Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

KEGUNAAN ATOM HIDROGEN

Nama

: Ade Restuani Rahma


NRP: 1412100103

Kelas: Kimia Unsur B

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2014

Hidrogen adalah salah satu unsur dari golongan IA yang memiliki


lambang H dan memiliki nomor atom 1. Hidrogen juga adalah unsur
paling melimpah dengan persentase kira-kira 75% dari total massa unsur
alam semesta. Hidrogen sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti
Hydro adalah air, dan Genes adalah pembentukan. Hidrogen tentu saja
memiliki sifat fisik dan kimia. Dimana Hidrogen tidak berwarna, tidak
berbau, bersifat non-logam dan merupakan gas diatomik yang mudah
terbakar. Hidrogen juga memiliki titik didih sebesar -252,87 oC, titik leleh
sebesar -259,14oC dan memiliki fase gas. Dengan massa atom 1,00794
amu, hidrogen adalah unsur teringan di dunia. Berikut adalah gambar dari
spektrum garis Hidrogen :

Gambar 1. Garis spektrum Hidrogen


Untuk penggunaannya, gas hidrogen dapat digunakan sebagai :
1. Bahan Bakar Balon Udara
Dikarenakan sifat Hidrogen yang mudah terbakar, pada tahun
1783,

seorang

ilmuwan

Perancis

Jacques

Charles

dapat

menggunakan Hidrogen untuk menerbangkan balon Hidrogen untuk


yang

pertama

menghasilkan

kalinya.
hidrogen

Reaksi
yang

yang
dapat

digunakan

agar

dapat

digunakan

agar

dapat

menerbangkan balon adalah


H2SO4(aq) + Fe(s)

H2(g) + FeSO4(aq)

Prinsip yang digunakan untuk menerbangkan balon udara


adalah

sama

halnya

dengan

menggunakan

prinsip

Hukum

Archimedes. Dimana, berat udara yang dipindahkan harus lebih


berat dari berat balon. Oleh karena itu, untuk mencapai suatu
ketinggian tertentu, maka pada balon, gas yang harus diisi adalah

gas yang massa molekulnya lebih kecil dari massa rata-rata diudara
atau dengan gas panas.
2. Industri Pupuk
Selain itu, dalam industri pembuatan pupuk, hidrogen juga
digunakan sebagai salah satu bahan yang digunakan. Selain
hidrogen, nitrogen juga digunakan sebagai bahan yang nantinya
akan

membentuk

senyawa

ammonia.

Hidrogen

murni

yang

digunakan diperoleh dengan jalan elektrolisis, sedangkan nitrogen


diperoleh dengan cara destilasi di udara cair.
Sintesa ammonia bertekanan tinggi mensyaratkan dengan
menggunakan katalis yang sesuai. Kemudian ammonia dihasilkan
dengan mereaksikan gas nitrogen dan hidrogen yang diperoleh dari
batu bara dan direaksikan dengan steam menggunakan katalis besi
(Fe) dengan tambahan Al2O3, MgO, CaO, dan K2O sebagai promotor.
Proses sintesa berjalan pada suhu 550 oC dan tekanan sekitar 150
350 atm. Kemudian proses sintesa ammonia tersebut dikenal
dengan proses Haber Bosch, dengan persamaan reaksinya adalah:
N2(g) + H2(g)

2 NH3(g)

Berikut adalah gambar dari proses pembuatan pupuk amonia


dari bahan hidrogen dan nitrogen :

Gambar 2. Proses pembuatan pupuk amonia (1)

Gambar 3. Proses pembuatan amonia (2)

Konsep Proses Sintesa Ammonia :


Proses yang paling utama untuk menghasilkan ammonia
adalah sintesa gas H2 dan N2 menjadi NH3 yang terjadi pada
ammonia konverter. Kondisi tersebut terjadi pada temperatur 430500oC

dan

tekanan

antara

140-150

Kg/cm2

agar

dapat

mempertahankan reaksi. Reaksi yang terjadi adalah


N2(g) + 3/2 H2(g)

NH3 DH700K = -52,6 kj/mol

Hal-hal yang Dapat Mempengaruhi Sintesa Ammonia :


Ada

beberapa

hal

yang

dapat

mempengaruhi

sintesa

ammonia adalah temperatur, tekanan dan perbandingan antara H 2


dan N2.
Pengaruh tempratur pada proses pembentukkan ammonia
dapat dijelaskan oleh asas Le Chatelier Jika suatu sistem berada
dalam

kesetimbangan,

suatu

kenaikan

tempratur

akan

menyebabkan kesetimbangan bergeser ke arah zat yang menyerap


kalor. Reaksi sintesa amonia merupakan reaksi eksotermis :

N2(g) + 3H2(g)

2NH3 DHro = -92,22 kj

Sedangkan reaksi penguraian ammonia adalah reaksi endotermis :

N2(g) + 3H2(g) DHro = +92,22 kj

2NH3

Naiknya tempratur pada saat reaksi akan mengakibatkan reaksi


bergeser

ke

pembentukkan

kiri

(endoterm)

ammonia.

Selain

atau
itu

menurunkan

kenaikan

konversi

tempratur

juga

mengakibatkan kecepatan reaksi pembentukkan ammonia semakin


besar. Jika aktifitas katalis dianggap tidak berubah maka efisiensi
selalu berubah sebanding dengan naiknya tempratur.
Kedua adalah pengaruh perubahan tekanan dalam campuran
kesetimbangan gas dapat dipahami melalui asas Le Chatelier.
Kenaikan tekanan menyebabkan reaksi bergeser ke kanan, tetapi
jika

tekanan

berkurang

maka

kecepatan

tumbukkan

molekul

berkurang, sehingga kecepatan reaksi menurun. Dalam sintesa


ammonia, volume gas akan berkurang sehingga akan meningkatkan
tekanan gas. Hal ini dikarenakan jumlah koefisien kiri lebih besar
daripada koefisien kanan.
Kemudian yang ketiga adalah perbandingan antara gas
Hidrogen dan Nitrogen. Menurut reaksi pembentukan ammonia,
dalam memproduksi 1 mol NH3 membentuk mol N2 dan 3/2 mol
H2. Perbandingan N2 : H2 = 1 : 3. Hal ini diperoleh dengan mengatur
perbandingan
digunakan.

antara

jumlah

gas

alam

dengan

udara

yang

Anda mungkin juga menyukai