Anda di halaman 1dari 4

LINGKUNGAN BERLAKUNYA KETENTUAN PIDANA DALAM UNDANGUNDANG

Pasal 1
Tiada suatu perbuatan boleh dihukum, melainkan atas kekuatan ketentuan pidana dalam
Undang-Undang, yang ada terdahulu dari pada perbuatan itu.
Pasal 2
Ketentuan pidana dalam Undang-Undang Indonesia berlaku bagi tiap orang yang dalam
Indonesia melakukan sesuatu perbuatan yang boleh dihukum (peristiwa pidana)
Pasal 3 :
Ketentuan pidana dalam perundang-undangan Indonesia berlaku bagi setiap orang yang
di luar Wilayah Indonesia melakukan tindak pidana di dalam kendaraan air atau pesawat
udara Indonesia.
HUKUMAN-HUKUMAN
Pasal 10
Hukuman-hukuman ialah :
a. Hukuman-hukuman pokok :
1e. Hukuman mati,
2e. Hukuman penjara,
3e. Hukuman kurungan,
4e. Hukuman denda;
b. Hukuman-hukuman tambahan :
1e. Pencabutan beberapa hak yang tertentu,
2e. Perampasan barang yang tertentu,
3e. Pengumuman keputusan hakim.
Pasal 13.
Orang yang dihukum penjara dibagi atas beberapa kelas (KUHP 29)
Pasal 14
Orang yang dihukum penjara wajib melakukan pekerjaan yang diperintahkan kepadanya,
menurut peraturan untuk menjalankan pasal 29 (KUHP 24 s)
Pasal 15
(1)
Orang yang dihukum penjara boleh dilepaskan dengan perjanjian, bilah telah lalu
dua pertiga bagian dari hukumannya yang sebenarnya dan juga paling sedikit
sembilan bulan dari pada itu. Kalau siterhukum itu harus menjalani beberapa
hukuman penjara berturut-turut, maka dalam hal ini sekalian hukuman itu dianggap
sebagai satu hukuman.

(2)

Pada waktu dilepaskan itu ditentukan pula lamanya tempo percobaan bagi
siterhukum itu dan diadakan perjanjian yang harus diturutnya selama tempo
percobaan
(3)
Tempo percobaan itu lamanya lebih setahun dari pada sisa hukuman yang
sebenarnya dari siterhukum itu. Tempo percobaan itu tidak dihitung selama
kemerdekaan siterhukum dicabut dengan sah.
Pasal 24
Orang hukuman penjara dan orang hukuman kurungan boleh diwajibkan bekerja, baik di
dalam maupun di luar tembok penjara tempat orang hukuman. (KUHP. 14,19,19)
Pasal 25
Kerja di luar tembok penjara dimikian tidak diperintah kepada :
1e. Orang hukuman seumur hidup.
2e. Perempuan;
3e. Orang hukuman yang menurut pemeriksaan dokter nyata tidak kuat badannya untuk
pekerjaan itu. (KUHP 24)
PENGECUALIAN, PENGURANGAN DAN PENAMBAHAN HUKUMAN
Pasal 44
(1)
Barangsiapa mengerjakan sesuatu perbuatan, yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan kepadanya karena kurang sempurna akalnya atau karena
sakit berubah akal tidak boleh dihukum.
(2)
Jika nyata perbuatan itu tidak dapat dipertanggungkan kepadanya karena kurang
sempurna akalnya atau karena sakit berubah akal maka hakim boleh memerintahkan
menempatkan dia di rumah sakit gila selama-lamanya satu tahun untuk diperiksa
(3)
Yang ditentukan dalam ayat yang diatas ini, hanya berlaku bagi Mahkamah
Agung, Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri.
Pasal 45
Jika seseorang yang belum dewasa dituntut karena perbuatan yang dikerjakannya ketika
umurnya belum enam belas tahun, hakim boleh memerintahkan, supaya si tersalah itu
dikembalikan kepada orang tuanya; walinya atau pemeliharanya, dengan tidak dikenakan
sesuatu hukuman; atau memerintahkan, supaya si tersalah diserahkan kepada Pemerintah
dengan tidak dikenakan sesuatu hukuman, yakni jika perbuatan itu masuk bagian
kejahatan atau salah satu pelanggaran yang diterangkan dalam pasal 489, 490, 492, 496,
497, 503 505, 514, 517 519, 526, 531, 532, 536 dan 540 dan perbuatan itu
dilakukannya sebelum lalu dua tahun sesudah keputusan dahulu yang menyalahkan dia
melakukan salah satu pelanggaran ini atau sesuatu kejahatan ; atau menghukum anak
yang bersalah itu.
Pasal 48
Barang siapa melakukan perbuatan karena terpaksa oleh sesuatu kekuasaan yang tak
dapat dihindarkan tidak boleh dihukum.

