Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
perawatan
adalah
kosmetika
yang
digunakan
untuk
Berdasarkan bagian tubuh yang dirawat, terdapat kosmetika perawatan untuk kulit,
kuku dan rambut. Fungsi kosmetika perawatan :
1. Pembersih
Tujuan dari pembersih kulit adalah menghilangkan kotoran dan bau yang
melekat pada tubuh dan wajah. Bahan yang digunakan :
a. Cair : air, campuran air dengan alkohol, alkohol.
b. Minyak, minyak dengan air.
c. Padat (masker).
d. Mekanis (Peeling).
2. Pelembab
Kosmetika pelembab berguna untuk memperbaiki kekeringan kulit akibat
paparan sinar matahari atau penuaan. Bentuk sediaan kosmetika pelembab
biasanya emulsi minyak dalam air atau emulsi air dalam minyak. Daya kerja
pelembab melembutkan kulit yaitu dengan cara menarik air dari lapisan kulit
yang lebih dalam atau dari udara sekelilingnya, dan juga dengan cara menahan
penguapan air. Pelembab terbukti sangat efektif mempertahankan persediaan air
pada kulit sehingga senantiasa segar dan tidak kering.
3. Pelindung
Terdapat kosmetika pelindung kulit, berupa :
a. Pelindung polusi : dasar bedak (foundation).
b. Pelindung terhadap sinar ultraviolet : tabir surya (sunscreen).
B. Kosmetika Dekoratif
Kosmetika dekoratif merupakan kosmetika estetika untuk mempercantik wajah
dengan mempertegas atau menyamarkan bagian-bagian dari wajah, sehingga
kosmetika ini berfungsi memperbaiki wajah yang kurang sempurna dengan trik
pulasan dekoratif.
C. Kosmetika wewangian
Yang termasuk dalam kosmetika wewangian antara lain adalah parfum, cologne,
deodoran, aftershave, dan pewangi mulut (Harry, 1982).
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan POM RI Nomor: HK.00.05.4.1745
tanggal 5 Mei 2003 tentang kosmetika, penggolongan kosmetika berdasarkan
bahan dan penggunaaannya, serta untuk maksud evaluasi produk, kosmetik dibagi
menjadi 2 golongan, adalah sebagai berikut:
1. Kosmetika Golongan I adalah:
a. Kosmetika ang digunakan untuk bayi;
b. Kosmetika yang digunakan di sekitar mata, rongga mulut, dan mukosa
lainnya;
c. Kosmetika yang mengandung bahan dengan persyaratan kadar dan
penandaan;
d. Kosmetika yang mengandung bahan dan fungsinya belum lazim, serta belum
diketahui keamanan dan kemanfaatannya.
2. Kosmetika Golongan II adalah kosmetika yang tidak termasuk golongan I.
Berdasarkan Lampiran Keputusan Deputi Bidang Pengawasan Obat
Tradisional, dan Produuk Komplemen Nomor: PO.01.04.42.4082 tentang
pedoman tata cara pendaftaran dan penilaian kosmetika, kategori kosmetik
berdasarkan fungsinya terdiri atas:
1. Sediaan bayi.
2. Sediaan mandi.
3. Sediaan kebersihan badan.
4. Sediaan cukur.
5. Sediaan wangi-wangian.
6. Sediaan rambut.
7. Sediaan pewarna rambut.
8. Sediaan rias mata.
9. Sediaan rias wajah.
10. Sediaan perawatan kulit.
11. Sediaan mandi surya dan tabir surya
12. Sediaan kuku.
13. Sediaan higiene mulut
BAB II
SEDIAAN KOSMETIKA PERAWATAN KULIT
A. Pendahuluan
Penampilan
Kulit berada dalam keadaan
Fisiologi
Kemampuan kulit memperbaiki
25 - 45
45 - 55
>55
berjalannya waktu, kulit akan mengalami perubahan. Untuk kulit normal tidak
diperlukan perawatan khusus. Yang diperlukan adalah mempertahankan
keseimbangan kulit agar selalu berfungsi secara normal. Pakailah pembersih
tanpa sabun, pelembab dalam bentuk campuran air dan minyak, dan jangan lupa
untuk selalu melakukan perlindungan untuk kulit berupa pemakaian produk
tabir surya.
2. Kulit kering
Terlihat kering, bersisik halus, keriput, tidak lentur, pori-pori hampir tidak
kelihatan, kasar dan kadang pecah-pecah. Jenis kulit ini terbagi 2 macam:
a. Kulit kering karena faktor lain.
Terkadang kulit itu sebelumnya normal atau berminyak. Kulit menjadi kering
akibat pengaruh lingkungan, seperti terpapar sinar UV, hawa panas, hawa
dingin, angin yang mengeringkan, pemakaian detergen, atau pengobatan
tertentu.
b. Kulit kering alamiah, terbagi atas :
Kulit kering yang ada hubungannya dengan penyakit (patologis), dimana
terdapat kelainan genetik dalam proses pembentukan kulit seperti terlihat
pada penyakit kulit bersisik ( ichtyosis).
Kulit kering yang tidak ada hubungannya dengan penyakit, yang
dipengaruhi oleh faktor luar, seperti yang terlihat pada kulit orang tua
atau seseorang dengan kekeringan kulit ringan. Untuk kulit kering,
sebelum dilakukan perawatan perlu ditentukan dulu apakah termasuk tipe
patologis atau non patologis. Oleh karena tipe ini sering termasuk
sensitif, maka pembersihan kulit dilakukan dengan memakai sabun yang
tidak mengandung soda atau susu pembersih atau pembersih dengan
bahan minyak. Dibutuhkan pelembab baik saat di rumah maupun di luar
rumah. Khusus untuk perawatan wajah yang tergolong kulit kering,
sangat tidak disarankan memakai penyegar kulit yang berkadar alkohol
tinggi atau astringen.
3. Kulit berminyak
Timbul saat pubertas dan hanya terjadi pada bagian atas yang mengandung
kelenjar cebaceous dalam jumlah besar. Kulit berminyak ini ada 2 jenis:
massage cream), krim pembersih (cleansing cram), krim dingin (cold cream),
dan krim serbaguna (all purposes cream).
2. Penampilan Fisik.
Krim tidak hanya diklasifikasikan dari bentuk cair atau padat saja, tetapi
dideskripsikan dari lembutnya, kekakuannya, dan tebal tipisnya krim tersebut.
