Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
ARISYANUDIN PRASTYO
3215002
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTIK KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIARE CAIR AKUT
DI BANGSAL ANGREK RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
Disusun Oleh:
ARISYANUDIN PRASTYO
3215002
Yogyakarta,
Mahasiswa
2015
Pembimbing Klinik
Pembimbing Akademik
I. TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal >
3 kali / hari, serta perubahan isi / volume (>200 gr/hari) dan konsistensi feses
cair (Nethina dkk, 2008)
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan
atau setengah cairan, dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak
dari keadaan normal yakni 100-200 ml/sekali defekasi (etz Cecily, 2009)
Diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari.
Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat
dalam beberapa jam atau beberapa hari.
B. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Infeksi virus (Rotavirus, Adenovirus), bakteri (E. Colli, Salmonella,
Shigella, Vibrio dll), parasit (protozoa : E. hystolitica, G. lamblia; cacing :
Askaris, Trikurus; Jamur : Kandida) melalui fecal oral : makanan,
minuman,yang tercemar tinja atau kontak langsung dengan tinja penderita.
2. Malabsorbsi : karbohidrat (intoleransi laktosa), lemak atau protein.
3. Makanan : alergi makanan, basi atau keracunan makanan
4. Imunodefisiensi / imunosupresi (kekebalan menurun) : Aids dll
5. Faktor lingkungan dan perilaku
6. Psikologi : rasa takut dan cemas
C. KLASIFIKASI
1. Diare Akut.
Diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat, dalam
beberapa jam sampai 7 atau 14 hari. Penyebab utamanya adalah bakteri,
parasit maupun virus. Penyebab lain: toksin dan obat, nutrisi enteral diikuti
puasa yang berlangsung lama, kemoterapi dan berbagai kondisi lainnya.
2. Diare Kronik.
Diare yang berlangsung lebih dari tiga minggu. Ketentuan ini
berlaku bagi orang dewasa, sedangkan pada bayi dan anak ditetapkan batas
waktu dua minggu. Proses terjadinya diare dipengaruhi dua hal pokok,
E. PATHWAY
Mikro Organisme
Radang usus
Membentuk toksin
Mengganggu absorbsi usus
Menimbulkan sekresi berlebihan dari air dan elektrolit
Jumlah
berlebih
an
Kurang pengetahuan
Sanitasi
M
Keracuna
kurang
A
K
DIARE
Perilaku tak
higienis
Basi
Alergi
Psikis
Hospitalisasi
Intoleransi :
laktosa,protein, lemak)
PK : Syok
Hipertermi
kut
2. Perkembenagan Psikososial
itu
bertahap.
Perkembangan
individu
meliputi
perkembangan psikososial.
Ada 8 tahap perkembangan menurut erikson, yaitu :
a. Trust vs Mistrust (Kepercayaan vs Kecurigaan) Tahap ini berlangsung
pada masa oral, kira-kira terjadi pada umur 0-1 atau 1 tahun. Tugas
yang harus dijalani pada tahap ini adalah menumbuhkan dan
mengembangkan kepercayaan tanpa harus menekan kemampuan untuk
hadirnya suatu ketidakpercayaan
b. Otonomi vs Perasaan Malu dan Ragu-ragu Pada tahap kedua adalah
PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Pemberian cairan
Pemberian cairan pada pasien diare dan memperhatiakn derajat
dehidrasinya dan keadaan umum.
a. Pemberian cairan
Pasien dengan dehidrasi rignan dan sedang cairan diberikan per
oral berupa cairan yang berisikan NaCl dan Na HCO3, KCl dan glukosa
untuk diare akut dan karena pada anak di atas umur 6 bulan kadar
natrium 90 ml g/L. pada anak dibawah 6 bulan dehidrasi ringan /
sedang kadar natrium 50-60 mfa/L, formula lengkap sering disebut :
oralit.
b. Cairan parontenal
3. Obat-obatan
Prinsip pengobatan diare adalah mengganti cairan yang hilang
melalui tinja dengan / tanpa muntah dengan cairan yang mengandung
elektrolit dan glukosa / karbohidrat lain (gula, air tajin, tepung beras sbb).
a. Obat anti sekresi
II.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1.
2.
Riwayat Kesehatan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
3.
Pemeriksaan Fisik
a.
Keadaan umum : kesadaran, vital sign, status nutrisi (BB, PB, Usia)
b.
Pemeriksaan persistem :
1)
b)
2)
3)
4)
5)
Sistem Gastrointestinal :
a)
Mulut
lembab/kering
membrane
mukosa
lembab/kering,
bibir
b)
6)
integumen
kulit
kering/lembab,
ubun-ubun
4.
b.
c.
Pola eleminasi
a)
b)
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
cemas
Diagnosa Keperawatan
NOC / TUJUAN
Diare b.d faktor psiko-logis Setelah dilakukan tindakan perawatan pasien
(stress, cemas), faktor tidak mengalami diare / diare berkurang, dengan
situasional
(kera-cunan, criteria :
kontaminasi, pem-berian 1. Bowel Elemination
makanan melalui selang,
- Frekuensi bab normal < 3 kali / hari
penyalahgunaan laksatif,
- Konsistensi feses normal (lunak dan
efek
samping
obat,
berbentuk)
travelling,
malab-sorbsi,
- Gerakan usus tidak meningkat (terjadi tiap
proses infeksi, parasit,
10 -30 detik)
iritasi)
- Warna feses normal
Batasan karakteristik :
- Tidak ada lendir, darah
- Bab > 3 x/hari
- Tidak ada nyeri
- Konsistensi encer / cair
- Tidak ada diare
- Suara usus hiperaktif
- Gambaran peristaltic tidak tampak
- Nyeri perut
- Bau fese normal (tidak amis, bau busuk)
- Kram
NIC / INTERVENSI
Managemen Diarhea
1. Identifikasi faktor yang mungkin menyebabkan diare
(bakteri, obat, makanan, selang makanan, dll )
2. Ajari pasien menggunakan obat diare dengan tepat
(smekta diberikan 1-2 jam setelah minum obat yang lain)
3. Anjurkan pasien / keluarga untuk mencatat warna,
volume, frekuensi, bau, konsistensi feses.
4. Dorong klien makan sedikit tapi sering (tambah secara
bertahap)
5. Monitor tanda dan gejala diare
6. Observasi turgor kulit secara teratur
7. Monitor area kulit di daerah perianal dari iritasi dan
ulserasi
8. Ukur diare / keluaran isi usus
9. Konsultasikan dokter jika tanda dan gejala diare menetap.
10. Kolaborasi dokter jika ada peningkatan suara usus
11. Kolaborasi dokter jika tanda dan gejala diare menetap.
12. Anjurkan diet rendah serat
13. Anjurkan untuk menghindari laksatif
14. Ajari klien / keluarga bagaimana meme-lihara catatan
makanan
Nutrisiton managemen
1. Hindari makanan yang membuat alergi
2.
3.
4.
Setelah
dilakukan
penjelasan
keluarga
mengetahui
dan
memahami
tentang
penyakitnya, dengan criteria :
Knowledge : Disease Process :
- Mengetahui jenis / nama penyakitnya
- Mampu menjelaskan pro-ses penyakit
- Mampu menjelaskan fak-tor resiko
- Mampu menjelaskan efek penyakit
- Mampu menjelaskan tan-da dan gejala
penyakit
- Mampu menjelaskan komplikasi
- Mampu menjelaskan ba-gaimana mencegah
kom-plikasi
DAFTAR PUSTAKA
Arjatmo T. (2011). Keadaan Gawat yang mengancam jiwa. Jakarta : Gaya baru.
Cecily L, Sowden Linda A. (2009). Buku Saku Keperawatan Pediatik. Jakarta,
EGC.
Moorhead et al. (2008). Nursing Outcomes Classification (NOC) Ed. Fourth
Moorhead et al. (2008). Nursing Intervension Classification (NIC) Ed. Fourth
Moersintowarti BN. (2007). Pertumbuhan dan Perkembangan Anak dan Remaja.
Surabaya: Continuing Education Ilmu Kesehatan Anak FK. UNAIR,
Nanda. (2014). Nursing Diagnosis Definition & Classification. Philadelphia.
Nethina, Sandra, M. (2008). Pedoman Praktek Keperawatan. Alih Bahasa oleh
Setiawan, dkk. Jakarta : EGC.
Qauliyah, Asta. (2010). Patofisiologi, Gejala Klinik dan Penatalaksanaan Diare.
Artikel Kedokteran.
Soetjiningsih. (2011). Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Pada Pendidikan Ilmu
Kesehatan Anak. Denpasar : FK UNUD.