Presentation 4

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Pada kasus perlakuan sampah di gedung C9 FMIPA UNESA,

sampah-sampah yang terdapat di tempah sampah dipilahpilah terlebih dahulu sebelum dibuang di TPA yang berlokasi
di dekat lapangan. Pemilahan tersebut berdasarkan nilai
ekonomis dari sampah tersebut. Setelah ditaruh di TPA dekat
lapangan, sampah-sampah tersebut diangkut dengan truk
dan nantinya akan dibuang secara bersamaan di TPA pusat.
Menurut pendapat kelompok kami, pemilah sampah
hendaknya sudah mengerti betul apa itu 4R, yaitu reduce
(mengurangi), recycle (mendaur ulang), reuse (menggunakan
kembali) dan replace (mengganti). Setelah itu sampah dibagi
menjadi 2, yaitu sampah organik dan anorganik. Setelah
dipilah, sampah organik dipilah kembali menjadi sampah
organik kering dan sampah organik basah. Sampah organik
basah bisa mengalami pengomposan pembuatan pupuk
kompos. Sedangkan sampah organik kering bisa digunakan
dalam kebutuhan alat sehari-hari, misalnya tas, tempat
pensil, tempat lampu bahkan penghias dinding.

Ada beberapa tahapan di dalam pengelolaan sampah padat yang baik,


diantaranya :
1. Tahap pengumpulan dan penyimpanan di tempat sumber :
Sampah yang ada dilokasi sumber (kantor, rumah tangga, lingkungan kampus dan
sebagainya) ditempatkan dalam tempat penyimpanan sementara, dalam hal ini
tempat sampah. Sampah basah dan sampah kering sebaiknya dikumpulkan dalam
tempat yang terpisah untuk memudahkan pemusnahannya. Adapun tempat
penyimpanan sementara (tempat sampah) yang digunakan harus memenuhi
persyaratan berikut berikut ini :
a. Konstruksi harus kuat dan tidak mudah bocor.
b. Memiliki tutup dan mudah dibuka tanpa mengotori tangan.
c. Ukuran sesuai sehingga mudah diangkut oleh satu orang.
Dari tempat penyimpanan ini, sampah dikumpulkan kemudian dimasukkan ke
dalam dipo (rumah sampah). Dipo ini berbentuk bak besar yang digunakan untuk
menampung sampah rumah tangga. Pengelolaanya dapat diserahkan pada pihak
pemerintah. Untuk membangun suatu dipo, ada bebarapa persyaratan yang harus
dipenuhi, diantaranya :
1. Dibangun di atas permukaan tanah dengan ketinggian bangunan setinggi
kendaraan pengangkut sampah.
2. Memiliki dua pintu, pintu masuk dan pintu untuk mengambil sampah.
Pengumpulan sampah dapat dilakukan dengan dua metode :
a. Sistem duet : tempat sampah kering dan tempat sampah basah
b. Sistem trio : tempat sampah basah, sampah kering dan tidak mudah terbakar.

Anda mungkin juga menyukai