Anda di halaman 1dari 3

Langkah langkah diagnosis pada scenario

A. Anamnesis
Edema dikarenakan adanya pembengkakan akibat akumulasi cairan. Edema
perifer biasanya dipengaruhi hal lain umumnya mengenai tungkai dan area
sacral, jika sangat berat, biasa terjadi edema yang lebih meluas.
Tanyakan keluhan utamanya, riwayat penyakit dahulu, riwayat dahulu, riwayat

keluarga, riwayat social dan riwayat mengkonsumsi obat.


sindoma nefrotik : Bengkak, sering di kedua kelopak mata, perut, tungkai, atau

seluruh tubuh..
Glomerulonefritis akut paska-streptokokus (GNAPS) : Edema merupakan
gejala yang paling sering dan umumnya paling pertama timbul dan menghilang
pada akhir minggu pertama. Paling sering di wajah terutama di daerah periorbital

( palpebra), disusul oleh tungkai ( pretibial )


Kwasiorkor : Edema teruma pada muka, punggung kaki, dan peru

B. Pemeriksaan fisis
Inspeksi : apakah pasien tampak sakit ringan atau berat ? apakah pasien

nyaman/distress/kesakitan/cemas. Apakah pasien tampak pucat, sianosis.


Palpasi : palpasi abdomen biasanya dibagi menjadi palpasi ringan, palpasi
dalam, palpasi hati, palpasi limpa, dan palpasi ginjal. Selama pasien berbaring

terlentang. Selalu mulai palpasi pada daerah yang paling jauh dari lokasi nyeri.
Perkusi : dipakai untuk memperlihatkan adanya distensi gas, cairan, atau massa
padat. Pada pemeriksaan normal, biasanya hanya ukuran dan lokasi hati dan
limpa yang dapat ditentukan. Tes tambahan untuk asites adanya gelombang

cairan ( fluid wave )


Auskultasi : bunyi usus dapat memberikan informasi mengenai gerakan udara
dan cairan.2

Pemeriksaan laboratorium
Tes protein urin : +/- ( protein < 0,01 gr%)
+( protein 0,01-0,05 gr%)
++ ( protein 0,05 0,2 gr%)
+++ ( protein 0,2- 0,5 gr%)
++++ ( protein > 0,5 gr %)
Proteinuria: secara kualitatif, proteinuria berkisar antara negative sampai ++
jarang terjadi samapai +++ pada Glomerulonefritis akut paska-streptokokus

(GNAPS), bila terdapat proteinuria sampai +++ harus dipertimbangkan gejala


sindroma nefrotik.

Bakteriologi : pemeriksaan hapusan tenggorok ( thoat swab ) atau kulit ( skin


swab ). Kultur tenggorok jika dicurigai glomerulophitis akut disebabkan oleh

streptokokus B hemolitikus group A.


Pemeriksaan darah, pemeriksaan ini

dapat memberikan kita informasi

bagaimana kerja filtrasi ginjal dengan mengukur kadar zat-zat sisa metabolisme
dalam urin, namun ada batas kadar maksimumnya.
Reaksi serologis : titer ASTO jelas meningkat pada GNAPS setelah infeksi

saluran pernapasan eleh steptokokus.


Renal biopsy, merupakan suatu merikasaan dengan mengambil sampel jaringan
ginjal dengan menggunakan jarum suntik. Sampel jaringan kemudian diperiksa
untuk melihat ada tidaknya penyakit tertentu. Biopsy ginjal sangat penting untuk
penegakan diagnosis glomerulonephritis.

Pemeriksaan penunjang
USG dapat membedakan massa padat ( hiperekoik) dengan massa kistus
( hipoekoik) sedangkan batu non opak yang tidak dapat di deteksi dengan

foto ronsen akan terdeteksi oleh USG sebagai echoic shadow.


Foto polos abdomen atau KUB ( Kidney Ureter Blader).

SUMBER :
Purnomo, Basuki B. 2011. Dasar-dasar urologi. Malang: Sagung seto.
Price, Sylvia A dkk. 2003. Patofisiologi edisi 6 ( konsep klinis proses proses penyakit ).
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai