Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Sekolah
: SMA N 4 Magelang
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/ Semester
: XI MIA
Materi Pokok
Alokasi Waktu
: 4 x 45 menit (2 pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
1. Meghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsivedan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisa, konseptual, procedural berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peraba dan terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah kongkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi,
kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME
dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran
kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif,
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai
wujud
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui media tabel periodik modern, siswa mengamati dengan antusias dan rasa
ingin tahu.
2. Menemukan perbedaan teori mekanika kuantum dengan teori atom lainnya.
3. Melalui kegiatan penemuan, diskusi dan tanya jawab siswa mampu menuliskan
konfigurasi elektron berdasarkan Prinsip Aufbau dengan sikap berani dan percaya
diri.
4. Melalui kegiatan penemuan, diskusi dan tanya jawab siswa mampu menuliskan
menuliskan konfigurasi elektron berdasarkan Aturan Hund dengan sikap berani dan
bertanggung jawab.
5. Melalui kegiatan penemuan, diskusi dan tanya jawab siswa mampu menuliskan
menuliskan konfigurasi elektron berdasarkan Asas Larangan Pauli dengan sikap
antusias dan percaya diri.
6. Melalui kegiatan penemuan, diskusi dan tanya jawab siswa mampu menuliskan
menentukan elektron valensi dari suatu atom berdasarkan konfigurasi elektronnya,
dengan sikap percaya diri dan bertanggung jawab.
7. Siswa diberi kesempatan menentukan letak unsur dalam tabel periodik modern
berdasarkan konfigurasi elektronnya, siswa menunjukkan sikap proaktif dan
bertanggung jawab.
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan Pembelajaran
: Scientific
2. Model Pembelajran
: Discovery Learning
3. Metode Pembelajaran
b. Alat pembelajaran
penilaian
2.
Sumber belajar
a. Buku cetak
Agnestia, Meta Indah. 2014. Intisari Kimia untuk SMA Kelas X-XI-XII.
Bandung: Pustaka Setia.
Rahardjo, Sentot Budi. 2014. Kimia Berbasis Eksperimen. Solo: Platinum.
Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Surakarta: Erlangga
Susilowati, Endang. 2014. Kimia untuk Kelas XI SMA dan MA. Solo: Global.
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
70 menit
Penutup
menutup
kegiatan
pembelajaran
dengan
mengucapkan salam.
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Inti
Kegiatan
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
materi
hidrokarbon
guna
persiapan
menutup
mengucapkan salam.
kegiatan
pembelajaran
dengan
H. PENILAIAN
Jenis / teknik penilaian
Instrumen penilaian
: lampiran 2 & 3
Praktikan,
NIP 196207191994031002
NIM 4301411141
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 4 Magelang
Lampiran 1
I.
MATERI PEMBELAJARAN
Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron menggambarkan penataan elektron-elektron dalam suatu
atom.Konfigurasi elektron adalah khas untuk atom, misalnya, tingkat energi subkulit 1
s untuk atom Na tidak sama dengan 1s tingkat energi untuk atom Mg.
Meskipundemikian, ada aturan umum dalam memperkirakan susunan elektron dalam
atom.
a.
Prinsip Aufbau
Aufbau berarti membangun. Menurut prinsip Aufbau ini elektron dalam
sebuah atom akan berada dalam kondisi stabil ketika memiliki energi yang
rendah, sedangkan elektron akan berada pada orbital-orbital yang bergabung
untuk membentuk sub kulit. Dengan demikian, elektron memiliki kecenderungan
untuk menempati subkulit yang tingkat energinya rendah.Prinsip Aufbau (berasal
dari kata Jerman yang berarti membangun) menyatakan bahwa: ". Pengisian
elektron dimulai dari subkulit-energi terendah diikuti pada subkulit energi yang
lebih tinggi"
b. Aturann Hund
Friedrich Hund (1927), seorang ahli fisika dari Jerman menunjukkan
aturanmengisi elektron dalam orbital, yaitu:
"Orbital dengan energi yang sama, masing-masing diisi pertama dengan satu arah
elektron (spin) yang sama atau setelah semua orbital masing-masing berisi maka
elektron akan memasuki arbitals elektron secara berurutan dengan arah (spin)
yang berlawanan.
Contoh:
5P
c.
ditulis
bukan
Larangan Pauli
W. Pauli (19424) menyarankan larangan Pauli prinsip "Seharusnya tidak
ada elektron dalam satu sampai empat atom yang bilangan kuantum yang sama.
n = 1, 2, 3, 4 dst
l = 0, 1, 2, 3 dst
m = -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3
s = +1/2. -1/2
Mekanika Kuantum
Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger
(1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg
mengembangkan
teori
mekanika
kuantum
yang
dikenal
dengan
prinsip
Lampiran 2
1. Lembar penilaian afektif
Aspek yang Dinilai
No.
