Anda di halaman 1dari 4

Obat Gawat Darurat (Drugs Management)

Tujuan : Untuk mengembalikan fungsi sirkulasi dan mengatasi keadaan gawat darurat
lainnya dengan menggunakan obat-obatan
Perhatian !

Pemberian obat-obatan adalah orang yang kompeten di bidangnya (dokter atau


tenaga terlatih di bidang gawat darurat)

Mengingat banyaknya jenis-jenis kegawatdaruratan, maka pemberian obat yang


disebutkan di bawah ini untuk mengatasi kegawatdaruratan secara umum
sedangkan dalam menghadapi pasien, kita harus melihat kasus per kasus.

Jenis-jenis obat :
Epinephrin

Indikasi : henti jantung (VF, VT tanpa nadi, asistole, PEA) , bradikardi, reaksi
atau syok anfilaktik, hipotensi.

Dosis 1 mg iv bolus dapat diulang setiap 35 menit, dapat diberikan intratrakeal


atau transtrakeal dengan dosis 22,5 kali dosis intra vena. Untuk reaksi reaksi atau
syok anafilaktik dengan dosis 0,3-0,5 mg sc dapat diulang setiap 15-20 menit.
Untuk terapi bradikardi atau hipotensi dapat diberikan epinephrine perinfus
dengan dosis 1mg (1 mg = 1 : 1000) dilarutka dalam 500 cc NaCl 0,9 %, dosis
dewasa 1 g/mnt dititrasi sampai menimbulkan reaksi hemodinamik, dosis dapat
mencapai 2-10 g/mnt

Pemberian dimaksud untuk merangsang reseptor adrenergic dan meningkatkan


aliran darah ke otak dan jantung

Lidokain (lignocaine, xylocaine)

Pemberian ini dimaksud untuk mengatasi gangguan irama antara lain VF, VT,
Ventrikel Ekstra Sistol yang multipel, multifokal, konsekutif/salvo dan R on T

Dosis 1 1,5 mg/kg BB bolus i.v dapat diulang dalam 3 5 menit sampai dosis
total 3 mg/kg BB dalam 1 jam pertama kemudian dosis drip 2-4 mg/menit sampai
24 jam

dapat diberikan intratrakeal atau transtrakeal dengan dosis 22,5 kali dosis intra
vena

Kontra indikasi : alergi, AV blok derajat 2 dan 3, sinus arrest dan irama
idioventrikuler

Sulfas Atropin

Merupakan antikolinergik, bekerja menurunkan tonus vagal dan memperbaiki


sistim konduksi AtrioVentrikuler

Indikasi : asistole atau PEA lambat (kelas II B), bradikardi (kelas II A) selain AV
blok derajat II tipe 2 atau derajat III (hati-hati pemberian atropine pada bradikardi
dengan iskemi atau infark miokard), keracunan organopospat (atropinisasi)

Kontra indikasi : bradikardi dengan irama EKG AV blok derajat II tipe 2 atau
derajat III.

Dosis 1 mg IV bolus dapat diulang dalam 3-5 menit sampai dosis total 0,03-0,04
mg/kg BB, untuk bradikardi 0,5 mg IV bolus setiap 3-5 menit maksimal 3 mg.

dapat diberikan intratrakeal atau transtrakeal dengan dosis 22,5 kali dosis intra
vena diencerkan menjadi 10 cc

Dopamin

Untuk merangsang efek alfa dan beta adrenergic agar kontraktilitas miokard,
curah jantung (cardiac output) dan tekanan darah meningkat

Dosis 2-10 g/kgBB/menit dalam drip infuse. Atau untuk memudahkan 2 ampul
dopamine dimasukkan ke 500 cc D5% drip 30 tetes mikro/menit untuk orang
dewasa

Magnesium Sulfat

Direkomendasikan untuk pengobatan Torsades de pointes pada ventrikel


takikardi, keracunan digitalis.Bisa juga untuk mengatasi preeklamsia

Dosis untuk Torsades de pointes 1-2 gr dilarutkan dengan dektrose 5% diberikan


selama 5-60 menit. Drip 0,5-1 gr/jam iv selama 24 jam

Morfin

Sebagai analgetik kuat, dapat digunakan untuk edema paru setelah cardiac arrest.

Dosis 2-5 mg dapat diulang 5 30 menit

Kortikosteroid
Digunakan untuk perbaikan paru yang disebabkan gangguan inhalasi dan untuk
mengurangi edema cerebri
Natrium bikarbonat
Diberikan untuk dugaan hiperkalemia (kelas I), setelah sirkulasi spontan yang timbul
pada henti jantung lama (kelas II B), asidosis metabolik karena hipoksia (kelas III) dan
overdosis antidepresi trisiklik.
Dosis 1 meq/kg BB bolus dapat diulang dosis setengahnya.
Jangan diberikan rutin pada pasien henti jantung.
Kalsium gluconat/Kalsium klorida

Digunakan untuk perbaikan kontraksi otot jantung, stabilisasi membran sel otot
jantung terhadap depolarisasi. Juga digunakan untuk mencegah transfusi masif
atau efek transfusi akibat darah donor yang disimpan lama

Diberikan secara pelahan-lahan IV selama 10-20 menit atau dengan menggunakan


drip

Dosis 4-8 mg/Kg BB untuk kalsium glukonat dan 2-4 mg/Kg BB untuk Kalsium
klorida. Dalam tranfusi, setiap 4 kantong darah yang masuk diberikan 1 ampul
Kalsium gluconat

Furosemide

Digunakan untuk mengurangi edema paru dan edema otak

Efek samping yang dapat terjadi karena diuresis yang berlebih adalah hipotensi,
dehidrasi dan hipokalemia

Dosis 20 40 mg intra vena

Diazepam

Digunakan untuk mengatasi kejang-kejang, eklamsia, gaduh gelisah dan tetanus

Efek samping dapat menyebabkan depresi pernafasan

Dosis dewasa 1 amp (10 mg) intra vena dapat diulangi setiap 15 menit.

Dosis pada anak-anak


Epinephrin

Dosis 0,01/Kg BB dapat diulang 3-5 menit dengan dosis 0,01


mg/KgBB iv (1:1000)

Atropin

Dosis 0,02 mg/KgBB iv (minimal 0,1 mg) dapat diulangi dengan


dosis 2 kali maksimal 1mg

Lidokain

Dosis 1 mg/KgBB iv

Natrium

Dosis 1 meq/KgBB iv

Bikarbonat
Kalsium Klorida Dosis 20-25 mg/KgBB iv pelan-pelan
Kalsium

Dosis 60100 mg/KgBB iv pelan-pelan

Glukonat
Diazepam

Dosis 0,3-0,5 mg/Kg BB iv bolus

Furosemide

Dosis 0,5-1 mg/KgBB iv bolus

Anda mungkin juga menyukai