Anda di halaman 1dari 14

Sistem Bilangan

Ada bermacam-macam sistem bilangan, diantaranya :


1. Bilangan Biner
2. Bilangan Oktal
3. Bilangan Desimal
4. Bilangan Heksadesimal
Masing- masing sistem bilangan tersebut dibatasi oleh yang
dinamakan Basis atau Radik (Radix) : yaitu banyaknya angka atau digit yang
digunakan.
Sistem Bilangan adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item phisik.
Sistem Bilangan :
-

Pada manusia

: decimal (yang menggunakan 10 macam simbol), diwakili dengan 10


buah jari.

Pada komputer : binary (yang menggunakan 2 macam simbol), diwakili dengan 2


keadaan yaitu on (ada arus) dan off (tidak ada arus).

Sistem Bilangan Decimal


Deca artinya 10.
Menggunakan 10 macam simbol bilangan, yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.
Menggunakan basis 10.
a) Integer Decimal (decimal yang bulat).
Posisi digit dari kanan.

Contoh : 8542

10n-1

104

103

102

10n-1

10000

1000

100

10

(8 x 103) + (5 x 102) + (4 x 101) + (2 x 100)


8000

b) Pecahan Decimal.

101 100

500

40

Untuk bilangan integer posisi digit dimulai dari sebelah kanan.


Untuk bilangan pecahan posisi digit dimulai dari sebelah kiri.
10n-1

104

103

102

101 100 10-1 10-2

10n-1

10000

1000

100

10

0.1

10-3

10-4

0.01 0.001

0.0001

Bilangan Biner
Sebagai contoh dari bilangan desimal, untuk angka 157:

157

(10)

= (1 x 100) + (5 x 10) + (7 x 1)

Perhatikan! bilangan desimal ini sering juga disebut basis 10. Hal ini
dikarenakan
perpangkatan 10 yang didapat dari 100, 101, 102, dst. Mengenal Konsep
Bilangan Biner dan Desimal Perbedaan mendasar dari metoda biner dan
desimal adalah berkenaan dengan basis. Jika desimal berbasis 10 (X10)
berpangkatkan 10x, maka untuk bilangan biner berbasiskan 2 (X2)
menggunakan perpangkatan 2x. Sederhananya perhatikan contoh di bawah
ini!

Untuk Desimal:
14 (10) = (1 x 101) + (4 x 100)
= 10 + 4
= 14
Untuk Biner:
1110 (2) = (1 x 23) + (1 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20)
=8+4+2+0
= 14
Bentuk umum dari bilangan biner dan bilangan desimal adalah :
Biner
Desimal

27

128

26

64

25

32

24

16

23

22

11111111

255

21

20

X1-7

Pangkat

Sekarang kita balik lagi ke contoh soal di atas! Darimana kita dapatkan
angka
desimal 14(10) menjadi angka biner 1110(2)?
Mari kita lihat lagi pada bentuk umumnya!

Desimal ke Oktal

Desimal ke Hexadesimal

Aritmatika Bilangan Oktal


a) Penjumlahan
Langkah-langkahnya :
1. Tambahkan masing-masing kolom secara decimal.
2. Rubah dari hasil decimal ke octal.
3. Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil octal.
4. Jika hasil pertambahan tiap-tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri
merupakan carry of untuk pertambahan kolom berikutnya, dimana carry of ini
bernilai 8.
Contoh :
258
1278

2348
+

1548

5318

7758
+

7658

37648 +
47618

b) Pengurangan
Caranya sama dengan decimal, dimana borrow ofnya =1, dan borrow of 1 ini bernilai 8,
karena bilangan oktal berbasis 8.
Contoh :
1548
258 1278

7658

40018

5318 -

37648 -

2348

158

a) Perkalian
Langkah-langkahnya :
1. Kalikan masing-masing kolom secara decimal.
2. Rubah dari hasil decimal ke octal.
3. Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil octal.
4. Jika hasil pertambahan tiap-tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri
merupakan carry of untuk pertambahan kolom berikutnya, dimana carry of ini
bernilai 8.

Contoh :
16
14 x
70
16

250
b) Pembagian
Caranya sama dengan biner
Contoh :
14

250

16

14

148 x 18 = 148

110
110 0
Aritmatika Bilangan Heksadesimal
a) Penjumlahan
Langkah-langkahnya :
1. Tambahkan masing-masing kolom secara decimal.
2. Rubah dari hasil decimal ke hexadesimal.
3. Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil hexadesimal.
4. Jika hasil pertambahan tiap-tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri
merupakan carry of untuk pertambahan kolom berikutnya, dimana carry of ini
bernilai 16.
Contoh :
BAD16
4 3 1 16
FDE 16

23416

79516

53116 +

386416+

7658

3FF916

b) Pengurangan
Caranya sama dengan decimal, dimana borrow of nya =1, dan borrow of 1 ini
bernilai16, karena bilangan hexa berbasis 16
Contoh :
12E1416
62716 127ED16

76516

3FF916

53116 -

386416 -

23416

79516

c) Perkalian
Langkah-langkahnya :
1. Kalikan masing-masing kolom secara decimal.
2. Rubah dari hasil decimal ke hexadesimal.
3. Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil hexadesimal.
4. Jika hasil pertambahan tiap-tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri
merupakan carry of untuk pertambahan kolom berikutnya, dimana carry of ini
bernilai 16.
Contoh :
AC
1Bx
764
AC

12 24
d) Pembagian
Caranya sama dengan oktal.
Contoh :
1B

1224
10E
144
144 0

AC

Anda mungkin juga menyukai