PAPER
ELIAS LATUPEIRISSA
NRP : 49121110149
PAPER
Oleh :
ELIAS LATUPEIRISSA
NRP : 49121110149
LEMBAR PENGESAHAN
Nama
: ELIAS LATUPEIRISSA
Nrp
: 4912111O149
Semester
: IV ( Empat )
Program Studi
Jurusan
Judul Paper
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia serta bimbingan-Nya kepada saya
dalam menyusun Paper ini. Saya mengucapkan terima kasih khususnya
kepada Bapak Capt.H.Rubianto M.Mar
yang
Jakarta,
April 2015
Penulis
ELIAS LATUPEIRISSA
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................
I
Daftar isi................................................................................................................
II
Daftar Gambar ......................................................................................................
III
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1.1 Latar belakang
1.2 Deskripsikapal pole and line...
1.3 Kapal pole and line..
1.4Bangunan kapal pole and line.
1.4 Olah gerak kapal pole and line..
1.5 Stabilitas kapal pole and line...
1.6 Teknik pengoperasian alat tangkap pole and line..
1.7 Alat bantu penangkapan ikan...
1.8 Alat penangkapan ikan.......
1.9 Karakteristik ikan
TUJUAN
1).Mengetahui tentang banguna stabilitas dan olah gerak kapal pole and line.
2).Memperluan wawasan tentang bangunan,stabilitas,dan olah gerak kapal
pole and line
BAB I
PENDAHULAN
1.1Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan ekspor komoditi non migas dewasa ini,
maka usaha perikanan cakalang perlu ditunjang demi pengembangan serta
peningkatan
produksi.Ikan
cakalang
(Skipjack,
Katsuwonus
pelamis)
biasanya
khusus
dipakai
dalam
penangkapan
ikan
cakalang
(katsuwonus pelamis).
Alat tersebut digunakan secara perorangan, sehingga salah satu faktor
yang mempengaruhi keberhasilan penangkapan ikan adalah ketrampilan
individu awak kapal, dan masalah -masalah lainnya seperti tersedianya
umpan hidup, kepadatan gerombolan ikan cakalang yang menjadi tujuan
tangkap didaerah tersebut atau daerah penangkapan ikan pole and line. Hasil
tangkap ikan-ikan pelagis, terutama ditujukan untuk menangkap ikan
cakalang (katsuwonus) walaupun ada ikan tuna yang tertangkap.
air yang fungsinya adalah untuk mengelabui gerombolan ikan cakalang pada
saat penangkapan (Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, 1994)
Perlengkapan Kapal Pole and Line Kapal pole and line memilki alat bantu
penangkapan dalam operasi penangkapan ikan cakalang antara lain ; a) PilaPila Pila-pila difgunakan sebagai tempat para pemancing (awak kapal) yang
letaknya pada lambung, haluan dan buritan kapal. b) Pipa Penyemprot Air
Pipa penyemprot digunakan untuk menyemprot air ke permukaan air di
sekitar kapal dengan posisi pada gerombolan ikan Tujuan dari penyemprotan
air tersebut.
KETERANGAN:10.Ruang
Kamar Abk:
11.Bak air tawar
14.Tali jangkar
12.Dapur
15.Jangkar
13.wc
16.Tempat juru
KETERANGAN:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1)Tiang radar
2)Lampu sorot
3)Awning
4)Ruang kemudi atas
5)Anjungan
6)Tengki pancing
Palka ikan
8. Crow nest
9. Companion
10. Tangki peralatan pancing
11. Capstan
12. Bow spirit
13. Gudang
21.fishing plarform
22.Ruang ABK
23.Ruang mesin
24.ruang ABK
25.Galley and tank
26.Tangki bahan bakar
Cara mendekati gerombolan ikan harus dari sisi kiri ata Su kanan dan bukan
dari arah belakanggerombolan ikan. Keberhasilan penangkapan ikan dengan
huhate sangat ditentukan oleh tersedianya umpan hidup yang cukup dan
ketrampilan para pemancing atau awak kapal.
Saat setelah kapal sudah berada didekat gerombolan ikan pelemparan
umpan yang dilakukan oleh seorang awak kapal yang disebutdengan boyboy.
Setelah gerombolan ikan telah berada dalam jarak jangkauan lemparan
umpan, kemudian gerombolan ikan cakalang diusahakan digiring ke arah
haluan kapal.
Pelemparan umpan hidup diusahakan secepat mungkin karena ikan umpan
juga berguna untuk mempertahankan adanya gerombolan ikan, selain dari
pada itu dengankecepatan pelemparan ikan umpan dilakukan sehingga
gerakan ikan dapat mengikuti semprotan air yang sudah difungsikan agar
ikan tetap berada didekat kapal.
Pada saat gerombolan ikan berada dekat haluan kapal, maka mesin kapal
distop sehingga kapal tidak ada laju. Sementara jumlah umpan
dilemparkankan ke laut dikurangi, agar persediaan umpan cukup efektif
(tidak pemborosan).
Selanjutnya pemancingan yang dilakukan oleh awak kapal yang berdiri di
pila-pila sambil mengarahkan pancing dengan joran ke ikan yang
bergerombol dan diupayakan agar pemancingan dengan secepat mungkin
mengingat.
gerombolan ikan kadang-kadang secara tiba-tiba menghilang, hal ini
terutama jika ada ikan yang tertangkap atau terkait pancing berdarah, atau
ada ikan yang terlepas dari mata pancing dan jumlah umpan sangat
terbatas.
Pemancingan dilakukan dengan waktu antara 15 30 menit, hal tersebut
salah satunya tergantung dari populasi atau kepadatan gerombolan ikan
yang telah di tangkap
2. Sarana Olah Gerak Kapal
Sarana dimaksud dalam mengolah gerak kapal itu adalah semua
peralatan dikapal yang dapat digunakan untuk mengolah gerak kapal
sesuai dengan apa yang dikehendaki. Sarana olah gerak kapal itu antara
lain meliputi :
Tenaga penggerak (mesin)
Mengoperasikan dan merawat mesin penggerak utama
menjalankan
- Memeriksa
- Memeriksa
bagian-bagian
motor
yang
akan
apakah terdapat yang kurang baik dan ada yang rusak,
mesin
bergerak
- Memerikasa
tangki
bahan
bakar
minyak
solar
dan
salurannya, apabila dalam tangki harian tidak cukup tambahkan
sesuai dengan kebutuhan,
- Periksa minyak pelumas (oli) apakah sudah sesuai dengan yang
dicantumkan dalam buku pedoman,
- Periksalah pompa-pompa bahan bakar, minyak pelumas,
air pendingin serta
saluran-saluran pipa, yakinkan bahwa
semuanya dalam keadaan baik dan normal
- Memeriksa baterai (accu) penyimpanan untuk start motor dan
perlengkapannya,
- Untuk motor diesel yang menggunakan pendinginan air tawar,
maka isilah cooler dengan air bersih,
- Periksalah handel kopling apakah pada posisi netral.
Kelengkapansistem
bahanbakar
memerlukan
Pengabut (nozzle)
Pengatur (governor)
B
Be =
......................................(persamaan 1)
Ne
Keterangan :
be
B
Ne
= Daya efektif ( HP )
Ne x 60 x 75 x z
Pe
=
?/4 x D
x s x n x
i
Keterangan :
Pe
Ne
2
= tekanan rata-rata efektif (kg/cm )
= daya efektif (HP)
= jumlah silinder
Didalam pemakaian bahan bakar (B) dapat diketahui dari alat ukur. Jadi
Ne =
Pe x ?/4 x D
x s x n x i
Z x 60 x 75
Keterangan :
Ne
Pe
D
2
= tekanan rata-rata efektif (kg/cm )
= diameter silinder (cm)
= jumlah silinder
( Z = 2, untuk motor 4 langkah)
( Z = 1, untuk motor 2 langkah)
Baling-balingTunggal(Screw).Single
Baling-baling tunggal dikapal kebanyakan menggunakan balingbaling putar kanan, artinya jika mesin/baling-baling maju maka
baling-baling akan berputar searah dengan jarum jam, begitu
sebaliknya jika kapal/mesin mundur.
Daun baling-baling Ganda ( Twin Screw )
Pada umumnya adalah baling-baling ganda putar luar (out
turning propeller) maksudnya adalah baling-baling kanan putar kanan
dan baling- baling kiri putar kiri.
