Basmalah (bahasa Arab: ?????) adalah ucapan pembukaan Bismillah (??? ????, "Deng
an nama Allah"), lengkapnya adalah bismi-llahi ar-ra?mani ar-ra?imi. Kalimat ini
tertera dalam setiap awalan Surat di dalam Al-Qur'an, kecuali Surat At-Taubah.
Juga diucapkan setiap kali seorang Muslim melakukan salat, juga memulai kegiatan
harian lainnya, dan biasanya digunakan sebagai pembuka kalimat (Mukadimah) dala
m konstitusi atau piagam di negara-negara Islam.
Kalimat Basmallah juga pernah ditulis pada zaman Nabi Sulaiman untuk Ratu Bilqis
sesuai dengan informasi dalam Al Qur'an yaitu di surat 27 (An-Naml) ayat 30.
??? ???? ?????? ??????
bismi-llahi ar-ra?mani ar-ra?imi
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"
Bacaan ini disebut Tasmiyah dan bagi orang Islam sangat dianjurkan membacanya un
tuk memulai setiap kegiatannya. Sehingga apa yang dikerjakan diniatkan atas nama
Allah dan semoga mendapatkan restu atas pekerjaan tersebut.
Ada 4 hukum membaca Basmalah , yakni :
1. Wajib : Membaca Basmalah hukumnya wajib pada permulaan Surat Al-Fatihah,
2. Sunnah : Pada seluruh permulaan surat kecuali pada permulaan Al Fatihah dan p
ermulaan Surat At taubah , Atau sunnah juga membaca Basmalah di tengah2 surat se
lain kedua surat tersebut (Al Fatihah dan At taubah)
3. Haram : Pada permulaan surat At taubah
4. Mubah : saat ditengah2 surat At taubah, Maksudnya apabila ingin membaca Sur
at Attaubah dari tengah2, kemudian diawali membaca Basmalah maka hukumnya Mubah
atau boleh.
Apakah boleh seorang imam mengeraskan bacaan basmalah?
Pertama:
Kami bersyukur kepada anda wahai saudara kami atas kesungguhan anda untuk mengik
uti sunah Nabi shallallahu alaihi wa sallam dalam shalatnya. Sebagaimana kami sy
ukuri sikap anda tentang hukum menyesuaikan diri terhadap perkara yang sudah bia
sa di hadapan para makmum. Apa yang anda sikapi adalah baik. Karena ada sebagian
orang yang ingin mengikuti sunah mengira bahwa mereka tidak butuh memberikan pe
njelasan dan nasehat tentang bagaimana memperlakukan orang-orang. Mereka tidak r
agu-ragu melaksanakan sunah yang mereka anggap lebih kuat walaupun hal tersebut
dapat menimbulkan fitnah dan permusuhan di tengah masyarakat muslim, meskipun ak
ibatnya adalah kerusakan! Tidak diragukan lagi bahwa hal ini adalah keliru dan b
ukan merupakan sikap para ulama Ahlussunnah, baik dahulu maupun sekarang, sebaga
imana akan dijelaskan.
Kedua:
Tidak diragukan lagi bahwa mengeraskan bacaan basmalah dalam membaca surat Al-Fa
tihah dalam shalat adalah dibolehkan, bukan perkara bid'ah, bukan pula perkara h
aram. Akan tetapi, yang paling sering dilakukan Nabi shallallahu alaihi wa salla
m adalah tidak mengeraskan bacaannya. Beliau biasa membacanya secara perlahan.
Dari Anas radhiallahu anhu sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan Ab
u Bakar dan Umar radhiallahu anhuma, mereka mengawali shalat dengan "Alhamdulill
ahi rabbil aalamiin." (HR. Bukhari, no. 743)