REV - (31052015) - Headline Pak Yan Yan - TIM HL 4
REV - (31052015) - Headline Pak Yan Yan - TIM HL 4
Dr. Yan Yan memiliki tiga metode pengajaran, tergantung pada beban materi
perkuliahan yang dimiliki oleh setiap mata kuliah. Setiap mata kuliah mempunyai
strategi dan metode pengajaran yang berbeda-beda, ungkap Dr. Yan Yan. Metode
agitasi diterapkan untuk mata kuliah ringan yang bersifat sebatas pengantar. Untuk
mata kuliah yang membutuhkan pemahaman lebih mendalam seperti mata kuliah
Seminar Kriya, mahasiswa dibimbing perlahan secara bertahap. Sedangkan pada
mata kuliah tertentu yang melibatkan praktik, Dr. Yan Yan memberikan kebebasan
seluas-luasnya untuk mahasiswa dalam berkreasi. Pendidikan pada intinya adalah
(tentang) mencerahkan (enlightening) mahasiswa, tekannya.
Olah IKRAR sebagai Refleksi Pendidikan Masa Kini
Sebagai hasil dari perkembangan teknologi, pengembangan dan pencapaian
kepintaran kognitif mahasiswa zaman sekarang sudah tak perlu diragukan lagi.
Namun apabila ditinjau dari segi daya juang, mahasiswa zaman dahulu jauh lebih
unggul. Menurut Yan Yan, keunggulan mahasiswa di era sekarang dalam aspek
kognitif tidak didampingi dengan kebijaksanaan, sehingga kapasitas otak yang
hebat justru membuat mahasiswa cenderung lupa akan pentingnya pendidikan
kehidupan yang lebih luas cakupannya. Berkenaan dengan ini, untuk menggali
potensi yang ada dalam diri, Dr. Yan Yan Sunarya memiliki konsep "Olah IKRAR"
yang merupakan singkatan dari olah iman, olah kata, olah rasa, olah akal, dan olah
raga.
Dalam menghadapi setiap tantangan perkuliahan baik akademik maupun
nonakademik, kelima hal tersebut harus proporsional dalam porsinya masingmasing. Ambil contoh dalam hal olah kata, misalnya pada saat perkuliahan fisika,
mahasiswa harus mengambil inisiatif bertanya tentang berbagai fenomena alam.
Akan lebih menarik jika pertanyaan diajukan secara lebih kreatif. Bagaimana sudut
pandang fisis fenomena terompet sangkakala sebagai contoh, tidak hanya (melulu)
mengenai permasahalan fisis yang terkait dengan gerak bandul, ujar Dr. Yan Yan.
Tidak mengherankan bila keaktifan beliau ketika menjabat Presiden KMSR ITB
sekaligus Dewan FKHJ ITB pada masanya, tidak menurunkan performa akademiknya
yang justru pernah menjadi salah satu mahasiswa berprestasi.
Matematika, Seni, dan Kehidupan
Bagi Dr. Yan Yan yang selalu berkutat di bidang seni, eksistensi matematika dalam
berbagai bidang kehidupan harus dirasakan oleh seluruh seniman dimanapun.
Menurutnya, penyampaian maksud yang tertuang dalam media-media seni selain
harus bersifat estetis juga harus menyertakan unsur logis. Bagaimanapun juga,
dasar-dasar pakem demikian tidak boleh menempatkan seni dalam masa stagnansi.
Eksplorasi seni merupakan hal yang mutlak bagi tiap pelaku seni sebagai upaya
mencapai apa-apa yang mampu dirasakan manusia di dunia ini.
"Kehidupan di dunia ini hanya bersifat sementara, " jelas Dr. Yan Yan. Sama seperti
seni yang membantu manusia merasakan banyak hal, terdapat analogi unik bagi
mahasiswa yang ragu mengaktifkan diri dalam kemahasiswaan. "seperti kita
mencelupkan jari kelingking yang ke dalam samudera", ucapnya. Ketika jari
kelingking tersebut kita angkat dari samudera, maka akan meneteskan beberapa
air. Tetesan air yang mengalir dari kelingking tersebut adalah waktu yang kita miliki
di dunia ini. Oleh karena itu, akan sangat disayangkan apabila mahasiswa hanya
menjalankan kewajiban akademik tanpa melakukan kegiatan kemahasiswaan.
Karena sudah seharusnya, setiap mahasiswa mampu memimpin dirinya masingmasing dalam pencarian potensi diri dan beranjak menjadi insan dewasa.
31/05/2015
Tim Headline 4 (Aditya Binowo, Bayu Prakoso, Sarah Azzahwa, Vinskatania, Adil
Setiyanto)