Anda di halaman 1dari 46

PRESENTASI KASUS

BRONKOPNEUMONIA
PEMBIMBING: dr.Afaf Susilawati, Sp.A
PENYUSUN: dr. Nurul Prawitasari

Program Internsip Dokter Indonesia


RSUD Koja

IDENTITAS
Data

Pasien

Nama

An. A

Umur

10 bulan

Jenis Kelamin

Perempuan

Alamat

Cilincing Jakarta Utara

Agama

Islam

Suku bangsa

Jawa

Pendidikan

Pekerjaan

Anamnesis

Riwayat Penyakit Sekarang

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Penyakit

Umur

Penyakit

Umur

Alergi

(-)

Difteria

(-)

Cacingan

(-)

Diare

(-)

DBD

(-)

Kejang

(-)

Otitis

(-)

TBC

(-)

Parotitis

(-)

Operasi

(-)

Penyakit
Penyakit
jantung
Penyakit
ginjal
Radang
paru

Umur

Lain-Lain

(-)

(-)
(-)
(-)

Kesimpulan Riwayat Penyakit yang pernah diderita : Os


tidak pernah mengalami hal yang sama sebelumnya

RIWAYAT KEHAMILAN/ KELAHIRAN


KEHAMILAN

KELAHIRAN

Morbiditas

Tidak ditemukan

kehamilan
Perawatan antenatal

kelainan
Setiap bulan periksa ke

Tempat kelahiran
Penolong persalinan
Cara persalinan
Masa gestasi

bidan
Bidan
Bidan
Normal
38 minggu
Berat lahir 3100 g

Keadaan bayi

Panjang badan 49 cm
Lingkar kepala tidak
ingat
Langsung menangis
Nilai apgar tidak tahu
Tidak ada kelainan
bawaan

Kesimpulan riwayat kehamilan/ kelahiran: Tidak ada masalah


dalam kehamilan dan persalinan

RIWAYAT MAKANAN

Umur

ASI/PASI

(bulan)

Buah/biskui Bubur susu


t

Nasi tim
saring

0-4

4-5

6 - 10

Riwayat Imunisasi
Vaksin
BCG

Dasar (umur)
1x

umur1bulan

DPT

3x

umur2,3,4bulan

POLIO

4x

umur1hari,2,3,4
bulan

CAMPAK

1x

umur9bulan

HEPATITIS B

Riwayat Keluarga

Ayah

Ibu

Nama

Tn. AS

Ny.SH

Perkawina

Pertama

Pertama

n ke
Umur

27

25

Keadaan

Baik

Baik

kesehatan

PEMERIKSAAN FISIK
(Tanggal 8 Februari 2015)

General Condition

COMPANY LOGO

COMPANY LOGO

COMPANY LOGO

Thorax

COMPANY LOGO

THORAX

COMPANY LOGO

ABDOMEN

COMPANY LOGO

Extremitas
Oedem :

Akral hangat:
+

Deformation (-), brown skin , spider nevi (-),


palmar erythema (-), pale (-), icteric (-),
CRT: 2
COMPANY LOGO

Pemeriksaan Penunjang

PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

Gas Darah + elektrolit


Analisa Gas Darah
pH
7.478
7.350 7.450
P CO2
28.9
mm Hg
32.0 45.0
P O2
100.0 mm Hg
95.0 100.0
H CO3
21.6
mEq/L
21.0 28.8
BE
-2.1
mmol/ L
-2.5 - +2.5
O2 Saturation
98.3
%
94.00 100.00

Pemeriksaan Rontgen
Thorax AP

RangkumanPortofolio
Subjektif
Sesak nafas
Tiga hari sebelum sesak, pasien mengeluh pilek dan batuk
berdahak yang sulit dikeluarkan, tidak disertai keringat
malam dan bersifat tidak terus menerus. Keluhan disertai
demam tinggi yang timbul mendadak dan terus menerus,
tidak menggigil dan tidak kejang. Karena keluhan tersebut
pasien dibawa oleh ibunya ke bidan dan diberikan 3 macam
obat dan salah satunya adalah obat penurun panas, tetapi
tidak ada perubahan. sesak napas tidak dipengaruhi cuaca,
aktivitas, waktu maupun posisi tubuh, tidak disertai dengan
suara napas berbunyi. Riwayat tersedak sebelum timbul
sesak napas tidak ada. Keluhan ini baru pertama kali dialami
dan bibir terlihat agak kebiruan. Dan keluhan dirasa semakin
memberat sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.

Cont
Objektif
Dari pemeriksaan fisik, dan anamnesa
riwayat perjalanan penyakit mendukung
diagnosis Bronkopneumonia
Frekuensi pernapasan 68x/menit
Demam dimana temperatur 38,50C
Pernafasan cuping hidung (+)
Retraksi intercostal (+)
Pada auskultasi didapatkan bronkovesikuler,
ronkhi basah halus (+)seluruh lapangan paru

Assesment
Pneumonia itu sendiri merupakan suatu
sindrom yang disebabkan oleh infeksi akut,
biasanya disebabkan oleh bakteri yang
mengakibatkan adanya konsolidasi sebagian
dari salah satu atau kedua paru. Sedangkan
bronkopneumonia disebut juga pneumonia
lobularis merupakan peradangan pada paru
dimana proses peradangannya ini menyebar
membentuk bercak-bercak infiltrat yang
berlokasi di alveoli paru dan dapat pula
melibatkan bronkiolus terminal.

