Agar Penbangunan Pertanian Memiliki Arah Yang Jelas Dan Berkesinambungan
Agar Penbangunan Pertanian Memiliki Arah Yang Jelas Dan Berkesinambungan
perlu menetapkan politik pertanian yaitu keputusan sangat mendasar dibidang pertanian pada
tingkat negara, yang menjadi arah ke depan, untuk menjadi acuan semua pihak yang terlibat,
dengan sasaran membangun kemandirian di bidang pangan.
Memang, isu tentang penbangunan pertanian sudah cukup lama dibahas, namun hingga
saat ini belum terlihat langkah-langkah yang kongkret serta efektif untuk meningkatkan
pertanian yang mandiri. Yang terjadi malah Indonesia semakin tergantung dengan impor bahan
pangan, serta kebijakan-kebijakan yang ditempuh pemerintah justru semakin menekan pertanian
Indonesia itu sendiri, seperti membebaskan bea masuk untuk impor gandum dan kedelai yang
menguasai pasar Indonesia. Padahal pertanian Indonesia sangat mempunyai potensi yang besar
untuk dikembangkan. Untuk itu pemerintah berperan dalam memfasilitasi kondisi yang kondusif
bagi masyarakat dan swasta untuk berkiprah dalam pembangunan pangan dalam rangka
mewujudkan ketahanan pangan. Selain pemerintah, kita juga perlu menjalin kerjasama dengan
pemerintah untuk menanggulangi masalah ketahanan pangan ini. Dan ini menjadi tanggung
jawab semua pihak. Untuk itu perlu dikembangkan suatu komitmen dan kerjasama diantara
semua pihak terutama dalam bentuk kerjasama yang erat antara pemerintah, swasta, dan
masyarakat (yang antara lain direpresentasikan oleh kalangan LSM dan perguruan tinggi). Tugas
pemerintah adalah menyelenggarakan pengaturan, pembinaan, pengendalian, pengawasan
terhadap ketersediaan pangan, kecukupan , perataan pangan, baik dalam jumlah, mutu, aman,
bergizi, beragam, serta harga, distribusi, daya beli masyarakat. Upaya untuk terciptaanya kondisi
tersebut, maka pemerintah menetapkan target pembangunan pertanian Indonesia ke depannya,
yaitu peningkatan pada produksi dan swasembada yang berkelanjutan, diversifikasi pangan, nilai
tambah pada produk pertanian Indonesia, daya saing dengan produk luar, ekspor, serta
peningkatan kesejahteraan petani, peternak dan nelayan dengan visi pertanian Indonesia tahun
2009-2014 adalah menjadikan Pertanian Indonesia menjadi pertanian industrial unggul
berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai
tambah, ekspor, dan kesejahteraan petani. Oleh karena itu, perspektif baru yang harus diterapkan
adalah perspektif pembangunan pertanian yang berkedaulatan berkeadilan, , dan
berkelanjutan yang harus mewarnai pembangunan dan penataan sektor dan bidang-bidang
tersebut. Ketiga prinsip tersebut didasarkan pada akar persoalan bangsa Indonesia yang masih
terperangkap ke dalam ketergantungan dengan pihak asing baik dalam pemikiran pembangunan,
Rezim devisa yang lebih berdaya guna untuk pengembangan ekonomi yang mensejahterakan
rakyat
6)
5)
Penegakan hukum untuk menjamin keadilan dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber
sumber ekonomi bagi rakyat banyak
Adapun prinsip-prinsip berkelanjutan adalah sebagai berikut :
1) Integrasi prinsip-prinsip yang berkelanjutan dalam formulasi kebijakan, rencana, dan program
pembangunan
2) Pemulihan kualitas lingkungan dan stok sumberdaya alam untuk mencegah ancaman terhadap
ketidakberlanjutan pembangunan
pembangunan yang diharapkan mencapai bangsa mandiri yang didukung pertanian dan pedesaan
yang tangguh untuk meningkatkan ketahanan pangan. Berdasarkan analisis terhadap krisis-krisis
bangsa khususnya pangan, maka reorientasi kebijakan dasar yang diperlukan adalah perubahan
strategi pembangunan dan penataan ruang berimbang yang berkelanjutan, penanggulangan
kemiskinan, reforma agraria, percepatan pembangunan pedesaan. Pengarahan kembali strategi
dan kebijakan ini dilakukan berdasarkan isu-isu krisis bangsa yang sekarang ini terjadi.
Perspektif baru pembangunan merupakan kerangka memandang strategi dan kebijakan di bidang
ekonomi, pangan, ekologi, dan pertanian.
Sebuah Karya Tulis Ilmiah yng diperlombakan pada saat Lomba Karya Tulis Ilmiah
Berbasis Web Tingkat Persiapan Bersama, Institut Pertanian Bogor 2009.
Puji Tuhan Karya ini berada pada posisi No 2.
Oleh: Karta Jaya H Tambunan
Share this article :
Tulisan Terkait:
Jika kamu menyukai artikel ini, click here, atau masukkan email anda untuk berlangganan
artikel dengan kami.
Subscribe via RSS Feed
Enter your
Label: Artikel
Login
Follow the discussion
Comments
There are no comments posted yet. Be the first one!
Login to IntenseDebate
Login to WordPress.com
Name
Email
Website (optional)
Google+ Badge
Referensi Buku
Defant, A. 1958. Ebb And Flow. The Tides of Earth, Air, and Water. The University of Michigan
Press,
Michigan.
Diposaptono, S. 2007.Karakteristik Laut Pada Kota Pantai. Direktorat Bina Pesisir, Direktorat
Jendral Urusan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air (Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan
Perairan). Dalam [skripsi] Faubiany, Varenna. 2008. Kajian Sanitasi Di Tempat Pendaratan Dan
Pelelangan Ikan Pangkalan Pendaratan Muara Angke Serta Pengaruhnya Terhadap Kualitas Ikan
Didaratkan.
Bogor:
Institut
Pertanian
Bogor.
Hendrawan, S. 2007. Uji Coba Beberapa Umpan Tiruan pada Penangkan Ikan Cakalang.
Usulan Penelitian [tidak dipublikasikan]. Bogor: Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya
Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Klust,
Gerhard.
1987.
Bahan
Jaring
Untuk
Alat
Penangkap
Ikan.
Kompas. 2011. Pasar Ikan Patin Lokal Tergerus Impor Ilegal Ikan patin. [edisi 29 Oktober
2011].Jakarta.
Miharja, D. K., S. Hadi, dan M. Ali. 1994.Pasang Surut Laut. Kursus Intensive Oseanografi
bagi perwira TNI AL. Lembaga Pengabdian masyarakat dan jurusan Geofisika dan Meteorologi.
Institut
Teknologi
Bandung.
Bandung.
Priyana. 1994.Studi pola Arus Pasang Surut di Teluk Labuhantereng Lombok. Nusa Tenggara
Barat. Skripsi. Skripsi. Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanandan
Kelautan.Institut
Pertanian
Bogor.
Subani W dan HR Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang di Indonesia. Jurnal
Penelitian Perikanan Laut No. 50. Jakarta: Bali Penelitian Perikanan Laut, Badan Penelitian dan
Pengembangan
Pertanian.
Departemen
Pertanian.
Sudirman H dan A Mallawa. 2004. Teknik Penangkapan Ikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Susanti, Yustina. 2009. Pengoperasian Bubu Tambun dan Kerusakan Terumbu Karang yang
Diakibatkannya di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu. Sikripsi [tidak dipublikasikan]. Bogor:
Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Intitut
Pertanian
Bogor.
Von Brandt A. 1984. Fish Catching Methods of the World. London: Fishing News Book.
Wibowo. 2001. Aspek Sanitasi dan Higiene pada Pengalengan Ikan Lemuru (Sardinella
longiceps) di PT. Maya Food Industries Pekalongan Jawa.Dalam [skripsi] Faubiany, Varenna.
2008. Kajian Sanitasi Di Tempat Pendaratan Dan Pelelangan Ikan Pangkalan Pendaratan Muara
Angke Serta Pengaruhnya Terhadap Kualitas Ikan Didaratkan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
** Pengunjung yang terhormat, mohon maaf jika ada penulisan Daftar Pustaka, dan penulisan
Kata-kata yang salah dalam blog ini...!!
Copyright 2010-2013 LautanBiru.com
Recent Artikel
Perangkap Lobster
1.PERANGKAP PLASTIK SATU PINTU Lautan Biru (Januari 2011), Perangkap ini
ditujukan untuk menangkap lob...
Kategori
Alat Tangkap
Artikel
Avertebrata
Berita Perikanan
Budaya
Budidaya
Catatan-ku
Contact
Free Ebook
Ikan
Kelautan
Komputer
Laut Indonesia
Pelabuhan
pendidikan
Perikanan
Perikanan Tangkap
Pertanian
Sekapur Sirih
SMP
Surfer
Video
Archive
2012 (30)
2011 (33)
o Desember (6)
o November (4)
Illegal Fishing
o Oktober (3)
o September (1)
o Maret (2)
o Februari (2)
o Januari (15)
2010 (5)
Mengenai Saya
Karta Jaya
Orang yang ingin selalu memberikan sesuatu yang bermanfaat buat sesama.
Lihat profil lengkapku
Fishing Video
Widgets