Anda di halaman 1dari 3

A.

Pemicu 2
Jakarta, Pemerintah selalu menyerukan vaksinasi dan imunisasi pada
bayi. Di sisi lain, tidak sedikit yang menentangnya dengan alasan daya
tahan tubuh alami manusia sudah cukup untuk menangkal berbagai
penyakit. Mengapa kini banyak yang menentang vaksin bayi?
Dokter anak dari RS Cipto Mangunkusumo, Dr Piprim Basarah Yanuarso,
SpA(K) mengatakan bahwa gerakan menentang vaksin untuk bayi sudah
ada sejak vaksin itu sendiri diciptakan. Karena berasal dari kuman yang
dilemahkan, saat itu vaksin dikhawatirkan malah bisa memicu penyakit.
Salah satu faktor yang melatarbelakangi munculnya gerakan menolak
vaksin bayi adalah tafsir agama.Dr Piprim menilai, beberapa orang telah
kebablasan dalam mengambil penafsiran.
Kekhawatiran terhadap keamanan vaksin bayi menurut Dr Piprim muncul
dari persepsi masing-masing individu, bukan dari bukti ilmiah yang sudah
ada. Faktanya ancaman penyakit memang ada, namun yang ditakutkan
adalah efek samping yang sebenarnya jauh lebih kecil dibandingkan
manfaatnya.
"Saya pikir mereka ini salah memilih prioritas. Sama penyakitnya sendiri
tidak takut, malah takutnya sama KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi),"
tambah Dr Piprim.
Ditegaskan oleh Dr Piprim, gerakan menentang vaksin tidak hanya
muncul di kalangan relijius. Di luar negeri seperti di Amerika Serikat, para
selebritas termasuk Oprah Winfrey memberi pengaruh paling besar
terhadap makin berkembangnya gerakan menolak vaksin.
Dr Piprim mengaku tidak tahu persis apakah gerakan menolak vaksin
akan semakin ditinggalkan atau justru semakin besar. Yang terpenting
menurutnya adalah menyebarkan informasi yang benar tentang vaksin,
antara lain seperti yang dilakukannya di jejaring sosial yakni membuat
grup di Facebook bernama Gerakan Sadar Imunisasi (Gesamun).
B. Klarifikasi dan Definisi
Imunisasi : pengimunan/pengebalan terhadap suatu penyakit
Vaksinasi : penanaman bibit penyakit yang sudah dimatikan ke dalam
tubuh manusia atau binatang

C. Kata Kunci
-

Gerakan menolak vaksin

Vaksin memicu penyakit

Tafsir agama

Gerakan sadar imunisasi

Public figure dan jejaring sosial

D. Rumusan Masalah
Terdapat persepsi individu mengenai keamanan vaksinasi dan imunisasi
sehingga adanya gerakan penolakan terhadap vaksinasi dan imunisasi.
E. Analisis Masalah
(Terlampir)
F. Hipotesis
Diperlukan upaya promosi dan komunikasi untuk menghilangkan adanya
persepsi penolakan vaksinasi dan imunisasi.
G. Pertanyaan Diskusi
1. Apa masalah dari cerita ini?
2. Jelaskan mengenai pendekatan explanatory?
3. Bagaimana langkah-langkah komunikasi?
4. Apa yang dimaksud dengan tenaga medis yang berkompetensi
budaya?
5. Apa saja langkah-langkah yang dapat mengatasi kasus tersebut?
6. Bagaimana peran pemerintah dan tenaga kesehatan dalam
menangani kasus?
7. Apa saja masalah-masalah yang timbul saat kita menyelesaikan
kasus dan bagaimana solusinya?
8. Bagaimana peran dokter layanan primer mengenai kasus?
9. Bagaimana pengaruh media massa terhadap kasus ini?

H. Pembahasan
H.1

Masalah Dari Cerita Tersebut

H.2

Pendekatan Explanatory

H.3

Langkah-Langkah Komunikasi

H.4

Tenaga Medis Berkompetensi Budaya

H.5

Langkah-Langkah Yang Dapat Mengatasi Kasus


Tersebut

H.6

Peran Pemerintah Dan Tenaga Kesehatan Dalam


Menangani Kasus

H.7

Masalah-Masalah Yang Timbul Saat Kita


Menyelesaikan Kasus

H.8

Peran Dokter Layanan Primer Mengenai Kasus

H.9

Pengaruh Media Massa Terhadap Kasus

I.

Kesimpulan

J.

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai