IDENTIIFIKASI JAMUR DERMATOFITA

PENYEBAB TINEA UNGUIUM PADA KUKU

PEMBUAT TEMPE DI KELURAHAN SURABAYA
KECAMATAN KEDATON BANDAR LAMPUNG
Oleh :
Ade Citra Fidya Ningsih
09.340.001

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNGKARANG

LATAR BELAKANG
Dermatofitosis
Dermatofitosis

Tinea Unguium

Penyebab

PENDAHULUA
N

Mikosis
Superfisialis
yang
disebabkan oleh jamur golongan
Dermatofita,
yang
mengenai
lapisan permukaan kulit yaitu
kuku,
rambut,
dan
startum
korneum pada kulit.
Dermatfita dikelompokkan dalam
3 genus yaitu, Trichophyton,
Microsporum,
dan
Epidermophyton.
Dermatofitosis
atau
mokosis
superfisialis
cukup
banyak
diderita penduduk negara agraris.

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Dermatofitosis
Dermatofitosis

Tinea unguium

Penyebab

PENDAHULUA
N

Tinea Unguium paling sering

menyerang kuku kaki. Biasanya
mulai dari tepi atau bagian kuku.
Tanda-tanda serangan antara lain
kuku mengalami perubahan warna
menjadi agak kekuningan atau
keputihan. Selanjutnya kuku akan
menjadi
rapuh,
mudah
mengelupas, berbau.
Tanda terjadi infeksi adalah timbul
nyeri, bengkak, dan timbul nanah.

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

PENDAHULUA
N

Dermatofitosis
Dermatofitosis

Tinea Unguium

Penyebab

Tinea Unguium disebabkan

oleh jamur
Trichophyton
rubrum,
Trichophyton
mentagrophythes,
Epidermophyton foccosum.
BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUA
N

PERUMUSAN MASALAH

Apakah terdapat jamur

Dermatofita penyebab Tinea
Unguium pada Kuku kaki
pembuat tempe di Kelurahan
Surabaya Kecamatan Kedaton
Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN

TUJUAN PENELITIAN

PENDAHULUA
N

1. Umum : Mengidentifikasi adanya jamur

Dermatofita penyebab Tinea unguium pada
kuku pembuat tempe di Kelurahan Surabaya
Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung.
2. Khusus : Mengidentifikasi persentase jamur
Trichophyton rubrum, Trichophyton
mentagrophytes, dan Epidermophyton
floccosum penyebab Tinea unguium pada
kuku pembuat tempe di Kelurahan Surabaya
Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung.

BAB I PENDAHULUAN

MANFAAT PENELITIAN

PENDAHULUA
N

Memberikan informasi melalui kelompokkelompok

pembuat
tempe
bahwa
pentingnya menjaga kebersihan kuku
setelah bekerja mebuat tempe serta
mengenai penyakit Tinea unguium dan
cara pencegahannya melalui instansi
terkait
(Puskesmas
Gunung
Sulah)
kepada pembuat tempe di Kelurahan
Surabaya Kecamatan Kedaton Kota
Bandar Lampung.

BAB I PENDAHULUAN

RUANG LINGKUP PENELITIAN

PENDAHULUA
N

Penelitian ini hanya dibatasi pada

pemeriksaan jamur golongan
Dermatofita (Trichophyton rubrum,
Trichophyton mentagrophytes, dan
Epidermophyton floccosum) secara
mikroskopis pada kuku pembuat
tempe di Kelurahan Surabaya
Kecamatan Kedaton Kota Bandar
Lampung.
BAB I PENDAHULUAN

LANDASAN
PENELITIAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Pengertian Jamur
Klasifikasi Jamur
Sifat Umum Jamur
Morfologi Jamur
Reproduksi Jamur Dermatofita
Epidemiologi
Manifestasi Klinis
Diagnosa
Pengobatan
Kuku
BAB I I TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN
KEPUSTAKA
AN

KERANGKA
TEORI

BAB I I TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN
KEPUSTAKA
AN

KERANGKA
KONSEP
Kelembaban
Trauma
Mencuci
Trauma
Kelembaban
Mencuci

BAB I I TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN
KEPUSTAKA
AN

DEFINISI
OPERASIONAL

N
o

Jenis
Variabel

Definisi

Keterdapatan
jamur pada kuku
kaki pembuat
tempe

Keterdapatan
jamur :
Trichophyton
rubrum,
Trichophyton
mentagrophytes
dan
Epidermophyton
floccosum

Cara
ukur
Hasil
pengamatan

TINJAUAN
KEPUSTAKA
AN
Alat
ukur
mikroskop

Hasil ukur
a.

b.

