Anda di halaman 1dari 6

PAPER TUGAS AKHIR TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FTK ITS

Analisa Aliran Fluida dan Analisa Gaya Pada


Fan Lifter dan Thruster Hovercraft
R. Rendi Pramadiansyah S., dan Ir. Amiadji M.M, M.Sc., Irfan Syarif Arief ST, MT
Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: amadji@its.ac.id , irfansya@its.ac.id

Abstrak Hovercraft adalah suatu kendaraan yang berjalan


di atas bantalan udara (air cushion). Hovercraft bekerja dengan
dua prinsip utama yaitu mengangkat dan mendorong. Kinerja
fan pada hovercraft amat mempengaruhi kinerja keseluruhan
dari sistem angkat (lifter) maupun sistem dorong (thruster)
hovercraft. Maka dari itu perlu dilakukan pemilihan centrifugal
fan yang yang paling sesuai berdasarkan jumlah blade dan rpm
yang paling baik. Simulasi di bantu program Numeca
FineTM/Turbo V8, dengan model airfoil centrifugal fan sebagai
lifter dan axial fan sebagai thruster, mendapatkan hasil bahwa
Lift Force jumlah blade 15 pada lifter jauh lebih stabil
dibanding variasi blade lain ketika dioperasikan pada putaran
1500 sampai 1900 RPM dan kembali meningkat pada RPM
2000 dan terus stabil hingga putaran maksimum 2100 RPM.
Sedangkan hubungan antara RPM dengan thrust force adalah
berbanding lurus, dengan nilai thrust force terbesar ada pada
variasi 6 blade dengan pada pengoperasian 2100 RPM dengan
nilai efisiensi terbesar terjadi ketika beroperasi pada putaran
1700 RPM. Karakteristik aliran fluida baik pada lifter maupun
thruster adalah aliran turbulen dengan Reynolds Number
diatas 4000.
Kata Kunci : hovercraft, centrifugal fan, airfoil

I. PENDAHULUAN

memiliki
beberapa
kelebihan
overcraft
dibandingkan alat transportasi lainnya. Pada saat
bergerak hovercraft berada diatas bantalan udara, maka
hambatan yang dialami oleh hovercraft menjadi sangat kecil.
Hal ini membuat hovercraft dapat beroperasi pada segala
macam permukaan, tidak hanya rendahnya hambatan yang
dialami terhadap bentuk medan kerjanya dan permukaan air,
tetapi kemampuan ampibi yang unik yang membuat
hovercraft dapat beroperasi pada macam-macam permukaan
yang berbeda secara kontinu termasuk mencapai daerah
pedalaman tanpa mengalami kendala akibat dangkalnya
permukaan air sungai atau bebatuan yang banyak terdapat
pada sungai-sungai Indonesia.
Hovercraft TNI AL yang dijadikan objek penelitian
ini bernama Lumba-Lumba, dan difungsikan untuk
mengangkut pasukan dari kapal utama yang akan didaratkan.
Pada saat bergabung dengan TNI AL, hovercraft ini di
gunakan pada hampir setiap latihan operasi amfibi, seperti
yang diadakan di Kaimana Papua, Sangata Kalimantan Timur
dan beberapa operasi lainnya yang diadakan TNI AL.
Kemudian kendaraan ini juga dapat digunakan untuk
mobilisasi cepat VVIP Hovercraft bekerja dengan dua prinsip
utama yaitu mengangkat dan mendorong. Mengangkat
merupakan hal yang utama, karena prinsip dasar hovercraft
berjalan tanpa menyentuh permukaan dengan kata lain
kendaraan ini terangkat beberapa inci dari permukaan tanah

ataupun rawa. Sistem gaya angkat (lifter) dan pengendali


hovercraft ini memakai sistem centrifugal fan yang terhubung
dengan hydraulic motor. Kinerja fan pada hovercraft amat
mempengaruhi kinerja keseluruhan dari sistem angkat
maupun sistem dorong hovercraft. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui karakteristik aliran fluida untuk gaya
angkat dan gaya dorong pada fan untuk Hovercraft LumbaLumba TNI AL dengan variasi jumlah blade serta
memberitahukan pengoperasian RPM yang paling optimal.
Simulasi dilakukan dengan menggunakan Numeca
FineTM/Turbo V8.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Fan
Fan merupakan salah satu jenis mesin fluida yang
berfungsi untuk memindahkan fluida (udara) dengan arah dan
kecepatan tertentu sesuai dengan karakteristik rotor
(impeller) fan yang digunakan. Kapasitas udara yang mampu
dipindahkan oleh fan sangat ditentukan oleh tipe fan,
kecepatan putaran dan sistem penyaluran yang digunakan
bersama fan itu sendiri. Kapasitas merupakan jumlah gas
yang dipindahkan oleh fan tiap satuan waktu. Jika diukur
dalam unit volume, maka kapasitas yang terjadi adalah
kapasitas volumetrik yang biasanya dinotasikan dengan huruf
Q dan kapasitas massa gas yang dipindahkan oleh fan adalah
sebagai berikut:
m= p x Q(1)
B. Efisiensi Fan
Efisiensi fan adalah perbandingan antara daya yang
dipindahkan ke aliran udara dengan daya yang dikirimkan
oleh motor ke fan. Daya aliran udara adalah hasil dari
tekanan dan aliran, dikoreksi untuk konsistensi unit..
C. Sentrifugal Fan Untuk Lifter
Disebut fan sentrifugal karena fan jenis ini mengalirkan
udara dan daerah masukan (inlet) menuju daerah keluaran
(outlet) dengan arah radial karena gaya sentrifugal yang
ditimbulkan oleh putaran impeller. Selanjutnya udara yang
secara radial terlempar keluar impeller dengan kecepatan dan
tekanan tinggi kemudian masuk ke dalam casing fan yang
berbentuk spiral.
Untuk blade, digunakan jenis airfoil karena jenis ini
memiliki nilai efisiensi lebih besar disbanding tipe yang lain.

PAPER TUGAS AKHIR TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FTK ITS

2
III. METODOLOGI

Tahapan Pengerjaan

Gambar 2 Penampang Airfoil


Jumlah daun yang paling sering digunakan digunakan
adalah antara 8 dan 12 tetapi bisa sampai 16 daun untuk ratio
diameter d1 / d2 yang besar atau sudut masuk daun yang besar
1. Jumlah daun yang terlalu sedikit akan menyebabkan
impeller tidak cukup mampu untuk menghasilkan performa
sesuai dengan karakteristik geometriknya, sedangkan jumlah
daun yang terlalu banyak justru akan mengurangi jumlah
aliran-aliran yang dihasilkan dan juga menimbulkan losses
yang lebih besar
D. Thruster Sistem
Untuk hovercraft ini menggunakan air propeller. Sebuah
hovercraft yang berjalan dengan kecepatan (v) pada
permukaan air akan menimbulkan gaya yang berlawanan
arah berupa tahanan (R) yang menghambat laju dari
hovercraft.
E. Air Propeller
Berdasarkan teori momentum untuk menentukan
efisiensi air propeller maka harus ditentukan terlebih dahulu
besar diameter, jumlah daun dan bentuk air propeller yang
akan didesain. Metode desain yang telah lama dilakukan
untuk propeller aircraft berdasarkan hasil interpretasi wind
tunnel tes dan data dari bentuk aerofoil. Untuk non
dimensional koefisien CT (koefisien thrust), CP (koefisien
daya), CQ (koefisien torsi) dan J (advance ratio) ditentukan
berdasarkan percobaan dalam wind tunnel dengan sudut
blade pada 70% bagian propeller diameter dari center.
CT = T / an2D4...........................(2)
CQ = Q/ an2D5............................(3)
CP = P / an3D5............................(4)
J = V / nD .....................................(5)
Sedangkan hubungan untuk koefisien daya dan koefisien
torsi dapat dirumuskan sebagai berikut :
CP = 2CQ

IV. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN


4.1 Data Umum Hovercraft
Dimensi
Panjang struktur
Lebar struktur
Tinggi tidak hover
Tinggi hover
Panjang kabin
Lebar kabin

: 13 m
: 5,9 m
: 3,2 m
: 3,3 - 3,85 m
: 5,6 m
: 2,8 m

Performa
Berat kosong
Berat maksimum
Daya angkut
Kecepatan maksimum
Kecepatan jelajah
Kapasitas
Tinggi rintangan keras
Maksimum tinggi gelombang

: 3500 - 4000 kg
: 7000 - 8000 kg
: 2000 kg + 700 liter
(BBM)
: 33 knot
: 28 knot
: 20 personil + kru
: 30 cm
: 100 cm

Mesin
Lift dan Thrust
: 466 HP Diesel DEUTZ
Power Generator
Number of Cylinders
:8
Bore/Stroke ( mm )
: 132/145
Displacement ( I )
: 15,87
Compression Ratio
: 17
Acc. To Power Category A1)
:466/2100
(HP/RPM)
Weight incl.keel cooling
: 1250 kg
Fuel Consumption (at 75%)
: 0.362 lb/hp - hr

PAPER TUGAS AKHIR TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FTK ITS


Propeler
composites (78")
Fan

:4blades
: Centrifugal
d.

Dimensi Engine
Engine Type BF8M1015CP mm
A
1673

B
1305

C
1021

D
361

D2=1.03 ~ 1 m
Penentuan Luas Impeller Disc (F)

F=

E
660

pxD2 2
4

p = 3.14
D2 = 1 m
F=
e.
Gambar 4.1 Engine Deutz Type BF8M1015CP

Skirt
Type
Multisegment
Material
Kendali Rudder

Open

loop

3.14 x12
4

= 0.81 m
Penentuan Koefisien Volume Udara Fan (Q)

Q' =

Q
Fxu 2
Q = 46.98 m3/s
F = 0.81 m
u2 = 81 m/s

dan

: Rubberizing Nylon
: 3 bilah

Q' =

4.2 Perhitungan Kebutuhan Lifter dan Thruster

46.98
0.81x81

Q= 0.72
a.

Penentuan Cushion Pressure ( Pc )


f.
Pc = W/Sc
W = berat total hovercraft (N)
= AUW x gravitasi
= 8000 kg x 9.8
= 78400 N

1, 34

Q'0.5

H ' =
Ns

Q = 0.72
Ns = 2.5

Sc = Luas Cushion Pressure (m3)


=pxl
= 13 x 5.9
=76.7 m2
Pc = 78400 N / 76.7 m2
=1022.1643 N/m3
= 1022.1643 Pa
b.

Penentuan Volume Udara Angkat (Q)

Q = Q' Sc (2 pc / ra )
Q = 0.015
Sc = 76.7 m2
ra = 1.2257 kg / m3
Pc = 1022.1643 Pa

Q = 0.015x76.7 (2 x1022.1643 / 1.2257 )


Q = 46.98 m3/s
c.

Penentuan Diameter Impeller fan (D2)

D2 =

u 2 x60
pxn

u2 = 81 m/s
p = 3.14
n = 1500 RPM

Penentuan Koefisien Tekanan Total Fan (H)

0.72 0.5

H ' =
2.5
g.

1, 34

H= 0.23
Penentuan Tekanan Total Fan (H)
H=H. a . u22
3

a = 1.2257 kg/m
u2 = 81 m/s
H=0.23 x 1.2257 x 812
2
= 1883.5 N/m
4.2.1 Perencanaan Lifter (Centrifugal Fan)
a. Diameter Impeller

D2 =

4 xQ
Q' xu 2 xp

Q = 46.98 m3/s
Q = 0.72
u2 = 81 m/s
p = 3.14

D2 =

4 x 46.98
0.72 x81x3.14

PAPER TUGAS AKHIR TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FTK ITS

b.

D2=1.0157988 ~ 1
Diameter Impeller Daerah Input

c.

D1= (0.6 0.7) D2


= 0.7 x 1
= 0.7 m
Lebar Daun Impeller

b = 0.46 x D1
= 0.46 x 0.7
= 0.322 m
4.2.2 Perencanaan Thruster
Berdasarkan data yang diperoleh, hovercraft
menggunakan Fan thruster dengan:
Diameter fan propeller = 78 = 1.9812 ~ 2 m
Jumlah Blade
=4

Tabel 4.1 Perolehan Lift Force Hasil variasi jumlah blade dan
RPM pada lifter.
LIFT FORCE (N)

1900

200
0

2100

63290
0
63350
0
63240
0
63300
0

62880
0
63170
0
63020
0
63130
0
63290
0
63350
0
63240
0
63300
0

628
800
631
700
630
200
631
300
631
600
630
700
632
400
633
200

6288
00
6293
00
6302
00
6305
00
6329
00
6307
00
6324
00
6332
00

63060
0

63060
0

631
900

6325
00

1500
62880
0
63070
0
63070
0
63260
0

1600
62920
0
63170
0
63020
0
63130
0

1700
62930
0
63170
0
63020
0
63130
0

1800
62880
0
63170
0
63020
0
63130
0

15

63130
0
63120
0
63240
0
63300
0

63070
0
63350
0
63240
0
63300
0

63290
0
63350
0
63240
0
63300
0

16

63060
0

63070
0

63070
0

8
9
10
11
12
13
14

0.733

0.753

14

0.774

0.774

15

0.787

0.787

16

0.796

0.797

0.75
3
0.77
4
0.78
7
0.79
7

0.75
3
0.77
4
0.78
7
0.79
6

0.75
3
0.77
4
0.78
7
0.79
6

0.75
1
0.77
4
0.77
6
0.79
4

0.75
1
0.77
4
0.77
6
0.78
8

Untuk Thruster (Axial Fan)

Tabel 4.3 Perolehan Thrust Force Hasil variasi jumlah blade


dan RPM pada thruster
BLADE THRUST (N)
/RPM

4.4.2 Data yang Diperoleh dari Hasil Simulasi Variasi


Pada tahap ini, diperoleh data dari hasil perhitungan yang
dilakukan berdasarkan hasil simulasi dan dapat ditabulasikan
pada tabel tabel berikut:
a. Untuk lifter (Airfoil Centrifugal Fan)

BLA
DE
vs
RPM

13

b.
ini

3
4
5
6

1500
995.81128
92
1442.0886
32
1933.3159
68
2476.8253
75

1700
1390.0999
99
1990.3163
33
2641.8988
44
3355.0827
27

1900
1955.5141
16
2745.9628
12
3581.7196
84
4477.1830
22

2100
2780.616
1
3836.464
7
4922.679
1
6059.733

Tabel 4.4 Perolehan Efisiensi dari Hasil variasi jumlah blade


dan RPM pada thruster
BLAD EFISIENSI
E/RP
M
1500
1700
1900
2100
3
0.3
0.25
0.23
0.22
4

0.32

0.27

0.24

0.23

0.09

0.36

0.14

0.3

0.07

0.46

0.11

0.37

4.5 Pembahasan
4.5.1 Analisa Gaya
Data-data yang ada didalam table 4.1, 4.2, 4.3, dan 4.4
kemudian diplotkan kedalam bentuk grafik untuk mengetahui
karakteristik dari masing-masing model yang telah
divariasikan. Berikut adalah pembahasan dari keempat tabel
tersebut.
a.

Untuk lifter (Airfoil Centrifugal Fan)

Tabel 4.2 Perolehan Efisiensi dari Hasil variasi jumlah blade


dan RPM pada lifter.
BLA
EFISIENSI
DE/R
PM

8
9
10
11
12

1500

1600

0.701

0.705

0.715

0.715

0.715

0.727

0.758

0.738

0.746

0.797

1700
0.70
6
0.71
5
0.72
7
0.73
8
0.74
5

1800
0.69
89
0.71
5
0.72
7
0.73
8
0.74
4

1900
0.69
89
0.71
5
0.72
7
0.73
8
0.74
4

2000
0.69
89
0.71
5
0.72
7
0.73
8
0.74
8

2100
0.69
89
0.71
4
0.72
7
0.73
5
0.74
5

Gambar 4.6 RPM vs Lift Force pada variasi Jumlah Blade

PAPER TUGAS AKHIR TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FTK ITS

Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa ada dua buah variasi
blade yang menghasilkan lift force paling besar yaitu 13
blade dan 15 blade. Akan tetapi pada putaran 2000 RPM 13
blade mengalami penurunan lift force, sebaliknya 15 blade
mengalami peningkatan lift force, dan secara keseluruhan
variasi 15 blade lebih stabil ketika dioperasikan dalam
putaran sedang sampai akhirnya di operasikan pada putaran
tinggi (maksimum 2100 RPM).

Gambar 4.9 RPM vs Efisiensi pada variasi Jumlah Blade


Pada grafik diatas, dapat dilihat bahwa secara
keseluruhan variasi blade cenderung mengalami
penurunan efisiensi. Akan tetapi untuk variasi 5 dan 6
blade kembali mengalami peningkatan efisiensi seiring
dengan pengoperasian pada putaran 2100 RPM. Nilai
efisiensi terbesar terjadi pada variasi 6 blade dengan
RPM 1700.
Gambar 4.7 RPM vs Efisiensi pada variasi Jumlah Blade
Pada grafik efisiensi di atas, variasi jumlah blade 16 memiliki
efisiensi paling tinggi dan relatif stabil sejak dioperasikan
dari 1500 RPM sampai 2100 RPM. Pada variasi 13 blade
yang memiliki lift force tinggi ternyata nilai efisiensinya
berada di bawah variasi jumlah blade 14,15, dan 16.
Sedangkan untuk jumlah blade 15, nilai efisiensinya berada
pada posisi ke 2 teratas, dimana sejak pengoperasian pada
putaran 1500 RPM sampai 1900 RPM relatif stabil, akan
tetapi memasuki putaran 2000 RPM mengalami penurunan
efisiensi sebesar 0.011, dan nilai efisiensi sampai 2100 RPM
adalah sebesar 0.776

b.

Untuk Thruster (Axial Fan)

4.5.2 Analisa Aliran Fluida


Diketahui:
=

1.29

kg/m3

0.000018

Ns/m2

Hasil perhitungan berdasar data yang diambil dari simulasi


adalah sebagai berikut:
LIFTER
v

Re

d (m)

Inlet

105.214

0.7

5278236

Wall

103.929

7448245

Outlet

171.411

12284455

LIFTER
v

Re

d (m)

Inlet

191.386

13715997

Wall

227.036

16270913

186.37

13356517

Outlet

Berdasar hasil diatas, diketahui bahwa untuk lifter, aliran


fluida secara keseluruhan memiliki karakteristik aliran
turbulen, karena nilai Reynolds Number pada inlet=5278236,
wall=7448245, outlet=12284455.

Gambar 4.8 RPM vs Thrust pada variasi Jumlah Blade


Pada grafik diatas, dapat dilihat bahwa kurva thrust terus
bergerak naik berbanding lurus dengan semakin tingginya
RPM. Nilai thrust terbesar ada pada variasi 6 blade dengan
2100 RPM.

Begitu juga pada thruster, Reynolds Number pada


inlet=13715997, wall=16270913, dan outlet=13356517 maka
karakteristik aliran fluidanya adalah aliran turbulen.
V. KESIMPULAN/RINGKASAN
Lifter (airfoil centrifugal fan) dengan jumlah blade 15 dan
thruster (axial Fan) dengan jumlah blade 6 adalah yang
paling optimal dan relatif stabil digunakan untuk
menghasilkan lift dan thrust force dengan efisiensi yang
terbaik selama dioperasikan pada 1500 RPM sampai 2100
RPM ( RPM maksimum). Sedangkan karakteristik pada lifter

PAPER TUGAS AKHIR TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FTK ITS

adalah berupa aliran turbulen dengan Reynolds Number pada


inlet=5278236, wall=7448245, outlet=12284455. Dan pada
thruster juga memiliki karakteristik aliran turbulen dengan
Reynolds Number pada inlet=13715997, wall=16270913, dan
outlet=13356517

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih kepada Allah SWT, atas segala curahan
nikmat dan karunia kepada penulis. Juga kepada Ayah dan
Ibu di kampung halaman atas segala doa disetiap sujud
mereka.

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Gambar Hasil Simulasi Aliran Fluida


Lifter:

[1] Rahim, Febri Razaqur (2008), Analisis Aliran Udara


Yang Melalui Fan Dan Integrasinya Ke Dalam Sistem
Circular Hovercraft Proto X-, Skripsi Program Studi
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia :
Jakarta.
[2] http://beritaiptek.blogspot.com/2008/04/hovercraft.html
[3] Yuliawan, Hendra Dwi (2009), Perencanaan Sistem
Thruster Dan Lifter Tipe Terpisah Untuk Hovercraft
Militer Dengan Payload 15 Ton, Tugas Akhir Jurusan
Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS : Surabaya.
[4] http://www.balitbang.dephan.go.id/?q=content/hovercra
ft
[5] http://id.wikipedia.org/wiki/Kapal_bantalan_udara
[6] Yun, Liang. 2000. Theory And Design Of Air Cushion
Craft.Arnold, A Member Of The Hodder Headline
Group : London
[7] Bleier, Frank P. (1998). Fan Handbook, Selection,
Application, And Design. McGraw Hill Book Company.
New York: USA

Thruster:

[8] Bureau of Energy Efficiency (BEE), Government of


India.(2004). Energy Efficiency Guide Book,chapter 5, p
93-112. India.
[9] Chun Lin, Sheam., & Chia Lieh Huang.(2001). An
Integrated Experimental and Numerical Study of
Forward-Curved Centrifugal Fan. Experimental Paper
Department of Mechanical Engineering, National
Taiwan University of Science and Technology. Taipei:
Taiwan, ROC
[10] Ingram, Grant. (2009). Basic Concepts
Turbomachinery.Ventus Publishing ApS:Durham.

in

[11] Roosevelt, Avenue Franklin. (2010). Tutorials


FINETM/Turbo v8. NUMECA International : Belgium
[12] http://ridwan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/

10075/Karakteristik+Aliran+Fluida1.pdf

Anda mungkin juga menyukai