TINJAUAN PUSTAKA
22
2.3.5. Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia
dan Sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas, keluarga berkualitas
artinya suatu keluarga yang harmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan,
papan, pendidikan dan produktif dari segi ekonomi.
2.4. Alat Kontrasepsi Pil KB 14
Pil KB adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil atau
tablet di dalam strip yang berisi gabungan hormon estrogen dan progesterone atau
yang hanya terdiri dari hormon progesterone saja. Kebijaksanaan penggunaan pil
diarahkan terhadap pemakaian pil dosis rendah, tetapi meskipun demikian pil dosis
tinggi masih disediakan terutama untuk membina peserta KB lama yang
menggunakan dosis tinggi.
2.4.1. Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi Pil KB
a. Pil Kombinasi 16, 17
Pil kombinasi dibuat dari dua hormon sintetis, yaitu semua pil mengandung
hormon estrogen dan progesteron. Kandungan estrogen di dalam pil biasanya
menghambat ovulasi dan menekan perkembangan telur yang dibuahi. Mungkin juga
dapat menghambat implantasi. Progesteron dalam pil akan mengentalkan lendir
serviks untuk mencegah masuknya sperma. Hormon ini juga mencegah konsepsi
dengan cara memperlambat transportasi telur dan menghambat ovulasi.
Pil kombinasi terdiri dari 3 jenis yaitu:
i.
ii.
Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dengan 2 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif.
iii.
Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif.
digunakan
jangka
panjang
selama
perempuan
masih
ingin
payudara; pendarahan antara dua haid atau breakthrough bleeding; pusing; sakit
kepala; penamabahan berat badan; jerawat.
a.4. Yang boleh Menggunakan Kontrasepsi Pil Kombinasi 13, 18
Pada prinsipnya hampir semua Ibu boleh menggunakan pil kombinasi, seperti :
i. Usia reproduksi
ii. Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak
iii. Gemuk atau kurus
iv. Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi
v. Setelah melahirkan dan tidak menyusui
vi. Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan ASI eksklusif, sedangkan
semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi Ibu tersebut
vii. Pascakeguguran
viii. Anemia karena haid berlebihan
ix. Nyeri haid hebat.
x. Siklus haid tidak teratur
xi. kelainan payudara jinak
xii. Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata, dan saraf.
xiii. Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endometriosis, atau tumor ovarium
jinak.
xiv. Menderita tuberkulosis (kecuali yang sedang menggunakan rifampisisn)
xv. Varises vena.
Di seluruh dunia, Mini Pil tidak mendapatkan penerimaan yang luas, baik dari
pihak wanita maupun dari petugas medis KB. Mini Pil bukan menjadi pengganti dari
Pil Oral Kombinasi, tetapi hanya sebagai suplemen/tambahan yang digunakan wanita
yang ingin menggunakan kontrasepsi oral tetapi sedang menyusui atau untuk wanita
yang harus menghindari estrogen oleh sebab apapun.
b.1. Keuntungan Pil Mini 18
Adapun keuntungan kontrasepsi pil mini dibagi atas 2 yaitu :
Keuntungan Kontrasepsi : Sangat efektif bila digunakan secara benar; tidak
mengganggu hubungan seksual; tidak mempengaruhi asi; kesuburan cepat kembali;
nyaman dan mudah digunakan; sedikit efek samping; dapat dihentikan setiap saat;
tidak mengandung estrogen.
Keuntungan Pil Mini tidak hanya digunakan untuk kontrasepsi saja, tetapi
dapat juga digunakan untuk wanita usia subur dengan keuntungan : Mengurangi nyeri
haid; mengurangi jumlah darah haid; menurunkan tingkat anemia; mencegah kanker
endometrium; melindungi dari penyakit radang panggul; tidak meningkatkan
pembekuan
darah;
dapat
diberikan
pada
penderita
endometriosis;
kurang
ix. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi non hormonal dan ibu
tersebut ingin menggantinya dengan mini pil, mini pil diberikan pada hari 1-5
siklus haid dan tidak memerlukan metode kontrasepsi lain.
x. Bila kontrasepsi sebelumnya yang digunakan adalah AKDR (termasuk AKDR
yang mengandung hormon), mini pil dapat diberikan pada hari 1-5 siklus
haid.
yang penting dalam menentukan baik buruknya status kesehatan keluarga dan dirinya.
Dengan berbekal pengetahuan yang cukup, seorang ibu akan lebih banyak
memperoleh informasi yang dibutuhkan, dengan demikian mereka dapat memilih
serta menentukan alternatif yang terbaik untuk kepentingan keluarganya. Orang yang
mempunyai pendidikan yang lebih tinggi biasanya akan bertindak lebih rasional,
sehingga akan lebih mudah untuk menerima gagasan baru. Demikian juga halnya
dengan menentukan pola perencanaan keluarga dan pengguanaan kontrasepsi serta
peningkatan kesejagteraan keluarga.26
Dengan pendidikan yang tinggi seseorang dapat lebih mudah untuk menerima
ide atau masalah baru seperti penerimaan, pembatasan jumlah anak, dan keinginan
terhadap jenis kelamin tertentu. Pendidikan juga meningkat kesadaran wanita
terhadap manfaat mempunyai jumlah anak sedikit. Wanita yang berpendidikan lebih
tinggi cenderung membatasi jumlah kelahiran dibandingkan dengan yang tidak
berpendidikan atau berpendidikan rendah. 27
2.5.2. Pengetahuan
Peengetahuan (kognitif) merupakan faktor yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang, karena perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan
lebih lama (long lasting) daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.28
2.5.3. Pekerjaan
Pekerjaan dari peserta KB dan suami akan mempengaruhi pendapatan
dan status ekonomi keluarga. Suatu keluarga dengan status ekonomi atas terdapat
perilaku fertilitas yang mendorong terbentuknya keluarga besar. Status pekerjaan
dapat berpengaruh terhadap keikutsertaan dalam KB karena adanya faktor pengaruh
lingkungan pekerjaan yang mendorong seseorang untuk ikut dalam KB, sehingga
secara tidak langsung akan mempengaruhi status dalam pemakaian kontrasepsi.29
2.5.4. Jumlah Anak
Menurut Mantra (2006) kemungkinan seorang ibu untuk menambah kelahiran
tergantung kepada jumlah anak yang telah dilahirkannya. Seorang ibu mungkin
menggunakan alat kontrasepsi setelah mempunyai jumlah anak tertentu dan juga
umur anak yang masih hidup. Semakin sering seorang ibu melahirkan anak, maka
akan semakin memiliki risiko kematian dalam persalinan. Hal ini berarti jumlah anak
akan sangat mempengaruhi kesehatan ibu dan dapat meningkatkan taraf hidup
keluarga secara maksimal.30
2.5.5. Ketersediaan Pelayanan Alat Kontrasepsi
Ketersediaan pelayanan alat kontrasepsi terwujud dalam bentuk tersedia atau
tidaknya fasilitas atau sarana kesehatan (tempat pelayanan kontrasepsi). Untuk dapat
digunakan, pertama kali suatu metode kontrasepsi harus tersedia dan mudah
diperoleh. Promosi metode kontrsasepsi melalui kontak langsung oleh petugas
program KB, oleh dokter dan sebagainya dapat meningkatkan secara nyata pemilihan
metode kontrasepsi.26
2.5.6. Dukungan Keluarga
Program KB dapat terwujud dengan baik apabila ada dukungan dari pihakpihak tertentu. Menurut Sarwono (2007) ikatan suami isteri yang kuat sangat
membantu ketika keluarga menghadapi masalah, karena suami/isteri sangat
membutuhkan dukungan dari pasangannya. Hal itu disebabkan orang yang paling
bertanggung jawab terhadap keluarganya adalah pasangan itu sendiri. Dukungan