Anda di halaman 1dari 24

Dermatitis Atopi

Putu Mega Sidhiartha


1070121042

Dermatitis Atopik
Definisi: penyakit kulit inflamasi yang
kronik, residif yang disertai rasa gatal
yang dapat terjadi pada pasien
dengan predisposisi genetik
Merupakan bagian trias atopik yang
lain selain rinitis alergi dan asma
Dermatitis atopi adalah dermatitis
yang disebabkan karena adanya
pengaruh mekanisme atopi atau
hipersensitivitas tipe I yang

Gambaran klinis: bervariasi dari masingmasing individu dan antar kelompok umur

BENTUK INFANTIL (2 BULAN - 2 TAHUN):


Lebih dari kasus DA muncul pada masa
bayi, 90% <5 tahun
Khas berupa papulo-vesikula di atas kulit
eritema, kemudian mengalami erosi,
eksudasi dan terbentuk krusta.
Tempat predileksi: wajah, kepala, dan
ekstensor tungkai. Kadang terdapat pada
bokong, badan, dan genitalia

DIAGNOSIS: DERMATITIS ATOPIK


berdasarkan gambaran klinis dan tes
imunologis (kriteria Hanifin dan Rajka)

KRITERIA MAYOR (HARUS ADA


MINIMAL TIGA):
1. Pruritus
2. Morfologi dan distribusi lesi yang khas:
. Wajah dan ekstensor pada fase bayi dan
anak
. Likenifikasi fleksural dan hiperlinearitas
pada fase dewasa
3. Dermatitis yang kronis residif
4. Stigmata atopi dalam keluarganya

KRITERIA MINOR (TIGA ATAU


LEBIH) :
1. Xerosis
2. Fisura periaurikular
3. Hiperlinearitas palmaris
4. Keratosis pilaris
5. Ig E reaktif
6. Dermatitis daerah palmo-plantar
7. Kheilitis
8. Dermatitis di daerah scalp
9. Mudah terjadi infeksi Staphylococus
dan herpes

10.Papula perifolikuler yang


hiperkeratotik
11.Pitiriasis alba
12.Dermatitis puting susu
13.White dermographism
14.Katarak dan keratokonus
15.Tes kulit positif
16.Garis Dennie-Morgan
17.Kemerahan atau kepucatan di wajah
18.Awitan dini
19.Perjalanan penyakit dipengaruhio
faktor lingkungan dan emosi
20.Tanda Hertog

Untuk menilai severitas digunakan


indeks SCORAD (scoring atopic
dermatitis)
Bertujuan mempertajam penialaian
derajat sakit pasien DA dan sangat
baik untuk evaluasi klinis dan
keberhasilan pengobatan
Sistem ini berdasar 3 hal utama,
yaitu:
1. Luas lesi, memakai rule of nine
2. Penilaian intensitas lesi, skor 0-3
3. Keluhan subyektif (gatal dan

PENYEBAB DERMATITIS ATOPIK ?


Penyebab dan patogenesis: belum diketahui
secara pasti namun penemuan di bidang
imunologi terakhir menunjukkan bahwa
dermatitis atopi berhubungan dengan
hiperstimulasi sel Langerhans, peningkatan
aktivasi sel T, gangguan imunitas seluler dan
overproduksi IgE dari sel B
Faktor genetik merupakan dasar bagi faktor
intrinsik DA serta faktor lingkungan(ekstrinsik)
yang kompleks memegang peranan penting
dalam timbulnya dan memperberat gejala DA


a.
b.
c.
d.
e.
f.

Faktor pencetus:
Alergi makanan
Aeroalergen
Bahan iritan/kontaktan
Infeksi bakteri
Faktor stres
Iklim

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Pemeriksaan penunjang (untuk


konfirmasi atau menyingkirkan
keadaan lain atau untuk penelitian):
Biopsi kulit
Hitung eosinofil total
Kadar Ig E total
Kadar Ig E spesifik
Prick test
Tes eliminasi dan tes provokasi
Pemeriksaan fungsi imunitas seluler
Tes tempel

1.
2.
3.
4.
5.

PRINSIP UMUM
PENATALAKSANAAN DERMATITIS
ATOPIK:
Terhadap kekeringan kulit dan
mencegah hidrasi kulit
Mengurangi rasa gatal
Menanggulangi reaksi inflamasi
Menanggukangi komplikasi infeksi
sekunder
Identifikasi dan eliminasi faktor
pencetus

CONTOH PENATALAKSANAAN
UMUM
Singkirkan faktor pemicu memicu siklus gatal-garuk
Mandi dengan pembersih yg mengandung pelembab
TOPIKAL
Hidrasi topikal : krim hidrofilik urea 10%
Kortikosteroid
- lesi ringan salep kortikosteroid potensi rendah (hidrokortison
1%-2,5%) 2x/hari
- lesi berat salep kortikosteroid potensi sedang-kuat
(triamsionolon, desoksimetason) selama < 2 minggu
Antibiotik mupirocin, bacitracin 3%
oles 2x/hari pada area lesi di badan
dan ekstremitas

Imunomodulator
- Takrolimus
salep 0,03% utk anak 2-15 tahun
salep 0,1% utk dewasa
atrofi kulit (-), koloni S.aureus
- Pimekrolimus
krim SDZ ASM 1%
atrofi kulit (-), aman pada anak > 2 tahun dan
kulit sensitif
Ter
- antipruritus dan antiinflamasi
- lesi kronis
- salep likuor karbonis deterjen 5%-10%

PENATALAKSANAAN

SISTEMIK
Antihistamin
~ mengurangi rasa gatal yg hebat
~ difenhidramin, hidroksisin, doksepin HCL
Kortikosteroid
~ eksaserbasi akut, jangka pendek, dosis rendah
alternate atau tapering
~ jangka panjang efek samping
Antibiotik
~ belum resisten : eritromisin, asitromisin,
~ resisten : diklosasilin, sefalosforin generasi I
Sikolosporin
~ DA yg sulit diatasi dg Tx konvensional
~ dosis jangka pendek : 5 mg/kg BB po

Kasus
Identitas Pasien
Nama
: Bayi Luh Inten
Umur
: 3 Bulan
Alamat
: Br. Pande Tulikup
No. RM
: 487926
Tanggal Pemeriksaan : 5 5i 2015

Anamnesis
Keluhan timbul bintik merah ada yang
berisi air pada wajah, lipatan leher dan
belakang telinga sejak 3 minggu yll.
Sebagian bintik pecah dan menimbulkan
kotoran di atas kulit berwarna kekuningan.
Pada lokasi keluhan jika ditabur bedak
akan menyebabkan pasien menangis.
Pasien dikatakan sering pilek pada pagi
hari

Riwayat Pengobatan Sekarang (-)


Riwayat penyakit terdahulu (-),
keluarga (-), atopi (+) orangtua
pasien dikatakan mengalami bersinbersin dan gatal pada hidung pagi
hari.
Pasien menyangkal adanya paparan
penggunaan kosmetik, sabun, sampo
baru atau bahan iritan lain.

Pemeriksaan Fisik
Status Dermatologi
Eff :Tampak papul-papul eritem
batas
tegas
ukuran
milier
penyebaran diskret pada wajah,
leher dan retroaurikuler bilateral
disertai erosi, ekskoriasi dan
krusta warna kuning.

Diagnosis : DA tipe infaltil


Penatalaksanaan :
Hidrokortison cream 1 % 2 x UE

Pembahasan
TEORI
Definisi: penyakit kulit
inflamasi yang kronik, residif
yang disertai rasa gatal yang
dapat terjadi pada pasien
dengan predisposisi genetik
Merupakan bagian trias atopik
yang lain selain rinitis alergi
dan asma
Faktor pencetus:
a.
Alergi makanan
b.
Aeroalergen
c.
Bahan iritan/kontaktan
d.
Infeksi bakteri
e.
Faktor stres
f.
Iklim

KASUS
Keluhan timbul bintik merah
ada yang berisi air pada wajah,
lipatan leher dan belakang
telinga sejak 3 minggu yll.
Sebagian bintik pecah dan
menimbulkan kotoran di atas
kulit berwarna kekuningan. Pada
lokasi keluhan jika ditabur
bedak
akan
menyebabkan
pasien
menangis.
Pasien
dikatakan sering pilek pada pagi
hari
Riwayat penyakit terdahulu (-),
keluarga (-), atopi (+) orangtua
pasien dikatakan mengalami
bersin-bersin dan gatal pada
hidung pagi hari.
Pasien menyangkal adanya
paparan penggunaan kosmetik,

Gambaran Klinis
BENTUK INFANTIL (2 BULAN

2 TAHUN):

Lebih dari kasus DA


muncul pada masa bayi,
90% <5 tahun
Khas berupa papulovesikula di atas kulit
eritema, kemudian
mengalami erosi,
eksudasi dan terbentuk
krusta.
Tempat predileksi:
wajah, kepala, dan
ekstensor tungkai.
Kadang terdapat pada
bokong, badan, dan
genitalia

Status Dermatologi
Eff :
Tampak papul-papul eritem
batas tegas ukuran milier
penyebaran diskret pada wajah,
leher dan retroaurikuler bilateral
disertai erosi, ekskoriasi dan
krusta warna kuning.

UMUM
Singkirkan faktor pemicu memicu
siklus gatal-garuk
Mandi dengan pembersih yg
mengandung pelembab
TOPIKAL
Hidrasi topikal : krim hidrofilik urea
10%
Kortikosteroid
- lesi ringan salep kortikosteroid
potensi rendah (hidrokortison 1%2,5%) 2x/hari
- lesi berat salep kortikosteroid
potensi sedang-kuat (triamsionolon,
desoksimetason) selama < 2 minggu
Terapi Lainnya

Diagnosis : DA tipe infaltil


Penatalaksanaan :
Hidrokortison cream 1 % 2 x UE

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai