahanan tertentu dan disebut pula
sebagai resistor.
resistor yang bekerja sesuai dengan hukum ohm sedangkan Resistor non Linear adalah
resistor yang dimana perubahan nilainya dikarenakan oleh kepekaan tertentu (peka cahaya,
peka panas, peka tegangan listrik).
2. Kapasitor
Kapasitor merupakan komponen yang berfungsi untuk penyimpan muatan listrik yang
dibentuk dari dua permukaan yang berhubungan tapi dipisahkan oleh satu penyekat.
dengan
rumus
satuan
satuan
berikut
ini :
.L.I2
:
Joule
Henry
5. Dioda
Fungsi paling umum dari dioda adalah untuk memperbolehkan arus listrik
mengalir dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk
menahan arus dari arah sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur).
Karenanya biasa juga disebut sebagai penyearah
Dioda Zener
Dioda
LED
Dioda LED akan hidup apabila LED dialiri arus listrik, fungsi dari LED ini biasanya hanya
sebagai indikator. Atau biasa juga disebut dengan lampu indikator/
TRASFORMATOR/TRAFO
atau
Komponen Elektronika
Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan
cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti
komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang
mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain
dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan
ilmu/
teknik
elektronika
dan
instrumentasi.
Dalam rangkaian elektronika terdapat bermacam-macam komponen. Ada transistor, resistor,
IC, trafo dan lain-lain. Komponen-komponen ini dikategorikan menjadi bagian-bagian
berikut:
Komponen Pasif :
transformator
Komponen
* dioda :
dioda cahaya
dioda foto
dioda laser
diode Zener
Aktif
dioda Schottky
* transistor :
transistor bipolar
transistor IGBT
transistor Darlington
transistor foto
Sirkuit Analog :
Amplifier Daya
Sirkuit Digital :
Gerbang logika
flip-flop
register
mikroprosesor
mikrokontroler
Semua jenis komputer digital: komputer super, mainframe, komputer mini, komputer
pribadi desk-top, laptop, PDA, Smart card, telepon pintar, dll
Alat ukur :
Ohm-meter
Amper-meter
Voltmeter
Multimeter
Oskiloskop
Function generator
Spectrum meter
Part
Yaitu resistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan).
Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Berfungsi sebagai
pembagi tegangan, mengatur atau membatasi arus pada suatu rangkaian
serta memperbesar dan memperkecil tegangan.
.Resistor gulungan kawatresistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu
tetap (konstan)..Resistor Lapisan karbon
.Resistor lapisan oksidasi logam
.Resistor komposisi karbon
*Jenis-jenis resistor variabel
Yaitu resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle
pada alat tersebut, sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan.
Berfungsi sebagai pengatur volume (mengatur besar kecilnya arus), tone control pada sound
Potensiometer
Geser
Putar
Trimmer Potensiometer (TRIMPOT)
Fungsi kapasitor
Memisahkan arus AC dan arus DC
Meratakan arus DC pada penyearah arus
Mengontrol frekuensi pada rangkaian isolator
Menyimpan muatan listrik Jenis-jenis kapasitor
Kapasitor polar (ELCO)
Kapasitor Non Polar (Kapasitor Kertas, Kapasitor Kermik, Kpasitor Mika,
Kapasitor Poliester)
Kapasitor Variabel (VARCo, TRIMMER)
Jenis kapasitor:
Kapasitor
keramik
oksida dan oksida lainSesuai dengan namanya, kapasitor ini mempunyai dielektrik
dari keramik. Dielektriknya umumnya berupa campuran antara titanium , dengan
elektrode logam. Jenis kapasitor ini tidak memiliki kutub positif maupun negatif,
jadi pemasangannya dalam PCB bisa terbalik tanpa mengalami masalah.
Ada
dua
sumber
yang
menyatakan
tentang
kapasitor
keramik:
Kekuatan dari dielektriknya sangat kuat, dan berkapasitas besar. Pada umumnya
jenis kapasitor ini digunakan untuk meredam bunga api. Misalnya bunga api yang
timbul
pada
platina
kendaraan
bermotor.
Karena terbuat dari keramik, kondensator ini memiliki kapasitas yang kecil yaitu di
q=
muatan
yang
tersimpan
(coulomb)
v=
beda
potensial
(volt)
0=
permitivitas
ruang
hampa
(8,85x10-12
C2N-2m-2)
d=
luas
plat
(m2)
Dielektrik
Dielektrik
didefinisikan
sebgai
berikut:
bahan isolator yang digunakan untuk memisahkan kedua plat konduktor pada
suatu
kapasitor
plat
sejajar
Tebal, jenis dan luas sangat menentukan besarnya kapasitas yang akan didapatkan.
Rangkaian KapasitorRangkaian kapasitor terdiri dari jenis rangkaian paralel, seri
dan
campuran.
ParalelTujuan dari memaralelkan kapasitor adalah untuk mendapatkan kapasitas
yang
lebih
besar.
qtotal=
q1+
q2+...
Vtotal=V1=V2=...
Ctotal=C1+C2+...
SeriTujuan menggunakan rangkaian seri adalah untuk mendapatkan nilai yang lebih
kecil.
qtotal=
q1=
q2=...
Vtotal=V1+V2+...
1/Ctotal=1/C1+1/C2+
CampuranBertujuan untuk mendapatkan nilai yang diinginkan sesuai dengan rumus
di atas.
C.kumparan/induktor
D.transformator
Dikenal dengan istilah trafo, adalah suatu alat elektronik yang memindahkan
energi dari satu sirkuit elektronik ke sirkuit lainnya melalui pasangan magnet.
Biasanya dipakai untuk mengubah tegangan listrik dari tinggi ke rendah dan berarti
juga mengubah arus listrik dari rendah ke tinggi
*Dioda
suatu bahan elektrikum yang tersusun atas 2 elektroda yaitu elektroda positif
dan negatif
Prinsip kerja
Forward Biass (arah maju) dari anoda ke katoda
Reverse Biass (arah mundur) dari katoda ke anoda
Jenis-jenis Diode
Dioda Zener = menstabilkan tegangan
Dioda Kristal = Dioda kontak titik
Light Emilting Diode (LED) = Lampu induktor
Photo Diode = pencacah, penghitung
Dioda Silikon = Penyearah Arus
a.
b.
c.
d.
e. dioda Schottky
dioda
dioda
dioda
diode
cahaya
foto
laser
Zener
transistor : rancangan komponen yang terdiri dari 3 komponen diode tipe P (+)
dan tipe N (-)
*Fungsi transistor
Penguat arus
JENIS-JENIS
TRANSISTOR
BJTBJT (Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua jenis transistor.
Cara kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua dioda yang terminal positif atau
negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga terminal tersebut adalah
emiter
(E),
kolektor
(C),
dan
basis
(B).
Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat menghasilkan
perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor. Prinsip inilah
yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektronik. Rasio antara
arus pada koletor dengan arus pada basis biasanya dilambangkan dengan atau
hFE. biasanya berkisar sekitar 100 untuk transistor-transisor BJT.
FET
FET dibagi menjadi dua keluarga: Junction FET (JFET) dan Insulated Gate FET
(IGFET) atau juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon (atau Semiconductor) FET
(MOSFET). Berbeda dengan IGFET, terminal gate dalam JFET membentuk sebuah
dioda dengan kanal (materi semikonduktor antara Source dan Drain). Secara
fungsinya, ini membuat N-channel JFET menjadi sebuah versi solid-state dari
tabung vakum, yang juga membentuk sebuah dioda antara grid dan katode. Dan
juga, keduanya (JFET dan tabung vakum) bekerja di "depletion mode", keduanya
memiliki impedansi input tinggi, dan keduanya menghantarkan arus listrik dibawah
kontrol
tegangan
input.
FET lebih jauh lagi dibagi menjadi tipe enhancement mode dan depletion mode.
Mode menandakan polaritas dari tegangan gate dibandingkan dengan source saat
FET menghantarkan listrik. Jika kita ambil N-channel FET sebagai contoh: dalam
depletion mode, gate adalah negatif dibandingkan dengan source, sedangkan
dalam enhancement mode, gate adalah positif. Untuk kedua mode, jika tegangan
gate dibuat lebih positif, aliran arus di antara source dan drain akan meningkat.
Untuk P-channel FET, polaritas-polaritas semua dibalik. Sebagian besar IGFET
adalah tipe enhancement mode, dan hampir semua JFET adalah tipe depletion
mode.
Sirkuit
Analog
:a.Amplifier
atau
Penguat
b.Opamp
(Operational
Amplifier)
termasuk
negative
feedback
c.Amplifier
Daya
d.FET (Filed Effect Transistor), JFET, MOSFET, MESFET, MODFET, HEMT
e.CMOS,
N-MOS,
P-MOS,
Pass-transistor
Sirkuit
Digital
:a.Gerbang
logika
b.flip-flop
c.penghitung
atau
pencacah
(Inggris:
counter)
d.register
e.multiplekser
(MUX)
dan
DEMUX
f.Penjumlah (Adder), Subtraktor (Pengurang) & Pengganda (Multiplier)
g.mikroprosesor
h.mikrokontroler
i.ADC,
DAC,
Atmel
AVR
j.Digital
Signal
Processor
(DSP)
k.FPGA (Field-Programmable Gate Array), ASIC, FPAA, Embedded-FPGA, CPLD
l.Semua jenis komputer digital: komputer super, mainframe, komputer mini,
komputer pribadi m.desk-top, laptop, PDA, Smart card, telepon pintar, dll
Alat
ukur
:
a.Ohm-meter
b.Amper-meter
c.Voltmeter
d.Multimeter
e.Oskiloskop
f.Function
g.Digital
h.Spectrum meter
Signal
generator
Analyzer