PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istirahat dan tidur yang sesuai adalah sama pentingnya bagi
kesehatan yang baik dengan nutrisi yang baik dan olah raga yang cukup.
Tiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk istirahat dan tidur.
Kesehatan fisik dan emosi tergantung pada kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia. Tanpa jumlah istirahat dan tidur yang cukup,
kemampuan untuk berkonsentrasi membuat keputusan dan berpartisipasi
dalam aktivitas harian akan menurun dan meningkatkan iritabilitas (Potter,
dkk, 2005).
Tidur merupakan salah satu cara untuk melepaskan kelelahan jasmani
dan kelelahan mental. Dengan tidur semua keluhan hilang atau berkurang
dan akan kembali mendapatkan tenaga serta semangat untuk menyelesaikan
persoalan yang dihadapi. Tidur yang cukup dapat memainkan peranan dalam
membantu tubuh kita untuk pulih dari penyakit atau luka. Penelitian
menunjukkan
kualitas
tidur
yang
terbaik
adalah
penting
untk
peningkatan kesehatan yang baik dan pemulihan individu yang sakit. Perawat
memperhatikan klien yang sering kali mengalami gangguan tidur yang ada
sebelumnya dan klien yang mengalami masalah tidur karena penyakit atau
hospitalisasi. Kadang-kadang, klien mencari pelayanan kesehatan karena
mereka mempunyai masalah tidur yang mungkin telah hilang tanpa disadari
untuk beberapa tahun. Klien yang sakit
banyak tidur dan istirahat dari pada klien yang sehat. Akan tetapi, sifat
alamiah dari penyakit yang mencegah klien untuk mendapatkan istirahat dan
tidur yang cukup. Lingkungan institusi Rumah Sakit atau fasilitas Perawatan
jangka
panjang
dan
aktivitas
petugas
pelayanan
kesehatan
dapat
rotasi bola dunia disebut sebagai irama sirkadian. Pusat control irama
sirkadian terletak pada bagian ventral anterior hypothalamus. Bagian
susunan saraf pusat yang mengadakan kegiatan sinkronisasi terletak pada
substansia ventrikulo retikularis medulo oblogata yang disebut sebagai pusat
tidur. Bagian susunan saraf pusat yang menghilangkan sinkronisasi/
desinkronisasi terdapat pada bagian rostral medulo oblogata disebut sebagai
pusat penggugah atau aurosal state (Iskandar J, 2002).
Tidur juga penting bagi fungsi emosional dan mental. Kurang tidur
dapat
mempengaruhi
konsentrasi
dan
merusak
kemampuan
untuk
terus, juga meluas dan kurang terdiagnosis pada orang yang HIV-positif
(Nancy W, 2006).
Hampir semua orang pernah mengalami gangguan tidur selama masa
kehidupannya. Diperkirakan tiap tahun 20%-40% orang dewasa mengalami
kesukaran tidur dan 17% diantaranya mengalami masalah serius. Prevalensi
gangguan tidur setiap tahun cenderung meningkat, hal ini juga sesuai dengan
peningkatan
usia
dan
berbagai
penyebabnya.
Kaplan
dan
Sadock
tentang
Gambaran
pengetahuan
pasien
tentang
manfaat
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam Karya
Tulis Ilmiah ini adalah Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Pasien
Tentang Manfaat Kebutuhan Tidur Terhadap Proses Penyembuhan Penyakit
di Rumah Sakit Umum Dr. Ferdinand Lumban Tobing Sibolga Tahun 2008 ?
C. Tujuan Penelitian
C.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasien tentang manfaat
kebutuhan tidur terhadap proses penyembuhan penyakit di Rumah Sakit
Umum Dr. Ferdinand Lumban Tobing Sibolga Tahun 2008.
C.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan pasien tentang manfaat kebutuhan
tidur terhadap proses penyembuhan penyakit berdasarkan umur di
RSU. Dr. F.L. Tobing Sibolga Tahun 2008.
b. Untuk mengetahui pengetahuan pasien tentang manfaat kebutuhan
tidur terhadap proses penyembuhan penyakit berdasarkan pekerjaan
di RSU. Dr. F.L. Tobing Sibolga Tahun 2008.
c. Untuk mengetahui pengetahuan pasien tentang manfaat kebutuhan
tidur
terhadap
proses
penyembuhan
penyakit
berdasarkan
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi institusi pendidikan
Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa/i di perpustakaan Akper Nauli
Husada
Sibolga,
dapat
sebagai
acuan
atau
pedoman
bagi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan (Knowledge)
A.1. Defenisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari TAHU dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu,
pengetahuan umumnya datang dari penginderaan yang terjadi melalui panca
indra manusia, yaitu: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba, sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga.
Pengetahuan dan kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior) (Notoadmojo, 2003).
Penelitian Roger (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang
mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru) di dalam diri orang tersebut
terjadi proses yang berurutan, yaitu:
1. Kesadaran (Awarenes), dimana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).
2. Merasa tertarik (Interest) terhadap stimulus atau objek tertentu, di sini
sikap subjek sudah mulai timbul.
hukum-hukum,
rumus,
metode,
prinsip
dan
merupakan
periode
penyesuaian
terhadap
pola-pola
kehidupan baru dan harapan harapan baru. Pada masa ini usia
reproduktif,
mas
bermasalah,
masa
ketergantungan,
masa
adalah
proses
menumbuh
kembangkan
seluruh
pendidikan
itu
perlu
dipertimbangkan
umur
(Proses
(Notoadmodjo,
2003).
Semakin
meningkat
pendidikan
B. Kebutuhan Tidur
B.1. Defenisi Tidur
Tidur merupakan suatu keadan tidak sadar yang dialami seseorang
yang dapat dibandingkan kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup
(Notoadmodjo, 2003).
Tidur merupakan suatu keadaan relative tanpa sadar yang penuh
ketenagan tanpa kegiatan yang merupakan urutan siklus yang berulangulang dan masing-masing menyatakan fase kegiatan otak dan badaniah yang
berbeda (Tarwoto W, 2006).
Tidur merupakan aktifitas yang merupakan susunan saraf pusat, saraf
perifer, endokrin, kardiovasakuler, respirasi, dan muskuloskletal (Tarwoto W,
2006).
11
12
3. Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan
keinginan untuk tetap bangun dan waspada menahan kantuk.
4. Kelelahan
Apabila mengalami kelelahan dapat memperpendek periode
pertama dari tahap REM.
5. Kecemasan
Pada keadaan cemas seseorang mungkin meningkatkan saraf
simpatis sehingga mengganggu tidurnya.
6. Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal seseorang yang tahan
minum alkohol dapat mengakibatkan insomnia dan lekas marah.
7. Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur
antara lain:
a. Diurektik
: Menyebabkan insomnia
d. Beta Bloker
: Menimbulkan insomnia
e. Narkotika
13
14
mengobati
gejala
gangguan
tidur,
selain
dilakukan
hari
berikutnya
(long
acting)
sehingga
mengganggu
ditentukan
16
b. NREM tahap II :
Periode suara tidur, Mulai relaksasi otot, Berlangsung 10-20
menit, Fungsi tubuh berlangsung lambat, Dapat dibangun
dengan mudah.
c. NREM tahap III :
Awal tahap dari keadaan tidur nyenyak, Sulit dibangunkan,
Relaksasi
otot
menyeluruh,
Tekanan
darah
menurun,
18
7. Dewasa muda
a. Tidur 7 jam/hari
b. Tahap REM 20%
8. Usia dewasa pertengahan
a. Tidur 7 jam/hari
b. Tahap REM 20%
9. Usia tua
a. Tidur 6 jam/hari
b. Tahap REM 20-25%
c. Tahap IV NREM menurun dan kadang-kadang absen
d. Sering terbangun pada malam hari
B.9. Manfaat Tidur
Memiliki waktu tidur yang cukup dapat memberikan manfaat bagi
kesehatan tubuh. Berbagai hal dapat membuat seseorang kelelahan akibat
kurang tidur seperti jadwal kerja yang tidak teratur, bekerja lembur, dan
membawa kendaraan dalam waktu yang lama tanpa istirahat.
Manfaat tidur bagi kesehatan tubuh sama pentingnya kalau kita
berolahraga dan makan-makanan yang bergizi. Manfaat tidur adalah salah
satu untuk memulihkan metabolisme tubuh kita dimana pada saat kita lelah
dipikirkan kita hanyalah ingin beristirahat yaitu tidur. Tidur pun bisa menjadi
masalah, misalkan tidur yang berlebihan akan menyebabkan tubuh kurang
19
terasa nyaman dan malas untuk beraktifitas atau melakukan kegiatan pada
keesokan harinya.
Tidur yang pas menyehatkan karena waktu yang diatur kapan kita tidur
dan kapan kita bangun itulah hal yang baik dan perlu dilaksanakan (Iskandar
J, 2002)
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Pasien
Tentang Manfaat Kebutuhan Tidur Terhadap Proses Penyembuhan Penyakit
di Rumah Sakit Umum Dr. Ferdinand Lumban Tobing Sibolga Tahun 2008.
