Anda di halaman 1dari 24

Anthropometri 2

Perubahan berat badan


BB adalah jumlah protein, lemak, air dan massa tulang
dalam tubuh. Perubahan BB tdk menggambarkan informasi
perubahan komponen tsb
Pada org dws, dgn peningkatan usia terjadi pergeseran
komposisi tubuh, yi lemak meningkat sedangkan protein
otot menurun
Pd keadaan asites, edema, dehidrasi, diuresis,
pertumbuhan tumor yg masif, organomegali atau penderita
obes dgn penurunan BB yg cepat, BB tdk dpt digunakan utk
ukur cad energi-protein dlm tubuh, shg perlu pengukuran
anthropometri lain (Mis: LLA, tebal lemak triceps)
Indikator perubahan BB (biasanya utk pasien RS)

% weight loss: (usual wt - actual wt):usual wt x 100%


%usual wt: (actual wt/usual wt)x 100%
Rate of change: (BWn BWa): (Dayn-Daya)

Perubahan berat badan lanjutan


Pada negara2 low income, pertambahan BB/mg
sering digunakan utk memonitor respon jangka
pendek program PMT, juga pertambahan BB ibu
hamil
Selama trimester II dan III, tambahan BB yg
disarankan: 0,4kg/mg utk BMI N sebelum hamil,
0,5kg/mg utk BMI rendah & 0,3 utk wanita
overweight
Total tambahan BB selama hamil yg disarankan:
12,5 18 kg utk BMI rendah dan 11,5-16 kg utk
BMI normal, serta 7-11,5kg utk BMI tinggi

Indeks massa tubuh


Rasio BB thd TB: BB(kg)/(TB(m))2, disebut juga Quetelets
indeks
Sering digunakan sebagai indeks obesitas
IMT tdk dpt membedakan BB yg berasal dari otot atau
lemak. IMT meningkat dpt disebabkan oleh lemak, otot
dan edema. IMT juga tdk menggambarkan letak lemak.
Lingkar pinggang dpt pula digunakan utk mengukur
lemak di daerah perut dan digunakan utk memprediksi
penyakit kardiovaskuler
Peningkatan BMI dan lingkar pinggang menggambarkan
kelebihan lemak tubuh di perut
Hubungan BMI dan lemak tubuh tergantung dari umur,
jenis kelamin, kelompok etnis
BMI yang tinggi berhubungan dengan risiko hipertensi,
DM tipe 2, peny. Kardiovaskuler & kematian yg
meningkat

IMT dan KEK


Klasifikasi KEK dewasa
berdasarkan IMT:
Derajat KEK
IMT
Normal
18,5
Derajat I
17,0-18,4
Derajat II
16,0-16,9
Derajat III
<16,0

IMT pada anak dan remaja


IMT merupakan indikator obesitas anak krn:
Korelasi kuat antara IMT dan lemak tubuh
Ada hubungan antara IMT pada anak dgn
peningkatan tek darah, gangguan lemak darah &
lesi aterosklerotik awal, DM
IMT anak berkorelasi dgn IMT dewasa
Anak dgn IMT>persentil ke 75 mortalitas lebih
tinggi
IMT pada anak dipengaruhi umur dan jenis kelamin
Pada remaja ditambah satu variabel lagi yaitu
maturasi seksual
Kategori kelebihan BB:
Normal: <persentil ke 85
At risk:persentil ke 85 & < persentil ke 95
Kelebihan BB: persentil ke 95

Pengukuran anthropometri
komposisi tubuh
Pengukuran Lemak

Tebal lemak bawah kulit


Waist Hip Ratio /RLPP
Lingkar pinggang

Pengukuran Massa non lemak

LLA
Lingkar otot lengan atas
Area otot lengan atas

Pengukuran lemak tubuh


Persentase lemak tubuh/total BB pd wanita
(26,9%) lebih tinggi daripada pria (14,7%)
Lemak tubuh terdiri dr 2 bgn utama:

Lemak esensial (utk fungsi fisiologis)


Lemak cadangan

Jumlah lemak visera dalam abdomen


berhubungan denagn gangguan metabolik
yg berhubungan dengan penyakit
kardiovaskuler. RLPP dan lingkar pinggang
digunakan utk mengukur lemak ini.

Tebal lemak bawah kulit


Digunakan utk memperkirakan jumlah lemak di bawah kulit,
yg kmd akan digunakan utk memperkirakan total lemak tubuh
Hubungan antara lemak subkutan & lemak visera tdk linier &
bervariasi sesuai umur dan BB, yi: subjek yg kurus mempunyai
proporsi lemak subkutan yg lebih kecil drpd subjek yg gemuk
TLBK yg sering digunakan: triseps, biseps, subskapular,
suprailiak, mid aksilari
Mengukur lipatan dobel dari kulit dan lemak
Diukur dengan caliper, ada 3 macam: Harpenden, Lange dan
Holtain. Harpenden dan Holtain memberikan hasil yg lebih
kecil daripada Lange.
TLBK triseps hanya dapat digunakan utk memprediksi
persentase lemak tubuh wanita & anak-anak
1 ukuran TLBK pd anggota tbh dan 1 ukuran TLBK dari tubuh
dapat utk memprediksi persentase lemak tubuh

Lingkar pinggang
Bbrp studi menunjukkan bhw lingkar
pinggang saja berkorelasi lebih baik drpd
RLPP utk menentukan lemak abdomen &
total lemak tbh
Juga utk mengukur pasien yg sedang
menjalani program penurunan BB
LP pria > LP wanita
TB tdk berhubungan dgn LP, ttp IMT
berhubungan erat dgn LP
Utk org Asia, LP>80 cm pd wanita &>90
cm pd pria mempunyai risiko peny
kardiovaskuler lebih tinggi.

Rasio lingkar pinggang panggul


RLPP=Lingkar pinggang/lingkar panggul
RLPP yang besar menggambarkan obesitas tipe
android, RLPP yg rendah menggambarkan obesitas
tipe ginoid
RLPP berhubungan erat dgn total lemak tbh
RLPP meningkat sesuai pertambahan umur, lebih
curam pd wanita
Pengukuran lingkar pinggang ada 2 macam:
1)setinggi umbilicus, 2) pertengahan antara tepi
bawah iga ke 10 dan crista iliaca
Faktor yg dpt mengganggu: posisi berdiri,
postprandial status, dalamnya inspirasi.
WHR>1,0 utk laki-laki dan >0,85 utk wanita
menunjukkan akumulasi lemak abdominal dan
peningkatan risiko penyakit kardiovaskular

Area lemak lingkar lengan atas

Perhitungan area lemak pada belahan


lintang lengan atas yg diperoleh dari
pengukuran TLBK dpt digunakan utk
pengukuran anthropometri, krn
berhubungan dgn lemak tubuh total
Perhitungannya menggunakan data LLA
dan TLBK triseps
Pd umur 1-7th LLA relatif konstan
Tdk dpt digunakan pd penderita edema
Rumus: AL=(TLBK x LLA/2) ( x
(TLBK)2/4)
Disederhanakan menjadi: Estimasi lemak
lengan atas=LLA x TLBK/2

Pengukuran massa bebas lemak


Massa bebas lemak: gabungan
antara air, mineral dan protein
dalam otot, jd dpt
menggambarkan cad protein dlm
tbh
Digambarkan oleh LLA dan luas
otot lengan atas
Tidak dapat mendeteksi perubahan
kecil

Lingkar Lengan Atas


LLA mencakup otot dan lemak subkutan
Pada keadaan dimana lemak subkutan sedikit,
perubahan LLA dpt menggambarkan perubahan massa
otot
Krn itu penting utk diagnosa KEP & perubahan LLA dpt
digunakan utk memonitor kemajuan selama therapy gizi
LLA<12,5cm di masa lampau digunakan utk mendeteksi
anak yg kurus
Sekarang penggunaan LLA juga menggunakan skor Z,
yg sudah dikontrol dgn umur dan jenis kelamin
Kesalahan kecil dlm pengukuran LLA sangat berarti
Quack stick: mengukur LLA dibandingkan tinggi badan.
Ada standard acuannya.