Nama
Mengajukan
Menjawab
Memberikan
Siswa
pertanyaan
pertanyaan
pendapat
Skor
4
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan:
Aspek yang Dinilai
Deskripsi
Siswa dapat mengajukan pertanyaan tetapi
menyimpang dari materi yang dipelajari
Siswa dapat mengajukan pertanyaan sesuai dari
Mengajukan
pertanyaan
Menjawab
kurang tepat
Pertanyaan
Memberikan
Pendapat
Skor
1
4
1
2
3
4
2
3
dan logis
1.
2.
3.
4.
Bertanggung jawab
5.
Disiplin
6.
7.
Keterbukaan
8.
Kerjasama
9.
10.
11.
Menepati janji
12.
Kepedulian
Skor
Ya
Tidak
Lampiran 3
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
Materi Pokok
Tahun Pelajaran
: 2014/2015
Waktu pengamatan
14Si
b.
20Ca
c.
28Ni
d.
47Ag
e.
84Po
12. Tentukan harga bilangan kuantum n, l, m, dan s untuk elektron terakhir atom
unsur:
a.
16S
b.
24Cr
c.
35Br
d.
56Ba
e.
79Au
13. Berikut adalah bilangan kuantum n, l, m, dan s untuk elektron terakhir unsur X.
a. 3, 1, 0, -1/2
b. 3, 2, -1, +1/2
c. 5, 0, 0, -1/2
d. 6, 1, +1, +1/2
e. 4, 2, 0, -1/2
Tentukan nomor atom unsur X?
14. Dalam sistem periodik, unsur X terletak pada:
a. Periode 4 golongan VIB,
b. Periode 6 golongan IIA,
c. Periode 5 golongan VIIA,
d. Periode 6 golongan IB,
e. Periode 3 golongan IVA,
Tentukannomor atom unsur X.
15. Kapankah 2 elektron dalam suatu atom akan berpassangan?
16. Elektron urutan ke berapayang berpasangan dengan elektron ke-44 dalam
konfigurasi elektron 50Sn?
17. Ada berapa elektron yang tidak berpasangan dalam konfigurasi elektron 26Fe?
PENILAIAN
NO SKOR MAKSIMUM
1
1
2
1
3
2
4
1
5
1
6
2
7
3
8
2
9
2
10
5
11
2
12
5
13
5
14
5
15
1
16
1
17
1
NILAI =
: SMA N 4 Magelang
: Kimia
: XI / 1
: Senyawa Hidrokarbon
: 8 x 45 menit (4 x pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman
kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya.
4.1 Mengolah dan menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan
pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya.
: Scientific Learning
: Inquiry-Discovery
: Diskusi kelompok, Tanya Jawab dan Praktikum sederhana,
Deskripsi Kegiatan
1. Guru melakukan pembukaan
dengan salam pembuka secara
menyenangkan.
2. Guru mengkondisikan peserta didik
untuk berdoa.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta
didik untuk menanamkan sikap
disiplin.
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
5. Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan peserta didik ke
materi yang akan dipelajari
Alokasi Waktu
10 menit
1. EKSPLORASI
65 menit
1. Peserta
mengenai
didik
senyawa
menyimpulkan 15 menit
hidrokarbon
memberikan
mempelajari
tugas
materi
untuk
berikutnya
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
10 menit
1. EKSPLORASI
65 menit
materi
terkait
senyawa
struktur
1. Peserta
didik
menyimpulkan 15 menit
2. Peserta
didik
menyimpulkan
mengenai isomer.
3. Guru
memberikan
konfirmasi
Deskripsi Kegiatan
1. Guru melakukan pembukaan
Alokasi Waktu
15 menit
60 menit
Penutup
mengenai
memberikan
mempelajari
materi
tugas
untuk
berikutnya
Deskripsi Kegiatan
1. Guru melakukan pembukaan
dengan salam pembuka secara
menyenangkan.
2. Guru mengkondisikan siswa untuk
berdoa.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta
didik untuk menanamkan sikap
disiplin.
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
5. Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan peserta didik ke
materi yang akan dipelajari.
6. Guru memberikan motivasi kepada
peserta didik.
7. Guru mengkondisikan peserta didik
sesuai dengan kelompok yang
Alokasi Waktu
15 menit
sudah disepakati.
Inti
60 menit
Penutup
telah
dilakukan
tentang
senyawa karbon.
2. Guru
memberikan
mempelajari
materi
tugas
untuk
berikutnya
I. PENILAIAN
No
1.
Aspek
Sikap
Mekanisme dan
Instrumen
Prosedur
- Observasi Kerja - Lembar
Kelompok
pembelajaran
Keterangan
dan Observasi
di
kelas
2.
3.