Pasal 49
(1)
Barang siapa melakukan perbuatan, yang terpaksa dilakukannya untuk
mempertahankan dirinya atau diri orang lain, mempertahankan kehormatan atau harta
benda sendiri atau kepunyaan orang lain, dari pada serangan yang melawan hak dan
mengancam dengan segera pada saat itu juga, tidak boleh dihukum.
(2)
Melampaui batas pertahanan yang sangat perlu, jika perbuatan itu dengan
sekonyong-konyong dilakukan karena perasaan tergoncang dengan segera pada saat
itu juga, tidak boleh dihukum.
Pasal 51
(1)
Barang siapa melakukan perbuatan untuk menjalankan perintah jabatan yang
diberikan oleh kuasa yang berhak akan itu, tidak boleh dihukum.
(2)
Perintah jabatan yang diberikan oleh kuasa yang tidak berhak tidak
membebaskan dari hukuman, kecuali jika pegawai yang dibawahnya atas
kepercayaannya memandang bahwa perintah itu seakan-akan diberikan kuasa yang
berhak dengan sah dan menjalankan perintah itu menjadi kewajiban pegawai yang
dibawah perintah tadi.
Pasal 52
Jikalau seorang pegawai negeri melanggar kewajibannya yang istimewa dalam
jabatannya karena melakukan perbuatan yang boleh di hukum, atau pada waktu
melakukan perbuatan yang boleh di hukum memakai kekuasaan, kesempatan atau daya
upaya yang diperoleh dari jabatannya, maka hukumannya boleh ditambah dengan
sepertiganya. (KUHP 12, 18, 30, 36, 92)
PERCOBAAN
Pasal 53
(1)
Percobaan untuk melakukan kejahatan terancam hukuman, bila maksud
sipembuat sudah nyata dengan dimulainya perbuatan itu dan perbuatan itu tidak jadi
sampai selesai hanyalah lantaran hal yang tidak tergantung dari kemauannya sendiri
(KUHP 184 5, 302 4, 351 5, 352 2)
(2)
Maksimum hukuman utama, yang diadakan bagi kejahatan dikurangkan dengan
sepertiganya, dalam hal percobaan.
(3)
Jika kejahatan itu diancam dengan hukuman mati, atau hukuman penjara seumur
hidup, maka bagi percobaan dijatuhkan hukuman penjara selama-lamanya lima belas
tahun
(4)
Hukuman tambahan bagi percobaan sama saja dengan hukuman tambahan bagi
kejahatan yang telah diselesaikan. (KUHP 54, 86, 184 5, 302 4, 351 5, 352 5)
TURUT SERTA MELAKUKAN PERBUATAN YANG DAPAT DIHUKUM
Pasal 55
(1)
Dihukum sebagai orang yang melakukan peristiwa pidana :

1e. Orang yang melakukan yang menyuruh melakukan atau turut melakukan
perbuatan itu ;
2e. Orang yang dengan pemberian, perjanjian, salah memakai kekuasaan atau
pengaruh, kekerasan, ancaman, atau tipu daya atau atau dengan memberi
kesempatan, daya upaya atau keterangan, sengaja membujuk untuk melakukan
sesuatu perbuatan (KUHP 163 bis, 263 s)
(2) Tentang orang-orang tersebut dalam sub 2e itu yang boleh dipertanggungjawabkan
kepadanya hanyalah perbuatan yang dengan sengaja dibujuk oleh mereka itu, serta
dengan akibatnya (KUHP. 51, 57 4, 58)
Pasal 56
Dihukum sebagai orang yang membantu melakukan kejahatan (KUHP 58, 86) :
1e. Barangsiapa dengan sengaja membantu melakukan kejahatan itu (KUHP 186) :
2e. Barangsiapa dengan sengaja memberi kesempatan, daya-upaya atau keterangan untuk
melakukan kejahatan itu (KUHP 57 s, 60, 86, 236 s)
GUGURNYA HAK MENUNTUT HUKUMAN DAN GUGURNYA HUKUMAN
Pasal 78
Hak menuntut hukuman gugur (tidak dapat dijalankan lagi) karena lewat waktunya :
1e. Sesudah lewat satu tahun lagi segala pelanggaran dan bagi kejahatan yang dilakukan
dengan mempergunakan percetakan;
2e. Sesudah lewat enam tahun, bagi kejahatan, yang terancam hukuman denda, kurungan
atau penjara yang tidak lebih dari tiga tahun;
3e. Sesudah lewat dua belas tahun, bagi segala kejahatan yang terancam hukuman penjara
sementara yang lebih dari tiga tahun;
4e. Sudah lewat delapan belas tahun bagi semua kejahatan yang terancam dihukum mati
atau penjara seumur hidup.
Pasal 83
Hak menjalankan hukuman hapus karena siterhukum meninggal dunia (KUHP 77)
Pasal 84
(1)
Hak menjalankan hukuman gugur karena lalu waktunya (daluwarsa)
(2)
Tempo gugurnya itu, untuk pelanggaran sesudah dua tahun, untuk kejahatan yang
dilakukan dengan mempergunakan percetakan sesudah lima tahun, dan untuk
kejahatan yang lain sesudah sepertiganya lebih dari tempo gugurnya penuntutan hak
menuntut hukuman (KUHP 78)
(3)
Tempo gugurnya itu sekali-kali tidak boleh kurang dari lamanya hukuman yang
telah dijatuhkan.
(4)
Hak menjalankan hukuman mati tidak dapat gugur karena lewat temponya.

Anda mungkin juga menyukai