Variabel Independen
Variabel Dependen
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
B. Defenisi Operasional
B.1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala hal yang dapat diketahui pasien tentang
manfaat kebutuhan tidur terhadap proses penyembuhan penyakit, dengan
kategori:
a. Baik apabila
b. Cukup apabila
c. Kurang apabila
Skala ukur
: Ordinal
21
B.2. Umur
Umur adalah lamanya hidup responden pada saat dilakukan penelitian
dengan kategori :
a. 20-25 tahun
b. 26-30 tahun
c. 31-35 tahun
d. 36-40 tahun
Skala ukur : Interval
B.3. Pendidikan
Pendidikan adalah pendidikan terakhir yang telah diselesaikan atau
yang sedang dijalani oleh responden, dengan kategori:
a. Pendidikan Dasar
: SD, SLTP
22
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan jenis deskriptif yaitu menggambarkan tingkat pengetahuan pasien tentang manfaat kebutuhan tidur pasien
terhadap proses penyembuhan penyakit di Rumah Sakit Umum Dr.
Ferdinand Lumban Tobing Sibolga Tahun 2008.
lokasi,
penyusunan
proposal,
persiapan
ujian,
ujian
proposal,
23
24
b. Coding
Hasil jawaban dari setiap pertanyaan diberi kode sesuai dengan
petunjuk.
c. Tabulating
Untuk mempermudah analisa data serta mengambil kesimpulan dan
dimasukkan dalam bentuk distribusi frekuensi.
G.2. Analisa Data
Analisa data dilakukand dengan melihat persentasi data yang
terkumpul dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, analisa data
dilanjutkan
dengan
pernyataan
responden
dari
semua
pertanyaan-
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dari hasi penelitian yang berjudul Gambaran Pengetahuan Pasien
tentang Manfaat Kebutuhan Tidur Terhadap Proses Penyembuhan Penyakit
di Rumah Sakit Umum Dr. Ferdinand Lumban Tobing Sibolga Tahun 2008.
Tabel A.1
No.
1.
2.
3.
Jumlah
10
24
16
50
Presentase
20
48
32
100
Tabel A.2
26
Tahun 2008.
No
Umur
1.
2.
3.
4.
20-25
26-30
31-35
36-40
f
6
1
1
2
Tingkat Pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
%
f
%
f
%
37,5
9
50
3
12,5
6,66
8 53,33 6
40
12,5
4
50
3
37,5
22,22 3 33,33 4
44,44
Jumlah
18
15
8
9
100
100
100
100
Tabel A.3
: Distribusi
Pengetahuan
Responden
berdasarkan
pendidikan di Rumah Sakit Umum Dr. Ferdinand Lumban
Tobing Sibolga Tahun 2008.
No Pendidikan
1.
2.
3.
SD, SLTP
SLTA
PT
f
4
6
Tingkat Pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
%
f
%
f
%
5 35,71 9
64,28
16,66 13 54,17 7
29,17
50
6
50
-
Jumlah
14
24
12
100
100
100
: Distribusi
Pengetahuan
27
Responden
berdasarkan
No Pekerjaan
1.
2.
3.
4.
PNS
Wiraswasta
Petani
IRT
f
8
2
-
Tingkat Pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
%
f
%
f
%
53,33 7 46,66 11,77 9 47,05 7
41,17
1
50
1
5
7 46,67 8
53,33
Jumlah
15
18
2
15
100
100
100
100
B. Pembahasan
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada tanggal 16-26 Juli 2008
dengan jumlah responden 50 orang dengan judul Gambaran Pengetahuan
Pasien tentang Manfaat Kebutuhan Tidur Terhadap Proses Penyembuhan
Penyakit di Rumah Sakit Umum Dr. Ferdinand Lumban Tobing Sibolga Tahun
2008.
B.1. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan
28
cukup
karena
pada
umur
26-30
tahun
dapat
pendapat
kegiatan
yang
Arikunto
(2003)
dilakukan
dalam
mengatakan
pekerjaan
kehidupan
sehari-hari
hubungan
sosialnya
akan
semakin
luas,
pekerjaan,
sehingga
tingkat
32
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari
hasil
penelitian
yang
dilakukan
terhadap
Gambaran
33
1. Dari 50 responden
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian maka saran yang diberikan
sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada pasien supaya lebih menambah pengetahuan dan
wawasan
tentang
manfaat
kebutuhan
34
tidur
terhadap
proses
DAFTAR PUSTAKA
35
36