Pengetahuan
Ketrampilan
Penugasan
Latihan soal
Tes Tertulis
Soal Objektif
Kinerja Presentasi -
Kinerja
Presentasi
Mahasiswa Praktikan
Lampiran 1
Penilaian Diri
LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP SPIRITUAL
PETUNJUK
1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
2. berilah tanda cek () sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan
kalian sehari-hari
Kelas
Materi Pokok
Tanggal
Pernyataan
No
1
2
3
4
TP
KD SR SL
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
Kelas
Materi Pokok
Tanggal
PETUNJUK
1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
2. berilah tanda cek () sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian
sehari-hari
No
Pernyataan
1 Saya
menyontek
pada
saat
mengerjakan Ulangan
2 Saya menyalin karya orang lain
tanpa menyebutkan sumbernya pada
saat mengerjakan tugas
3 Saya melaporkan kepada yang
berwenang jika menemukan barang
4 Saya berani mengakui kesalahan
yang saya dilakukan
5 Saya mengerjakan soal ujian tanpa
melihat jawaban teman yang lain
TP
KD
SR
SL
Keterangan :
SR = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadangkadang tidak melakukan
Petunjuk Penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
Kelas
Materi Pokok
Tanggal
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial peserta
didik dalam tanggung jawab. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap
tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai
berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
No
Aspek Pengamatan
2
3
4
5
Skor
1 2 3 4
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
SIKAP DISIPLIN
.
.
.
:
.
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap disiplin diri peserta didik.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang kamu miliki
sebagai berikut :
Ya
= apabila kamu menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan
Tidak = apabila kamu tidak menunjukkan perbuatan sesuai
pernyataan.
Nama Peserta Didik
Kelas
Tanggal Pengamatan
Materi Pokok
No
1
2
3
4
5
6
7
8
: .
: .
: ..
: ..
Sikap yang diamati
Melakukan
Ya Tidak
Kelas
Materi Pokok
Tanggal
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Cermatilah kolom-kolom sikap di bawah ini!
2. Jawablah dengan jujur sesuai dengan sikap yang kamu miliki.
3. Lingkarilah salah satu angka yang ada dalam kolom yang sesuai dengan
keadaanmu
4 = jika sikap yang kamu miliki sesuai dengan selalu positif
3 = Jika sikap yang kamu miliki positif tetapi sering positif kadang
kadang muncul sikap negatif
2 = Jika sikap yang kamu miliki sering negatif tapi tetapi
kadang kadang muncul sikap positif
1 = Jika sikap yang kamu miliki selalu negatif
Rela berbagi
Egois
Aktif
Pasif
Bekerja sama
Individualistis
Ikhlas
Pamrih
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial peserta didik
dalam toleransi. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap toleransi yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik
Kelas
Tanggal Pengamatan
Materi Pokok
No
: .
: .
: ..
: ..
Aspek Pengamatan
Skor
1 2 3 4
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial peserta
didik dalam percaya diri. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap
percaya diri yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
: .
Kelas
: .
Tanggal Pengamatan
: ..
Materi Pokok
: ..
No
Aspek Pengamatan
1
2
3
4
5
Skor
1 2 3 4
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
:
:
:
:
.
.
.
.
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Bacalah dengan teliti pernyataan pernyataan yang pada kolom di bawah ini!
2. Tanggapilah pernyataan-pernyataan tersebut dengan member tanda cek () pada
kolom:
STS : Jika kamu sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut
TS : Jika kamu tidak setuju dengan pernyataan tersebut
S : Jika kamu setuju dengan pernyataan tersebut
SS : Jika kamu sangat setuju dengan pernyataan tersebut
No Pernyataan
1
2
3
4
5
6
Penilaian
STS TS S SS
Keterangan:
Pernyataan positif :
1 untuk sangat tidak setuju (STS),
2 untuk tidak setuju (TS), ,
3 untuk setuju (S),
4 untuk sangat setuju (SS).
Pernyataan negatif :
1 untuk sangat setuju (SS),
2 untuk setuju (S),
3 untuk tidak setuju (TS),
4 untuk sangat tidak setuju (S)
Petunjuk Penskoran
a.
Lampiran 2
Materi
HIDROKARBON
Hidrokarbon adalah golongan senyawa karbon yang paling sederhana. Hidrokarbon hanya
terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Walaupun hanya terdiri dari 2 jenis unsur,
hidrokarbon merupakan suatu kelompok senyawa yang besar. Dalam bagian ini, kita akan
membahas tentang penggolongan hidrokarbon, kemudain membahas tiga golongan
hidrokarbon, yaitu alkana, alkena, alkuna.
Penggolongan hidrokarbon umumnya berdasarkan bentuk rantai karbon dan jenis
ikatannya. Berdasarkan bentuk rantai karbonnya, hidrokarbon digolongkan kedalam
hidrokarbon alifatik, alisiklik, dan aromatik. Hidrokarbon alfiatik adalah hidrokarbon
rantai terbuka, sedangkan hidrokarbon alisiklik dan aromatic memiliki rantai lingkar
(cincin). Rantai lingkar pada hidrokarbon aromatic berikatan konjugat, yiatu ikatan tunggal
dan rangkap yang tersusun selang seling. Contohnya adalah benzene Semua hidrokarbon
siklik yang tidak termasuk aromatic digolongkan kedalam hidrokarbon alisiklik.
Hidrokarbon alisiklik dan aromatic mempunyai sifat sifat yang berbeda nyata. Sifat
hidrokarbon alisiklik lebih mirip dengan hidrokarbon alifatik. Nama alisklik itu
menyatakan adanya rantai lingkar tetapi sifatnya menyerupai senyawa alifatik.
Berdasarkan jenis ikatan antar atom karbonnya, hidrokarbon dibedakan atas jenuh dan tak
jenuh. Jika semua ikatan karbon karbon merupakan ikatan tunggal (-C-C-), ia digolongkan
sebagai hidrokarbon jenuh. Jika terdapat satu saja ikatan rangkap (-C=C-0 atau ikatan
rangkap tiga (-C C-), ia disebut ikatan tak jenuh
Alkana
adalah hidrokarbon yang rantai C nya hanya terdiri dari ikatan kovalen tunggal saja. sering
disebut sebagai hidrokarbon jenuh.karena jumlah atom Hidrogen dalam tiap2
molekulnya maksimal. Memahami tata nama Alkana sangat vital, karena menjadi dasar
penamaan senyawa2 karbon lainnya.
Sifat-sifat Alkana
1. Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan atom C rangkap sehingga jumlah atom H nya
maksimal)
2. Disebut golongan parafin karena affinitas kecil (sedikit gaya gabung)
3. Sukar bereaksi
4. Bentuk Alkana dengan rantai C1 C4 pada suhu kamar adalah gas, C4 C17 pada
suhu adalah cair dan > C18 pada suhu kamar adalah padat
5. Titik didih makin tinggi bila unsur C nya bertambahdan bila jumlah atom C sama
maka yang bercabang mempunyai titik didih yang lebih rendah
6. Sifat kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar
7. Massa jenisnya naik seiring dengan penambahan jumlah unsur C
8. Merupakan sumber utama gas alam dan petrolium (minyak bumi)
Rumus umumnya CnH2n+2
Deret homolog adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon dengan rumus umum
yang sama, mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku berturutannya mempunyai
beda CH2 atau dengan kata lain merupakan rantai terbuka tanpa cabang atau dengan
cabang yang nomor cabangnya sama.
n Rumus
Nama
1.
= metana
CH4
2 . C2H6
= etana
3.
C3H8
= propana
4.
C4H10
= butana
5.
C5H12
= pentana
6.
C6H14
= heksana
7.
C7H16
= heptana
8.
C8H18
= oktana
9.
C9H20
= nonana
10. C10H22
= dekana
11. C11H24
= undekana
12. C12H26
= dodekana
1. Nama alkana didasarkan pada rantai C terpanjang sebagai rantai utama. Apabila ada dua
atau lebih rantai yang terpanjang maka dipilih yang jumlah cabangnya terbanyak
2. Cabang merupakan rantai C yang terikat pada rantai utama. di depan nama alkananya
ditulis nomor dan nama cabang. Nama cabang sesuai dengan nama alkana dengan
mengganti akhiran ana dengan akhiran il(alkil).
3. Jika terdapat beberapa cabang yang sama, maka nama cabang yang jumlah C nya sama
disebutkan sekali tetapi dilengkapi dengan awalan yang menyatakan jumlah seluruh
cabang tersebut. Nomor atom C tempat cabang terikat harus dituliskan sebanyak cabang
yang ada (jumlah nomor yang dituliskan = awalan yang digunakan), yaitu di = 2, tri = 3,
tetra =4, penta = 5 dan seterusnya.
4. Untuk cabang yang jumlah C nya berbeda diurutkan sesuai dengan urutan abjad ( etil
lebih dulu dari metil ).
5. Nomor cabang dihitung dari ujung rantai utama yang terdekat dengan cabang. Apabila
letak cabang yang terdekat dengan kedua sama dimulai dari :
Cabang yang urutan abjadnya lebih dulu ( etil lebih dulu dari metil )
Cabang yang jumlahnya lebih banyak ( dua cabang dulu dari satu cabang )
Kegunaan alkana, sebagai :
Bahan bakar misalnya elpiji, kerosin, bensin, dan solar
Pelarut. berbagai jenis hidrokarbon, seperti petroleum eter dan nafta, digunakan sebagai
pelarut dalam industry dan pencucian kering (dry cleaning)
Sumber hidrogen. Gas alam dan gas petroleum merupakan sumber hydrogen dalam
industri misalnya industri ammonia dan pupuk
Pelumas. Pelumas adalah alkane suku tinggi (jumlah atom karbon tiap molekulnya cukup
besar, misalnya
Bahan baku untuk senyawa organik lain. Minyak bumi dan gas alam merupakan bahan
baku utama untuk sintesis berbagai senyawa organic seperti alcohol, asam cuka dan lain
lain.
Bahan baku industry. Berbagai produk industry seperti plastic, detergen, karet sintesis,
minyak rambut, dan obat gosok dibuat dari minyak bumi atau gas alam
Alkena
merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 2 (-C=C-)
Sifat-sifat Alkena
Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam udara
(pada konsentrasi 3 34 %)
Rumus
Nama
Rumus Molekul
C2H4
ETENA
CH2=CH2
C3H6
PROPENA
CH2=CH-CH3
C4H8
1-BUTENA
CH2=CH-CH2-CH3
C4H8
2-BUTENA
CH3-CH=CH-CH3
Rantai utama harus mengandung ikatan rangkap dan dipilih yang terpanjang. Nama
rantai utama juga mirip dengan alkana dengan mengganti akhiran -ana dengan ena. Sehingga pemilihan rantai atom C terpanjang dimulai dari C rangkap ke
sebelah kanan dan kirinya dan dipilih sebelah kanan dan kiri yang terpanjang.
Nomor posisi ikatan rangkap ditulis di depan nama rantai utama dan dihitung dari
ujung sampai letak ikatan rangkap yang nomor urut C nya terkecil.
Urutan nomor posisi rantai cabang sama seperti urutan penomoran ikatan cabang
rantai utama.
Alkuna
merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 3 (CC).
Sifat-nya sama dengan Alkena namun lebih reaktif.
Rumus umumnya CnH2n-2
n
Rumus
nama
Rumus Molekul
C2H2
ETUNA
CH
C3H4
PROPUNA
CH
C4H6
1-BUTUNA
CH
Tata namanya juga sama dengan Alkena.namun akhiran -ena diganti -una
Kegunaan Alkuna sebagai :
untuk penerangan
Senyawa alkil halida merupakan senyawa hidrokarbon baik jenuh maupun tak jenuh yang
satu unsur H-nya atau lebih digantikan oleh unsur halogen (X = Br, Cl. I)
Mempunyai titik lebih tinggi dari pada titik didih Alkana dengan jumlah unsur C
yang sama.
Tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik tertentu.
Senyawa-senyawa bromo, iodo dan polikloro lebih berat dari pada air.
CH3-CH2-CH2-CH2-Cl
Primer
(CH3)2CH-Br
sekunder
(CH3)3C-Br
tersier
Kloroform (CHCl3) : pelarut untuk lemak, obat bius (dibubuhi etanol, disimpan
dalam botol coklat, diisi sampai penuh).
Freon (Freon 12 = CCl2F2, Freon 22 = CHCl2F) : pendingin lemari es, alat air
conditioner, sebagai propellant (penyebar) kosmetik, insektisida, dsb.
Lampiran 3
Langkah percobaan
Lampiran 4
1. Lembar penilaian unjuk kerja/ praktikum
No.
Skor
Persiapan Praktikum
1.
2.
3.
4.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Keterampilan Paling
Gradasi Tingkat
Dinilai
Tinggi
Ketercapaian
Persiapan Praktikum
1.
Kelengkapan Keselamatan
Kerja
semua keselamatan
terurai, kerudung
disebutkan lengkap
dan rapi.
praktikum.
yang tidak
terpenuhi.
Skor 2: apabila ada
dua komponen
keselamatan
terpenuhi.
Skor 1: apabila
hanya ada satu
komponen
keselamatan yang
terpenuhi.
2.
Skor 4: apabila
Mempersiapkan alat
Alat-alat yang
praktikum
digunakan dalam
dan bersih.
tersebut meliputi:
Tabung reaksi
ukuran besar
Sumbat gabus
Pipa/ selang
penghubung
digunakan.
Skor 2: apabila ada
dua atau tiga alat
Penjepit tabung
Pembakar spiritus
3.
Mempersiapkan bahan
praktikum
Gula pasir
semua bahan
Ca(OH)2)
Kertas kobalt
Serbuk CuO
yang tidak
disiapkan
Skor 2: apabila ada
dua dua bahan yang
tidak disiapkan
Skor 1: apabila
tidak ada bahan
yang disiapkan
Pelaksanaan Praktikum
4.
Skor 4: apabila
Praktikan dapat
menggunakan alat
dapat memenuhi
pipa/selang penghubung,
syarat yang
sumbat gabus,
disebutkan dalam
pipa/selang
poin Keterampilan
penghubung, penjepit
Paling Tinggi.
tabung, pembakar
rusak
pembakar spirtus
dengan hati-hati
6.
Menulis data
Skor 4: apabila
pengamatan dengan
dapat memenuhi
syarat yang
disebutkan dalam
poin keterampilan
paling tinggi.
Skor 3: data
pengamatan tidak
sesuai dengan hasil
percobaan
(menambah atau
mengurangi).
Skor 2: apabila
memanipulasi data.
Skor 1: apabila tidak
memenuhi syarat
yang disebutkan
dalam poin
keterampilan paling
tinggi.
7.
mampu menganalisis
Skor 4: apabila
dapat memenuhi
syarat yang
disebutkan dalam
dilakukan, serta
poin keterampilan
menguasai teori
paling tinggi.
