04 RKS Me
04 RKS Me
BAB IV
PERSYARATAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
Pasal 1
PEKERJAAN LISTRIK
1.1
1.2
47
1.3
1.4
Persyaratan Umum Bahan dan Peralatan
1.4.1 Syarat-syarat Dasar
a. Semua bahan atau peralatan harus baru dalam arti bukan barang bekas atau hasil
perbaikan.
b. Material atau peralatan harus mempunyai kapasitas atau rating yang cukup.
c. Harus sesuai dengan spesifikasi / persyaratan.
d. Kapasitas yang tercantum dalam gambar atau spesifikasi adalah minimum.
e. Kontraktor boleh memilih kapasitas yang lebih besar dari yang diminta dengan
syarat :
Tidak menyebabkan sistem menjadi lebih sulit.
Tidak menyebabkan pertambahan bahan.
Tidak meminta pertambahan ruang.
Tidak menyebabkan adanya tambahan biaya.
Tidak menurunkan mutu.
1.4.2 Syarat-syarat Fisik
a. Semua bahan atau peralatan dari kualifikasi atau tipe yang sama, diminta merek
atau dibuat oleh pabrik yang sama.
b. Dalam setiap hal, suatu bagian atau suku-suku dari peralatan yang jumlahnya
jelas ditentukan, maka jumlah tersebut harus tetap lengkap setiap kali peralatan
tersebut diperlukan, sehingga merupakan unit yang lengkap.
c. Apabila suatu bahan atau peralatan disebutkan pabrik pembuatnya atau
mereknya, hal ini dimaksud untuk mengikat mutu, tipe perencanaan dan
karakterisitik.
1.4.3 Spesifikasi Teknik Bahan dan Peralatan
Semua bahan untuk pekerjaan listrik harus sesuai dengan SNI dan telah disetujui oleh
perencana/MK.
1.5
Panel Utama
a. Berfungsi untuk menerima daya listrik dari PLN/Genset.
b. Main breaker sebagai pengaman sesuai gambar rencana.
c. Rumah panel dan busbar harus dapat mencakup semua peralatan dengan
penempatan yang cukup secara elektris dan fisik.
d. Rumah panel dari besi pelat dengan tebal tidak kurang dari 2 mm.
e. Semua permukaan pelat baja sebelum dicat harus mendapat pengolahan
pembersihan sejenis phospatizing treatment atau senilai.
f. Bagian dalam dan luar harus mendapat paling sedikit satu lapis cat penahan karat.
Untuk lapisan akhir cat finish bagian luar dasarnya abu-abu.
g. Ruang pencapaian harus cukup untuk memudahkan kerja.
48
h.
Label-label terbuat dari bahan trafolite yang tersusun berlapis putih hitam putih
dan digravir sesuai kebutuhan dalam bahasa Indonesia.
i. Bukaan ventilasi dari bagian sisi panel.
j. Semua pengabelan didalam panel harus rapih terdiri atas kabel-kabel berwarna,
mudah diusut dan mudah dalam pemeliharaan.
k. Busbar dan teknik penyambungan harus menurut peraturan PUIL dan IEC. Bahan
dari tembaga yang berdaya hantar tinggi, bentuk persegi panjang dipasang pada
pole-pole isolator dengan kekuatan dan jarak sesuai ketentuan untuk menahan
tekanan-tekanan elektris dan mekanis pada level hubung singkat.
l. Busbar dalam panel harus disusun sebaik-baiknya sampai semua terminal kabel
atau bar lainnya tidak menyebabkan lekukan yang tidak wajar.
m. Busbar harus dicat secara standard untuk membedakan fasa-fasanya.
n. Batang penghubung antara busbar dengan breaker harus mempunyai penampang
yang cukup dengan rating harus tidak kurang dari 125% dari rating breaker.
o. Pada sambungan-sambungan busbar harus diberi bahan pelindung (tinned)
p. Ujung kabel harus memakai sepatu kabel dari bahan tembaga.
1.6
Panel Pembagi
a. Type breaker sesuai gambar rencana terdiri atas MCCB dan MCB.
b. Badan panel dari sheet steel dengan ketebalan minimal 2 mm dan 1,6 mm.
c. Persyaratan anti karat dan pengecatan luar 2 kali seperti panel utama.
d. Type panel indoor untuk yang terletak dalam ruang dan type panel outdoor untuk
yang diluar ruang.
e. Jenis panel fresstanding dan surface mounted dengan pintu berkunci.
f. Pentanahan harus mempunyai bar bagi fasilitas pentanahan peralatan.
g. Busbar dari bahan tembaga dengan kapasitas tidak boleh kurang dari kabel feeder
yang masuk, boleh telanjang asal dipasang secara kuat dan aman.
h. Jarak-jarak bar antara yang aktif dan tidak aktif sesuai PUIL.
i. Kontraktor harus meneliti semua dimensi-dimensi secepatnya sesudah mendapat
Surat Perintah Kerja (SPK). Ajukan usul-usul kepada Pemberi Tugas, apa yang
perlu dirubah atau diatur kembali agar semua instalasi dan peralatan dalam sistem
dapat ditempatkan dan bekerja sebaik-baiknya.
j. Sebelum melakukan pemasangan bahan dan peralatan lakukanlah pengukuran,
meneliti peil-peil dalam proyek menurut keadaan sebenarnya.
k. Apabila ada perbedaan antara pengukuran di lapangan, ajukan data-data kepada
Pemberi Tugas.
l. Kontraktor harus membuat gambar kerja yang memuat gambar denah, potongan
dan detail sesuai keadaan sebenarnya di lapangan, dengan mendapat persetujuan
dari Pemberi Tugas.
m. Kontraktor harus berkonsultasi dengan Kontraktor lain, sehingga pemasangan
instalasi dan peralatan dapat dilakukan tanpa terjadi tabrakan.
n. Semua bahan instalasi dan peralatan sebelum dibeli, dipesan, masuk site atau
dipasang harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.
49
1.7
1.8
Gali Urug
a. Pemborong listrik harus menggali dengan kedalaman dan besar yang sesuai
spesifikasi yang diminta.
b. Bilamana ada tabrakan dengan pipa, saluran got atau lainnya, harus dibuat
gambar detail dan cara penyelesaian yang baik untuk semua pihak dengan
mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.
c. Kesalahan yang timbul karena kelalaian Pemborong listrik menjadi tanggung
jawabnya.
d. Setelah selesai pemasangan kabel, galian harus diurug kembali dengan sirtu
sampai padat.
50
e.
1.9
Pentanahan
Semua instalasi, peralatan dan panel-panel listrik harus diberi pentanahan sebagai
berikut: Yang harus ditanahkan adalah listrik netral dari trafo dan genset. Grounding
electroda berupa pentanahan buatan dari pantekan batangan tembaga masip 1,
sehingga diperoleh tahanan tanah lebih kecil dari 2 ohm. Grounding point trafo dan
genset existing memakai grounding point existing dan hanya melakukan tarikan kabel
ke ruang trafo dan genset yang baru. Grounding netral genset baru merupakan
instalasi baru.
1.10
Pengujian (Testing)
a. Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji, sehingga diperoleh yang
baik dan bekerja sempurna sesuai persyaratan PLN, spesifikasi dan pabrik.
b. Bila di perlukan, bahan-bahan instalasi dan peralatan dapat diminta oleh Pemberi
Tugas untuk diuji ke Laboratorium atas tanggungan biaya Kontraktor.
c. Tahap-tahap Pengujian adalah sebagai berikut :
Semua pelaksanaan instalasi yang akan tertutup harus diuji sebelum dan
sesudah bagian tersebut tertutup sehingga di peroleh baik menurut PLN,
spesifikasi dan pabrik.
Setiap satu lantai yang selesai dipasang harus dilakukan pengujian.
Semua panel listrik sebelum dipasang dan sesudah dipasang harus diuji
tegangan dan tahanan isolasi dalam kondisi baik.
d. Juga harus diuji sistem kerjanya sesuai spesifikasi yang diisyaratkan.
e. Semua armature lampu harus diuji dalam keadaan menyala sempurna.
f. Semua penyambungan harus diperiksa tersambung dengan mantap dan tidak
terjadi kesalahan sambung atau polaritas.
g. Tahanan tanah harus diuji memenuhi persyaratan yang dispesifikasikan.
h. Pengujian harus bersama Direksi dan dibuat laporan tertulis.
Pasal 2
PEKERJAAN INSTALASI LAMPU
2.1
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
Bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil
yang baik. Pekerjaan instalasi lampu yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar
atau sesuai petunjuk MK.
51
2.2
2.3
Persyaratan Bahan
a. Bahan/material untuk instalasi lampu harus memenuhi standart SNI.
b. Bahan/Material sudah disetujui oleh perencana/MK.
Syarat-Syarat Pelaksanaan.
a. Semua bahan/material sudah disetujui oleh perencana/MK.
b. Jenis lampu yang digunakan downlight, merkuri untuk PJU, serta emergency
lamp.
c. Instalasi kabel dilapis dengan pipa.
d. Semua tenaga pelaksana menggunakan peralatan yang sesuai dengan standart
keselamatan kerja.
e. Membuat gambar perubahan bila terjadi perubahan dan disetujui perencana/MK.
Pasal 3
PEKERJAAN TATA UDARA
3.1
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
Bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil
yang baik. Pekerjaan tata udara yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar atau
sesuai petunjuk MK.
3.2
Persyaratan Bahan
a. Bahan/material untuk instalasi lampu harus memenuhi standart SNI.
b. Bahan/Material sudah disetujui oleh perencana/MK.
3.3
Syarat-Syarat Pelaksanaan.
a. Semua bahan/material sudah disetujui oleh perencana/MK.
b. Jenis AC Split dan Exhaust Fan sudah memenuhi SNI dimana peletakan material
tersebut sesuai dengan gambar.
c. Membuat jalur pipa pembuangan sesuai dengan gambar.
d. Semua tenaga pelaksana menggunakan peralatan yang sesuai dengan standart
keselamatan kerja.
e. Membuat gambar perubahan bila terjadi perubahan dan disetujui perencana/MK.
Pasal 4
PEKERJAAN PLUMBING
4.1
Peraturan Umum
a. Peraturan dan Acuan Plumbing
Pedoman Plambing Indonesia, 1979
National Plumbing Code th. 2003.
52
b.
c.
4.2
Pelaksanaan Pemasangan
a. Sebelum peralatan dipasang Kontraktor harus mengajukan Approval material
yang harus disetujui oleh Direksi.
b. Material yang terpasang adalah yang sudah disetujui dalam lembar Approval
Material.
c. Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Kontraktor harus
menyerahkan gambar kerja dan detailnya dalam rangkap 3 (tiga) untuk disetujui
oleh Direksi.
d. Yang dimaksud gambar kerja disini adalah gambar yang menjadi pedoman dalam
pelaksanaan, lengkap dengan dimensi peralatan, jarak peralatan satu dengan
lainnya, jarak terhadap dinding, jarak pipa terhadap lantai, dinding dan peralatan,
dimensi accessories yang dipakai. Direksi berhak menolak gambar kerja yang
tidak mengikuti ketentuan tersebut diatas.
e. Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan
kapasitas peralatan yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang diragukan,
Kontraktor harus segera menghubungi Direksi. Pengambilan ukuran atau
pemilihan kapasitas peralatan yang salah akan menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
53
f.
g.
Beberapa peralatan tertentu (antara lain seperti Fan dll.) ada asumsi yang diambil
Konsultan Perencana dalam menentukan performancenya.
Asumsi-asumsi ini harus diganti oleh Kontraktor sesuai aktual dari peralatan
yang dipilih maupun kondisi lapangan yang tidak memungkinkan. Untuk itu
Kontraktor wajib menghitung kembali performance dari peralatan tersebut dan
memintakan persetujuan Direksi sebelum dilakukan pemesanan
4.3
4.4
54
55
c.
Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum
dipasang, membersihkan semua kotoran benda-benda tajam / runcing serta
penghalang lainnya.
d. Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup
yang
diperlukan, antara lain katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya,
sesuai dengan fungsi sistem dan yang diperlihatkan pada gambar.
e. Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan harus dilengkapi
dengan union atau flange.
f. Sambungan lengkung, reducer dan sambungan-sambungan cabang pada
pekerjaan perpipaan harus mempergunakan fitting buatan pabrik.
g. Kemiringan menurun dari pekerjaan perpipaan air limbah harus seperti berikut,
kecuali seperti diperlihatkan pada gambar.
h. Dibagian dalam bangunan Garis tengah 150 mm atau lebih kecil : %
i. Dibagian luar bangunan Garis tengah 150 mm atau lebih kecil : %
j. Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun kearah titik buangan.
Drains dan vents harus disediakan guna mempermudah pengisian maupun
pengurasan.
k. Katup (valves) dan saringan (strainers) harus mudah dicapai untuk pemeliharaan
dan penggantian.
l. Pegangan katup (valve handle) tidak boleh menukik.
m. Sambungan-sambungan fleksibel harus dipasang sedemikian rupa dan angkur
pipa secukupnya harus disediakan guna mencegah tegangan pada pipa atau alatalat yang dihubungkan oleh gaya yang bekerja kearah memanjang.
n. Pekerjaan perpipaan ukuran jalur penuh harus diambil lurus tepat ke arah
pompa dengan proporsi yang tepat pada bagian-bagian penyempitan. Katupkatup dan fittings pada pemipaan demikian harus ukuran jalur penuh.
o. Kecuali jika tidak terdapat dalam spesifikasi, pipe sleeves harus disediakan
dimana pipa-pipa menembus dinding-dinding, lantai, balok kolom atau langitlangit.
p. Dimana pipa-pipa melalui dinding tahan api, ruang-ruang kosong diantara
sleeves dan pipa-pipa harus dipakal dengan bahan
rock-wool. Selama
pemasangan, bila terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam pekerjaan
perpipaan yang tersisa pada setiap tahap pekerjaan, harus ditutup dengan
menggunakan caps atau plugs untuk mencegah masuknya benda-benda lain.
q. Semua galian, harus juga termasuk penutupan kembali serta pemadatan.
r. Pekerjaan perpipaan tidak boleh digunakan untuk pentanahan listrik.
4.6.2 Penggantung dan Penunjang Pipa
a. Perpipaan harus ditunjang atau digantung dengan hanger, brackets atau sadel
dengan tepat dan sempurna agar memungkinkan gerakan-gerakan pemuaian atau
perenggangan.
b. Penggapit pipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa tegak.
c. Semua gantungan dan penumpu harus di cat dengan cat dasar zinchromat
sebelum dipasang.
PERSYARATAN TEKNIS MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
56
d.
4.6.3
4.6.4
4.6.5
4.6.6
57
Pipa-pipa bertekanan harus diuji dengan takanan air sebesar tekanan kerja
ditambah 50% selama 24 jam.
Pipa-pipa gravitasi harus diuji dengan tekanan statis sebesar 3 meter diatas
titik tertinggi selama 24 jam.
4.6.7 Pengecatan
Barang-barang yang harus dicat adalah sebagai berikut :
Pipa servis.
Support pipa dan peralatan konstruksi besi.
Flenged.
Peralatan yang belum dicat dari pabrik.
Peralatan yang catnya harus diperbarui.
Pasal 5
SISTEM PEMADAM KEBAKARAN
5.1
Lingkup Pekerjaan
Uraian singkat lingkup pekerjaan sistem Pemadam Kebakaran antara lain
menggunakan Pemadam Api Ringan (APAR).
5.2
Persyaratan Bahan
a. Bahan/material untuk alat pemadam api ringan harus memenuhi standart SNI.
b. Bahan/Material sudah disetujui oleh perencana/MK.
58