Anda di halaman 1dari 2

Paraktikum pengelasan bertujuan untuk mengenal dan mengetahui peralatan-peralatan

yang digunakan untuk mengelas logam dengan jenis pengelas listrik. Praktikum ini bertujuan
agar mengetahui peralatan yang digunakan untuk mengelas logam dengan las listrik,
mengetahui teknik penyambungan logam dengan menggunakan las listrik, serta mengetahui
tatacara mengelas logam yang aman dengan menggunakan perlengkapan pengaman.
Pada praktikum kali ini langkah pertama yang dilakukan ialah mengukur bahan yang
akan dibuat penyangga proyektor. Setelah mendapatkan ukuran yang sesuai bahan diberi tanda
dan dipotong. Kemudian membuat lubang untuk baut sesuai dengan jumlah yang telah
ditentukan. Dalam pembuatan lubang (bor) titik awal pengeboran harus berada ditengah
lempeng besi dan harus simetris dengan lubang yang lain agar hasilnya rata. Karena mata bor
sudah tumpul sehingga proses penggeboran menjadi sulit dan hanya mencapai setengah dari
mata bor.
Lempengan besi yang telah dipotong dan diberi lubang kemudian dilakukan pengelasan
dengan menggunakan las listrik. Pada las listrik proses penyambungan logam menggunakan
tenaga listrik sebagai sumber panas. Sumber panas ini ditimbulkan oleh busur api arus listrik
antara elektroda las dengan benda kerja. Benda kerja merupakan bagian dari rangkaian aliran
arus listrik las. Elektroda mencair bersama-sama dengan benda kerja akibat dari busur api arus
listrik. Gerakan busur api diatur sedemikian rupa, sehingga benda kerja dan elektroda yang
mencair setelah dingin dapat menjaidi satu bagian yang sukar dipisahkan. Ketika melakukan
pengelasan harus menggunakan helm khusus untuk las agar cahaya yang dihasilkan dari kontak
elektroda dan lempengan besi tidak merusak mata. Langkah pertama saat mengelas ialah
hubungkan kotak las terhadap arus listrik dan tidak terkena percikannya. Las dilakaukan
dengan jarak 2-3 mm. Jarak yang terlalu dekat menyebabkan elektroda menempel pada bahan
yang dilas sedangkan jika terlalu jauh busur listrik akan mati. Sebelum melakukan kembali
pengelasan ketika elektroda habis, terak hasil las dibersihkan menggunakan palu terlebih
dahulu agar memudahkan saat pengelasan selanjutnya juga agar busur las mengenai objek yang
akan dilas kembali.
Hasil dari pengelasan masih belum rapih dan tidak siku-siku karena pada saat kontak
antara elektroda dan lempengan yang masih belum dapat konstan. Selain itu, potongan dari
lempengan besi tidak merata sehingga sulit untuk membentuk hasil lasan yang rapih dan tegak

lurus. Sebaiknya proses pemotongan besi menggunakan mata gergaji yang tajam sehingga
hasil potongan lebih rapih dan mudah dilakukan penyambungan.

Anda mungkin juga menyukai