PERIOPERATIVE CARE
Pada Pasien Apendisitis
Nama
: Andi Dirhan Takdir
Stambuk
: 110 2100 66
Supervisor : dr. Faisal Sommeng, Sp.An
IDENTITAS PASIEN
Nama
Penderita : Tn. AA
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Umur
: 25 tahun
Alamat
: Makassar
Anamnesis : Autoanamnesis
Anamnesis
Keluhan
Anamnesis
Pemeriksaan Fisis
Status
Generalisata :
Vital:
TD
:110/ 70mmHg
Nadi
: 86x/menit
Pernapasan : 22x/menit
Suhuaksilla : 37C
Abdomen
Inspeksi
: datar, ikut gerak
napas
Auskultasi : Peristaltik (+), kesan
normal
Palpasi
: nyeri tekan perut
kanan bawah (mcburney sign
(+)), rebound sign (+), rovsing
sign (+) hepar/lien tidak teraba.
Perkusi
: Timpani
Pemeriksaan Penunjang
HEMATOLOGI
HASIL
NILAI RUJUKAN
SATUAN
WBC
12.5
4.00 10.0
[103/uL]
RBC
3.99
4.00 6.00
[106/uL]
HGB
13.4
12.0 16.0
[g/dL]
HCT
36.8
37.0 48.0
[%]
PLT
373
150 400
[103/uL]
GDS
193
140
mg/dl
Kreatinin
0, 3
<1,1
mg/dl
SGOT
20
<32
U/l
Diagnosa
Periapendisitis infiltrat
ASA PS II
Penatalaksanaan
Anestesi SAB
Persiapan yang dibutuhkan adalah persiapan pasien
serta persiapan alat dan obat-obatan. Peralatan yang
digunakan adalah :
1) Infus set
2) Spoit 3 ml, 5 ml dan 10 ml
3) Jarum spinal dengan ukuran 25G
4) Betadine, alkohol untuk antiseptic
5) Kapas/ kasa steril dan plester
6) Obat-obatan anestetik
7) Satu set monitor
8) Peralatan resusitasi
Maintenance
O2 2L/menit
Operasi selesai, hemodinamik
stabil
Pasien pindah PACU
Prognosis
Dubia
ad bonam
Instruksi :
Premedikasi alprazolam 0,5 mg 1 x 1
Ranitidin 150 mg 1x1
Pasang IV line 18G dengan cairan RL 30/tpm
Puasa 6 jam pre operasi
Injeksi antibiotik profilaksis cefotaxime 1 gr
Injeksi Dexametason 10 mg
Injeksi Ondansentron 5 mg, Ranitidin 50 mg,
Ketorolac 30 mg
Pasien
masuk
ruang OK
Persiapan
pasien
premedika
si
Prosedur
Anestesi
spinal
(SAB)
Maintenanc
e O2 3 lpm
Operasi
selesai,
pasien
pindah
PACU
INTRA OPERASI
S
Persiapan :
pasien posisi supine, terpasang IV line di tangan kiri dengan
cairan maintenance RL 30/tpm, pasang monitor standar
Prosedur :
SAB : Pasien posisi LLD, identifikasi area insersi L3-L4,
asepsis dengan betadine, skin wheel dengan lidocain 2%,
insersi spinocain 25G, paramedian approach, liquor (+),
darah (-), barbotage (+), injeksi bupivacain 0,5% 12,5mg +
fentanyl 25mcg
Maintenance :
Oksigen 2 lpm, midazolam 2 mg/iv
Hemodinamik stabil, operasi selesai
Pasien pindah ke PACU
POST OPERASI
( Pasien dipindahkan ke PACU )
S
PEMBAHASAN
Persiapan penderita
Anamnesis ( Pre anestesi visit ) :
. Nama, umur, BB ( untuk
menentukan dosis obat )
. Riwayat penyakit pasien / keluarga
. Pengobatan terakhir yang pernah
didapat
. Jenis alergi yang pernah diderita
. Riwayat pembedahan / anestesi
. Kebiasaan ( merokok, alkohol )
1.
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan keadaan umum,
kesadaran, tanda vital.
Pemeriksaan rongga mulut, gigi geligi
Pemeriksaan paru
Pemeriksaan cardiovaskuler, abdomen
Pemeriksaan ekstremitas
Pemeriksaan tulang punggung ( bila
akan dilakukan regional blok ).
3. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan rutin urine, darah.
Pemeriksaan darah lengkap apabila
diperlukan.
Pemeriksaan foto thoraks.
Pemeriksaan EKG, (umur >40 tahun).
Pemeriksaan lain apabila diperlukan
(misal tes faal paru).
Konsul kebagian lain jika diperlukan.
ASA
Apendisitis
adalah
GEJALA KLINIK :
Migration of pain to the RLQ
Anorexia
Nausea and vomiting
Tenderness in RLQ
Rebound pain
Elevated temperature
Leukocytosis
Terapi konservatif pada periapendikular infiltrat :