Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Definisi Komunikasi
Seorang wirausaha sangat memerlukan kemampuan komunikasi. Komunikasi
merupakan dasar bagi seorang wirausaha untuk menyampaikan pesan, mendekati
pelanggan, memimpin karyawan dan memotivasi. Seorang wirausaha sekalipun
memiliki produk unggulan, konsep layanan prima dan gagasan-gagasan kreatif, tetapi
tidak dikomunikasikan kepada orang lain, maka hal tersebut menjadi tidak berguna.
Menurut Ilik (2011), komunikasi menjadi salah satu elemen terpenting dalam
menjalankan kewirausahaan. Hal tersebut dikarenakan seorang wirausahawan adalah
seorang leader dan seorang leader mutlak harus mampu mendirect bawahannya untuk
mencapai tujuan organisasi.
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris communication), secara
etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan
perkataan ini bersumber pada kata communis. Kata communis memiliki makna
berbagi atau menjadi milik bersama yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk
kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada
orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku,
baik langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media; proses
penyampaian bentuk interaksi gagasan kepada orang lain dan proses penciptaan arti
terhadap gagasan atau ide yang disampaikan, baik sengaja maupun tidak disengaja.
Pengertian Para Ahli mengenai pengertian Komunikasi adalah:
i.
Chester I Bernard
Komunikasi adalah Suatu alat dimana orang-orang yang bersangkutan saling
berhubungan satu sama lain dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan
umum.
ii.
Koontz ODonell:
Komunikasi adalah Suatu pemindahan informasi dari satu orang ke orang lain.
iii.
Everett M. Rogers,
Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu
penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
(pengantar Ilmu komunikasi, 1998, hal 20, Prof. Dr. Hafied Cangara, M. Sc.)
(Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar , 2005, hal 62, Dedy Mulyana)
Kewirausahaan Komunikasi
iv.
v.
adalah
bentuk
interaksi
manusia
yang
saling
pengaruh
mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada
bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi
muka, lukisan, seni, dan teknologi. (pengantar Ilmu komunikasi, 1998, hal 20,
Prof. Dr. Hafied Cangara, M. Sc.)
vi.
vii.
Steven, Komunikasi Juga dapat terjadi kapan saja suatu organisme memberi
reaksi terhadap suatu objek atau stimuli. Apakah itu berasal dari seseorang atau
lingkungan sekitarnya. (pengantar Ilmu komunikasi, 1998, hal 19, Prof. Dr.
Hafied Cangara, M. Sc.)
viii.
Raymond S. Ross,
Komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan simbolsimbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna
atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator.
(Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar , 2005, hal 62, Dedy Mulyana)
Pengertian komunikasi sudah banyak didefinisikan oleh banyak orang, yaitu
Kewirausahaan Komunikasi
II.
Macam-Macam Komunikasi
A. Komunikasi Menurut Cara Penyampaian
Pada dasarnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lainnya karena
masusia selain makhluk individu juga sekaligus makhluk sosial yang memiliki
kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang
dapat secara trampil berkomunikasi, oleh karena itu perlu dikenali berbagai cara
penyampaian informasi.
Kiranya tidak terlalu sulit untuk mengenali cara-cara penyampaian
informasi dalam komunikasi, karena pada dasarnya kita telah melakukan nya
dalam kehidupan segari- hari.
Menurut cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi:
1. Komunikasi lisan
Yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana dua
belah pihak dapat bertatap muka, misalnya dialaog dua orang,
wawancara, rapat dan sebagainya.
Yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak, misalmya
komunikasi dengan telepon dan sebagainya.
2. Komunikasi Tertulis
Gambar dan foto, karena tidak dapat dilukiskan dengan kata- kata atau
kalimat
Kewirausahaan Komunikasi
maksud dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Disamping itu perlu juga
resiko dari komunikasi tertulis tersebut, misalnya aman, mudah dimengerti
dan menimbulkan pengertian yang berbeda dari yang dimaksud.
B. Komunikasi Menurut Kelangsungannya
Dalam proses komunikasi dapat kita ketahui terjadinya interaksi dua belah
pihak tersebut sebagai berikut:
1. Komunikasi Langsung
Proses Komunikasinya dilaksanakan secara langsung tanpa bantuan perantara
orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh jarak.
2. Komunikasi Tidak Langsung
Proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan
alat- alat atau media komunikasi.
C. Komunikasi Menurut Perilaku
Komunikasi
3. Komunikasi Nonformal
Komunikasi yang terjadi anatara komunikasi yang bersifat formal dan
informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas
organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota
organisasi atau perusahaan tersebut, misalnya rapat tentang ulang tahun
perusahaan.
Maka dapat diketahui bahwa komunikasi formal, inofrmal dan nonformal
saling berhubungan, dimana komunikasi nonformal merupakan jembatan antara
komunikasi formal dan informal yang dapat memperlancar penyelesaian tugas
resmi, serta dapat mengarahkan komunikasi informal kepada komunikasi formal.
D. Komunikasi Menurut Maksud Komunikasi
Bila diperhatikan dengan seksama, maka dapat diketahui bahwa
komunikasi dapat terlaksana bila terdapat inisiatif dan komunikator maka maksud
terlaksananya komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Berpidato
2. Memberi Ceramah
3. Memberi Prasaran
4. Wawancara
5. Memberi Perintah atau Tugas.
Kewirausahaan Komunikasi
1. Komunikasi Internal
Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan
organisasi atau perusahaan yang terjadi diantara anggota organisasi atau
perusahaan tersebut saja. Komunikasi internal dapat dibedakan atas 3 macam :
a. Komunikasi Vertikal yang terjadi dalam bentuk komunikasi dari atasan
kepada bawahan, misalnya perintah, teguran, pujian, petunjuk dan
sebagainya
b. Komunikasi Horizontal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi/
kantor diantara orang- orang yang mempunyai kedudukan sejajar.
c. Komunikasi diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau
kantor diantara orang- orang yang mempunyai keduudkan tidak sama pada
posisi tidak sejalur vertikal.
2. Komuniaksi Eksternal
Komunikasi yang berlangsung antara organisasi atau perusahaan dengan pihak
masyarakat yang ada di luar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi
dengan pihak luar dapat berbentuk :
a. Eksposisi, pameran, promosi, publikasi, dan sebagainya
b. Konperensi pers
c. Siaran televisi, radio, dan sebagainya
d. Bakti Sosial, Pengabdian pada masyarakat, dan sebagainya
Kewirausahaan Komunikasi
Media
Penerima
pesan
Pesan
Umpan balik
Pesan
Media
Pesan
Encoder
Umpan
Kewirausahaan Komunikasi
balik
Decoder
3. Komunikasi ke atas
Komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan
4. Komunikasi ke bawah
Komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan
5. Komunikasi kesamping
Komunikasi yang terjadi diantara orang yang emmiliki kedudukan sejajar.
Dengan demikian arah informasi tersebut akan dianut sebagai bentuk
interaksi komunikasinya.
III.
Unsur-Unsur Komunikasi
Paradigma Lasswell Who Says What In Which Channel To Whom With
What Effect ? menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur :
Kewirausahaan Komunikasi
A. Komunikator
Dalam komunikasi, setiap orang atau kelompok dapat menyampaikan
pesan-pesan komunikasi itu sebagai suatu proses dimana komunikator dapat
menjadi komunikan, sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator.
1. Penampilan
Khusus dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media pandang
dengan audio visual, seseorang komunikator harus menyesuaikan diri dengan
lingkungan dan komunikan. Penampilan ini sesuai dengan tata krama dengan
memperhatikan keadaan, waktu dan tempat.
2. Penguasaan masalah
Seseorang yang tampil atau ditampilkan sebagai komunikator haruslah betulbrtul menguasai masalahnya. Apabila tidak, maka setelah proses komunikasi
berlangsung akan menimbulkan ketidak percayaan terhadap komunikaotr dan
akhirnya terhadap pesan itu sendiri yang akan menghambat terhadap
efektivitas komunikasi. Dalam suatu proses komunikasi timbal balik, yang
lebih menguasai masalah akan cenderung memenangkan tujuan komunikasi.
3. Penguasaan bahasa
Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik. Bahasa ini adalah bahasa
yang digunakan dan dapat dipahami oleh komunikan, komunikator mutlak
menguasai istilah-istilah umum yang digunakan oleh lingkungan tertentu atau
khusus. Penguasaan bahasa akan sangat membantu menjelaskan pesan-pesan
apa saja yang ingin kita sampaikan kepada audience itu. Tanpa penguasaan
bahasa secara baik dapat menimbulkan kesalahan penafsiran ataupun
menimbulkan ketidak percayaan terhadap komunikator.
Keefektifan
komunikasi
tidak
saja
ditentukan
oleh
kemampuan
Kewirausahaan Komunikasi
10
a. Etos Komunikator
Keefektifan komunikasi ditentukan oleh etos komunikator. Etos
adalah nilai diri seseorang yang merupakan paduan dari kognisi, afeksi, dan
konasi. Kognisi adalah proses memahami yang bersangkutan dengan pikiran,
afeksi adalah perasaan yang ditimbulkan oleh perangsang dari luar dan
konasi adalah aspek psikologis yang berkaitan dengan upaya atau
perjuangan.
Ciri efektif tidaknya komunikasi ditunjukkan oleh dampak kognitif,
dampak afektif, dan dampak behavoral yang timbul pada komunikan.
Jelas kiranya bahwa suatu informasi atau pesan yang disampaikan
komunikator kepada komunikan akan komunikatif apabila terjadi proses
psikologis yang sama antara insan-insan yang terlibat dalam proses tersebut.
Dengan kata lain, informasi yang disampaikan komunikator kepada
komunikan itu sama. Situasi komunikatif seperti itu akan terjadi bila terjadi
etos pada diri komunikator.
Etos tidak timbul pada seseorang dengan begitu saja, tetapi ad faktorfaktor penentu yang mendukungnya. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai
berikut:
i.
Kesiapan
Seseorang komunikator yang tampil di mimbar harus menunjukkan
kepada khalayak, bahwa ia muncul di depan forum dengan persiapan
yang matang- matang. Kesiapan ini akan tampak pada gaya komunikasi
nya
yang
meyakinkan.
Tampak
oleh
komunikan
penguasaan
Kesungguhan
Seseorang komunikator yang berbicara dan membahas suatu topik
dengan menunjukkan kesungguhan akan menimbulkan kepercayaan
pihak komunikan kepadanya.
Kewirausahaan Komunikasi
11
iii.
Ketulusan
Seseorang komunikator harus membawakan kesan kepada khalayak,
bahwa ia berhati tulus dalam niat dan perbuatannya. Ia harus hati- hati
untuk menghindarkan kata-kata yang mengarah kepada kecurigaan
terhadap ketidaktulusan komuikator. Cara yang terbaik bagi seorang
komunikator adalah menumbuhkan faktor pendukung etos tersebut
dengan kemampuan memproyeksikan kualitas ini kepada khalayak.
iv.
Kepercayaan
Seorang komunikator harus senantiasa memancarkan kepastian. Ini harus
selalu muncul dengan penguasaan diri dan situasi secara sempurna. Ia
harus selamanya siap menghadapi segala situasi.
v.
Ketenangan
Khalayak cenderung akan menaruh kepercayaan kepada komunikator
yang tenang dalam penampilan dan tenang dalam mengutarakan katakata.
vi.
Keramahan
Keramahan komunikator akan menimbulkan rasa simpatik komunikan
kepadanya. Keramahan tidak berarti kelemahan, tetapi pengekspresian
sikap etis. Lebih-lebih jika komunikator muncul dalam forum
mengandung perdebatan. Ada kalanya dalam suatu forum timbul
tanggapan salah seorang diantara yang hadir berupa kritik pedas. Dalam
situasi seperti ini, sikap hormat komunikator dalam memberikan
jawaban akan meluluhkan sikap emosional si pengeritik dan akan
menimbulkan rasa simpati kepada komunikator. Jadi keramahan tidak
saja ditunjukkan dengan ekspresi wajah, tetapi juga dengan gaya dan
cara pengutarakan pduan pikiran dan perasaaannya.
vii.
Kesederhanaan
Kewirausahaan Komunikasi
12
pikiran
dan
perasaan
dan
dalam
gaya
mengkomunikasikannya.
b. Sikap komunikator
Sikap adalah suatu kesiapan kegiatan, suatu kecenderungan pada diri
sesorang untuk melakukan suatu kegiatan menuju atau menjauhi nilai-nilai
sosial. Dalam hubungan dengan kegiatan komunikasi yang melibatkan
manusia-manusia sebagai sasarannya, pada diri komunikator terdapat lima
jenis sikap, yaitu :
a. Reseptif
Reseptif berarti kesediaan untuk menerima gagasan dari orang lain, dari
staf pimpinan, karyawan, teman, dan lain-lain. Bagi komunikator tidak
akan ada ruginya untuk menerima gagasan dari orang lain, sebab tidak
jarang sebuah gagasan semula dinilai buruk dapat dikembangkan
sehingga menjadi suatu gagasan yang bermanfaat.
b. Selektif
Seperti halnya dengan faktor reseptif, faktor selektif pun penting bagi
komunikator dalam peranannya selaku komunikan, sebagai persiapan
untuk menjadi komunikator yang baik, jadi untuk menjadi komunikator
yang baik ia harus menjadi komunikan yang terampil. Tetapi dalam
menerima pesan dari orang lain dalam bentuk gagasan atau informasi, ia
harus selektif dalam rangka pembinaan profesinya untuk diabdikan
kepada masyarakat.
c. Dijestif
Yang dimaksudkan dengan dijestif di sini adalah kemampuan
komunikator dalam merencanakan gagasan atau informasi dari orang lain
sebagai bahan dari pesan yang akan ia komunikasikan. Ia mampu melihat
Kewirausahaan Komunikasi
13
intinya yang hakiki seraya dapat melakukan prediksi akibat dari pengaruh
gagasan atau informasi tadi.
d. Asimilatif
Asimilatif berarti kemampuan komunikator dalam mengkorelasikan
gagasan atau informasi yang ia terima dari orang lain secara sistematis
dengan apa yang telah ia miliki dalam benaknya yang merupakan hasil
pendidikan dan pengalamannya. Formulasi dari perpaduan kedua aspek
tersebut dikembangkan sehingga menjadi konsep, suatu bahan untuk
dikomunikasikan.
e. Transmisif
Transmisif
mengandung
makna
kemampuan
komunikator
dalam
B. Pesan
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator.
Pesan ini mempunyai inti pesan yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam
usaha mencoba mengubah sikap dan tingka laku komunikan. Pesan dapat secara
panjang lebar mengupas berbagai segi, namun inti pesan dari komunikan akan
selalu mengarahkan kepada tujuan akhir komunikasi itu.
1. Penyampaian Pesan
Melalui lisan, face to face, langsung menggunakan media, saluran dan
sebagainya.
2. Bentuk pesan : Informatif, persuasif, koersif
a. Informatif
Bersifat memberikan keterangan-keterangan / fakta-fakta, kemudian
komunikan mengambil keputusan, dalam situasi tertentu pesan informatif
justru lebih berhasil daripada persuasif, misalnya jika audience adalah
kalangan cendikiawan.
Kewirausahaan Komunikasi
14
b. Persuasif
Beriisikan bujukan, yaitu membangkitkan pengertian dan kesadaran
menusia bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan perubahan
sikap, tetapi berubahnya adalah atas kehendak sendiri. Perubahan tersebut
diterima atas kesadaran sendiri.
c. Koersif
Penyampaian pesan yang bersifat memaksa dan dengan menggunakan
sanksi-sanksi apabila tidak dilaksanakan.
Pesan yang disampaikan harus tepat, pesan yang mengena harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Umum
Berisikan hal-hal yang umum dipahami oleh audience atau komunikasi, bukan
soal-soal yang Cuma berarti atau dipahami oelh seseorang atau kelompok
tertentu.
2. Jelas dan Gamblang
Pesan haruslah jelas dan gamblang, tidak samar-samar. Jika mengambil
perumpamaan hendaknya perumpamaan yang senyata mungkin. Untuk tidak
ditafsirkan menyimpang dari yang kita maksudkan, maka pesan tersebut
benar-benar jelas.
3. Bahasa yang jelas
Sejauh mungkin hindari menggunakan istilah-istilah yang tidak dipahami oleh
audience. Penggunaan bahasa yang tidak jelas yang cocok dengan komunikan
situasi daerah dan kondisi dimana komunikasi.
4. Positif
Secara kodrati manusia selalu tidak ingin mendengar atau melihat hal- hal
yang tidak menyenangkan sirinya. Oleh karena itu setiap pesan agar
diusahakan atau diutarakan dalam bentuk positif. Kemukakanlah untuk lebih
mendapatkan simpati dan menarik.
5. Seimbang
Pesan yang disampaikan hendaklah tidak ekstrim dan selalu menentang baik
dan buruk karena hal ini cenderung ditolak atau tidak diterima oleh
komunikan.
6. Penyesuaian dengan keinginan
Kewirausahaan Komunikasi
15
1. Komunikasi personal
Komunikasi yang ditujukan kepada sasaran tunggal. Bentuknya bisa tukar
pikiran dan sebagainya. Komunikasi personal evektifitasnya paling tinggi
karena komunikasinya timbal balik dan terkonsentrasi.
2. Komunikasi kelompok
Komunikasi yang ditujukan kepada kelompok tertentu. Kelompok tertentu satu
adalah suatu kumpulan manusia yang mempunyai hubungan sosial yang nyata
pula. Bentuk-bentuk komunikasi kelompok adalah : ceramah, breefing dan
lain-lain. Komunikasi kelompok lebih efektif dalam pembentukan sikap
personal daripada komunikasi massa namun kurang efisien, sebaliknya kurang
efektif dibanding dengan komunikasi personal tapi lebih efisien.
3. Komunikasi massa
Komunikasi yang ditujukan kepada massa atau komunikasi
yang
Kewirausahaan Komunikasi
16
A. Lingkungan komunikasi
Lingkungan (konteks) komunikasi setidak-tidaknya memiliki 3 (tiga) dimensi di
antaranya :
1. Fisik, adalah ruang di mana komunikasi berlangsung nyata atau berwujud.
2. Sosial-psikologis, misalnya tata hubungan status di antara pihak yang
terlibat, peran yang dijalankan orang dan aturan budaya masyarakat di mana
orang-orang berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini mencakup rasa
persahabatan atau permusuhan, formalitas atau informalitas, serius atau senda
gurau.
3. Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah
di mana komunikasi berlangsung.
Ketiga dimensi lingkungan ini saling berinteraksi : yaitu masing-masing
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh yang lain. Sebagai contoh, terlambat
Kewirausahaan Komunikasi
17
atau
pembaca
Kewirausahaan Komunikasi
sebagai
18
dekoder
(decoder).
Seperti
halnya
19
menggunakan dua, tiga, atau empat saluran yang berbeda secara simultan.
Sebagai contoh, dalam interaksi tatap muka kita berbicara dan mendengarkan
(saluran suara), tetapi kita juga memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat
ini secara visual (saluran visual). Kita juga memancarkan dan mencium baubauan (saluran olfaktori). Seringkali kita saling menyentuh, inipun merupakan
komunikasi (saluran taktil).
G. Umpan Balik
Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya.
Umpan balik dapat berasal dari anda sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram
universal komunikasi tanda panah dari satu sumber-penerima ke sumberpenerima yang lain dalam kedua arah adalah umpan balik. Bila anda
menyampaikan pesan, misalnya dengan cara berbicara kepada orang lain anda
juga mendengar diri anda sendiri. Artinya, anda menerima umpan balik dari pesan
anda sendiri. Anda mendengar apa yang anda katakan, anda merasakan gerakan
anda, anda melihat apa yang anda tulis.
Selain umpan balik sendiri ini, anda menerima umpan balik dari orang
lain. Umpan balik ini dapat datang dalam berbagai bentuk: Kerutan dahi atau
senyuman, anggukan atau gelengan kepala, tepukan di bahu atau tamparan di
pipi, semuanya adalah bentuk umpan balik.
H. Gangguan
Gangguan (noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi
pesan. Gangguan menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber
dalam mengirimkan pesan. Gangguan dikatakan ada dalam suatu sistem
komunikasi, hal ini membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan
yang diterima. Gangguan ini dapat berupa gangguan fisik (ada orang lain
berbicara), psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala kita), atau semantik
(salah mengartikan makna). Gangguan dalam komunikasi tidak terhindarkan.
Semua komunikasi mengandung gangguan dan walaupun tidak dapat
meniadakannya samasekali, kita dapat mengurangi gangguan dan dampaknya.
Untuk itu menggunakan bahasa yang lebih akurat, mempelajari keterampilan
mengirim dan menerima pesan nonverbal, serta meningkatkan keterampilan
Kewirausahaan Komunikasi
20
kompetensi
komunikasi diperlulkan
understanding
dan suatu
21
juga
mengalami
kegagalan
dalam
berkomunikasi.
Banyak
yang
V.
Kewirausahaan Komunikasi
22
1.
2.
3.
4.
Menyampaikan informasi
Mendidik
Menghibur
Mempengaruhi
C. Bidang Komunikasi
1. Komunikasi Sosial
2. Komunikasi manajemen/ organisasional
3. Komunikasi Perusahaan
4. Komunikasi Politik
5. Komunikasi Internasional
VI.
Komunikasi Organisasi
Ada tiga arah uum komunikasi dalam organisasi
1. Komunikasi Vertikal dari atas ke bawah
2. Komunikasi vertikal dari bawah ke atas
3. Komunikasi Horizontal
Seperti diketahui bahwa organisasi tidak hidup menyendiri terpisah dari
lingkungannya. Oleh karena itu muncul bentuk komunikasi lain, yaitu komunikasi
dari luar, atau eksternal. Informasi dari luar perlu dipelajari agar organisasi dapat
berjalan memperoleh pengalaman dan memperbaiki hubungannya dengan masyarakat
lingkungannya.
Komunikasi Vertikal dari atas ke bawah terjadi misalnya dalam menetapkan jobs
intruction, yaitu pelaksanaan perintah-perintah pekerjaan, memberi penjelasan tentang
kebiasaan dan peraturan yang berlaku dalam perusahaan.
Sedangkan komunikasi dari bawah ke atas dapat berupa usulan dari bawahan,
kritik, ataupun grapevine.
Komunikasi horisontal, dapat terjadi antara karyawan atau pejabat setingkat yang
dapat terjadi seperti dalam konferensi, ceramah, pertemuan, informal.
Fungsi Komunikasi dalam organisasi :
a. Fungsi integratif, yaitu bertujuan untuk menjaga kesatuan individu serta bagianbagian dalam organisasi.
b. Fungsi Interaktif, yaitu menjaga pertukaran informasi pendapat dan sikap agar
individu atau bagian organisasi dapat mengadakan penyeseuaian baik antar sub
sistem dalam organisasi ataupun dengan dunia lingkungannya.
VII.
Hambatan Komunikasi
Di dalam komunikasi selalu ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran
jalannya proses komunikasi. Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan tidak
Kewirausahaan Komunikasi
23
dapat diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver.
Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkan
komunkasi tidak efektif yaitu :
1
Status effect
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya
karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun
perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut
mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.
Semantic Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat
untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran
komunikasi seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan
sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat
menimbulkan
salah
pengertian
(misunderstanding)
atau
penafsiran
Perceptual distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang
sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang
sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan
persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.
Cultural Differences
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama
dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan
bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti
berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata jangan dalam bahasa Indonesia
artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis
makanan berupa sup.
Physical Distractions
Kewirausahaan Komunikasi
24
No Feed back
Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver
tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah
komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer
menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan, dalam
penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan atau
respon dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang manajer.
25
dari luar maupun yang datang dalam diri kita sendiri. Faktor utama yang
memberikan kontribusi pada hambatan komunikasi adalah persepsi kita mengenai
pemberian komunikasi tersebut. Persepsi adalah proses pengamatan, pemilihan,
pengorganisasian stimulus yang sedang diamati dan membuat interpretasi
mengenai pengamatan itu. Dengan demikian, persepsi berkenaan dengan
penerimaan dan penginterpretasian informasi. Hal-hal yang berkenaan dengan
persepsi yang ikut mempengaruhi proses komunikasi adalah sebagai berikut:
1 Orang Mengamati Sesuatu Secara Seleksi. Seleksi maksudnya adalah
memusatkan perhatian pada beberapa stimulus dan mengabaikan stimulus
yang lain. Dalam kenyataannya bila kita memusatkan pengamatan pada satu
aspek dari satu situasi, kita harus mengabaikan aspek lain. Misalnya kita
melihat ke luar jendela dan memusatkan perhatian pada kejadian di jalan raya,
maka pada waktu itu kita kurang melihat apa yang terjadi dekat kita. Oleh
karena ada kecenderungan manusia untuk menyeleksi pesan, menjadikan
pesan yang seharusnya sampai pada seseorang tetapi tidak diterimanya. Hal ini
tentu juga terjadi dalam organisasi. Misalnya seorang karyawan kalau sedang
asyik memikirkan masalah keluarganya sambil bekerja, mungkin tidak akan
mendengarkan bila temannya mengatakan agar menemui kepala bagiannya.
