DISUSUN OLEH :
Chandra L Harefa (5115080257)
Andreas S. T. (5115082291)
Antony C. S. (5115082292)
Charles A. S. (5115082293)
M. Iqbal (5115080263)
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2009
1. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMK 4 Tanggerang
Kompetensi Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan
Kelas/Semester :2/1
Jumlah Pertemuan :2
8. Metode Pembelajaran
1. Studi kasus
2. Diskusi
3. Kerja Kelompok
4. Studi perpustakaan/Internet
5. Penugasan
9. kegiatan Pembelajaran
• Kegiatan Awal
Guru meminta salah seorang peserta didik memimpin temannya untuk
duduk hening lalu berdoa mengucapkan syukur.
Peserta didik menyimak silabus pembelajaran.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
Guru bersama peserta didik merumuskan komponen penilaan pembelajaran.
Guru menjelaskan kemanfaatan materi bagi siswa.
Guru menyampaikan materi dengan menggunakan media, dan
mempraktikan penggunaan alat ukur multimeter pada peralatan rumah
tangga listrik yang akan diukur.
• Kegiatan Inti
Peserta didik menyimak materi yang harus dipelajari.
Peserta didik berlatih mengidentifikasi masalah-masalah peralatan rumah
tangga yang berhubungan dengan materi dalam penggunaan alat ukur
multimeter.
Peserta didik Latihan menuliskan pertanyaan-pertanyaan permasalahan
tentang peralatan rumah tangga listrik
• Kegiatan Akhir
Melakukan refleksi proses pembelajaran dengan cara tiga orang peserta
didik diminta memberi komentar tentang kekurangan dan kecukupan proses
pembelajaran yang telah berlangsung. Kekurangan proses pembelajaran
dicatat bersama-sama untuk dijadikan fokus perbaikan pertemuan ke 2..
Penugasan terstruktur: Penyempurnaan perumusan pertanyaan-pertanyaan
sebagai tugas kelompok. Pertanyaan diketik dalam format word, dicetak
dalam kertas A4 satu setengah spasi, dikerjakan secara kelompok(3 orang)
sesuai dengan pembagian kelompok melalui diskusi, studi
perpustakaan/internet. Tugas dipresentasikan pada pertemuan ke 2
Guru memimpin doa penutup.
Pertemuan 2
• Kegiatan Awal
Guru meminta salah seorang peserta didik memimpin temannya untuk
duduk hening memejamkan mata, mengatur pernafasan lalu berdoa
mengucapkan syukur dan janji belajar.
Guru memimpin mereview pencapaian hasil refleksi pertemuan 1.
Guru melakukan ceking hasil penugasan pertemuan 1.
Guru bercerita bahwa attitude sangat menentukan keberhasilan seseorang
dalam belajar.
Guru melakukan koreksi terhadap hal-hal khusus yang terjadi pada peserta
didik.
• Kegiatan Inti
Guru mengundi dua diantara lima materi untuk presentasi pada pertemuan
ke 2.
Materi yang keluar pertama dalam undian dipresentasikan daftar
pertanyaannya secara panel oleh kelompoknya masing-masing.
Peserta didik diluar penyaji melakukan sanggahan, pertanyaan, klarifikasi
dan penyempurnaan tugas pertanyaan.
Materi yang keluar kedua dalam undian dipresentasikan daftar
pertanyaannya secara panel oleh kelompoknya masing-masing.
Peserta didik diluar penyaji melakukan sanggahan, pertanyaan, klarifikasi
dan penyempurnaan tugas pertanyaan.
Peserta didik dibantu guru menetapkan daftar pertanyaan yang penting dan
relevan sebagai kasus permasalahan pembelajaran (70”)
• Kegiatan Akhir
Melakukan refleksi proses pembelajaran dengan cara tiga orang peserta
didik diminta memberi komentar tentang kekurangan dan kecukupan proses
pembelajaran yang telah berlangsung.
Penugasan terstruktur: penugasan/proyek melingkupi: perencanaan,
pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data dalam bentuk laporan
portofolio. kelompok (3 orang) sesuai dengan pembagian kelompok.
Guru memimpin doa penutup. (10”)
PEMANGGANG ROTI
Pemanggang roti adalah peralatan listrik rumah tangga yang digunakan untuk
memanggang roti yang telah diiris-iris berbentuk lempengan. Panas yang dihasilkan
dengan menggunakan elemen pemanas dari kawat nikelin pipih yang dililitkan pada
lempengan bahan tahan panas seperti asbes atau mika. Roti yang telah diiris
dimasukkan ke dalam rongga yang tersedia, dipanaskan/dipanggang salah satu jenis
pemanggang roti (Bread Toaster) yang banyak dipakai pada rumah tangga ditunjukkan
pada gambar 2 – 5 berikut ini :
− Pada saat belum bekerja, antara elemen tidak terdapat hubungan, untuk ini
ukur dengan Multimeter /AVO-meter pada ujung-ujung kabel penghubung.
− Bila tombol ditekan ke bawah, antara elemen akan terhubung dan bila kita
ukur dengan Multimeter /AVO meter akan menunjukkan nilai tahanan.
(Untuk Toaster kecil = 300 watt nilai tahanannya = 150 ohm).
− Bila tombol dinaikkan hubungan elemen pemanas terputus dan bila diukur
dengan Multimeter /AVO meter akan menunjuk nol.
2.2. Perbaikan.
Pada umumnya kerusakan pada pemanggang roti disebabkan oleh :
a. Kotor karena lemak dan sisa pembakaran.
Perbaikannya dengan cara membersihkan bagian-bagian tertentu,misalnya :
− Pada terminal, yaitu membersihkan kontak dan sambungan, membersihkan
kontak-kontak dengan amplas halus dan mengencangkan kembali baut pada
sambungan.
c. Kabel Penghubung.
Kerusakan kabel penghubung ini sering terjadi karena sering tertekuk.
Kerusakan dapat dalam bentuk kabelnya putus atau isolasi kabel rusak. Bila
masih memungkinkan, pada tempat kerusakan saja dipotong atau diisolasi.
Tetapi bila sudah terlalu pendek sebaiknya diganti baru.
Susunan konstruksi pemanggang roti (two slices) secara lengkap dapat kita
lihat pada gambar 2-11 berikut ini :
Pokok Bahasan : KONFIGURASI MULTIMETER
Kekeliruan dalam PengukuranMengukur adalah membandingkan suatu besaran
yang tidak diketahui nilainya dengan besaran lain yang sudah diketahui nilainya. Dalam
melakukan pengukuran ada beberapa istilah yang biasa digunakan yaitu : Piranti/
instrument /alat ukur adalah alat untuk menentukan harga/ nilai suatu besaran.
Kecermatan adalah nilai selisih suatu alat ukur menampilkan harga/nilai dari
suatu besaran yang diukurnya.
Ketelitian adalah ukuran dari ketepatan pelaksanaan ulang suatu pengukuran.
Kekeliruan adalah selisih dari harga sebenarnya dari besaran yang diukur.
Macam-macam kekeliruan
Ada 2 macam kekeliruan dalam pengukuran yaitu :
Kekeliruan sistematika adalah kekeliruan yang disebabkan oleh
kesalahan pada alat ukur, metode pengukuran dan human error
(manusia yang melakukan pengukuran). Kekeliruan acak adalah
kekeliruan yang disebabkan oleh gangguan- ganguan sementara dan
kekeliruan baca. (factor-factor di luar pengukuran).
Konfigurasi Multimeter
Multimeter bisa juga disebut dengan AVOmeter adalah alat untuk mengukur
arus, tegangan dan hambatan. Ada 2 macam jenis multimeter yaitu multimeter analaog
( yang menggunakan kumparan putar untuk menggerakkan jarum penunjuk papan skala
dan hasil pengukuran dibaca lewat penunjukan jarum pada papan skala) dan
multimeter digital (hasil pengukuran langsung dapat dibaca dalam bentuk angka yang
tampil pada layar display ) .
Saklar Jangkauan Ukur : digunakan untuk menentukan posisi kerja Multimeter, dan
batas ukur (range). Jika digunakan untuk mengukur nilai satuan tahanan (dalam Ω ),
saklar ditempatkan pada posisi Ω , jika digunakan untuk mengukur tegangan saklar
ditempatkan pada posisi ACV-DCV dan jika digunakan untuk mengukur kuat arus
saklar ditempatkan pada (mA-µ A). Satu hal yang perlu diingat, dalam mengukur
tegangan listrik, posisi saklar harus berada pada batas ukur yang lebih tinggi dari
tegangan yang akan diukur. Misal, tegangan yang akan diukur 220 ACV, saklar harus
berada pada posisi batas ukur 250 ACV. Demikian juga jika hendak mengukur DCV.
Sekrup Pengatur Posisi Jarum (preset) : digunakan untuk menera jarum penunjuk
pada angka nol (sebelah kiri papan skala).
Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zero Adjustment) : digunakan untuk
menera jarum penunjuk pada angka nol sebelum Multimeter digunakan untuk mengukur
nilai tahanan/resistan. Dalam proses kalibarsi, kedua ujung kabel penyidik (probes)
dipertemukan kemudian tombol diputar untuk memposisikan jarum pada angka nol.
Terminal/ lubang kabel probe: tempat untuk menghubungkan
kabel penyidik dengan Multimeter. Ditandai dengan tanda (+) atau
out dan (-) atau common. Pada Multimeter yang lebih lengkap
terdapat juga lubang untuk mengukur hfe transistor (penguatan arus
searah/DCmA oleh transistor berdasarkan fungsi dan jenisnya), dan
lubang untuk mengukur kapasitas kapasitor.
_____________________________________________________________________
Batas Ukur (Range) Ohm : terdiri dari angka; x1, x10 dan kilo
Ohm (kΩ ). Untuk batas ukur (range) x1, semua hasil
pengukuran dapat langsung dibaca pada papan skala (pada
satuan Ω ). Untuk batas ukur (range) x10, semua hasil
pengukuran dibaca pada papan skala dan dikali dengan 10
(pada satuan Ω ). Untuk batas ukur (range) kilo Ohm (kΩ ),
semua hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada papan
skala (pada satuan kΩ ), Untuk batas ukur (range) x10k
(10kΩ ), semua hasil pengukuran dibaca pada papan skala dan
dikali dengan 10kΩ .
Multimeter adalah alat test yang sangat berguna. dengan mengoperasikan sakelar
banyak posisi, meter dapat secara cepat dan mudah dijadikan sebagai sebuah Voltmeter,
sebuah Ammeter atau sebuah Ohmmeter. Alat ini mempunyai berbagai penepatan
( disebut 'range' ) pada setiap range mempunyai pilihan AC atau DC. Beberapa
multimeter mempunyai kelebihan tambahan layaknya sebagai range pengukur transistor
dan range untuk pengukuran kapasitansi dan frekuensi.
1. MULTIMETER ANALOG :
Meter-meter Analog mengambil sedikit tenaga dari rangkaian yang diuji untuk
mengoperasikan jarum penunjuknya. Alat harus bersensitivitas tinggi setidaknya
20k /V atau memposisikan pembenahan pembacaan untuk rangkaian yang diuji.
Cermati pada sesi dibawah ini Sensitivitas untuk telitinya
Battery didalam meter untuk menyediakan jangkah pengukuran resistansi, akan
habis dalam masa tahunan tetapi membiarkan meter pada jangkah pengukuran resistansi
akan membuat batteray terus bekerja sampai habis.
Jangkah rata-rata multimeter analog Biasanya ( Nilai Teganagan & Arus adalah
Nilai Max setiap Jangkah Ukur ).
Merupakan ide yang bagus untuk multimeter analog meletakkan jangkah tegangan DC
layaknya 10V ketika tidak digunakan, Adalah agar tidak rusak oleh pemakaian yang
kurang Hati - Hati, dan mudah diubah kemanapun sesuai yang diinginkanSensitivitas
Dari Multimeter Analog.
Multimeter harus berada pada sensitivitas tinggi setidaknya 20k /V dengan kata lain
jangkah tegangan DC berada sangat rendah perlu pembenaran pembacaan. Untuk
memenuhi pembacaan yang benar ( Valid ) Resistansi meter harus sepuluh kali resistansi
alat yang diukur (lakukan ini , nilai lebih tinggi dekat dengan dimana meter
dihubungkan). anda dapat menaikan resistansi meter dengan memilih jangkah ukur yang
lebih tinggi ,tetapi akan mendapatkan pembacaan dengan akurasi yang sangat rendah!
Multimeter Sangat Mudah Rusak oleh Perlakuan Yang Kurang Berhati-hati mohon
diperhatikan hal ini:
a. Selalu melepas meter sebelum memindah jangkah ukur.
b. Selalu periksa letak jangkah sebelum dihubungkan kerangkaian.
c. Jangan membiarkan jangkah ukur pada pengukuran arus (kecuali saat pembacaan
ukuran).
d. Jangkah pengukur arus paling besar resiko kerusakannya karena berada pada resistansi
rendah .
Tilik penempatan sakelar jangkah ukur pilih skala yang berhubungan. Untuk beberapa
jangkah ukur anda perlu mengalikan atau membagi 10 atau 100 seperti ditunjukan
pembacaan dibawah ini. Untuk jangkah ukur Teganagn AC Gunakan Tanda Merah
sebab Calibrasi Skala Sedikit Geser.
Untuk Pengukuran resistansi komponen, harus tidak terhubung pada sebuah rangkaian.
jika anda mencoba mengukur komponen dalam rangkaian anda akan mendapati
kesalahan pembacaan, ( Termasuk Jika Catu Daya Tidak Dilepas ) akan merusak
multimeter.
# ) Cara yang digunakan setiap meter sangat berbeda maka perlu latihan yang
dipisahkan:
Letakan jangkah ukur resistansi yang mungkin lebih besar dari yang ada. Perhatikan
penampil menunjukan "off dari skala" ( Biasanya kosong atau 1 pada sisi kiri ). Jangan
kuatir ini tidak salah, itu benar - resistansi udara sangat tinggi !
Sentuhkan ujung pengukur meter bersama dan periksa apakah terbaca nol. jika tidak
nol, putar sakelar ke 'Set Zero' jika tidak coba lagi.
Letakkan ujung penduga ke komponen. Jauhi sentuhan lebih dari satu sambungan pada
waktu yang sama atau anda akan dapatkan kenaikan pembacaan!
Penilaian 1
Nama
Nilai Nilai
Kelompok/
No kasus yang dinilai Kualit Kuantit Kriteria Penilaian :
Nama
atif atif Kriteria Nilai
peserta Indikator
Nilai Kualitatif
Kuantitatif
Penilaian kelompok 80-100 Memuaskan 4
1. Menyelesaikan 70-79 Baik 3
tugas kelompok 60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
dengan baik
2 Kerjasama
kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani
mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab
pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu
Penilaian 2
Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif Deskripsi