3. Tipe Emulsi
Setiap krim dapat dibuat dengan tipe minyak dalam air atau air dalam minyak,
hal ini dipengaruhi oleh tempat dimana krim tersebut digunakan.
4. pH Krim
Bila krim tersebut termasuk tipe minyak dalam air, maka pH krim tersebut harus
meliputi pH seluruh sediaan. Jika tipe air dalam minyak maka harus terdispersi
dalam 50% etanol.
C. Penggolongan
Sediaan kosmetika perawatan kulit digolongkan sebagai berikut :
1. Perawatan Kulit Wajah (face care), meliputi :
a. Pembersih, berupa sediaan :
- Krim pembersih (cleansing cream)
- Susu pembersih (cleansing milk)
- Krim pelapis (vanishing cream)
b. Penyegar, berupa sediaan :
- Tonik kulit
- Losio pengencang
- Krim astringen
c. Krim nutritif, krim urut, dan krim pelembut.
d. Krim anti kerut
d. Masker
2. Perawatan kulit tubuh (body care), meliputi : krim tangan dan krim tubuh (hand
and body cream).
2.1 Perawatan Kulit Wajah (Face Care)
Saat ini tubuh bugar sangat populer. Membangun dan menjaga tubuh untuk
tetap selalu kuat dan bugar merupakan perhatian semua orang. Tetapi banyak
orang yang tidak memperhatikan kebugaran wajahnya. Para ahli kecantikan
kebanyakan juga kurang tanggap terhadap prosedur perawatan wajah. Umumnya
mereka hanya melakukan tindakan yang sesuai dengan apa yang mereka baca dari
buku panduan, tanpa memahami benar efek dari setiap gerakan yang dilakukannya.
Manfaat perawatan wajah akan diperoleh bila sasaran tindakan sesuai dengan
struktur anatomis dari otot-otot wajah. Setiap otot-otot wajah masing-masing
mempunyai fungsi sendiri sehingga setiap gerakan yang dilakukan pada wajah
harus sesuai dengan fungsi otot yang mendasarinya. Misalnya, otot frontalis pada
dahi mempunyai serabut otot yang menuju ke arah atas dan berfungsi untuk
mengerutkan kening dan menaikan bulu mata. Dengan demikian tindakan
perawatan yang dilakukan (terutama tindakan massage pada daerah tersebut) harus
sesuai dengan arah ototnya sehingga tidak menyebabkan kekerutan atau otot
menjadi kendor.
A. Krim Pembersih
Pembersihan kulit wajah merupakan tindakan paling penting untuk menjaga
kebugaran wajah dengan tujuan menghilangkan sel-sel kulit mati, debu, kotoran,
dan sisa-sisa make up yang menempel pada kulit wajah tersebut. Untuk
mendapatkan hasil yang baik, proses pembersihan wajah sebaiknya dilakukan
dengan menggunakan kotak kosmetika pembersih yang sesuai dengan umur dan
jenis kulit seseorang. Pembersihan wajah juga berfungsi sebagai persiapan kulit
wajah untuk mendapatkan tindakan perawatan lebih lanjut. Pembersihan kulit
wajah dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pembersihan menggunakan
cleansing cream atau cleansing milk (simple cleansing) dan pembersihan pori-pori
kulit lebih dalam (deep pore cleansing) dengan menggunakan suatu peralatan
listrik berupa sikat listrik atau galvanic desincrustation.
Bahan yang dipilih untuk digunakan sebagai pembersih adalah bahan yang
mampu membersihkan kotoran atau make up sesuai dengan jenis kulit, memiliki
bentuk yang tepat sehingga dapat digunakan dengan mudah, menimbulkan rasa
10
nyaman pada kulit baik yang berparfum lembut, maupun tanpa parfum dan
harganya ekonomis.
Salah satunya dari pembersih itu adalah sabun yang memiliki bahan alkali
dengan pH atau keasaman antara 9-10, artinya, sabun sangat efektif membuat kulit
iritasi dan merusak mantel asam yang sangat efektif menjaga kulit dari
kecenderungan pecah-pecah dan peka. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk
menggunakan sabun yang memiliki kadar 4,5-6, yakni kadar pH yang sama dengan
kulit. Pembilasan dan pembersihannya juga harus bersih dan benar, karena sisa-sisa
sabun pada tubuh akan memberi efek yang tidak baik.
Kulit wajah sangat sensitif sehingga pembersihan yang dilakukan harus
tepat dan benar serta sesuai dengan tata cara yang berlaku. Berikut ini adalah tata
cara pembersihan kulit wajah yang benar :
Lakukan gerakan yang benar dan hindari rangsangan yang terlalu berlebihan
pada kulit.
Pada bagian tengah dahi, hidung, dan dagu lakukan gerakan beberapa kali
karena di daerah tersebut banyak terdapat kelenjar-kelenjar dan sering
mengalami sumbatan.
Pemeriksaan wajah yang baik adalah yang dapat menghilangkan semua kotoran
yang menempel pada permukaan kulit, merangsang aliran darah balik pada
permukaan kulit, menyebabkan perubahan warna kulit, dan meningkatkan
temperatur permukaan kulit.
Lakukan gerakan effeleurage secara berkesinambungan dengan tekanan yang
seragam dan berirama, tunjukan perhatian pada daerah bermake up dan pada
daerah dengan distribusi kelenjar lemak kulit yang banyak.
Telapak tangan harus melakukan kontak sebanyak mungkin dengan kulit wajah.
Pada daerah sensitif (diatas pipi, mata dan tenggorokan) hindari penekanan
berat, gerakan yang cepat, dan lakukan pengulangan penekanan secara
bergantian.
Banyaknya jari tangan yang digunakan pada gerakan tergantung luas daerah
yang dibersihkan.
1. Krim Pembersih (cleansing cream)
11
kotoran, dan minyak dari kulit leher. Formula cleansing cream yang baik dapat
dengan cepat mengangkat kosmetik yang digunakan seperti bedak muka, pemerah
pipi, bedak foundation, cake make up, dan lipstik. Penggunaan cleansing cream
memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan menggunakan sabun
pembersih karena bahan kimia lebih cepat terangkat dengan menggunakan
cleansing cream. Selain itu, cleansing cream memiki faktor iritasi yang sangat
kecil. Cleansing cream yang modern dapat menjaga keseimbangan kulit dengan
menggunakan lapisan emolien pada kulit yang menjaga kulit dari kekeringan.
