DAN PENGEPAKAN
Oleh :
REZA DWI HANDOKO
081210213013
SATRIO FEBRIANTO
081210213021
JUDUL
RANCANG
BANGUN
MINIATUR
PEMILAH
DAN
081210213013
Satrio Febrianto
081210213021
Dosen Pembimbing
Dosen Konsultan
KATA PENGANTAR
MINIATUR
PEMILAH
DAN
PENGEPAKAN
BARANG
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 2.3 Spesial memori Bit pada modul PLC Siemens S7-200 ................... 8
Tabel 2.4 fitur input DC ................................................................................... 13
Tabel 2.5 Spesifikasi input / output terpisah .................................................... 13
Tabel 2.6 Spesifikasi input analog ................................................................... 16
Tabel 2.7 Spesifikasi output analog ................................................................. 16
Tabel 2.8 Spesifikasi input / output kombinasi analog ................................... 17
Tabel 3.1 Jadwal peancangan ........................................................................... 40
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Alat yang dibuat ini adalah miniatur dari alat sebenarnya, baik fisik
maupun non fisik.
2.
3.
2.
3.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.
(a)
(b)
Gambar 2.1 Program Logic Controller ( PLC )
(Sumber : Manual Book Program Logic Controller SIMATIC S7 - 200)
a. Prosesor
Prosesor adalah bagian yang mengontrol (mengeksekusi program
kontrol) supaya informasi tetap jalan dari bagian yang satu ke bagian yang
lain, sehingga masing-masing transfer informasi ke tempat lain tepat sampai
pada waktunya. Fungsi prosesor yang lain yaitu mengoperasikan dan
mengkomunikasikan modul-modul PLC melalui bus-bus serial atau paralel
yang ada. Fungsi prosesor pada tipe PLC S7-200 juga hampir sama dengan
fungsi PLC pada umumnya. Pada PLC tertentu kadang dijumpai beberapa
prosesor sekaligus dalam satu modul, yang ditunjukkan untuk mendukung
keandalan sistem, begitu juga pada PLC tipe S7-200 ini prosesor yang ada
juga dijadikan satu dengan modul PLC-nya. Beberapa prosesor tersebut
bekerja sama dengan suatu prosesor tertentu untuk meningkatkan kinerja
pengontrolan untuk mengontrol plant yang sudah dibuat.
b. Memori
Memori mempunyai fungsi penyimpanan informasi digital yang bisa diubah
dan berbentuk tabel data, register citra atau RLL (Relay Ladder Logic), yang
merupakan program pengontrol proses. Fitur dan range memori CPU S7-200
ditunjukkan oleh Tabel 2.2
Tabel 2.3 Spesial Memori Bit pada Modul PLC Siemens S7-200
No
1
Keterangan
Berisi delapan bit status yang diperbarui
oleh S7-200 pada akhir masing-masing
SMB1
siklus.
Berisi berbagai indikator potensi kesalahan.
Bit ini dapat digunakan dan dihapus dengan
SMB2
SMB3
ladder.
Digunakan untuk mode Freeport dan berisi
bit kesalahan yang sama yang diatur ketika
kesalahan dideteksi saat menerima karakter.
SMB4
SMB5
SMB6
8
9
SMB7
SMB8 SMB21
200.
SMB7 sebagai cadangan.
Diorganisir dalam byte pasangan untuk
modul ekspansi 0-6. Masing-masing
pasangan nomer byte genap didaftarkan
memalui modul identifikasi. Tipe modul
identifikasi byte yaitu tipe I/O nomor
masukan dan keluaran. Masing-masing byte
bernomor gasal merupakan kesalahan pada
saat pendaftaran. Byte ini menyediakan
indikasi berbagai deteksi kesalahan pada
10
SMW22 SMW26
modul I/O.
SMW22, SMW24, dan SMW26
menyediakan informasioeneliti waktu,
peneliti waktu minimum, peneliti waktu
maksimum dan peneliti waktu akhir dalam
11
SMB28 SMB29
milidetik.
SMB28 pada sistem digital memberikan
nilai logika 0, sedangkan pada SMB29 pada
12
14
SMB34 SMB35
SMB36 SMB65
event interupsi.