BAB I I TINJAUAN PUSTAKA

Positif (+) bila

ditemukan jamur
Trichophyton
rubrum,
Trichophyton
mentagrophytes
dan
Epidermophyton
floccosum
Negatif (-) bila
tidak ditemukan
jamur
richophyton
rubrum,
Trichophyton
mentagrophytes
dan
Epidermophyton
floccosum

Skal
a

Ordinal

TINJAUAN
KEPUSTAKA
AN
2

a.

Trichophyton
rubrum

b.

Trichophyton
zmentagrophytes

c.

Epidermophyton
floccosum

Spesies penyebab
Tinea unguium
dengan ciri ciri:

Pemeriksaan
langsung dengan
KOH 10%
dengan
pewarnaan
Mikrokonidia
lactophenol
(spora) kecil bersel collon blue
satu, berbentuk
bulat menyerupai
tangkai buah
anggur dan hifa
berbentuk spira.

mikroskop

Makrokonidia
(spora) tersusun 23 buah pada satu
konidiafor,
berbentuk ganda
dan mengandung
2-4 buah sel

BAB I I TINJAUAN PUSTAKA

(+) Ditemukan
jamur penyebab
Tinea unguium

(-) Tidak
ditemukan jamur
penyebab Tinea
unguium.

Ordinal

TINJAUAN
KEPUSTAKA
AN
3.

a.

kondisi
Tampak pada kuku Hasil
kelembaban kuku kaki pembuat
pengamatan
tempe yang selalu
basah akibat
keringat maupun
air

Terlihat oleh
mata

Kuku pembuat
tempe terlihat basah,
rapuh, dan mudah
mengelupas.

b.

Trauma pada
kuku

Terlihat oleh
mata

Kuku kaki pembuat

tempe terlihat mudah Ordinal
mengelupas dan
mengalami
pperubahan warna
jadi kusam

Kuisioner

a. setelah
b. kurang
c. tidak pernah

c.

Mencuci kaki

Akibat benturan
Hasil
dengan benda yang pengamatan
mengakibatkan
kuku kaki pembuat
tempe rapuh

Kebiasaan cuci
kaki dengan air
bersih dan sabun.

Wawancara

BAB I I TINJAUAN PUSTAKA

RANCANGAN
PENELITIAN

METODOLOG
I
PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif

yaitu menggambarkan ada tidaknya jamur
Trichophiton rubrum, Trichophiton
mentagrophytes, dan Epidermophyton
floccsum pada pembuat tempe di Kelurahan
Surabaya Kecamata Kedaton Bandar Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TEMPAT &
WAKTU
PENELITIAN

METODOLOG
I
PENELITIAN

Tempat
Tempat pengambilan sampel kuku kaki
pembuat tempe adalah di Kelurahan Surabaya
Kecamatan Kedaton Bandar Lampung dan
sampel potongan dan kerokan kuku kaki
pembuat tempe di periksa di Laboratorium
Parasitologi Politeknik Kesehatan Kemenkes
Tanjung Karang Jurusan Analis Kesehatan.

Waktu
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan
Maret sampai bulan Juni 2012 .
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

POPULASI

METODOLOG
I
PENELITIAN

Populasi yang di gunakan dalam penelitian ini

adalah seluruh pembuat tempe di Kelurahan
Surabaya Kecamatan Kedaton Bandar Lampung
yang berjumlah 52 pembuat tempe.

SAMPE
L
Sampel dalam penelitian ini adalah pembuat
tempe dimana yang diteliti 52 orang atau
sama dengan populasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ALAT

METODOLOG
I
PENELITIAN

Alat-alat yang digunakan adalah Mikroskop,

objek glass, deck glass, scalpel, gunting, kapas
alkohol , cawan petri, dan pinset .

BAHAN
Bahan yang digunakan adalah larutan KOH
10% (dibuat dari KOH 10 gram dengan air
suling 100cc), alcohol 70% air suling dan
Lactopheno Cotton Blue.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROSEDUR KERJA

METODOLOG
I
PENELITIAN

Pengambilan

Sampel Sediaan

Pemeriksaan

sampel

Interpretasi

Hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ALUR PENELITIAN

METODOLOG
I
PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

METODOLOG
I
PENELITIAN

Data diperoleh dengan cara pengumpulan dari

data primer dan data skunder.
Data primer yang digunakan adalah hasil
wawacara dari pembuat tempe yang kukunya
bergejala klinis dan data pemeriksaan
Laboratorium. Hasil positif (+) bila ditemukan
jamur Trichophyton rubrum, Trichophyton
mentagrophytes, dan Epidermophyton flocosum
penyebab Tinea unguium. Dan hasil pemeriksaan
nagatif (-) jika tidak ditemukan jamur spesies
Trichophyton rubrum, Trichophyton
mentagrophytes dan Epidermophyton floccosum.
Data skunder diperoleh dari data nama pembuat
tempe di Kelurahan Surabaya Kecamatan
BAB IIILampung.
METODOLOGI PENELITIAN
Kedaton Bandar

ANALISA
DATA

METODOLOG
I
PENELITIAN

1. Untuk menghitung persentase

infeksi tinea unguium :

Keterangan:
A = Persentase infeksi tinea unguium
B = Jumlah sampel yang terinfeksi
C = Jumlah sampel yang diperiksa
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA
DATA

METODOLOG
I
PENELITIAN

2. Untuk menghitung persentase jamur penyebab tinea

unguium (Trichophyton rubrum, Trichophyton
mentagrophytes dan Epidermophyton floccosum).

Keterangan :
a = Persentase Trichophyton rubrum (%)
b = Persentase Trichophyton mentagrophytes (%)
c = Persentase Epidermophyton floccosum (%)
d = Jumlah sampel terinfeksi Trichopyton rubrum
e = Jumlah sampel terinfeksi Trichophyton
mentagrophytes
f = Jumlah sampel terinfeksi Epidermophyton floccosum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HASIL &
PEMBAHASA
N

L
I
S
A
H
en yang
d
n
o
p
s
e
r
yang
cara 52
n
n
e
a
d
w
n
a
o
w
p
s
l
i
e
Dari has
9,61%) r
(
5
a
d
a
ebihnya
a
l
t
e
a
s
y
n
n
r
a
e
d
t
unguium
diperiksa
a
i
n
e
t
a
l
geja
gejala.
i
k
i
l
i
memiliki
m
e
tidak m

Dari pemeriksaan didapatkan keterdapatan jamur

dengan presentase species penyakit tinea
unguium dengan presentase Trihophyton rubrum
mendapatkan hasil positif 5 (9,61%) dan hasil
negatif 47 (90,93%) sedangkan untuk jamur
Trichophyton mentagrophytes dan
Epidermophyton floccsum tidak ditemukan (0%)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

L
I
S
A
H
sihkan
r
e
b
m
e
m
ang tidak
y
e
kinya
a
p
k
m
u
e
t
k
u
t
k
a
u
mb
emotong
m
n
a
67,31% pe
d
a
j
kali.
h beker
e
a
s
l
e
u
t
g
e
g
s
n
i
i
k
ka
tu m
selama sa
i gejala
m
a
l
a
g
n
e
tempe m
t
a
u
b
m
e
ku p
38,46% ku
klinis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL &
PEMBAHASA
N

S
A
H
A
B
M
E
P
AN

HASIL &
PEMBAHASA
N

kuku
n
a
g
n
o
t
pel po
m
a
s
2
5
if tinea
t
a
i
d
s
a
o
p
p
l
n
e
a
eriksa
5 samp
m
n
e
tempe
a
p
k
t
l
i
u
a
s
u
m
a
b
e
H
t
m
i
e
1 %. P
6
tempe d
,
t
9
a
ndar
e
u
s
a
b
a
B
t
m
n
n
e
o
pe
t
s
r
a
gan pe
an Ked
t
n
a
e
d
m
a
m
c
u
e
i
engan
ya K
d
ungu
a
b
m
a
u
r
i
u
u
S
g
han
brum
nea un
u
i
t
r
i
n
s
o
k
t
e
di Kelura
y
f
h
n
teri
chop
dan
Lampung pesies adalah Tri
%
0
s
e
t
y
se pers
tagroph
a
n
t
e
n
e
m
s
r
n
e
o
p
0 %.
hyt
p
m
o
u
h
s
c
i
o
r
c
T
c
flo
toDni te
100 %,
y
mukan jamur Tr
h
p
o
m
r
ichophyton rubru
Epide
pada kuku k
m

BAB

aki pembuat tem

pe di Kelurahan
Surabaya Kecam
atan Kedaton Ba
ndar
Lampung di seba
bkan oleh bebera
pa
faktor : pembua
t
te
m
pe tidak
membersihkan k
uku kaki dengan
air bersih
dan sabun setela
h bekerja, sehin
gga
memudahkan ja
mur masuk kese
la-sela
kuku. Pembuat te
mpe juga kontak
langsung
dengan air dan lin
gkungan sekitar
yang
mengandung sp
ora
IV HASIL DAN PEMBAHASANjamur.

SARAN &
KESIMPULA
N

U
P
M
I
KES
ukan
k
a
l
i
d
N
LA elitian yang telahmbuat tempe
n
e

ku p
u
an
k
k
Hasil pe
l
l
e
u
p
p
m
m
i
a
s
52 s
at di
p
p
a
a
d
d
a
s
h
i
r
n
h an
li
te
a
k
r
a
u
l
l
a
e
j
k
e
i
rg
pe d
m
e
t
y an g b e
t
a
a nda r
u
B
b
n
m
o
e
t
p
a
ked
n
a
ea
ba h w a
t
n
i
a
t
m
i
a
s
c
k
e
e
ak
rinf
Surabay 61 % positif te
sies
e
p
s
r
e
p
g 9,
ntase
e
s
r
m ur
e
lampun
a
p
j
,
n
a
%
g
0
n
de
m 10
an
d
unguium ophyton rubru
%
0
s
hyte
rich
p
T
o
r
r
u
g
a
m
t
a
n
j
%.
e
0
m
n
m
o
u
t
s
y
focco
n
Trichoph
o
t
y
h
op
Epiderm

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SARAN &
KESIMPULA
N

N
A
R
A
S

engan
d
t
u
j
n
a
l
n lebih
a
i
t
i
l
e
n
esies
e
p
s
p
i
n
u
a
h
k
a
u
t
dilak
menge
k
u
t
n
u
1. Dapat
n
um.
kka
i
a
u
i
g
b
n
m
u
e
a
p
cara
ab tine
b
e
y
n
e
p
n
jamur lai
erkait
t
i
s
n
a
t
s
in
mpok
o
a
l
e
m
k
a
s
k
o
a
j
p
ya ker
kelom
n
n
a
a
d
g
a
n
u
e
l
luhan
r
d
u
)
y
n
n
o
e
t
2. Pe
p
a
d
n
as ke
berika
(puskesm mpe untuk mem
um dan
i
e
t
u
g
t
n
a
u
u
b
a
t untuk
ine
t
a
pem
h
t
i
e
k
s
a
p
y
u
n
hid
i pe
mpe
e
t
mengena menerapkan pola
t
a
u
b
na
kaki pem
u
k
u
k
bagaima
n
bersiha
e
k
a
g
a
j
men
kerja.
e
b
h
a
l
e
t
se

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Terima kasih