Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Identitas Pasien
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Alamat
Status
Tanggal periksa
: Tn. SH
: Laki-laki
: 29 tahun
: Kaloran
: menikah
: 16 Maret 2015
2. Problem
Seorang laki-laki usia 29 tahun datang ke Poli THT RSUD Temanggung
dengan keluhan sering nyeri menelan sejak 2 minggu yang lalu. Tenggorokan
terasa kering dan mengganjal terkadang bau mulut. Pasien juga mengeluh sesak
nafas, badan gampang lesu dan nafsu makan berkurang. Suara sering serak, batuk
pilek, hidung bampet dan mengeluh mudah demam yang sifatnya hilang timbul.
Menurut keluarga, pasien sering mendengkur saat tidur. Pasien tidak mengeluh
adanya nyeri telinga, tidak ada nyeri kepala, tidak ada penurunan pendengaran,
dan tidak ada telinga berdenging.
Keluhan utama : sering nyeri menelan
Keluhan tambahan : tenggorokan kering, mengganjal, badan terasa lesu dan
(+), riwayat trauma (-), asma (-), HT (-), DM (-), jantung (-)
Riwayat Penyakit Keluarga : riwayat keluhan serupa pada keluarga
disangkal. Riwayat asma (-), HT (-), DM (-), jantung (-).
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
GCS
: E4M6V5
Vital Sign
:
TD
: 120/70 mmHg
Nadi
: 80 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
: 37,20 C
Suhu
Kepala
: Normocephal
Mata
: CA (-/-), SI (-/-), Pupil isokor, reflex cahaya (+/+)
Mulut
: bibir sianosis (-), mukosa pucat (-)
Leher
: Pembesaran KGB (-), Pembesaran thyroid (-)
Status Lokalis THT
Telinga
- AD/AS : bentuk dan ukuran normal (+/+), nteri tragus (-/-), nyeri
discharge (-/-)
Tenggorokan
- Trakea letak sentral, glandula tiroid tidak teraba, limfonodi
-
Thoraks
Jantung
- Inspeksi
- Palpasi
- Auskultasi
Paru-paru
- Inspeksi
- Palpasi
kanan-kiri
- Perkusi
- Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
: distensi (-)
: peristaltik (+)
: supel, tidak teraba masa, nyeri tekan (-), hepar
disebut tonsilitis falikularis, bila bercak detritus berdekatan menjadi satu maka
terjadi tonsilitis lakunaris.
5. More Info
Laboratorium Darah Rutin
Pemeriksaan
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Eritrosit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
Eosinofil
Basofil
Netrofil
Limfosit
Monosit
Hasil
16,5 g/dL
49 %
20,0 x 103/ul
5,90
405
82,2
28,0
34,0
0,1 %
0,3%
77,9%
16,1%
5,6
Nilai Rujukan
14,0 - 18,0
40 - 54
4,5 11,0
4,50 - 6,20
150 - 450
80 - 97
26,0 - 36,0
31,0 - 37,0
0-4
02
50,0 70,0
20,0 60,0
2,0 15,0
Interpretasi
Normal
Normal
Tinggi
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Tinggi
Rendah
Tinggi
penunjang
(bila perlu )
diagnosis
terapi
Diagnosis : Laki-laki usia 29 tahun dengan tonsilitis kronis
Pada kasus ini ditentukan diagnosis tonsilitis kronis karena onset penyakit
pada pasien ini sudah lama ( 10 tahun ) dan tedapat riwayat gejala yang
sama berulang-ulang seperti kesulitan menelan, batuk, pilek, panas.
Gejala dan tanda yang ditemukan adalah keluhan nyeri tenggorok,
tenggorokan terasa kering, mengganjal, dan terasa nyeri saat menelan.
Pasien juga mengeluh gampang lesu, nafsu makan berkurang serta menurut
keluarga saat tidur pasien mendengkur dan pada pemeriksaan fisik
didapatkan pembesaran tonsil ( T3-T3 ) permukaan tidak rata, hiperemis
pulmoner
Abses peritonsil yang tidak membaik dengan pengobatan medis
dan drainase
Tonsilitis yang meneyebabkan kejang demam
Tonsilitis yang membutuhkan biopsi untuk menentukan patologi
anatomi
2. Indikasi Relatif
Terjadi 3 episode atau lebih infeksi tonsil pertahun dengan terapi
antibiotik adekuat
Bau mulut ( halitosis ) akibat tonsilitis kronis yang tidak membaik
Diet hari pertama bubur saring, hari kedua bubur sumsum, hari ketiga
bubur nasi
Terapi farmakologis :
Infus RL
Inj. Ceftriaon 1 gr / 12 jam
Inj. Metronidazole 500 mg / 8 jam
Inj. Dexametason 1 A / 8 jam
Inj. Antrain 1 A / 8 jam
Komplikasi
Komplikasi secara kontinuitatum kedaerah sekitar berupa rhinitis
kronis, sinusitis dan otitis media. Komplikasi secara hematogen atau
limfogen ke organ yang jauh dari tonsil seperti endokarditis, arthiritis,
miositis, uveitis, nefritis, dermatitis, urtikari, furunkolitis,dll.
Akibat hipertrofi tonsil pasien akan bernapas melalui mulut, tidur
mendengkur, dan gangguan tidur karena terjadinya sleep apnea yang
dikenal sebagai Obstructive Sleep Apnea Syndrome
DAFTAR PUSTAKA
Roesmarjono, Soepardi EA. (2007). Faringitis. Tonsilitis, dan Hipertrofi Adenoid
Dalam : Soepardi EA, Nurbaiti I, Jenny B, dkk. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga, Hidung, Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi ke-6. Cetakan ke-1. Jakarta:
FKUI;2007.h.118-122,199-202.
Adams GL, Penyakit Rongga Mulut: Boeis, Buku Ajar Penyakit THT, edisi 6, EGC,
Jakarta , 1996: 333-4.