SMB36 SMB65 digunakan untuk operasi
control dan monitor dengan kecepatan tinggi
dengan pencacahan HSC0, HSC1, dan
SMB66 SMB85
HSC2.
115 digunakann untuk mengendalikan pulsa
17
SMB86 SMB94,
18
SMB186 SMB194.
SMW98
SMB131 SMB165
16
19
SMB166 SMB185
dan HSC5.
Digunakan untuk menampilkan nomer profil
yang aktif dan profil alamat didalam V
21
SMB200 SMB549
memori.
Menyediakan informasi untuk modul
ekspansi seperti modul ekspansi modul
EM277 PROFIBUS-DP.
(Sumber : Manual Book Program Logic Controller SIMATIC S7 - 200)
2. Modul Power supply / Catu Daya
Pada PLC Siemens S7-200 mempunyai rangkaian langsung modul power
supply, seperti pada umumnya power supply disini sebagai sumber energi
pengganti baterai.
3. Modul I/O
Sistem mikro PLC S7-200 dapat dikembangkan untuk aplikasi sampai
256 poin I/O dengan menambahkan modul ekspansi I/O. Beberapa tipe modul
ekspansi antara lain:
-
Input Voltage
Maximum Continiuous
30 VDC
Surge
Rated Value
4,5 ms
DC Output
Relay Output
Output type
Solid state-MOSFET
Permissible range
Rated value
24 VDC
20 VDC, minimum
Logic 1 signal
0,75A
2,00A
3A
8A
Lamp load
5.0 W
30W DC/200W AC
ON state resistance
0,3
10A, maximum
Surge current
7 A w/contact close
Overload protection
Isolation
No
No
Optical isolation
Current
Logic 0 signal with 10K
load
Output current
common/group
(contact)
(galvanic)
Isolation resistance
1 W, all chanels
L+ minus 48V
Off to On
50s, max
On to Off
Relay life
200s, max
Switching delay
10ms, maximum
10.000.000 open/close
100.0
contact
Inductive load clamping
Res\petitive energy
dissipation < 0,5 Lt2 x
switch rate
load)
Lifetime contact at rated
en/close
load
(Sumber : Manual Book Program Logic Controller SIMATIC S7 - 200)
(
Sumber : Manual Book Program Logic Controller SIMATIC S7 - 200)
V 2.1
Corresponding to 2 I/O modules
(8 DI/8 DO and 8 AI/8 AO)
- AS-Interface connection
Current consumption
Terminal
Via AS-Interface
Typ. 220 mA at 5 V DC
Approx. 2 W
Operating temperature
Max. 100 mA
o Horizontal mounting
0 C to +55 C
o Vertical mounting
0 C to +45 C
Transport/storage temperature
-40 C to +70 C
Normally Open
Normally Open (LD, A, O) kontak tertutup (on) ketika nilai bit sama dengan
1.
1.2.
Normally Close
Normally Close (LDN, AN, ON) kontak tertutup (on) ketika nilai bit sama
dengan 0.
Perintah logika bit (untuk Normally Open dan Normally Close) ditunjukkan oleh
Gambar 2.2 berikut ini.
2. Communication
2.1.
2.2.
3. Compare
The Compare Byte
Perintah compare byte digunakan untuk membandingkan nilai IN1 dengan IN2.
Berikut ini merupakan perintah compare yang ditunjukkan oleh Gambar 2.5
7. Interrupt
7.1.
7.3.
8. Counter
8.1.
8.2.
9. Move
9.1.
Berikut adalah perintah move dapat dilihat pada Gambar 2.10 di bawah ini.
Gambar 2.11 Perintah The For (FOR) dan The Next (NEXT)
(Sumber : Manual Book Program Logic Controller SIMATIC S7 - 200)
11. Timer
11.1.
11.3.
2.3.
Motor DC
Motor DC merupakan motor listrik magnet permanen dengan input
tegangan 5 Volt, 12 Volt, dan 24 Volt. Pada aplikasi ini, motor DC digunakan
untuk menggerakkan konveyor dan menggerakkan pendorong. Motor DC adalah
mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah (listrik DC) menjadi
tanaga mekanis dinama tenaga gerak tersebut beruapa putaran rotor. Cara kerjanya
adalah atas prinsip bahwa apabila suatu penghantar yang membawa arus listrik
diletakkan didalam suatu medan magnet, maka akan timbul gaya mekanik.
