Anda di halaman 1dari 2

PUASA , PERISAI TUBUH DARI PENYAKIT

Dr. H. MOCH JASIN, M.Kes

Ibadah puasa telah diwajibkan semenjak sebelum ummat Nabi Muhammad SAW
(Q.S. Al-Baqarah: 183). Puasa selain bermanfaat secara rohani juga bermanfaat secara fisik.
Rasulullah bersabda shumu tashihhu, lebih jauh dalam hadist yang diriwayatkan oleh
Muslim, dari Abu Hurairah r.a, katanya Rasullullah bersabda Allah Azza wa Jalla
berfirman: Setiap amal anak Adam teruntuk baginya kecuali puasa, puasa itu adalah untuk
Ku dan Aku akan memberinya pahala. Puasa itu perisai.
Makna yang bisa ditarik dari hadist tersebut bahwasannya puasa dapat berfungsi
menjadi perisai dari api neraka. Puasa menjadi perisai dari tumbuh dan berkembangnya
penyakit amradhul qulub, seperti riya, kibur, suka emosi dan tidak jujur (imam alGhazali). Puasa juga menjadi perisai dari penyakit fisik yang menyerang tubuh manusia.
Ada beberapa manfaat puasa yang membuat daya tahan tubuh manusia meningkat.
Tubuh tidak mudah terserang penyakit, baik penyakit metabolik (diantaranya hipertensi,
hiperkolesterolemia, diabetes melitus) , penyakit degeneratif maupun penyakit infeksi.
Pertama, selama berpuasa tubuh mengalami pengurangan konsumsi kalori, sehingga
laju metabolisme energi menurun. Manfaatnya, produksi radikal bebas (senyawa oksigen
yang bersifat racun) menurun. Ada sekitaar 50 penyakit degeneratif, termasuk penyakit
jantung dan stroke, yang dicetuskan dan diperparah oleh senyawa radikal bebas. Hasil
penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa puasa akan menekan produksi radikal bebas
sekitar 90% dan meningkatkan antioksidan yang bermanfaat bagi daya tahan tubuh sekitar
12%.
Kedua, pengurangan konsumsi kalori secara fisiologis akan mengurangi sirkulasi
hormon insulin dan kadar gula darah. Dengan demikian akan terjadi peningkatan sensitivitas

hormon insulin dalam menormalkan kadar gula darah. Hal ini akan mencegah terjadinya
penyakit Diabetes melitus tipe 2.
Ketiga, pada saat berpuasa proses autolisis berlangsung dengan cara membakar
cadangan energi yang tersimpan dalam bentuk karbohidrat dan asam lemak. Kolesterol dan
trigliserida dirubah menjadi energi. Kandungan kolesterol dalam darah akan menurun, terjadi
detoksifikasi (pengeluaran racun dari tubuh) . Hal ini akan menurunkan faktor risiko
terjadinya hipertensi, serangan jantung dan stroke.
Keempat, hasil penelitian yang telah dilakukan sejak 80 tahun yang lalu oleh para ahli
kesehatan di Universitas Osaka, Jepang menyimpulkan bahwa aktivitas puasa dapat
merangsang bertambahnya sel darah putih. Selain itu puasa juga bermanfaat untuk
memblokir suplai makanan untuk bakteri, virus, dan sel kanker yang bersarang pada tubuh.
Keempat hal ini menjadikan orang yang berpuasa memiliki daya tahan dan kekebalan
tubuh yang kuat. Orang berpuasa kelihatan lebih sehat dan tidak mudah terserang penyakit.
Tidak heran jika Napoleon Bonaparte mengatakan perisaiku adalah puasa.

Penulis:
Dr. H. Moch Jasin, M.Kes
Kepala Bidang Penunjang RSU Dr. H.
Bondowoso

Koesnadi

Anda mungkin juga menyukai