Skor 3: apabila pada
laporan sementara
tidak mengetahui
dan menuliskan
tujuan praktikum
Skor 2: apabila
menuliskan hasil
analisis tetapi belum
benar.
Skor 1: apabila tidak
memenuhi syarat
yang disebutkan
dalam poin
keterampilan paling
tinggi.
Keterampilan Setelah Pelaksanaan Praktikum
8.
Skor 4: apabila
Membuang larutan di
dapat memenuhi
disediakan
(membuka kran)
syarat yang
disebutkan dalam
poin keterampilan
paling tinggi.
Skor 3: apabila
membuang larutan
di bak namun tidak
membuka kran.
Skor 2: apabila
larutan yang
dibuang tidak pada
tempatnya.
Skor 1: apabila tidak
memenuhi syarat
yang disebutkan
dalam poin
keterampilan paling
tinggi.
9.
Skor 4: apabila
Membersihkan alat-alat
Alat-alat praktikum
setelah praktikum
dapat memenuhi
syarat yang
disebutkan dalam
praktikum meliputi:
poin keterampilan
Tabung reaksi
paling tinggi.
ukuran besar
Sumbat gabus
Pipa/ selang
penghubung
Penjepit tabung
Pembakar spiritus
10.
melakukan praktikum
waktu
Skor 4: apabila
dapat memenuhi
syarat yang
disebutkan dalam
poin keterampilan
paling tinggi.
Skor 3: apabila
selesai lebih dari
batas waktu (10
menit), sehingga
masih bisa
ditoleransi.
Skor 2: apabila
selesai lebih dari
batas waktu (15
menit).
Skor 1: apabila tidak
memenuhi syarat
yang disebutkan
dalam poin
keterampilan paling
tinggi (lebih dari 15
menit).
11.
Skor 4: apabila
praktikum
digunakan setelah
dapat memenuhi
praktikum sesuai
syarat yang
disebutkan dalam
digunakan praktikum
poin keterampilan
paling tinggi.
Skor 3: apabila ada
salah satu atau dua
alat yg retak.
Skor 2: apabila ada
salah satu atau dua
alat yang pecah.
12.
Skor 4: apabila
Mengembalikan alat
Alat-alat praktikum
syarat pada
keadaan awal
dikembalikan sesuai
keterampilan paling
tinggi terpenuhi.
Kriteria
Sesuai tujuan
Predikat
Baik jika 3 terpenuhi
(8) - 80
2.
Sedang jika 2
terpenuhi (7) -70
3.
Benar/sesuai teori
Kurang jika 1
terpenuhi (6) -60
Tdk ada (5)-50
Lampiran 5
Lembar pengamatan diskusi/ presentasi
Aspek yang Dinilai
No.
Nama
Mengajukan
Menjawab
Memberikan
Siswa
pertanyaan
pertanyaan
pendapat
Skor
4
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan:
Aspek yang Dinilai
Mengajukan
pertanyaan
Menjawab
Pertanyaan
Memberikan
Pendapat
Deskripsi
Siswa dapat mengajukan pertanyaan tetapi
menyimpang dari materi yang dipelajari
Siswa dapat mengajukan pertanyaan sesuai dari
materi yang dipelajari
Siswa dapat mengajukan pertanyaan sesuai dari
materi yang dipelajari dengan jelas
Siswa dapat mengajukan pertanyaan sesuai dengan
materi yang dipelajari dengan jelas, tepat dan logis
Siswa dapat menjawab ppertanyaan tetapi salah
Siswa dapat menjawab pertanyaan tetapi masih
kurang tepat
Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan jelas
Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan jelas,
tepat dan logis
Siswa dapat memberikan pendapat tetapi
menyimpang dari materi yang dipelajari
Siswa dapat memberikan pendapatnya sesuai
dengan materi yang dipelajari
Siswa dapat memberikan pendapatnya sesuai
dengan materi yang dipelajari dengan jelas
Siswa dapat memberikan pendapatnya sesuai
dengan materi yang dipelajari dengan jelas, tepat
dan logis
Skor
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
: SMA N 4 Magelang
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas / Semester
: XI MIA
Materi Pokok
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
J.
K. KOMPETENSI DASAR
1.2 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi,
kesetimbangan kimia, larutan, dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME
dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran
kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
1.3 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batubara dan gas
alam serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan YME yang
digunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
2.4 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif,
wujud
L. INDIKATOR
1. Terlibat aktif dalam pembelajaran kimia tentang minyak bumi dan fraksi-fraksi
minyak bumi.
2. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
3. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
4. Menganalisis proses terbentuknya minyak bumi.
5. Menjelaskan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
6. Menyebutkan kegunaan minyak bumi
M. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat berperan aktif dalam proses diskusi yang dilakukan secara
berkelompok.
2. Siswa dapat bekerjasama dengan angota kelompoknya dalam proses diskusi yang
dilakukan secara berkelompok.