2
tersebut.
Bahasa itu Sendiri Kadang-kadang Kurang Tepat Dalam komunikasi, bahasa
digunakan untuk menyatakan persepsi. Namun demikian kadang-kadang
bahasa tidak dapat memberikan secara tepat apa yang seseorang maksudkan.
Ketidaktepatan itu disebabkan karena kata-kata bukanlah hal yang
menunjukkan keadaan sebenarnya, misalnya kata pimpinan belum tentu
menunjukkan pimpinan pribadi, kata pohon bisa saja bukan objek pohon.
Sesungguhnya bahasa yang tepat, dapat menunjukkan orang atau benda
Kewirausahaan Komunikasi
26
bertingkah
laku,
berkombinasi
untuk
mempertunjukkan
pesan
yang
dimaksudkan. Tiap pesan dapat dianalisis menurut isi atau tanda dan menurut
level relasi atau interpretasi. Hambatan komunikasi diakibatkan kegagalan
5
mengenal informasi dan relasi serta membedakannya dari isi dan interpretasi.
Tidak Adanya Konsistensi Bahasa Verbal dan Nonverbal
Dalam kenyataan sehari-hari, sering dijumpai tidak ada konsistensi antara
pesan verbal dan nonverbal, misalnya pesan verbal mengatakan ya tetapi
dalam pesan nonverbal dapat disimpulkan tidak. Bila hal semacam ini terjadi,
orang cenderung percaya pada pesan nonverbal. Pesan mungkin salah
dimengerti, terganggu atau kurang tepat jika tingkah laku nonverbal gagal
Kewirausahaan Komunikasi
27
Kewirausahaan Komunikasi
28
emosional.
5
Organisasi
terdiri
dari
individu
yang
tidak
dapat
aturan
dan
kebijaksanaan
yang
kaku
mengarahkan
terjadi
penundaan
arus
komunikasi
atau
mengelakkan
menyampaikan informasi dari orang ke orang lain. Akibat lain dari spesialisasi
tugas adalah timbulnya sikap untuk pemilikan informasi. Sikap ini tidak
7
Kewirausahaan Komunikasi
29
IX.
pembuatan keputusan.
Menghilangkan Perantara Pembuat Keputusan dengan Pemberi Informasi
Cara ini dapat dilakukan dengan memelihara struktur organisasi yang mendatar
atau dengan menggunakan bermacam-macam strategi langsung. Dengan
mengurangi jumlah mata rantai jaringan komunikasi maka hambatan komunikasi
yang menyebabkan distorsi komunikasi akan berkurang. Penggunaan struktur
Kewirausahaan Komunikasi
30
vertikal karena kurangnya jumlah tingkat yang dilalui oleh suatu pesan.
Mengembangkan Pembuktian Ganguan Pesan Salah satu cara untuk mengurangi
gangguan adalah menciptakan sistem pesan yang tidak boleh mengubah arti pesan
selama dalam pengiriman. Untuk membuktikan tidak ada distorsi, suatu pesan
harus dapat dikirimkan tanpa penyingkatan atau perluasan diantara sumber dan
tujuan sipenerima. Oleh karena itu perlu kehati-hatian mempersiapkan kode-kode
dan informasi yang bersifat kuantitatif, sehingga diperlukan adanya pemilihan
atau pengurangan pengkualifikasian, penukaran penekanan, istilah yang
meragukan dan faktor persepsi serta bahasa yang mempengaruhi kebanyakan
pesan.
Kewirausahaan Komunikasi
31