Anda di halaman 1dari 4

A.

Definisi Operasional Variabel


Variabel merupakan gejala yang menjadi fakta peneliti untuk diamati, variabel adalah
suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik keismpulannya 1. Adapun
variabel dalam penelitian ini adalah tipe kepribadian berupa kepribadian ekstrovert dan
introvert sebagai variabel pertama.
Untuk memperjelas mengenai bahasan peneliti, diperlukan penjelasan mengenai
definisi operasional dari variabel yang ada.
1. Tipe kepribadian
Menurut Eysenck, kepribadian adalah keseluruhan pola tingkah laku aktual maupun
potensial dari organisme, sebagaimana ditentukan dari keturunan dan lingkungan.2 Pola
tingkah laku itu berasal dan dikembangkan melalui fungsional dari empat sektor utama yang
mengorganisir tingkah laku; sektor kognitif (intellegence), sektor konatif (character), sektor
afektif (temprament), sektor somatik (constitution). Perilaku yang dipahami ditentukan oleh
kombinasi sifat, indikator grafis, dan situasi tertentu 3. Eysenck berpendapat bahwa
kepribadian tersusun atas tindakan-tindakan, disposisi-disposisi yang terorganisasi dalam
susunan hiratkis berdasarkan atas kemauan dan kepentingan.
Eysenck memberikan perhatian yang besar terhadap kejelasan dan ketetapan
pengukuran dalam konsep teorinya. Hingga kini, kebanyakan usahanya ditujukan untuk
menentukan apakah ada perbedaan-perbedaan konsep yang signifikan dalam tingkah laku
yang dihubungkan dengan perbedaan-perbedaan individual dan rangkaian kesatuan ekstrovert
dan introvert. Jadi berdasarkan atas jiwanya manusia dapat digolongkan menjadi dua tipe,
yaitu kepribadian ekstrovert dan introvert. Tipe kepribadian ekstrovert dan introvert
didasarkan atas perbedaan respon-respon, kebiasaan-kebiasaan, dan sifat-sifatnya yang
ditampilkan oleh individu dalam melakukan hubungan sosial. Penilaian kepribadian tidak
sama dengan perhitungan matematis. Dalam penelitian ini, penilaian tipe kepribadian

1 Prof. DR. Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung, 2007, hlm. 3.
2 Alwisol, Psikologi Kepribadian, Universitas Muhammadiyah, Malang, 2004, hlm. 319.
3 Anthony S. Fauci, Harrison's Internal Medicine, 17 th. Edition, McGraw Hill, USA,

2008, hlm. 1586 1593.


[Type here]

extrovert dan introvert adalah jumlah skor yang ditunjukan responden terhadap pilihan
pernyataan yang sesuai dengan tipe kepribadain ekstrovert dan introvert.

Tipe kepribadian ekstrovert


Dalam 5 besar teori kepribadian, extraversion atau ekstrovert adalah salah satu dari

lima sifat inti yang diyakini membentuk kepribadian manusia. Extraversion ditandai dengan
sosialisasi, banyak bicara, ketegasan dan rangsangan 4. Eysenck mengemukakan bahwa
seseorang yang memiliki tipe kecenderungan ekstrovert akan memiliki karateristik sabagai
berikut : mereka tergolong orang yang ramah, suka bergaul, menyukai pesta, memiliki
banyak teman, selalu membutuhkan orang lain untuk diajak berbicara, dan menyukai segala
bentuk kerja sama5. Mereka tidak jarang selalu mengambil kesempatan yang datang pada
mereka, tidak jarang menonjolkan diri, dan sering kali bertindak tanpa berpikir terlebih
dahulu, secara umum termasuk individu yang meledak-ledak. Individu ekstrovert menyukai
lelucon, mereka cepat tanggap dalam menjawab pertanyaan yang ditujukan padanya serta
menyukai perubahan. Mereka individu yang periang dan tidak terlalu memusingkan suatu
masalah, optimis dan ceria. Mereka lebih suka melakukan kegiatan dari pada berdiam diri,
cenderung agresif, mudah hilang kesabaran, kadang-kadang kurang dapat mengontrol
perasaannya dengan baik, kadang-kadang mereka juga tidak dapat dipercaya. Menurut Jung,
orang ektrovert dipenggaruhi oleh dunia obyektif, di luar dirinya. Orientasi tertuju pada :
pikiran, perasaan terdasarnya terutama ditentukan oleh lingkungan. Baik lingkungan sosial
atau non sosial6.

Tipe kepribadian introvert


Seseorang yang memiliki kecenderungan introvert akan memiliki karateristik antara

lain : mereka tidak banyak bicara, malu-malu, mawas diri, suka membaca dibanding bergaul
dengan orang lain. Mereka cenderung menjaga jarak kecuali dengan teman dekat mereka.
Memiliki rencana sebelum melakukan sesuatu serta tidak percaya faktor kebetulan. Mereka
juga tidak menyukai suasana keramaian, selalu memikirkan masalah sehari-hari secara serius
serta menyukai keteraturan dalam kehidupan. Seperti pada kutipan buku, I like getting my
4 Fremont, T., Means, G. H., & Means, R. S., Anxiety as a function of task performance feedback and
extraversionintroversion, Psychological Reports, 1970, hlm. 455-458.
5 Atkinson R. L., Atkinson R.C., Smith E. E., and Bem D.J., Introduction to Psychology (11th edition) Fort
Worth TX : Harcourt Brace Jovanovich, 1993, hlm. 370.

6 Suryabrata, S., Psikologi Kepribadian, CV Rajawali, Jakarta, 2003, hlm. 292.

[Type here]

energy from dealing with the ideas, pictures, memories, and reactions that are inside my head,
in my inner world7. Individu introvert dapat mengontrol perasaan mereka dengan baik,
jarang berperilaku agresif, tidak mudah hilang kesabaran. Mereka merupakan orang yang bisa
dipercaya, sedikit pesimistis, dan menetapkan standar etis yang tinggi dalam hidup 8.
Sedangkan orang introvert menurut Jung tidak dipenggaruhi oleh dunia obyektif, tetapi
cenderung dari dalam dirinya. Orientasi tertuju ke dalam : pikiran, perasaan terdasarnya
terutama ditentukan dari dalam dirinya sendiri bukan ditentukan oleh lingkungan9 .
B. Responden Penelitian
Responden penelitian adalah seseorang yang diminta untuk memberikan respon
(jawaban) terhadap pertanyaan-pertanyaan (langsung atau tidak langsung, lisan atau tertulis
ataupun berupa perbuatan) yang diajukan oleh peneliti. Responden dalam penelitian ini
adalah Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Negeri Jakarta serta lokasi penelitian itu
sendiri yaitu di Universitas Negeri Jakarta. Terdapat 30 responden yang dijadikan subjek
penelitian.

Instrumen Penelitian
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tipe kepribadian ialah dengan menggunakan

Eysenck Personality Inventory (EPI). Tes kepribadian ini diciptakan oleh H. J. Eysenck
(1963) dan digunakan untuk kecendrungan individu ekstraversion-introversion, neuroticism
dan non neurotiscm.
Subjek dimintai untuk menjawab pernyataan dengan membubuhkan tanda silang (X) di
bawah pilihan Sangat Akurat, Akurat, Ragu-Ragu, Tidak Akurat, dan Sangat Tidak Akurat
yang sesuai menggambarkan dirinya.

7 Charles R. Martin, Looking at Type: The Fundamentals, Looking at Type, 1997.


8 Atkinson R. L., Atkinson R.C., Smith E. E., and Bem D.J., Introduction to Psychology (11th
edition) Fort Worth TX : Harcourt Brace Jovanovich, 1993, hlm. 371.
9 Suryabrata, S., Psikologi Kepribadian, CV Rajawali, Jakarta, 2003, hlm. 292.

[Type here]

DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. 2004. Psikologi Kepribadian. Malang : Universitas Muhammadiyah.
Anthony S. Fauci. 2008. Harrison's Internal Medicine, 17 th. Edition, USA : McGraw Hill,
page 1586 1593.
Atkinson R. L., Atkinson R.C., Smith E. E., and Bem D.J. 1993. Introduction to
Psychology (11th edition) Fort Worth TX : Harcourt Brace Jovanovich.
Charles R. Martin. 1997. Looking at Type: The Fundamentals, Looking at Type.
Fremont, T., Means, G. H., & Means, R. S. 1970. Anxiety as a function of task performance
feedback and extraversionintroversion. Psychological Reports.
Prof. DR. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta
Suryabrata, S. (2003). Psikologi Kepribadian. Jakarta: CV Rajawali.

[Type here]

Anda mungkin juga menyukai