Anda di halaman 1dari 2

Biomaterial

Implant Logam
Posted on 04/12/2011 by miranda

Implant merupakan istilah yang digunakan untuk logam yang ditanamkan ke dalam tubuh untuk
mengatasi tulang yang rusak atau patah. Logam yang digunakan ini haruslah memiliki sifat-sifat
tertentu yang dapat mendukung ketika digunakan sebagai implant ke dalam tubuh. Sifat ini disebut
biokompatibilitas logam implant. Artinya logam yang diimplankan ke dalam tubuh tidak mengalami
reaksi penolakan, sehingga saat bahan ini dimasukkan ke dalam tulang, maka badan tidak
menganggap sebagai bahan asing.

Stainless steel, cobalt-chromium alloy, dan titanium (murni) serta titanium alloy (titanium campuran),
adalah bahan logam yang sering digunakan untuk implan pada fiksasi rigid dan penggantian total
sendi.
Bahan logam biokompatibel lain yang digunakan di klinik adalah tantalum dan nitinol (nickel-titanium
alloy). Semua bahan yang ada memiliki sifat dasar mekanik, korosif, dan biokompatibilitas yang
dapat diterima untuk penggunaan di klinik sebagai bahan implant. Namun berdasarkan penelitian,
logam yang paling baik adalah titanium karena sifat biocompatible dan bioinner-nya yang paling baik
serta resisten terhadap korosi (tidak berkarat).
Syarat material implan:

Biokompatibel, yaitu kemampuan suatu material untuk berinteraksi dengan sel atau jaringan
hidup tanpa menimbulkan reaksi toksik atau memicu reaksi imun saat berfungsi. Demikian juga
sebaliknya, di mana tubuh tidak memberi reaksi merugikan terhadap material.

Mampu menahan beban-beban mekanik yang tinggi saat sedang berfungsi, terutama beban
pengunyahan.

Tahan terhadap korosi saat bereaksi dengan cairan-cairan di dalam tubuh.

Aktif dengan jaringan di sekitar tubuh sehingga terjadi osseointegrasi yaitu penyatuan
material implan dengan jaringan sekitar.

Logam titanium murni ataupun paduan (alloy) memiliki biokompatibilitas dan biomekanis yang lebih
baik dari logam lain. Titanium juga bersifat inert dan sangat tahan terhadap korosi karena dapat
membentuk lapisan titanium oksida (TiO2) dengan spontan dan sangat cepat dipermukaannya.
Lapisan ini sering disebut passive layer, di mana lapisan ini tidak larut dalam cairan tubuh sehingga
mencegah lepasnya ion-ion logam yang dapt bereaksi dengan jaringan tubuh. Dengan keunggulan
tersebut titanium paling banyak digunakan sebagai material dasar implan gigi.

Anda mungkin juga menyukai