Anda di halaman 1dari 2

Arum Sari

13/359508/PSP/04940
Komunikasi: Perspektif Sistem dan Aktor
Rational Choice Theory
Rational-choice theory atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai teori pilihan
rasional memiliki konsep dasar yang mana konsep dasar itu tertuju pada perilaku atau
tindakan individu yang mana setiap individu di muka bumi ini selalu memikirkan diri mereka
sendiri dan mencari untuk keuntungan diri mereka sendiri. Perilaku individu yang mencari
keuntungan ini berkaitan dengan ilmu sosial khususnya sosiologi dan ekonomi. Para ilmuwan
sosiologi dan ekonomi bergabung untuk menciptakan sebuah teori yang menunjukkan
perilaku individu tersebut dengan menjadikan dasar rational (rasional) sebagai bahan
pertimbangan individu untuk mencari keuntungan. Untuk mendiskripsikan orang yang
rasional hanya dengan mengatakan bahwa orang tersebut pandai dalam memaksimalkan
tindakan yang akan ia lakukan. Teori ini tercipta dan dikenal sebagai rational-choice theory.
Tidak hanya berkaitan dengan ilmu sosial dan ekonomi, tetapi teori ini terkait dengan politik.
Dasar dari rational choice theory berdasarkan pada asumsi fenomena sosial yang mana dapat
dijelaskan melalui perilaku dari individu. Seperti yang telah dikemukakan oleh Elster (1989:
13) bahwa unit terkecil dari kehidupan sosial dalam masyarakat adalah tindakan dari
individunya. Untuk menjelaskan institusi-institussi sosial dan perubahan sosial adalah dengan
menunjukkan bagaimana mereka mengalami peningkatan yang menghasilkan interaksi secara
individual.
Dalam pandangan ekonomi teori pilihan rasional (rational choice theory) aktor yang
berada di dalamnya berusaha untuk memaksimalkan untuk mendapatkan apa yang sudah
menjadi tujuannya tetapi meminimalkan resiko yang akan ia dapat. Contohnya seperti sebuah
perusahaan, perusahaan mampu melihat yang sedang diminati oleh pasar dan mampu
memperhitungkan keuntungan yang akan diperoleh.
Selain itu, rational choice dilihat melalui pandangan politik, yang mana pernah
diungkap oleh Hugh Ward. Hugh ward dalam tulisan melalui bukunya yang berjudul Rational
Choice mengatakan bahwa rational choice adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari
perangkat analisa politik, karena banyak fenomena yang dapat dijelaskan melalui perspektif
politik ini. Dengan menggunakan perspektif politik, manusia dianggap sebagai satu-satunya
makhluk hidup yang digerakkan oleh nalar.

Anda mungkin juga menyukai