Bilamana arus listrik yang mengalir dalam kawat arahnya menjauhi kita (maju)
maka medan magnet yang terbentuk disekitar kawat arahnya searah dengan
putaran jarum jam. Sebaliknya bilamana arus listrik mengalir dalam kawat
arahnya mendekati kita (mundur) maka medan magnet yang terbentuk disekitar
kawat arahnya berlawanan dengan putaran arah jarum jam.
2.4.
Relay
Relay pengendali elektromekanis adalah saklar magnetis. Relay ini
NO akan membuka ketika tidak ada arus yang mengalir pada kumparan, tetapi
tertutup secepatnya setelah kumparan menghantarkan arus atau diberi tenaga.
Kontak NC akan tertutup apabila tidak diberi daya dan membuka ketika kumparan
diberi daya.
2.5.
Photodiode
Photodiode dibuat dari bahan semikonduktor dengan bahan yang populer
adalah silicon (Si) atau galium arsenida (GaAs), dan yang lain meliputi InSb,
InAs, PbSe. Material ini menyera caha dengan karakteristik panjang gelombang
mencakup : 2500 1100 untuk silicon, 8000 20.000 untuk GaAs.
Ketika sebuah Photon (satu satuan energi dalam cahaya) dari sumber cahaya
diserap, hal tersebut membangkitkan suatu elektron dan menghasilkan sepasang
pembawa muatan tunggal, sebuah elektron dan sebuah hole, dimana suatu hole
adalah bagian dari kisi-kisi semikonnduktor yang kehilangan elektron, arah arus
yang melalui sebuah semikonduktor adalah kebalikan dengan gerak muatan
pembawa. Cara
digunakan
untuk
(Sumber : www.google.com)
2.6.
Laser Pointer
Gambaran umum laser adalah suatu device yang memancarkan gelombang
3.1.
Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, selama kurang lebih
5 bulan, dimulai dari bulan Februari 2015 sampai Juli 2015.
3.2.
3.3.
Prosedur Perancangan
software
pengendali
operasi
alat
dengan
menggunakan
box yang telah siap pada konveyor 2. Setelah semua proses berjalan sempurna,
proses ini akan berulang sampai tombol stop pada PLC diaktifkan.
Garis besar perancangan sistem ini dapat dilihat pada diagram keseluruhan
sistem pada Gambar 3.1.
Analisi Data
Analisis data pada rancang bangun pemilah dan pengepakan barang secara
otomatis ini mengambil beberapa macam pengujian, yaitu:
1. Menganalisis pengukuran power supply.
2. Menganalisis kerja photodiode sebagai pendeteksi panjang dimensi
barang, pendeteksi barang, dan box.
3. Menganalisis kesesuaian kerja hardware dengan software yang telah
dibuat.
Ketidaksesuaian antara data yang diinginkan dengan kinerja alat yang sebenarnya
akan dijadikan sebagai presentase kesalahan sehingga nantinya dapat ditentukan
kualitas kinerja alat dengan menggunakan persamaan 3.1 berikut ini.
n kesalahan
x 100 = kesalahan ............................................................. (3.1)
n percobaan
Keterangan :
n kesalahan = jumlah kesalahan yang terjadi
n percobaan = jumlah percobaan yang dilakukan
Dari hasil persamaan % kesalahan dapat ditentukan kualitas kinerja alat yang telah
dirancang, yaitu dengan persamaan 3.2 :
100 %kesalahan=kualitas kinerja alat
3.5.
.......................................... (3.2
Anggaran Penelitian
Pengeluaran
1. Pengumpulan literatur, print, dan fotokopi
Rp.
100.000,-
Rp. 2.500.000,-
3. Penulisan laporan
Rp.
400.000,-
Jumlah
3.6.
Rp. 3.000.000,-
Jadwal Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal Perancangan
No
.
1
2
3
4
Keterangan
Bulan I
Bulan II
Perancangan alat
Pembuatan alat
Uji coba alat
Evaluasi dan Laporan
DAFTAR PUSTAKA
Bulan III
Bulan IV
Bulan V