Beberapa zat tambahan dapat diberikan pada krim pembersih agar menjadi formula
yang lebih baik seperti emolien dan pelindung.
Terdapat beberapa zat yang dapat digunakan sebagai pembersih muka
seperti air, campuran larutan gasolin dan terpentin, minyak mineral, sabun, dan
detergen sintetik. Air adalah zat yang baik digunakan sebagai cleaning agent dan
dapat mengangkat kotoran-kotoran yang larut dalam air. Permukaan kulit yang
normal bermuatan elektrostatik negatif, berbagai macam partikel termasuk bakteri,
juga bermuatan negatif.
Kerja cleansing cream pada umumnya membentuk ikatan antar larutan
minyak mineral dengan kotoran-kotoran pada permukaan kulit. Syarat-syarat krim
pembersih :
1. Kotoran harus dapat ditarik oleh air dan minyak yang ada dalam formula.
2. Meleleh atau menjadi lembut pada pemakaian wajah.
3. Krim dapat disebarkan pada permukaan kulit dengan mudah.
4. Lapisan krim yang tertinggal harus melembutkan dan mencegah kekeringan.
2. Susu Pembersih
Susu pembersih adalah sediaan semisolid berupa emulsi kental yang
mengandung air 60 %, tujuannya untuk pemakaian luar, bentuk ini lebih encer
dari krim. Sediaan ini mengandung larutan sabun dalam air dengan penambahan
gliserin, ektrak hazel, dan air mawar dan ditambahkan tinktur alkohol dari gom.
Penambahan tinktur alkohol ini ke fase air diendapkan dalam bentuk dispersi halus
sehingga memberikan bentuk susu pada larutan.
3. Vanishing cream
12
20 %
30 %
Air mawar
39 %
0,5 %
Air
19,5 %
Pengawet
qs
13
yang rusak karena suatu zat tertentu. Cara pemakaian krim ini sebaiknya jangan
digosok karena akan mengakibatkan zat yang terkandung di dalamnya terlalu cepat
diserap.
Dasar krim banyak mengandung minyak, air, air dalam minyak, padatan
lembut atau larutan krim yang kental yang mudah dioleskan tetapi tidak mudah
digosok. Krim yang bagus tidak cepat hilang, dengan kata lain mengandung sedikit
air dan memberikan air serta memberikan waktu pada kulit untuk mengabsorbsi zat
aktif dalam krim yang bermanfaat untuk kulit. Selain itu juga mengandung minyak
pelumas (pelincir) yang berfungsi sebagai krim urut dengan formulasi yang cocok
dan dapat juga berfungsi sebagai pelembab.
a. Pelembut (emollient)
Kulit berfungsi sebagai batas antara tubuh dan lingkungan yang menjaga
keseimbangan tubuh. Bermacam-macam keadaan lingkungan dapat mengakibatkan perubahan pada kulit. Fungsi utama dari krim adalah untuk membantu kulit
dalam menghadapi perubahan lingkungan dan menjaga agar kulit tetap sehat. Ada
dua tipe dasar kulit kering yaitu :
1. Kulit yang lama kelamaan kelembabannya dan pergerakan airnya akan
berkurang. Hal ini diakibatkan oleh nilai hidrasi stratum corneum.
2. Kulit kering yang berhubungan dengan perubahan kimia dan fisik yang
mengakibatkan penuaan (aging), continual degreasing, dll.
Fungsi dari emolien adalah memperbaiki permukaan kulit yang kekeringan
dan mengembalikan fleksibilitas kulit, dapat berupa lubricating cream, nourishing
cream, dan skin conditioning cream. Emolien mencakup krim minyak, krim
vitamin dan krim perawatan kulit dengan cara meningkatkan kadar air dan menjaga
kelembutan kulit dengan memperlambat penguapan penurunan kadar air.
Mekanisme emolien antara lain menjaga kulit dari kehilangan air yang
memungkinkan penambahan air dari dalam dan mengganti kehilangan air dari kulit
dengan menarik air dari udara oleh zat humektan yang berguna sebagai media
pentransfer.
b. Pelembab (Humectan)
Bahan-bahan yang biasanya digunakan sebagai pelembab yang aman adalah
gliserol, sorbitol, dan alkohol polihidrat lainnya. Bahan-bahan tersebut dapat
14
15
16
hormonal. Merokok, kulit kering dan sinar matahari akan memperparah kondisi ini.
Ada dua jenis kerutan wajah :
1. Deep Wrinkle (kerutan dalam/kasar), disebabkan oleh kerusakan jaringan
kolagen pada lapisan dermis.
2. Fine lines (kerutan halus), disebabkan oleh kekurangan air atau dehidrasi.
Pada umumnya krim anti kerut mengandung kolagen, air, enzim, dll yang
berguna untuk mengganti bahan serupa di dalam lapisan kulit yang produksinya
mulai berkurang.
a. Alpha Hydroxy Acid (AHA) dan Butyl Hydroxy Anisol (BHA)
Umumnya krim ini mengandung bahan yang mempunyai kemampuan untuk
proses pengelupasan kulit mati (exfoliator). Contoh : AHA dan BHA.
b. Enzim
Bahan pengelupasan kulit mati yang biasa digunakan adalah enzim, seperti
papain dari pepaya dan enzim bromeolin dari nanas. Enzim bersifat proteolitik
yang mempercepat proses pengelupasan kulit mati dengan melepaskan ikatan
antara sel-sel kulit mati yang biasanya terbentuk dari bahan protein.
c. Hormon
Penambahan hormon ini berguna untuk meremajakan kulit dengan merangsang
pertumbuhan kulit baru. Dapat diperoleh dari plasenta hewan.
d. Antioksidan
Radikal bebas dianggap dapat merusak sel-sel dalam tubuh dicetuskan oleh
suatu proses oksidasi akibat paparan sinar matahari, polusi, dan proses
pembakaran dalam tubuh. Untuk menanggulangi radikal bebas tersebut maka
ditambahkan antioksidan.
e. Retin
Merupakan bahan yang dapat menembus kulit dan dapat menggantikan bahan
yang rusak, tetapi karena retin A ini mempunyai sifat menembus kulit maka tidak
digolongkan sebagai kosmetik melainkan sebagai obat, oleh karena itu produsen
kosmetik menggunakan retinol yang dioleskan pada permukaan kulit dan akan
diubah oleh tubuh menjadi retin A.