3. Siswa dapat saling memberi toleransi dan menghargai pendapat anggota
kelompoknya dalam pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif dalam proses
diskusi secara kelompok.
dapat
menjelaskan
teknik
pemisahan
fraksi-fraksi
minyak
bumi
N. METODE PEMBELAJARAN
4. Pendekatan pembelajaran
: Scientific
5. Model Pembelajran
6. Metode Pembelajaran
: diskusi, TPS
d. Alat pembelajaran
lembar penilaian.
4.
Sumber belajar
b. Buku cetak
Purba, M. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XI Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Sudarmo, U. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Phibeta.
c. E-book
Harnanto, A. 2009. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Pembukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Pangajuanto, T. 2009. Kimia 3 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat
Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Utami, B. 2009. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu Alam. Jakarta:
Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
Apersepsi
Guru menanyakan materi hidrokarbon yang telah
diajarkan sebelumnya.
Guru
menjelaskan
tujuan
pembelajaran
Motivasi
Guru mengajukan pertanyaan motivasi kepada
siswa.
Inti
(siswa dibagi
menjadi
70 menit
Mengamati
Menanya
Guru memberikan pertanyaan pada siswa, Apa
beberapa
kelompok)
memberi
materi
tentang
dampak
dan
proses
pembakaran hidrokarbon
Pengumpulan data
Mendiskusikan
pengertian
dengan
pertanyaan
aktif
meliputi
menjawab
Apakah
pertanyaandampak
dari
Kegiatan
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
bumi
(dalam
mempresentasikannya
kelompok)
(diacak,
lalu
kemungkinan
tidak semua)
Mengasosiasi
Siswa diminta menyimpulkan hasil diskusi
tentang materi yang telah dipelajari.
Mengkomunikasikan
Beberapa kelompok maju ke depan untuk
mempresentasikan hasil analisis dari diskusi yang
telah dilakukan.
Guru memberikan tanggapan dan review terhadap
hasil presentasi siswa.
Penutup
konsep
dari
minyak
bumi
dan
dampak
pembelajaran
dengan
pembakarannya.
Guru
menutup
kegiatan
mengucapkan salam.
Q. PENILAIAN
1.
2.
Prosedur Penilaian :
No
1.
Teknik
Pengamatan
aktif
dalam
Waktu Penilaian
Penilaian
No
Teknik
Waktu Penilaian
Penilaian
pembelajaran
b. Bekerjasama
dalam
kegiatan kelompok.
c. Toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
2.
Pengetahuan
a. Menyelesaiakan
soal- Pengamatan
dan tes
kedalam
permasalahan
Penyelesaian tugas
individu dan kelompok
b. Mengintepretasikan
jawaban
Sesudah diskusi
kelompok
yang
sesungguhnya.
3.
Keterampilan
Terampil menerapkan
Pengamatan
konsep/prinsip dan
strategi pemecahan
saat diskusi
Mahasiswa Praktikan
Lampiran 1
R. MATERI PEMBELAJARAN
1. Komponen Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan hewan, tumbuh-tumbuhan dan
jasad-jasad renik yang tertimbun bersama endapan lumpur, pasir, dan zat-zat
lainnya selama jutaan tahun yang lalu. Komponen-komponen utama penyusun
minyak bumi adalah senyawa-senyawa hidrokarbon, baik yang alfatik (alkana),
siklik (sikloalkana) maupun aromatik.
2. Pengolahan Minyak Bumi
Ada beberapa macam proses pengolahan minyak bumi, yaitu :
a. Destilasi
Proses ini disebut juga penyulingan minyak bumi, yaitu proses pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didih. Namun destilasi
pada minyak bumi dinamakan destilasi bertingkat, karena menggunakan
beberapa tingkat suhu pendinginan atau pengembunan.minyak mentah yang
didestilasi dipanaskan pada suhu hingga 370C.
Beberapa fraksi minyak bumi yang dihasilkan dari destilasi bertingkat
antara lain :
a.
Gas alam
(16C 30C)
b. Bensin
(30C - 80C)
c.
(110C - 195C)
Nafta
(170C - 290C)
e.
Solar
(260C - 350C)
f.
(300C - 370C)
g. Residu (lilin,aspal)
(>370C)
b. Cracking
Adalah proses pemecahan hidrokarbon molekul-molekul besar dalam
fraksi minyak bumi menjadi molekul yang lebih kecil. Contoh : pengubahan
solar menjadi minyak tanah.
c. Reforming
Adalah pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu rendah
(banyak mengandung hidrokarbon rantai lurus) menjadi bensin yang bermutu
baik (banyak mengandung hidrokarbon rantai bercabang).
d. Polimerisasi
3. Bilangan Oktan
Merupakan bilangan yang menyatakan banyaknya persentase isooktana yang
dikandung dalam bensin. Sedangkan sisanya adalah persentase n-heptana. Contoh:
bensin dengan bilangan oktan 90 akan mengandung isooktana 90% dan n-heptana
10% .
Terdapat juga uap air dan karbon. Timbal terdapat dalam asap kendaraan yang
menggunakan bensin bertimbal.
2. Gas Hasil Pembakaran
a. Karbon dioksida (CO2)
Gas karbon dioksida dihasilkan secara alami dari proses pernapasan dan
pembakaran sempurna berbagai senyawa hidrokarbon. Gas karbon dioksida
tidak membahayakan kesehatan tapi pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan
pingsan karena karbon dioksida menggantikan posisi oksigen didalam tubuh
sehingga tubuh kekurangan oksigen.
Karbon dioksida tergolong gas rumah kaca sehingga meningkatkan kadar
karbon dioksida diudara dapat meningkatkan suhu permukaan bumi.
Peningkatan suhu bumi karena meningkatnya gas-gas rumah kaca disebut
pamenasan global. Pemanasan global mempengaruhi iklim, mencairnya es
dikutub utara, dan lain-lain.
Jumlah penduduk, kendaraan bermotor, dan industri yang menggunakan
bahan bakar minyak bumi semakin meningkat sehingga jumlah CO2 yang
dihasilkan juga semakin meningkat. Sementara jumlah pepohonan semakin
berkurang karena pembukaan lahan baru. Akibatnya, pemanfaatan CO 2 oleh
tumbuhan
juga
semakin
berkurang
yang
menyebabkan
terganggunya
(IR) yang lebih hangat. Lapisan CO2 di atmosfer akan menahan sinar inframerah
yang dipantulkan bumi sehingga bumi tetap hangat karena sinar inframerah
tersebut membawa energi panas. Namun, jika lapisan CO2 terus bertambah maka
akan meningkatkan suhu bumi. Gejala pemanasan bumi akibat lapisan CO2
inilah yang disebut dengan efek rumah kaca (green house effect). Efek gas
rumah kaca sebenarnya berfungsi sebagai selimut yang menjaga suhu
permukaan bumi rata-rata sekitar suhu 15oC, tanpa gas rumah kaca diperkirakan
sekitar -25 oC.
CO + Hb COHb
Afinitas CO terhadap Hb 300 kali lebih besar daripada O2, bahkan Hb yang telah
mengikat oksigen dapat diserang oleh CO. Jadi CO menghalangi fungsi vital Hb
untuk membawa oksigen bagi tubuh. Ambang batas CO diudara sebesar 20 ppm.
Udara yang mengandung CO dengan kadar lebih dari 100 ppm akan mengakibatkan
sakit kepala dan gangguan pernafasan dan kadar yang lebih tinggi dapat
mengakibatkan kematian.
c. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
Jika gas SO2 dan SO3 bercampur dengan air, maka dapat menyebabkan
terbentuknya H2SO4 yang bersifat korosif dan menyebabkan terjadinya hujan asam.
Selain itu juga dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan.
d. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Dampak negatif dari oksida nitrogen antara lain:
Merusak kehidupan tanaman dan binatang.
Mengganggu kesehatan manusia karena menimbulkan iritasi pada saluran
pernafasan.
Bersifat korosif
Menimbulkan hujan asam
Menimbulkan asbut (asap-kabut) yang dapat menyebabkan berkurangnya daya
pandang, iritasi pada mata dan saluran pernafasan, tanaman menjadi layu, dan
menurunnya kualitas materi.
e. Partikel Timbal Hitam
Senyawa timbal dari udara dapan mengendap pada tanaman sehingga bahan
makanan dapat terkontaminasi. Pada kadar yang tinggi dapat menyebabkan
keracunan timbal. Keracunan timbal ringan dapat menyebabkan sakit kepala.
Mudah teriritasi, mudah lelah, dan depresi. Keracunan yang lebih hebat dapat
menyebabkan kerusakan otak, hati, dan ginjal.
Lampiran 2
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran
:.................................................................................
Kelas/Semester
:................................................................................
Tahun Ajaran
:................................................................................
Waktu Pengamatan
: ...............................................................................
Indikator perkembangan sikap religius, tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada
usaha sungguh-sungguh
dalam
usaha sungguh-sungguh
dalam
Nama
Siswa
Religius
Tanggug jawab
Peduli
Responsif
Santun
B M
1.
2.
3.
4.
5.
...
Keterangan
1
BT= kurang
MT= sedang
MB= baik
Lembar Observasi dan kinerja presentasi mengenai sikap ilmiah saat diskusi dan presentasi
: KIMIA
Kelas/Program
: XI/M-IPA
Kompetensi
:
Observasi
Kinerja
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Keterangan pengisian skor
4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang
Presentasi Kelompok
Aspek:
1. Penguasaan Isi
2. Teknik Bertanya/ Menjawab
3 Metode Penyajian
Isi
sama
Kerja
(5)
Visual
(4)
Presentasi
(3)
Jml
juml
(1 (2
Jawab
peduli
Nama Siswa
Disiplin
Tanggung
Kejujuran
Presentasi
(6)
(7)
(8)
(9)
Skor