Lingkar otot lengan atas


Dpt digunakan utk mengukur total
massa otot tubuh
LOLA= LLA ( x TLBK triseps)

Area otot lengan atas


AOLA= {(LLA (x TLBK
triseps))2}/4
Asumsi yg digunakan:

Belahan melintang lengan atas


berbentuk lingkaran
Triseps TLBK: 2 kali diameter jaringan
lemak pada pertemngahan lengan
atas

Evaluasi data
anthropometri
Ekspresi indeks anthropometri:

Skor Z
Persentil
Persen median

Di negara maju, yg lebih banyak


digunakan:persentil
Di negara berkembang: skor Z
Persen median terbatas hanya
menggambarkan posisi relatif terhadap
nilai dlm populasi

Skor Z
Kelebihan:

Org dengan indeks jauh lebih rendah daripada data


acuan dapat diklasifikasikan secara akurat

Metode ini mengukur deviasi pengukuran


antropometri dr mean atau median dalam
standard deviasi/ skor Z. Jadi menggambarkan
nilai individu dibandingkan dgn distribusi dari
populasi acuan.
Skor Z = (BB subjek-median acuan) : 1SD
Krn distribusi BB/U dan BB/TB acuan tdk
simetris,maka SD di atas dan di bawah median
tdk sama, jd hrs diperhitungkan sesuai hsl
pengukuran.

Persen median
Rasio hasil pengukuran anthropometri
terhadap nilai median acuan utk umur
dan atau TB yg sama, yg diekspresikan
dlm persen
Berguna utk data yg blm dinormalkan
(standard harvard)
Kelemahan:

tdk berikan hsl yg sama relatif thd skor Z


dan berbeda pada umur & TB yg berbeda
Interpretasi berbeda pada umur dan TB yg
berbeda

Persentil
Menggambarkan posisi nilai pengukuran dalam
hubungannya pada semua pengukuran dalam
populasi acuan yang telah diurutkan
Contoh: seorang anak perempuan berumur 3 tthn
dgn BB 14,6 kg berada pada persentil ke 60 indeks
BB/U. Hal ini menunjukkan bhw 60% anak dalam
populasi acuan mempunyai BB di bawah 14,6kg &
40% anak dlm populasi acuan mempunyai BB di atas
14,6 kg.
Pada data berdistribusi normal (biasanya TB/U),
persentil ke 50 menunjukkan nilai mean dan median
Pada data yg tdk berdistribusi normal, persentil ke 50
menunjukkan nilai median
Nilai persentil < 3 menunjukkan keadaan gizi kurang
sedangkan persentil > 97 menunjukkan gizi lebih

Interpretasi indeks
anthropometri
Kombinasi indeks
Interpretasi
Low BB/TB+low BB/U +N TB/U
Low BB/TB+low BB/U +High TB/U
Low BB/TB+N BB/U +High TB/U

krg gizi akut


krg gizi akut
krg gizi akut

N BB/TB+Low BB/U +Low TB/U


pendek, skrg N
N BB/TB+N BB/U +N TB/U normal
N BB/TB+high BB/U +High TB/U
tinggi, normal
High BB/TB+N BB/U +Low TB/U
High BB/TB+high BB/U +Low TB/U
High BB/TB + high BB/U + N TB/U
obes

kelebihan mkn, pendek


obes
kelebihan mkn, blm tentu

Kriteria epidemiologi utk


pengukuran beratnya kurang
gizi dalam populasi

Indikator
Persen prevalens
Low Med
High
Very high
Underweight:
BB/TB rendah
<10 10-19,9 20-29,9 30
Stunting:
TB/U rendah
<20 20-29,9 30-39,9 40
Wasting:
BB/TB rendah
<5
5-9,9
10-14,9 15

Indeks derajat malnutrisi


populasi, dalam keadaan darurat
Derajat
Prevalensi wasting
Mean skor
BB/TB
Dapat diterima
<5
> -0.40
Mengkhawatirkan 5-9
-0,40 - -0,69
Serius
10-14
-0,70
0,99
Kritis
15
-1,0

Survailens gizi
Monitoring secara terus menerus status
fisik populasi berdasarkan survai berulang
atau data kesehatan anak/program
pemantauan status gizi
Indikator dpt berupa: status anthropometri
anak balita, TBABS, prevalensi BBLR
Data tambahan dpt meliputi:AKB,
prevalensi peny infeksi dan data sosial
ekonomi

Anda mungkin juga menyukai