E. Masker (face mask)
17
18
19
melalui percepatan proses regenerasi dan memberikan nutrisi bagi jaringan kulit.
Jenis-jenis masker wajah, antara lain :
1) Setting Mask
Setting mask merupakan masker yang terbuat dari tepung yang telah diolah
dan dikemas sedemikian rupa. Masker jenis ini dapat ditemukan dalam
beberapa variasi warna. Kemasannya dilengkapi dengan lapisan tipis karena
umumnya masker ini berbahan dasar seperti lumpur. Terdapat 2 macam masker
jenis ini, yaitu : clay setting mask dan sulfur, peeling dan astringent.
*0 Clay setting mask, bahan dasarnya terdiri dari : kalamin, magnesium
karbonat, kaolin, lumpur steril, yang akan merangsang sirkulasi dan sangat
baik untuk kulit berjerawat.
*1 Sulphur, peeling dan astringent
Sulfur yang digunakan pada masker jenis ini sangat baik untuk proses
penyembuhan. Namun jangan menggunakan masker jenis ini untuk kulit
kering, kulit orang tua dan kulit yang sangat sensitif.
2) Non setting mask
Merupakan suatu masker yang berasal dari bahan-bahan biologis seperti buahbuahan, sayuran atau daun. Gunakan gauze untuk memudahkan pengolesannya
pada kulit, terutama untuk masker yang terbuat dari buah-buahan. Buahbuahan seperti ketimun yang sering digunakan sebagai masker sangat baik
untuk semua jenis kulit dan untuk mendapatkan efek lebih baik lagi dapat
ditambahkan air bunga mawar.
2.2 Perawatan Kulit Tubuh (Body Care)
Perawatan kulit tubuh terdiri atas krim tangan dan krim tubuh (hand and
body cream). Krim tangan dan krim tubuh merupakan sediaan yang digunakan
untuk melindungi kulit supaya tetap halus dan lembut, tidak kering, bersisik dan
mudah pecah.
Kelembaban kulit sangatlah penting dan juga sebum (sekret kulit) karena
memberikan lapisan asam emolien, membantu dalam mengontrol evaporasi
kelembaban walaupun kulit tidak selalu mensekresi agen pelembab alam.
Keseimbangan kandungan air pada kulit juga perlu diperhatikan. Krim tangan
memiliki manfaat :
20
21
Contoh
K-Stearat, Na-stearat, amonium stearat,
trietanolamin stearat.
Asam lemak poliol monoester Gliseril monostearat, mengandung kalium
mengandung sabun asam lemak
atau natrium.
Ester sulfur (garam natrium )
Natrium lauril sulfat, natrium setil sulfat.
Sumber: Balsam and Sagarin, 1972
Sabun asam lemak dan garam natrium dari ester sulfur bersifat sangat hidrofilik
dan cenderung untuk menghasilkan emulsi tipe m/a. Pada formulasi lotion
22
tangan sabun asam lemak yang sering digunakan adalah trietanolamin stearat
sebanyak 0,3 %.
b. Zat pengemulsi kationik
Penggunaan senyawa kationik dalam sediaan krim dan lotion tangan
disebabkan zat pengemulsi ini substansif terhadap protein pada pH asam,
cenderung untuk membentuk emulsi pada pH asam dan bersifat membunuh
kuman bila tidak bereaksi dengan zat anionik atau bahan lain yang tidak cocok.
Penggunaan zat kationik didasarkan pada reaksi antara senyawa kation
dengan senyawa anion pada sediaan. Ketika suatu kation dengan bentuk
molekul yang tinggi bereaksi dengan anion dengan bentuk molekul tinggi, maka
akan terbentuk garam terionisasi yang kurang baik antara kation dan anion
hidrofob. Senyawa yang terbentuk berupa endapan, namun terdapat beberapa
garam yang larut, yang dalam hal ini berperan sebagai zat aktif permukaan. Pada
umumnya zat kationik bereaksi dengan asam lemah seperti asam stearat, dan
reaksi ini membentuk suatu emulsi dengan pH yang dihasilkan berkisar antara 24. Emulsi cenderung stabil dan dalam hal viskositas tidak membentuk gel
bahkan cenderung viskositasnya semakin kecil jika formulanya tidak seimbang.
c. Zat pengemulsi nonionik
Zat pengemulsi ini terbagi menjadi :
Ester yang bersifat hidrofilik, contoh : polioksi etilen sorbitan
monostearat atau polioksi etilen glikol 1000 monostearat.
Ester lipofilik, contoh ester asam lemak polietilen glikol dengan berat
molekul rendah, ester asam lemak sorbitan.
Konsentrasi yang digunakan pada masing-masing tipe ini adalah 1-10 %.
Penggunaan zat nonionik pada sediaan krim dan lotion tangan :
a. Pada krim tangan cenderung tidak membentuk lapisan kulit.
b. Krim tangan tipe m/a yang terdiri atas zat pengemulsi nonionik, pada waktu
penguapan proses pengerutan cenderung kecil.
c. Sediaan tahan terhadap pembekuan.
d. Penggunaan zat kationik sebagai pembunuh kuman dapat digunakan dalam
krim tangan tanpa khawatir dengan ketidakcocokan.
e. Krim tangan dengan suasana asam, netral, maupun basa bisa direaksikan
dengan zat kationik.
23
Contoh zat nonionik adalah : polioksi etilen lauril alkohol, polioksi etilen
strearat, polioksi etilen sorbitan monostearat.
6. Pengawet
Krim tangan dan tubuh mengandung air dan zat yang dapat dirusak oleh
mikroorganisme, maka sediaan harus dilindungi. Syarat-syarat pengawet :
Harus efektif melawan berbagai tipe mikroorganisme yang menyebabkan
penguraian.
Harus larut dalam konsentrasi yang digunakan.
Bersifat nontoksik secara internal maupun eksternal.
Cocok dalam arti tidak mengubah karekteristik sediaan, seperti aroma,
warna, dan sebagainya serta harus netral sehingga tidak mengubah pH
sediaan.
Tidak boleh mempengaruhi efek sediaan.
Pengawet seperti asam benzoat, natrium benzoat, dan natrium propionat
hanya efektif pada media asam. Banyak pengawet yang dilarang penggunaannya
karena alasan tertentu, misalnya asam salisilat dapat menyebabkan iritasi kulit
sehingga tidak digunakan lagi. Metil, etil, propil dan butil ester dari asam
hidroksi benzoat umum digunakan dalam krim tangan dan lotion.
Pada kenyataannya zat tambahan yang ditambahkan pada formula krim
tangan sebagai berikut : metil ester ditambahkan ke dalam fase air dan
dipanaskan 60oC dibantu dengan pengadukan selama waktu pemanasan. Propil
dan butil ester di tambahkan ke dalam fase minyak dan dilarutkan dengan
pemanasan dan pengadukan.
7. Zat pewangi (Parfum)
Pemilihan parfum yang digunakan dalam penggunaan krim tangan dan
tubuh merupakan nilai estetika semata. Senyawa parfum dan zat yang
terkandung di dalamnya bisa mempengaruhi stabilitas emulsi dari krim tersebut,
misalnya minyak atsiri, senyawa aromatik sintetik, dan zat-zat parfum yang lain
yang memiliki sifat sebagai surfaktan sehingga dapat berkompetisi dengan zat
pengemulsi sebagai tegangan antar permukaan.
24
Efek dari parfum bervariasi tergantung pada konsentrasi dan tipe emulsi.
Berikut ini adalah berbagai komponen parfum yang dapat menyebabkan
konsistensi dan stabilitas emulsi :
a. Aromatik sintetik, contoh: ekstrak terpineol, feniletil alkohol, geraniol murni,
hidroksi citonella, dan amil sinamat aldehid.
b. Minyak atsiri, contoh: geranium borbon, lavender, rose.
c. Komponen minyak parfum, contoh: bouquet medium, tipe lilac, tipe tumbuhtumbuhan, dan rose.
8. Zat pewarna
Pemilihan zat pewarna harus disesuaikan dengan produk pada setiap
kondisi penyimpanan begitu pula dengan keamanannya secara fisiologi. Masalah
kesesuaian produk dengan zat pewarna berhubungan dengan pH, kelarutan,
stabilitas, zat pengoksidasi dan pereduksi. Umumnya krim tangan adalah emulsi
m/a, sehingga zat pewarna yang larut dalam air digunakan untuk mewarnai pada
fase luarnya. Untuk emulsi a/m digunakan pewarna yang larut dalam minyak
dengan kondisi yang sama. pH pada krim tangan dan kulit sekitar 5-8. Contoh
pewarna yang cukup stabil dalam media asam tetapi menunjukan stabilitas yang
rendah dalam media basa adalah D&C red No.20 yang mengendap dalam
larutan pada media basa, sedangkan D&C red No.23 stabil dalam media basa
tetapi dalam media asam akan mengendap. Macam-macam bentuk krim tangan:
Krim cair
Krim tangan dan tubuh (hand and body cream) yang sering digunakan
adalah berupa krim cair. Contoh formula adalah sebagai berikut:
Asam stearat
7%
Lanolin
0,5%
Arlasel 80
0,5%
Tween 60
0,5%
10%
Parfum
qs
Pengawet
Air ad
Krim padat
qs
100%
25
15%
Isopropil miristat
2%
Kalium Hidroksida
1%
18,3%
Parfum
qs
Air ad
100%
BAB III
SEDIAAN KOSMETIKA MAKE UP (RIAS WAJAH)
Sediaan kosmetika make up merupakan sediaan kosmetika yang berguna
untuk memperindah, menutupi noda-noda serta kekurangan yang terdapat pada
wajah seseorang, digunakan pada umumnya oleh wanita.
Berdasarkan urutan pemakaiannya sediaan make up dibagi menjadi:
1. Pelembab Wajah
Banyak orang meremehkan daya kerja pelembab, padahal fakta
membuktikan bahwa pelembab sangat efektif mempertahankan persediaan air pada
kulit wajah agar senantiasa segar dan tidak kering. Daya kerja pelembab
melembutkan kulit yaitu dengan cara menarik air dari lapisan kulit yang lebih dalam
atau dari udara sekelilingnya, dan juga dengan cara menahan penguapan air. Bahan
pelembab yang bisa menahan air disebut humektan yang antara lain: urea, kolagen,
asam hialuronat, gliserin, propilen glikol, seramid, estrogen, dan asam alfa
hidroksida (AHA). Khusus AHA, yang bekerja mengelupaskan lapisan tanduk
bagian atas sehingga tampak lapisan tanduk yang dibawahnya dengan kandungan
air lebih banyak. Pelembab yang dapat mencegah penguapan air umumnya
mengandung minyak, baik minyak nabati maupun minyak hewani seperti minyak
zaitun, minyak mineral, lanolin dan vaselin.
26
23,5%
Ozokerite mp 70-80 C
5,5%
Pertrolatum
47,5%
Lanolin
4,4%
Parafin mp 56-58 C
5,5%
3,6%
Parfum
qs
37%
Lilin carnauba
14%
Beeswax
4%
10%
Dry powder
35%
Parfum
qs
27
28
29
30
1. Bedak Jenis Ringan (light powder), digunakan untuk kulit kering. Formulanya
adalah sebagai berikut:
Talk
80 %
Zink Oksida
5%
Zink Stearat
5%
Kanji Beras
10 %
qs
2. Bedak jenis medium, digunakan untuk kulit normal dan agak berminyak.
Formulanya adalah sebagai berikut:
Talk
50 %
Kanji Beras
15 %
Kapur precipitate 15 %
Zink Oksida
15 %
Zink Stearat
5%
30 %
Zink oksida
20 %
Zink stearat
6%
Kapur Precipitate
40 %
qs
4. Bedak yang mengandung lemak (fatty powder), digunakan untuk kulit kasar dan
kering. Bedak ini dapat mengandung zat-zat sebagai berikut:
Vaselin
50 %
Beeswax putih
40 %
Petroleum Jelly
40 %
Stearin
20 %
Gliseril monostearat
75 %
31
Lengkapi make up Anda dengan bedak translucent. Bedak jenis ini sangat
halus, berwarna netral dan mengikuti warna kulit. Biasanya tersedia dalam
warna beige dan putih. Sementara bedak berwarna biasanya lebih tebal
daripada bedak translucent dan membuat kulit lebih matte.
Jika kulit Anda termasuk jenis kulit berminyak, maka bedak tabur adalah
pilihan yang terbaik. Hindari foundation powder atau two way cake powder.
Sebaiknya memilih bedak yang mengandung tabir surya atau SPF yang
berguna untuk melindungi kulit dari sinar matahari.
32
a) Bentuk padat (dry rouge), sering juga disebut compact rouge atau blush on
rouge.
Pemerah pipi padat adalah bentuk yang paling dikenal dan paling
sukar dibuat, karena tidak hanya membutuhkan pengetahuan cara untuk
membuat, tetapi juga peralatan khusus. Pada dasarnya pemerah pipi padat
adalah bedak berwarna yang mengandung bahan pengikat yang membantu
memadatkan bedak.
Bahan mentah dalam pembuatan pemerah pipi padat adalah talk,
kaolin, kapur presipitat, MgCO3, titanium dioksid, zink stearat, oksidaoksida organik, pewarna dan parfum. Zink oksid digunakan untuk
meningkatkan daya adhesi dari pemerah pipi, memberi opasitas dan
digunakan dalam jumlah antara 5-10%. Logam-logam stearat sekarang
digunakan sebagai pengikat kering untuk pemerah pipi padat dengan jumlah
antara 4-10%.
Contoh formula :
Talk
48%
Kaolin
16%
Zink stearat
6%
Zink oksid
5%
MgCO3
5%
Kanji Beras
10%
Titanium dioksida
4%
Pewarna
6%
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
33
Diantara kerusakan umum dari pemerah pipi padat juga ditemukan bentuk
yang terlalu bubuk menjadi debu, menyebabkan iritasi, keras, dan tidak menyatu
dengan baik pada kulit.
Pewarna yang digunakan adalah bahan pewarna dengan toner organik,
toner yang dikurangi derajat pengurangan (anorganik oksid) adalah pewarna utama
karena pewarna itu sendiri memberikan bayangan yang diinginkan, biasanya
ditambahkan air dan minyak. Parfum yang digunakan dalam pemerah pipi padat
harus memiliki wangi yang sesuai.
Faktor yang penting dalam membuat pemerah pipi yang baik adalah bahan
pengikat yang tepat. Banyak macam kombinasi bahan pengikat yang ditawarkan
dan digunakan. Tipe umum adalah sebagai berikut : bahan pengikat yang larut air,
bahan pengikat yang tidak larut air, bahan pengikat emulsi, dan bahan pengikat
kering.
Bentuk Batang (Stick Rouge)
Merupakan pemerah pipi dengan basis malam, hampir sama dengan basis
pemerah bibir hanya hampir banyak emoliennya dan lebih lunak. Bentuknya secara
umum sama walaupun lebih sering diameternya lebih besar sekitar 2 cm. Warna
pada umumnya merah atau merah muda walau kadang juga digunakan warna
kuning muda dan coklat bahkan putih, untuk menyamarkan permukaan wajah atau
lebih dikenal penyamar pipi. Penggunaan zat warna asam bromo tidak tepat karena
kemungkinan menyebabkan dermatitis pada kulit dengan pencahayaan langsung.
Contoh formula :
Lilin candelilla 8.6%
Lilin carnauba
5.4%
Beeswax
4%
Minyak mineral
17%
Lanolin
2%
Isopropil miristat
33%
Pewarna
30%
34
Tipe
89.4%
0.5%
Carbowax
10%
Metilparahidroksibenzoat
0.1%
Pewangi
qs
Dalam hal pencegahan pewarnaan yang tebal dan partikel putih yang inert
maka dapat disempurnakan dengan penambahan zink stearat yang dilumatkan
dalam air untuk mendapatkan hasil yang berbentuk lotio.
5. Pewarna Bibir (Lipstick)
35
36
37
baik pada bibir, tidak terpengaruh oleh perubahan suhu, bebas dari perubahan fisik,
dan bentuk padatnya tidak mudah hancur. Kombinasi yang baik pada
penggunaannya dapat mempercantik penampilan make up.
Contoh formula pewarna bibir :
Carnauba wax
16 %
Ozokerit
16 %
Lanolin
24 %
Parafin cair
24 %
Eosin
10 %
Asam bromat
7.5 %
Titan dioksid
1%
Perasa
1.5 %
Minum air putih selain menyehatkan tubuh, juga berguna untuk bibir
setidaknya air putih bisa mengatasi bibir pecah-pecah.
38
Lukis garis batas bibir dan seluruh bagian dalamnya dengan lipliner, kemudian
timpa dengan lipstik yang warnanya tidak jauh berbeda dengan warna lip liner.
Agar hasilnya maksimal, tempelkan tissu ke bibir yang sudah dioleskan lipstik
tadi. Kemudian ambil tissu lain yang sudah ditaburi bedak, kemudian
tempelkan ke bibir.
Terakhir, oleskan lipstik dengan kuas. Dengan cara ini, lipstik dapat bertahan
lama.
BAB VI
SEDIAAN TABIR SURYA (SUN SCREEN)
Pendahuluan
Kulit merupakan organ yang penting, dan dapat dijadikan sebagai cerminan
kesehatan seseorang. Susunan kulit sangat kompleks, elastis dan sensitif, bervariasi
tergantung dari umur, jenis kelamin, ras, iklim, dan lokasinya pada tubuh. Fungsi
utama kulit adalah sebagai pelindung, absorbsi (penyerapan), tempat ekskresi,
termoregulasi (pengaturan suhu tubuh), pembentukan pigmen, vitamin D dan
keratin.
Adanya perbedaan pola pantulan radiasi sinar matahari mempengaruhi
variasi warna kulit manusia. Biasanya kulit yang berwarna hitam disebabkan karena
39
adanya pigmen yang berwarna hitam dan adanya penyerapan dari seluruh spektrum
melanin. Kulit tak berpigmen terlihat putih karena adanya pantulan yang tinggi dari
spektrum sinar tampak. Sedangkan kemerahan pada kulit terjadi akibat
peningkatan jumlah hemoglobin pada dermis, yang disebabkan adanya dilatasi pada
pembuluh darah.
Reaksi kulit normal terhadap adanya sinar matahari yang berlebihan adalah
timbulnya eritema dan hiperpigmentasi. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh
panjang gelombang sinar matahari, intensitas penyinaran, temperatur, kelembaban
lingkungan, faktor individu dan keadaan kontak dengan sinar sebelumnya,
kekuatan sinar dan besarnya energi radiasi dari sinar matahari. Bila sinar matahari
tidak begitu lama pada kulit, maka akan mempunyai efek baik yaitu akan
merangsang peredaran darah dan mengaktifkan pembentukan vitamin D.