Bronkopneumonia sebagai penyakit yang


menimbulkan gangguan pada sistem
pernafasan, merupakan salah satu bentuk
pneumonia yang terletak pada alveoli paru.
Bronkopneumonia lebih sering menyerang
bayi dan anak kecil. Hal ini dikarenakan
respon imunitas mereka masih belum
berkembang dengan baik. Tercatat bakteri
sebagai penyebab tersering
bronkopneumonia pada bayi dan anak
adalah Streptococcus pneumoniae dan
Haemophilus influenzae.

Anak dengan daya tahan terganggu


akan menderita bronkopneumonia
berulang atau bahkan bisa anak
tersebut tidak mampu mengatasi
penyakit ini dengan sempurna.
Selain faktor imunitas, faktor
iatrogen juga memacu timbulnya
penyakit ini, misalnya trauma pada
paru, anestesia, pengobatan dengan
antibiotika yang tidak sempurna

Penderita datang dengan keluhan utama sesak


nafas. Dari keluhan ini dapat dipikirkan adanya
kelainan pada paru-paru, jantung, kelainan
metabolic seperti asidosis dan uremia serta
adanya kelainan di otak. Dari heteroanamesis
tidak didapatkan keluhan BAK sehingga
kemungkinan kelainan metabolic dapat
disingkirkan. Dari pemeriksaan fisik tidak
didapatkan penurunan kesadaran sehingga
kelainan disentral dapat disingkirkan, selain itu
dari hasil pemeriksaan pada jantung didapatkan
dalam batas normal sehingga kelainan pada
jantung dapat disingkirkan. Oleh karena itu
dapat dipastikan merupakan kelainan pada paru.

Dari heteroanamesa didapatkan pasien


mengalami batuk serta demam, sehingga dapat
dipikirkan adanya suatu penyakit infeksi. Selain
itu, didapatkan ronki basah halus nyaring dan
frekuensi pernapasan meningkat yang khas untuk
gejala bronkopneumonia, sehingga diagnosis
bronkopneumonia pada pasien ini dapat
ditegakkan.
Terapi untuk pasien ini diberikan O2 nasal 2-3
liter/menit karena pasien mengalami sesak nafas.
Dilakukan stop oral pada pasien ini dan
pemberian ASI lewat NGT karena dikhawatirkan
terjadi aspirasi karena pasien masih sesak

DIAGNOSIS KERJA

PEMERIKSAAN ANJURAN

PENATALAKSANAAN

PROGNOSIS

TINJAUAN PUSTAKA

Pneumoni lobaris /inflamasi yang


mengenai parenkim paru yg
melibatkan bronkus/bronkiolus
berbentuk bercak2/konsolidasi
Sebagian besar disebabkan oleh
mikroorganisme
(virus/bakteri,jamur,dll)

Penyebab morbiditas dan mortalitas


<5 thn terutama di negara
berkembang

Etiologi Menurut umur

Pedoman terapi unpad

KLASIFIKASI

Derajat Berat Pneumonia pada


anak usia 2 bulan 5 tahun
Gambaran klinis

Beratnya penyakit

Tidak dapat makan, distress


pernafasan berat/sianosis
sentral/kesadaran /kejang

Pneumonia sangat berat

Tarikan dinding bagian bawah


Pneumonia berat
dan tidak ada tanda pneumonia
sangat berat
Nafas cepat dan tidak da tanda
pneumonia berat / sangat berat

Bukan pneumonia berat

Tidak ada tanda pneumonia /


pneumonia sangat berat

Bukan pneumonia

Patogenesis
Mikroorgan
isme
penyebab
masuk ke
paru bg
perifer

Timbul rx
jaringan
( inflama
si)

Stadium
Resolusi
Jumlah makrofag
meningkat di alveoli,
sel degenerasi, fibrin,
kuman dan debris lisis
& diabsorpsi oleh
makrofag

Mempermu
dah
proliferasi
&
penyebara
n kuman
ke jrgn
skitar
Stadium
Hepatisasi
Kelabu
endapan fibrin
dan leukosit PMN
di alveoli,eritrosit
di absorpsi
terjadi proses
fagositosis cepat

Bg paru yg
terkena
mengalami
konsolidasi:
sebukan sel
PMN, fibrin,
eritrosit,
eksudasi cairan
Stadium
Hepatisasi
Merah
Deposisi
fibrin
semakin
bertamba
h

Faktor Resiko
Malnutrisi
BBLR
Tidak mendapat asi eksklusif
Polusi udara di rumah
Kepadatan hunian

Manifestasi Klinik

Inspeksi: retraksi otot epigastrik, interkostal,


suprasternal dan pernapasan cuping hidung,
Palpasi: vokal fremitus simetris atau
berkurang
Auskultasi: slam, crackles
Konsolidasi lobar/segmental disertai air
bronchogram
Pneumonia interstitial: peningkatan corakan
bronkovaskuler, peribronchial cuffing dan
hiperaerasi
Gambaran difus merata pada kedua paru,
corakan peribronchial bertambah,dan

Tidak rutin dilakukan kecuali pd


pneumonia berat yg dirawat di RS.
Spesimen berasal dr: usap
tenggorok, nasofaring, bilasan
bronkus, darah, pungsi pleura,
atau aspirasi paru

Dosis Antibiotik
Ampisilin

Iv
p.o

100 - 200 mg
40 - 160 mg

4-6 jam
6 jam

Amoxicilin

p.o

25 - 100 mg

8 jam

Kloramfenikol Iv
p.o

74 - 100 mg
50 - 75 mg

6 jam
6 jam

Gentamicin

iv

7,5 mg

8 jam

Cefotaxim

iv

50 200 mg

6 jam

Ceftriaxone

iv

50 100 mg

12 24 jam

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai