Anda di halaman 1dari 5

Ciri Khusus Tumbuhan Air

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :

Nama : Meidita Salsabila


Kelas : VI C

MADRASAH IBTIDAIYAH HIJRIYAH II PALEMBANG


Tahun Ajaran 2014/2015

Teratai
Teratai merupakan nama umum untuk genus Nymphaea yang merupakan tumbuhan
air. Tanaman teratai memiliki ciri khas dengan daun yang mengambang di permukaan air
yang tenang. Tanaman teratai pun menghasilkan bunga mempesona yang memiliki warna
beraneka ragam.

Di beberapa daerah di Indonesia teratai dikenal dengan beberapa nama yang hampir
mirip seperti teratai, dan terate. Dalam bahasa Inggris, bunga dari genus Nymphaea ini
dikenal sebagai water-lily atau waterlily.
Terdapat lebih dari 50 jenis (spesies) teratai di dunia yang tersebar mulai dari daerah
tropis hingga subtropis. Konon spesies-spesies teratai tropis berasal dari Mesir.
Ciri-ciri. Tanaman teratai tumbuh di permukaan air yang tenang. Tanaman teratai
memiliki daun yang tumbuh mengambang di permukaan air. Bunga teratai juga terdapat di
permukaan air, bunga dan daun teratai keluar dari tangkai yang berasal dari rizoma yang
berada di dalam lumpur pada dasar kolam, sungai atau rawa.
Tangkai teratai terdapat di tengah-tengah daun. Daun berbentuk bundar atau bentuk
oval yang lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai. Permukaan daun tidak
mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun tidak membentuk
butiran air.Bunga teratai tumbuh pada tangkai yang merupakan perpanjangan dari rimpang.
Diameter bunga bergenus Nymphaea ini antara 5-10 cm.
Manfaat. Tanaman teratai banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Namun selain
sebagai tanaman hias, teratai juga memiliki khasiat sebagai tanaman obat-obatan tradisional
yang antara lain dapat mengobati penyakit, diare, disentri, keputihan, kanker nasopharynx,
demam, insomnia; Hipertensi, muntah darah, mimisan, batuk darah, sakit jantung; Beri-beri,
sakit kepala, berak dan kencing darah, anemia, ejakulasi dini.
Teratai Bukan Seroja. Sebagian orang masih sering mencampuradukkan dan
menganggap sama antara teratai (genus Nymphaea) dan seroja (genus Nelumbo). Bahkan
dulu dianggap berkerabat dekat. Nyatanya keduanya sangat berbeda. Bunga seroja berbeda
dengan teratai. Pada Nelumbo, bunga terdapat di atas permukaan air (tidak mengapung),

kelopak bersemu merah (teratai berwarna putih hingga kuning), daun berbentuk lingkaran
penuh dan rimpangnya biasa dikonsumsi.
Eceng Gondok
Eceng gondok, tanaman mengambang di kolam adalah tambahan paling disukai
karena mereka menyediakan penutup permukaan, menaungi air kolam dan menyediakan
tempat bagi ikan untuk kabur dari panas matahari.Eceng Gondok berasal dari Brazil dan
entah kapan sampai ke Indonesia. Tanaman ini sebenarnya tanaman air terburuk karena
tumbuh begitu cepat sehingga memblokir aliran air dan merusak pelayaran.

Walau begitu, daun eceng gondok itu cantik. Belum lagi bila ketika ia berbunga. Bunganya
ungu dan menambah keindahan kolam. Salah satu cara untuk mencegah ia berkembang luas
adalah membatasinya dengan tali di sekitarnya, pasang sekitar 5 cm di atas permukaan air.
Sebelum bepergian lama, beberapa eceng gondok harus dibuang dari kolam, jika tidak begitu
pulang, eceng gondok sudah mengambil alih seluruh permukaan kolam.
Cara menanamnya cukup letakkan eceng gondok di atas permukaan air kolam.
Tanaman ini akan menyebar begitu saja di sana seiring waktu.Sistem akarnya bercabang
panjang dan berat seperti ditutupi kumis hitam. Ia efektif untuk membuang kotoran ikan dari
air. Akar yang tua berwarna hitam dan muda berwarna putih. Akarnya dapat tumbuh hingga
45 cm. Kalau dasar kolamnya lumpur dan akarnya sudah sampai kesana, ia akan tumbuh
lebih cepat lagi.
Lebih dari 30 tahun lalu, NASA melihat potensi besar dari eceng gondok untuk
memurnikan air pada perjalanan luar angkasa yang panjang dan melakukan penelitian pada
tanaman ini. Hasil dari studi ini ditemukan kalau tanaman ini dapat menghemat jutaan dolar
jika digunakan dalam fasilitas pemurnian air untuk memurnikan air. Hal ini terkait dengan
kekuatan luar biasa sistem akar eceng gondok untuk menyerap kotoran. Saat ini ia sudah
banyak digunakan di banyak pusat penanganan limbah di kota besar di AS. Jadi ia juga bagus
untuk kolam.
Selain itu, eceng gondok juga mengendalikan pertumbuhan ganggang, sang pemangsa
oksigen kolam. Mereka mengurangi jumlah sinar matahari yang masuk ke kolam sehingga
ganggang sesak napas. Mereka juga menyedot nutrisi yang dibutuhkan ganggang untuk
tumbuh dengan baik.
Tapi kalau dibiarkan, eceng gondok bisa tumbuh ke samping dan keatas juga. Ia bisa
mencapai tinggi 1 meter. Anak Koi senang tinggal di daerah akarnya karena menjadi

perlindungan dari predator. Tapi karena Koi senang makan daun, koi juga memangsa eceng
gondok. Jadi, eceng gondok juga berfungsi sebagai makanan sekaligus benteng bagi Koi, asal
tidak terlalu banyak di kolam.

Keladi
Keladi merupakan sekelompok tumbuhan dari genus Caladium (sukutalastalasan, Araceae). Dalam bahasa sehari-hari keladi kerap juga dipakai untuk menyebut
beberapa tumbuhan lain yang masih sekerabat namun tidak termasuk Caladium,
seperti talas (Colocasia). Keladi sejati jarang membentuk umbi yang membesar. Asal
tumbuhan ini dari hutan Brazil namun sekarang tersebar ke berbagai penjuru dunia.

Penciri yang paling khas dari keladi adalah bentuk daunnya yang seperti simbol
hati/jantung. Daunnya biasanya licin dan mengandung lapisan lilin.Ukuran keladi tidak
pernah lebih daripada 1m.Beberapa jenis dan hibridanya dipakai sebagai tanaman
hias pekarangan.
Semua bagian keladi beracun dan tidak boleh dikonsumsi. Walaupun demikian,
penggunaannya sebagai tanaman hias cukup luas. Tumbuhan ini sudah ditangkarkan dan
dimuliakan sejak akhir abad ke-18 di Eropa. Terutama C.bicolor telah mengalami banyak
perubahan sifat menjadi berdaun warna-warni. Terdapat pula kultivar yang katai. Paling tidak
terdapat 120 kultivar C. bicolor. Terdapat pula persilangan antar spesies dengan C.
burgkii untuk mendapatkan helai daun yang bergelombang. Keladi dapat
memunculkan anakan dan dari sini dapat dikembangkan tumbuhan baru. Ia juga dapat
tumbuh dari kormus yang terdapat di tanah.
Salah satu tanaman yang berkhasiat untuk pengobatan penyakit kanker adalah Keladi
Tikus (Typhonium flagelliforme). Mekanisme keladi tikus mengatasi sel kanker itu selain
mampu memblokir perkembangan sel sel kanker dan tumor juga sekaligus meningkatkan
stamina penderita kanker itu. Riset membuktikan bahwa keladi tikus sebagai anti kanker.
Daya hambat ekstrak air dan etanol keladi tikus terhadap aktivitas tirosin kinase. Enzim
tirosin kinase mempengaruhi perkembangan sel-sel kanker di tubuh manusia. Daya hambat
ekstrak etanol dan air panas berkonsentrasi 700 ppm melebihi daya hambat genisteinsenyawa antikanker. Sedangkan ekstrak keladi tikus dengan air demineralisasi menghambat
76,10% enzim tirosin ; daya hambat genistein cuma 12,89%. Adanya daya hambat itu
menunjukan keladi tikus berpotensi sebagai anti kanker.Riset itu sejalan dengan penelitian

sebelumnya yang membuktikan ekstrak natrium klorida daun keladi tikus mengandung
Ribosom Inactivating Proteins (RIPs).

Anda mungkin juga menyukai