LATAR BELAKANG
tepat
sangat
perlu
pelatihan
dan
pengembangan. Management
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH
BAB III
LANDASAN TEORI
PELATIHAN.
Pelatihan adalah proses megajar keterampilan yang dibutuhkan
karyawan baru untuk melakukan pekerjaannya. Pelatihan dapat mengurangi
bahaya dan kerugian bagi pekerja atau karyawan maupun perusahaan.
Memiliki karyawan yang berpotensi tidaklah menjamin bahwa pekerja atau
karyawan tersebut dapat berhasil dalam pekerjaanya dan dapat memajukan
atau menguntungkan perusahaan. Pekerja atau karyawan harus dapat
mengetahui dan dapat memahami dan menguasai tugasnya dengan baik sesuai
dengan apa yang pemimpin atau perusahaannya inginkan, sehingga terjalinlah
hubungan yang baik antar pekerja, manajer dan tujuan perusahaan. (dessler,
2006)
1.1 KONTEKS STRATEGIS PELATIHAN.
Dahulu pelatihan hanya menekankan pada keterampilan teknis, seperti
pelatihan kepada tenaga perakit untuk menyolder kabel atau guru untuk
menyusun rencana pelajaran. Saat ini, pelatihan teknis seperti itu tidak
memadai. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu staf pengajar pelatihan:
sekarang tidak hanya berkonsentrasi pada pelatihan tradisional tetapi bekerja
sama dengan manajemen dan membantu mengidentifikasi tujuan dan sasaran
In House Training
In house training adalah pelatihan SDM atau pelatihan karyawan yang
pelaksanaannya berdasarkan permintaan oleh instansi klien, sehingga semua
pesertanya berasal dari satu instansi yang sama. Karena pelatihan SDM dan
pelatihan karyawan ini dilaksanakan khusus untuk satu instansi saja, sehingga
materi In house training akan disesuaikan dengan kebutuhan. In house training
dilaksanakan untuk jumlah peserta yang banyak, yaitu sekitar 10 30 peserta.
(untuk pelatihan bersifat teknis disarankan maksimal 10 peserta). Umumnya,
lokasi in house training dilaksanakan di instansi klien atau ditempat yang
sudah ditentukan oleh instansi klien.
adalah:
1. Isi materi pelatihan lebih spesifik karena disesuaikan dengan
keinginan instansi klien.
2. Lebih fokus karena seluruh peserta berasal dari satu instansi yang
sama sehingga kasus dan permasalahan yang akan dibahas sesuai
dengan kebutuhan.
3. Penyelenggara pelatihan akan melakukan survey pendahuluan
hingga melakukan wawancara dalam proses training need analysis
sebagai bahan masukan agar lebih fokus pada inti permasalahan
yang ada dalam instansi klien.
4. Trainer dapat dengan mudah mengumpulkan data awal seperti
masalah, kebutuhan, latar belakang dan harapan dari instansi klien.
Sehingga dapat membantu trainer dalam merumuskan sasaran
pelatihan, membuat desain pelatihan, membangun alur, create kasus,
memilih metode dan lain-lain.
5. Instansi klien dapat memberikan masukan atau pesan yang ingin
diselipkan diantara isi materi pelatihan.
6. Instansi klien dapat melakukan permintaan materi-materi pelatihan
khusus yang tidak terdapat pada list daftar pelatihan yang telah ada.
7. Dalam jangka panjang dari segi cost, result, time dan impact, inhouse training lebih efektif jika dibandingkan dengan public
training.
adalah:
1. Ada jumlah minimal biaya yang harus dibayarkan agar in house
training dapat dilaksanakan di instansi klien.
Degree Training
Program pelatihan dimana karyawan diarahkan untuk kembali melanjutkan
studinya. Degree program di dalam negeri yang dapat diusulkan adalah
pendidikan jenjang S2 (master/magister) dan pendidikan jenjang S3
(doctoral/doktor).
Non-Degree Training
Non-degree program adalah program jangka pendek tanpa gelar, dapat berupa
pelatihan atau magang yang dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan
staf / karyawan.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
agar
dapat
mempertahankan
stabilitas
performa
Kontra :
1. Biaya yang Mahal
Tidak jarang sebuah perusahaan akan merancang programprogram pelatihan yang kompleks dan terstruktur untuk meningkatkan
skill lulusan baru (fresh graduate) yang dimilikinya. Dan biasanya
program-program tersebut akan mengeluarkan banyak biaya.
2. Waktu yang Lama
Untuk membuat lulusan baru (fresh graduate) memiliki skil yang di
inginkan, tentunya dibutuhkan pelatihan yang terintegrasi dan
berkelanjutan. Sehingga membutuhkan waktu yang relative lama.
3. Harus Secara Continue
dilakukan
Mandiri
bukannya
tidak
beralasan,
selain
untuk
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Pelatihan dan pengembangan karyawan yang dilakukan seringkali
berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan, ini menjadi
tantangan perusahaan karena program pelatihan dan pengembangan ini
menghabiskan dana yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, perusahaan harus
melakukan evaluasi dari program yang dilakukan untuk mengetahui seberapa
jauh sasaran dan tujuan pelatihan yang telah dicapai, sebab keberhasilan atau
kegagalan dari suatu program pelatihan dan pengembangan sangat diperlukan
sebagai informasi dan masukan untuk perencanaan dan pelaksanaan program
pelatihan dan pengembangan selanjutnya.
Saran
Untuk menjamin keberhasilan pelatihan dan pengembangan karyawan,
PT. Bank Mandiri seharusnya tidak hanya focus dalam penyelenggaraan
pelatihan dan pengembangannya saja. Tetapi PT. Bank Mandiri juga harus
menilai bagaimana outcomes pelatihannya, bagian
LAMPIRAN