Anda di halaman 1dari 13

EMULSI FARMASI

PHARM.DR. JOSHITA DJAJADISASTRA, MS, PhD

KEUNTUNGAN
Meningkatkan bioavailibilitas obat
Controlled rate drug release
Memberikan perlindungan terhadap obat
yang rentan terhadap oksidasi dan
hidrolisis
Menutupi rasa yang tidak enak
Sebagai topikal: membersihkan, pembawa
air ( pelembut yang excellent) ke kulit

LAIN-LAIN
Viskositas, penampilan dan tingkat lemak
dari emulsi kosmetik atau dermatologi
dapat dikontrol
Emulsi parenteral, karena tetesan harus
dipertahankan stabil dengan ukuran < 1
untuk mencegah emboli, dan ini adalah
pekerjaan sulit

DEFINISI EMULSI
Sistem heterogen dengan dispersi tetesan
cairan satu dalam cairan lain dengan ukuran >
0,1. Kedua cairan tidak bercampur, tidak
berreaksi, akan membentuk sistem yang secara
termodinamika tidak stabil
Bahan yg terdispersi sbg globul/droplet: fase
internal, fase terdispers, fase diskontinu
Fase cair yang lain:fase eksternal, fase kontinu,
medium pendispers

TIPE EMULSI
Penting karena laju pelepasan obat topikal
bergantung pada tipe emulsi
Perubahan tipe emulsi oral akan
mengubah rasa di mulut, flavor atau
absorpsi obat
Perubahan tipe emulsi akan mengubah
pengaruh emulsi terhadap wadah tertentu
misalnya botol polyolefin

Emulsi o/w : oral, topikal---washable, less oily, pada penggunaan


pada kulit air akan menguap shg zat yang terlarut dalam air akan
semakin pekat shg timbul gradien konsentrasi yang cukup besar
antara sediaan dgn stratum korneum ----meningkatkan absorpsi
perkutan
Emulsi w/o : topikal
Multiple emulsion : w/o/w, o/w/o---dapat terbentuk pada suhu inversi
Nonvolatile water miscible cosolvent--- propilen glikol : untuk
meminimalkan pengendapan obat dan meningkatkan bioavailibilitas
Cream o/w : nonoklusif --- tidak mendepositkan film lipid kontinu
yang kedap air
Formula krim yg dibuat dgn benar dapat mendeposit lipid dan
moisturizer lain pada dan ke dalam stratum corneum shg dapat
memulihkan kembali kemampuan jaringan untuk menghidrasi
---artinya sediaan ini mengandung sifat emolien
Cream w/o : digunakan secara topikal untuk emoliensi.
Konsistensinya bervariasi bergantung dari komponen yang terdapat
dalam fase minyak dan fase air dan campuran emulsifier
Oily cream mengandung w/o emulsifier (adeps lanae, ester asam
lemak dari sorbitan, atau garam dari asam lemak dengan logam
divalent spt Ca.
Cream w/o lebih disukai utk ointment karena lebih mudah menyebar,
kurang berlemak dan penguapan dari kulit meringankan jaringan
yang terinflamasi

METODE MENENTUKAN TIPE EMULSI

Uji

Observasi

Komentar

Dilution test

Dengan fase eksternal

Untuk emulsi cair saja

Dye test

Water-soluble mewarnai o/w saja Akan gagal jika digunakan


dan sebaliknya; gunakan
emulsifier ionik
observasi mikroskopik

CoCl2/kertas
saring

Kertas saring+CoCl2 biru akan


merubah pink jika digunakan
emulsi o/w

Akan gagal jika emulsi tidak


stabil/pecah dengan adanya
elektrolit

Fluoresens

Minyak berfluoresens dibawah


UV, o/w tidak berfluoresens, w/o
berfluoresens
Emulsi o/w menghantar listrik
karena ada spesies ionik
dalamair

Tidak selalu dapat


diaplikasikan

Conductivity

Akan gagal dalam emulsi o/


w yang menggunakan
emulsifier nonionik

INVERSI EMULSI
O/w
w/o atau sebaliknya
Secara teoritis jika fase internal >74% akan terjadi
inversi, walaupun secara praktis tidak demikian. Emulsi
stabil dapat mencapai fase terdispers > 74%
Inversi fase terjadi pada ratio fase internal yang lebih
kecil
Inversi fase bergantung pada konsentrasi emulsifier,
konsentrasi emulsifier lebih tinggi akan memungkinkan
lebih banyak inkorporasi fase internal sebelum terjadi
inversi
Inversi bisa terjadi jika suhu berubah selama pendinginan emulsi. Emulsi yang terbentuk dengan cara seperti ini
akan stabil dan mengandung fase internal yang
terdispersi dengan halus. Emulsi yang terjadi karena
pendinginan emulsi dengan cepat di bawah suhu
inversinya ini akan berbeda dari emulsifikasi normal
dengan inversi, yang mengubah ratio fase misalnya
dengan penambahan air ke dalam emulsi w/o agar
terbentuk emulsi o/w

Diaduk kuat

Koalesense

Energi minimum

Kenaikan Energi Permukaan bebas sistem


(Sistem Menjadi Tidak Stabil)

Agar terbentuk emulsi stabil harus ditambah zat ketiga yang disebut Emulsifier
Sehingga jika berada pada antarmuka akan mencegah koalesens globul
Material ini : surfaktan, gum, clay yang fungsinya akan menstabilkan emulsi
Walaupun penurunan tegangan antarmuka akan menurunkan energi bebas
antarmuka yang dihasilkan pada dispersi, peran emulsifier sebagai barrier
antarmuka adalah paling penting. Jika konsentrasi tinggi surfaktan berada pada
antarmuka membentuk film rigid, maka film tersebut akan bertindak sebagai bar
mekanik mencegah flokulasi maupun koalesens globul.

LANJUTAN

Pada emulsi stabil molekul


surfaktan benar2 closely
packed into the rigid film
Jika dianggap bhw polimer dan
solid halus tidak efisien
menurunkan tegangan
antarmuka, mereka dapat
menjadi barrier antarmuka
excel-lent yang menghalangi
koalesens shg digunakan sbg
emulsifier
Emulsifiers non ionik dan gum
menstabilkan emulsi dengan
cara mekanisme film
antarmuka

MICELLES

Film antarmuka dapat


menghasilkan gaya listrik tolak
menolak antara globul yang
mendekat
Pada konsentrasi rendah,
emulsifier ionik akan teradsorpsi
sbg surfaktan monolayer dan
terbentuk-lah electric double layer
sekeliling globul yang bermuatan.
Jika konsen-trasi counter ion
rendah, ketebalan electric
doub.layer akan besar, gaya
repulsive aktif menyebabkan
globul saling menolak jika
mendekat
Potensial yang dihasilkan ini
menghasilkan tolakmenolak globul
sehingga menghindari terjadinya
koalesens --- potensial bisa
diukur dengan mobilitas
elektroforetik partikel
Emulsi paling stabil adalah yang
mempunyai potensial tinggi

Klasifikasi emulsifiers
Surfaktan sintetis: anionik,kationik,nonionik
Emulsifier natural: lanolin, beeswax, lecithin,
accacia
Basis absorpsi
Solid terdispersi halus

SELEKSI EMULSIFIER
Sistem HLB
Solubilisasi

ZAT TAMBAHAN LAIN


Koloid pelindung
Pengawet
Antioksidan

JENIS EMULSI
Emulsi Dermatologi
Emulsi Oral
Emulsi Parenteral

Anda mungkin juga menyukai