Daun baling-baling Tiga ( Triple Screw )
Kedudukan tiga baling-baling itu terletak/susunan satu pada masingmasing sisinya (sisi kanan putar kanan dan sisi kiri putar kiri) dan satu
lagi tepat dibelakang kemudi (ditengah-tengah) baling-baling putar kanan
Daun baling - baling empat ( Quadruple Screw )
Pada baling-baling empat ini sistim putarnya adalah sistim luar artinya
dua baling-baling sebelah kanan putar kanan dan dua baling-baling
kiri putar kiri Penempatan daun kemudi dapat dilihat pada gambar
sebelah dan penjelasan berikut ini :
Pada gambar disebelah ini daun kemudi ditempatkan diantara dua
baling- baling. Sistim ini kurang efektif, jika daun kemudi
disimpangkan membentuk sudut yang kecil, untuk memperoleh
tenaga
besar
yang dihasilkan oleh kemudi, kemudi harus
disimpangkan dengan sudut yang besar
Sedangkan pada gambar disebelah ini, dimana 2 (dua) daun
kemudi dipasang pada dua baling-baling, pada sistim ini lebih efisien
karena pada kecepatan pelan saja dengan penyimpangan yang kecil
saja sudah memberikan pengaruh yang besar.
Daun Kemudi
Disamping baling-baling, maka kemudi juga merupakan salah satu
sarana penting dalam olah gerak kapal. Kemudi mempunyai bentuk dan
type bermacam-macam, dalam bangunan kapal dikenal kemudi
unbalanced, semi balanced dan balanced.
Dari masing-masing type dan bentuk kemudi tersebut mempunyai
keuntungan dan kerugiannya. (lihat gambar). Penataan sistim kemudi
pada kapal terhadap baling-baling diperlukan posisi yang tepat.
MP=W x GZ Mp=W x GZ
jika berat benaman kedua kapal =15.000 ton,maka
Dan lengan penegak kapal A =0,45 meter
Lengan penegak kapal B =0,30 meter
Perhitungannya: W =15.000 ton
GZ =0,45 meter,maka
MP = 15.000 ton x 0,45 meter
=6.750 ton meter
W =15.000 ton GZ =1 kaki,maka
Mp=15.000 ton x 0,30 meter
=4.500 ton meter
PEMANCING
YAITU:
a.Tempat tali
b.pemberat
4.Mata pancin
c. pembungkus
d.Mata pancing
e.bulu ayam
Contoh gambar
CAKALANG
ikan yang menjadi tujuan utama penangkapan dari pole and line
adalah ikan ikan pelagic shoaling species yang berarti ikan ikan
tersebut harus- lah membentuk shoal (gerombolan) berada dekat
dengan permukaan air ( sea surface ) dan sangatlah di harapkan
pula agar denisitas shoal tinggi, yang berarti jarak antara ikan
dengan ikan.dengan kata lain dapat juga dikatakan volume
hendaklah jumblah individu ikan sebanyak mungkin. Hal ini
dapat di pikirkan sehubungan dengan alat pancing yang di
gunakan.
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari penyusunan paper ini penulis menyimpulkan bahwa:
1. Pole and line adalah kapal yang kontruksi-nya
berbeda dengan kapal lain mulai dari bangunan kapal
stabilitas dan olah gerak kapal tersebut.
2. Pole and line merupakan alat tangkap ikan yang
terdiri dari joran dan pancing
Pole and line juga terdiri dari beberapa jenis yaitu
1. Mackerel pole and line
2. Skipjack pole and line
Dimana kedua alat tersebut memiliki jenis kapal, ukuran alat
dan pengoperasian yang berbeda.
Pesan :
Adapun pesan dari penyusun sebagai berikut:
1:Bagi sipembaca pahamilah isi dari paper ini karena walaupun
penyusunannya belum mencapai kesempurnaan, paper ini dapat
memberikan pengetahuan yang luas terhadap sipembaca
tentang alat tangkap ikan pole and line.
2:penyusun mengizinkan kepala sipembaca untuk mengkopy
atau memperbanyak
3:penyusun berterima kasih kepada sipembaca yang
mempelajari paper ini.paper ini dengan syarat di manfaatkan
dengan baik.