INDUKTOR
: 60200113040
KELAS : TI C
Dalam elektronika, Induktor adalah salah satu komponen yang cara kerjanya
berdasarkan induksi magnet. Induktor atau kumparan adalah salah satu komponen pasif
elektronika yang tersusun dari lilitan kawat dan bisa menghasilkan medan magnet bila dialiri
arus listrik dan sebaliknya bisa menghasilkan listrik bila diberi medan magnet. Induktor
termasuk komponen elektronika yang bisa menyimpan muatan listrik. Induktor bersama
kapasitor dapat berfungsi sebagai rangkaian resonator yang dapat beresonansi pada frekuensi
tertentu.
Fungsi utama dari induktor di dalam suatu rangkaian adalah untuk melawan flutuasi arus yang
melewatinya.
Kumparan/coil ada yang memiliki inti udara, inti besi, atau inti ferit
Pembangkit getaran
Aplikasinya pada rangkaian DC salah satunya adalah untuk menghasilkan tegangan DC
yang konstan terhadap fluktuasi beban arus.Pada aplikasi rangkaian AC, salah satu gunanya
adalah bisa untuk meredam perubahan fluktuasi arus yang tidak diinginkan. Akan lebih banyak
lagi fungsi dari induktor yang bisa diaplikasikan pada rangkaian filter, tuner dan sebagainya.
Induktor biasa disebut juga spul dibuat dari bahan kawat beremail tipis. Pada umumnya
induktor dibuat dari kawat penghantar tembaga yang berbentuk kumparan atau lilitan
Spul pada dasarnya terdiri dari logam sederhana disolasi kawat dilingkarkan menjadi
bentuk silinder, toroidal atau bahkan seperti disk, dengan peran untuk memberikan induktansi
dalam sebuah sirkuit listrik.
Untuk membuat induktor biasanya tidak diperlukan kawat tembaga yang sangat
panjang. Paling yang diperlukan hanya puluhan sentimeter saja, sehingga efek resistansi bahan
kawat tembaga dapat diabaikan. Ada banyak kawat tembaga yang bisa digunakan. Untuk
pemakaian yang profesional di pasar dapat dijumpai kawat tembaga dengan standar AWG
(American Wire Gauge). Standar ini tergantung dari diameter kawat, resistansi dan sebagainya.
Misalnya kawat tembaga AWG32 berdiameter kira-kira 0.3mm, AWG22 berdiameter 0.7mm
ataupun AWG20 yang berdiameter kira-kira 0.8mm. Biasanya yang digunakan adalah kawat
tembaga tunggal dan memiliki isolasi.
Suatu induktor disebut ideal jika mempunyai induktansi, namun tanpa resistansi atau
kapasitansi, dan tidak memboroskan energi. Pada kenyataanya sebuah induktor adalah
kombinasi dari induktansi, beberapa resistansi dan beberapa kapasitansi. Lantaran kapasitas
parasitnya itu induktor bisa menjadi sirkuit resonansi pada suatu frekuensi. Induktor berinti
magnet tak hanya memboroskan energi pada resistansi kawat, namun bisa memboroskan energi
di dalam inti karena dampak histeresis, dan bisa mengalami non linearitas karena adanya
penjenuhan pada arus tinggi.
Macam-macam induktor
a)
Induktor jenis ini banyak dipakai sebagai Cooke Coill Transmeeter (pemancar) frekuensi tinggi.
Kisaran nilai dari jenis induktor ini adalah 50nH sampai dengan 100H
b)
Induktor Inti Besi, banyak dipakai untuk frekuensi rendah Choke Coill untuk Lampu TL
Frekuensi 50 s.d 60 Hz, sebagai alat Moving Coill seperti Load Speaker, Buzzer, Bleeper, Voice
Coill pada Microphone Rellay, Contactor dll. Kisaran nilai dari jenis induktor ini adalah 20mH
sampai dengan 20H.
c)
Inti
Ferit,
banyak
dipakai
dalam
pesawat
receiver
pada
frekuensi
menengah/Intermediate Frequency; Coill Antena dll. Kisaran nilai dari jenis induktor ini adalah
10H sampai dengan 1mH.
d)