SISTEM PENGAPIAN
Fungsi :
Menyediakan percikan api pada saat yang
tepat
untuk
menyalakan
campuran
bensin dan udara dalam ruang bakar.
Besarnya api busi pada saat yang tepat
sesuai kondisi mesin sangat menentukan
kesempurnaan pembakaran.
Jenis Sistem Pengapian :
1. Battery :
a. Konvensional (Platina)
b. CDI CDI-DC
2. Magneto :
a. Konvensional (Platina)
b. CDI CDI-AC
ASTREA SUPRA
Kunci Kontak
Alternat
or
CDI Unit
Ignition Coil
Pulse
Generato
r
KARISMA
GL NEOTECH
B
B
ALTERNATOR
Rotor
Stator
Fungsi Alternator :
Alat pembangkit arus listrik AC
Bekerja
berdasarkan
prinsip
magnetik.
elektro
Prinsip kerja :
Magnet yang melintasi kumparan, maka akan timbul
garis gaya magnet di sekitar kumparan.
Saat magnet melintasi kumparan, maka garis gaya
medan magnet di sekitar kumparan hilang.
Akibat berubah-ubahnya garis gaya medan magnet,
maka akan dihasilkan tegangan induksi pada kumparan.
Besarnya induksi tergantung :
Kecepatan gerakan magnet
Besarnya medan magnet
Jumlah gulungan
B
BGENERATOR PEMBANGKIT PULSA
Fungsi :
Menghasilkan tegangan pulsa untuk mengatur
kerja SCR.
Konstruksi :
Generator Pulsa terdiri dari sebuah magnet
permanen yang dililiti kumparan.
Cara Kerja :
Signal rotor mendekati atau meninggalkan
generator pulsa, akan terjadi perubahan
garis-garis gaya magnet.
Perubahan garis-garis gaya magnet akan
menghasilkan tegangan pulsa.
Signal
rotor
mendekati
Tegangan pulsa positif
kumparan
Signal
rotor
meninggalkan
Tegangan pulsa negatif
kumparan
PEMERIKSAAN KUMPARAN
PEMBANGKIT ALTERNATOR
Ukur tahanan kumparan
pembangkit alternator antara
terminal Hitam/Merah dan
Massa.
STANDAR: 100 - 400 (NF100)
PEMERIKSAAN KUMPARAN PULSA
PENGAPIAN
Ukur tahanan generator pulsa
pengapian antara terminal
Biru/Kuning dan Hijau.
STANDAR: 50 - 170 (NF100)
PEMERIKSAAN TEGANGAN
PUNCAK KUMPARAN PENGAPIAN
Ukur tegangan puncak dengan
Voltmeter AC pada kabel
Hitam/Merah dengan Hijau.
STANDAR: 100 V (NF100)
PEMERIKSAAN TEGANGAN
PUNCAK KUMPARAN PEMBANGKIT
Ukur tegangan puncak dengan
Voltmeter AC pada kabel
Biru/Silver dengan Hijau.
STANDAR: 0,7 V (NF100)
PEMERIKSAAN STATOR
TYPE
HITAM/MERAH
GL SERIES
150 - 600
WIN
150 - 700
TIGER
100- 300
NEOTECH
NSR
50 - 200
STAR
100 - 400
GRAND
100 - 400
SUPRA
100 - 400
KARISMA
-
BIRU/KUNING
500 - 600
120 - 160
290 - 360
290 - 360
150 - 300
50 - 170
180 - 280
180 - 280
50 - 170
PUTIH
0,2 - 2,0
0,3 - 0,6
0,1 - 1,0
0,1
0,1
0,1
0,1
0,3
1,0
1,0
1,0
1,0
1,1
C
C
CDI
Ign. Coil
250V
Trafo
D1
D2
Busi
Kapasitor 2
Transistor
12 V
Battery
SCR
Rotor
PC
Coil
D3
Trigger Circuit
ACG Unit
CDI Unit
IGN. Unit
FUNGSI KOMPONEN :
D1
Kapasitor 2
D2
SCR
D3
Trigger circuit
Transistor
PEMERIKSAAN WAKTU
PENGAPIAN
Pemeriksaan waktu pengapian
menggunakan timing light :
Idle Speed : garis F segaris
tanda penyesuai.
Putaran mesin ditambah, garis F
bergeser.
High Speed : garis F harus
berada tepat di tengah dua garis
tanda penyesuai.
E
(G)
KETERANGAN :
EXT
PC
IGN
Bl/W
Bl/R
Bu/Y
Bl/Y
260
180
SSSS
SW
Switch
Kunci Kontak
Bl/W
EXT
Exiter
Kump Pengapian
Bl/R
18
PC
Bu/Y
260
18
Bl/Y
SW
E
IGN
Earth
Massa
Ignition
Ignition Coil
60
Kabel
Menuju
: X 1K
Terminal
SSS
PC
(Bu/Y)
SW
(Bl/W)
*Data ukur berubah sesuai komponen dan alat ukur yang dipakai
E
(G)
KETERANGAN :
SW
EXT
PC
IGN
Bl/W
Bl/R
Bu/Y
Bl/Y
100
100
100
SSSS
SW
Switch
Kunci Kontak
Bl/W
EXT
Exiter
Kump Pengapian
Bl/R
PC
Bu/Y
75
35
16,5
60
Bl/Y
E
IGN
Earth
Massa
Ignition
Ignition Coil
: X 1K
Kabel
Menuju
Terminal
14
PC
(Bu/Y)
SW
(Bl/W)
*Data ukur berubah sesuai komponen dan alat ukur yang dipakai
E
(G)
KETERANGAN :
IGN
Bl/W
Bl/R
Bu/Y
Bl/Y
SW
Switch
Kunci Kontak
Bl/W
EXT
Exiter
Kump Pengapian
Bl/R
PC
Bu/Y
140
100
16,5
60
Bl/Y
PC
EXT
SW
SSSS
SS
Kabel
SS
Menuju
E
IGN
Earth
Massa
Ignition
Ignition Coil
: X 1K
Terminal
60
PC
(Bu/Y)
SW
(Bl/W)
*Data ukur berubah sesuai komponen dan alat ukur yang dipak
KOSONG
PC
(Bu/Y)
KETERANGAN :
SW
EXT
PC
IGN
Bl/W
Bl/R
Bu/Y
Bl/Y
SS
SSSS
SW
Switch
Kunci Kontak
Bl/W
EXT
Exiter
Kump Pengapian
Bl/R
5,2
PC
Bu/Y
400
140
19
5,3
30
Bl/Y
E
IGN
Earth
Massa
Ignition
Ignition Coil
70
SS
Kabel
: X 1K
Menuju
Terminal
IGN
(Bl/Y)
E
(G)
*Data ukur berubah sesuai komponen dan alat ukur yang dipakai
E
(G)
PC
(Bu/Y)
KETERANGAN :
SW
Switch
PC
E
IGN
Kunci Kontak
Earth
Massa
Ignition
Ignition Coil
Kabel
Bl/W
SW
PC
IGN
Bl/W
Bu/Y
Bl/Y
500
26
Bu/Y
300
120
13,2
200
Bl/Y
Menuju
Terminal
: X 1K
SSS
IGN
(Bl/Y)
*Data ukur berubah sesuai komponen dan alat ukur yang dipakai
CNL
W/R
E
(G)
PC
(Bu/Y)
SW
(Bl/W)
KETERANGAN :
SW
EXT
PC
IGN
CNL
Bl/W
Bl/R
Bu/Y
Bl/Y
W/R
18
S
120
SSSS
400
Switch
Kunci Kontak
EXT
Exiter
Kump Pengapian
Bl/R
18
PC
Bu/Y
250
18
Bl/Y
W/R
E
IGN
CNL
Earth
Massa
Ignition
Control Unit
Ignition Coil
Control Unit
65
65
300
140
17
SW
Bl/W
SS
: X 1K
Kabel
SS S S
Menuju
SS
Terminal
SS
EXT
Bl/R
*Data ukur berubah sesuai komponen dan alat ukur yang dipaka
R
W
Reg. Rec.
R/Bl
CDI
Bu/Y
Ign.
Coil
Bl/Y
Bl
D
D
IGNITION COIL
Fungsi :
Meningkatkan tegangan listrik dari sumber arus baik dari accu
maupun dari alternator sampai mencapai tegangan lebih dari 10.000
V, sehingga mampu membentuk loncatan api di busi.
Terdiri 2 Kumparan :
Kumparan Primer
Diameter kawat lebih besar, lilitan lebih sedikit
Kumparan Sekunder Diameter kawat lebih kecil, lilitan lebih banyak.
EE
BUSI
Fungsi :
Menghasilkan percikan bunga api listrik .
Tingkat panas (Heating Range) = Kemampuan busi melepaskan
panas
Busi Panas (Nomor Kecil)
Pelepasan panas lambat
Busi Dingin (Nomor Besar)
Pelepasan panas cepat, cocok untuk kecepatan tinggi.
Contoh :
BUSI NSR STD = W24 ES, Kecep Tinggi = W 27 ES
Pemakaian busi yang salah :
Busi tipe dingin susah start, pembakaran tidak sempurna,
timbul kerak
Busi tipe panas Over heating, pre ignition, electrode meleleh.
A-9
Thread Dia
Remark
Heating
Value
Thread
Lenght
Remark
A: 18 mm
B: 14 mm
C: 10 mm
D: 12 mm
P: Porcelain
projected type
R: Resistor
spark
plug
4 (Hot type)
5
6
7
8
9 (Cold type)
E: 19 mm
H: 12.7 mm
A, Z: Special type
S: With copper wick
V: Narrow center electrode
K: Side electrode
Number Indicates the plug
gap. 9 : 0.9 mm.