Terjadinya kerusakan pada kulit dapat disebabkan oleh adanya penyerapan
energi radiasi sinar matahari yang berlebihan oleh kulit. Kerusakan kulit ini disebut
eritema dengan tanda-tanda kulit berwarna kemerah-merahan, melepuh, sakit dan
jika sudah pecah dapat mengeluarkan nanah. Sinar matahari merupakan sinar
monokromatis dengan panjang gelombang yang berbeda-beda, dan sinar yang
berpengaruh buruk adalah sinar monokromatis dengan panjang gelombang 28003900 nm.
Meskipun secara alamiah kulit manusia sudah memiliki sistem perlindungan
terhadap pengaruh sinar radiasi yang merugikan, namun hal tersebut belum cukup
efektif untuk mengatasi radiasi sinar yang berlebihan. Karena Indonesia merupakan
negara tropis maka sebagian orang akan sangat memerlukan perlindungan
tambahan, salah satunya dengan menggunakan tabir surya (sun screen).
Penggolongan sinar UV
Para pakar dermatologis menyatakan bahwa salah satu faktor penyebab
penuaan dini dan pencetus kanker kulit (melanoma) adalah terpaan sinar matahari
yang mengandung sinar ultraviolet (UV). Menggunakan tabir surya akan
melindungi kerusakan kolagen dalam kulit yang dapat menghindari penuaan dini
(premature aging).
40
41
42
Pemakaiannya
tidak
memberikan
efek
yang
merugikan,
karena
43
75%
Metil selulosa
0,5%
Gliserin
2%
Etil alkohol
10%
Parfum
qs
Air ad
100%
Sediaan tabir surya yang bisa diperoleh dalam bentuk krim, gel, semprot,
dan batangan ini dapat berupa lipbalm, krim pelembab, shampoo, bedak dan
perlengkapan make up lainnya.
Pemilihan Produk Tabir Surya
Kebiasaan untuk mencegah kulit terekspos sinar UV-A dan UV-B, seperti
melindungi kulit dari sengatan matahari langsung, menggunakan produk tabir surya
setiap hari dan mengenakan pakaian tertutup, dapat memperkecil resiko kanker
kulit.
Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih tabir surya dapat dengan
melihat kandungan sun protection factor (SPF) nya. Tetapi, biasanya angka SPF
hanyalah menunjukkan angka perlindungan yang diberikan oleh
tabir surya
terhadap sinar UV-B, bukan sinar UV-A. selain itu, sebelum menggunakan produk
tabir surya kita harus memastikan bahwa produk tabir surya tersebut mengandung
perlindungan spektrum yang luas, seperti microfine zinc oxyde yang merupakan
penghalang yang baik sekali terhadap sinar UV-A. selain itu, juga mengandung
minimal SPF 15.
Sun protection factor mengukur tingkat perlindungan terhadap sinar UV-B
yang merupakan kelompok sinar yang paling berbahaya yang dapat menyebabkan
kerusakan lebih cepat dan mudah dibanding sinar UV-A. Angka SPF menunjukkan
berapa lama Anda dapat berjemur di bawah terik matahari dengan menggunakan
44
Jenis Kulit
Kulit pucat, rambut merah, kulit
mudah
2.
terbakar,
tidak
pernah
15 +
biru cenderung
8+
4.
8+
5.
4+
genetik.
6. Kulit berwarna hitam secara genetik
Sumber: which magazine, june 1996
4+
Tabel di atas menggambarkan jika anda orang Indonesia dengan kulit sawo
matang, maka pilihlah sunscreen yang di dalam labelnya mencantumkan SPF 4+.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan sunscreen :
1. Manfaat sunscreen
Ada 2 manfaat sunscreen bagi kulit:
45
Bisa memantulkan atau memecah sinar matahari sehingga tidak berbahaya bagi
kulit. Pigmen mineral yang terkandung dalam sunscreen seperti ZnO, titan
dioksida mampu bertindak sebagai pelindung kulit.
46
Selain kulit muka, kulit yang perlu diberi perhatian ekstra adalah kulit
bagian tengkuk, pundak, dan kulit anak-anak (karena memiliki sensitivitas yang
lebih tinggi dibandingkan kulit dewasa).
Waktu Kadaluwarsa Produk Tabir Surya
Waktu kadaluwarsa produk tabir surya sangat beragam. Konsumen
dianjurkan untuk membaca keterangan yang terdapat pada kemasan. Secara umum
berdasarkan aturan yang dikeluarkan Food and Drug Administration (FDA),
sebuah produk tabir surya harus bisa bertahan selama 3 tahun di counter penjualan
sebelum kadaluwarsa. Biasanya produk tabir surya akan habis terpakai dalam
jangka waktu maksimal 1 tahun.
Cara untuk menentukan waktu kadaluwarsa produk tabir surya dapat
diketahui dengan melihat apakah ada bagian produk yang telah terpisah, warna
berubah, atau bau berubah. Jika sudah demikian disarankan agar produk itu tidak
digunakan lagi.
Tips Upaya Preventif Menjaga Kesehatan Kulit
1. Hindari cahaya matahari pada saat pukul 11.00-15.00.
2. Kenakan pakaian dan topi yang cukup melindungi tubuh saat bepergian.
3. Bayi yang berusia kurang dari 6 bulan hindari terkena cahaya matahari secara
langsung. Sebab, kulit bayi belum memiliki pelindung alami terhadap cahaya
matahari.
4. Makanlah makanan yang mengandung vitamin C dan E. Kedua jenis vitamin ini
sangat bermanfaat untuk menciptakan kulit yang indah dan sehat.
Tips Memilih Sunscreen
Pilihlah sunscreen yang mengandung kombinasi bahan yang dapat memblok
radiasi sinar UV A dan UV B. Cari bahan seperti oksibenzon, dioksi benzon,
dan oktokrilen. Bahan yang hanya mengabsorbsi radiasi UV B yaitu cinoxate,
oktilmetoksinamat,
nomosalate,
etilheksilsalisilat,
oktilsalisilat,
dan
47
yang terbaik, tentukan terlebih dahulu berapa lama Anda dapat berada di bawah
sinar matahari sampai kulit Anda berubah warna karena terbakar. Jika kulit
Anda terbakar setelah 20 menit, tabir surya dengan SPF-G akan melindungi
Anda di luar ruangan di bawah kondisi normal untuk 6 x 20 menit atau 2 jam
sebelum kulit Anda terbakar.
Pilihlah sun screen yang water proof, water resistant atau sweat resistant.
Menurut
FDA water
proof
berarti
bahwa
produk
tersebut
dapat
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Efek Samping Kosmetika
48
49
pada tabir surya. Manifestasi klinis dapat berupa erythema, eksematosa, maupun
hiperpigmentasi.
B. Kelainan pada saluran napas
Terjadi karena pemakaian kosmetika, misalnya dalam bentuk bedak tabur
yang terhisap sehingga menimbulkan masalah pada seseorang yang menderita
asma atau rinitis.
Pada penanganan efek samping kosmetika, tindakan yang harus dilakukan
pertama kali adalah menghentikan pemakaian kosmetika tersebut dan melakukan
identifikasi terhadap bahan penyebab. Pemberian obat topikal maupun sistemik
tergantung pada bentuk efek samping kosmetika yang terjadi.
Hambatan yang dapat terjadi dalam pemantauan efek samping kosmetika,
antara lain:
1. Sering terjadi salah pengertian antara efek samping dan salah penggunaan.
2. Susahnya ditelusuri riwayat penggunaan.
3. Efek samping yang terjadi sering tidak dilaporkan oleh konsumen.
4. Susah diidentifikasi akibat efek samping atau akibat susulan dari penyakit.
Cara Menyimpan Kosmetika yang Baik
a) Taruhlah dalam tempat yang kering dan sejuk seperti laci meja rias atau beauty
case.
b) Sebaiknya tidak meletakan kosmetika di kamar mandi karena kelembaban dapat
memicu kerusakan kosmetika lebih cepat.
c) Hindari tempat penyimpanan yang terkena paparan sinar matahari, termasuk
yang menembus kaca, karena matahari dapat mempercepat rusaknya atau
mempengaruhi stabilitas kosmetika. Misalnya warna jadi cepat berubah, produk
jadi cepat kering atau bahkan bisa mengakibatkan iritasi kulit karena
kandungan zat dalam produk kosmetika bereaksi terhadap sinar matahari.
Kiat Agar Kulit Sehat dan Cantik
Setiap orang (terutama wanita), tentu mendambakan kulit yang sehat dan
cantik. Pada umumnya mereka mudah tergiur menjadi cantik seketika (instant
beauty) dengan menggunakan berbagai jenis make up, misalnya pewarna bibir,
pemulas pipi (blush on), alas bedak dan bedaknya, serta wewangian, tanpa
50
Sabun wajah non alkalis, pH-balanced : pagi dan sore saat mandi atau
mencuci muka.
Dapat dalam bentuk moisturizer (day cream), night cream, body lotion.
Tabir surya non PABA yang dioleskan sebelum melakukan kegiatan di luar
rumah. Pada kulit kering tabir surya digunakan setelah pelembab, sedangkan
pada kulit berminyak umumnya merangkap sebagai pelembab.
Tabir surya fisik seperti topi bertepi lebar, payung, dan baju berlengan
panjang.
51
52
kulit. Siapapun akan suka menggunakan sabun modern yang mempunyai efek
samping sekecil mungkin dan dapat digunakan tanpa terjadinya kerusakan kulit.
Mitos 3 :
Pori-pori dapat dikecilkan.
Fakta :
Ukuran pori-pori secara genetik telah ditetapkan, termasuk pada kulit wajah.
Industri kosmetik membuat sebuah bisnis besar dengan membuat wanita percaya
bahwa pori-pori dapat dikecilkan. Pada saat mencapai usia pubertas, pori-pori
berada pada ukuran yang paling besar. Bagaimanapun pori-pori dapat terlihat lebih
besar lagi jika dipengaruhi oleh adanya keratin, bahan-bahan sebaceous atau
bakteri, bahkan dapat terlihat gelap jika keratinnya berpigmen. Obat-obat luar
seperti retin-A dan AHA dapat memecahkan bahan-bahan tersebut sehingga poripori kembali berada pada ukuran yang normal.
Mitos 4:
Sekarang sudah terlambat menggunakan sun screen.
Fakta :
Tidak pernah terlambat untuk melindungi kulit Anda dari sinar matahari dan radiasi
sinar UV. Efek kerusakan oleh cahaya tidak pernah berhenti selama radiasi
berlangsung,
sehingga
menghentikan
radiasi
sekurang-kurangnya
dapat
53
lebih sedikit sehingga akan timbul kerut. Pelembab akan menolong memperlembut
garis-garis kerut tersebut.
Mitos 6 :
Setiap kulit membutuhkan pelembab.
Fakta :
Ada mitos lain dari bisnis besar industri kosmetik yang ingin Anda percayai.
Perawatan kulit terbaik dengan semua bahan-bahan penting secara normal. Dalam
realitanya, Anda hanya membutuhkan pelembab jika terdapat tanda-tanda seperti
kemerahan, bersisik, dan gatal-gatal pada kulit. Lebih sering tinggal dalam cuaca
dingin maka lebih berat sebuah pelembab yang Anda butuhkan. Bagian yang
berbeda pada kulit Anda mungkin dalam beberapa kasus membutuhkan pelembab
yang berbeda, contohnya adalah kulit kaki dan tangan.
DAFTAR PUSTAKA
Badan POM RI. Mengenal Kosmetika. ULPK Balai Besar POM Bandung
Badan POM RI. 2003. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia Nomor: HK.00.05.4.1745 Tanggal 5 Mei 2003
tentang Kosmetik. Jakarta.
Badan POM RI. 2003. Lampiran Keputusan Deputi Bidang Pengawasan Obat
Tradisional,
Kosmetik,
dan
Produk
Komplemen
Nomor:
PO.01.04.42.4082 tentang Pedoman Tata Cara Pendaftaran dan
Penilaian Kosmetik. Jakarta.
Balsam, M.S and Edward Sagarin. 1972. Cosmetics : Science and Technology.
Volume I. New York : John Wiley & Sons, Inc.
Flick, Ernest W. 1995. Cosmetic and Toiletry Formulations. Second Edition.
Volume III. Noyes Publication. New Jersey.
54