Tabel 1-2 Satuan Dan Simbol Satuan Besaran Satuan Simbol Satuan Simbol
Tabel 1-2 Satuan Dan Simbol Satuan Besaran Satuan Simbol Satuan Simbol
Besaran
Percepatan
Luas
Kerapatan
Satuan
meter per sekon (detik)
Simbol
m/
Satuan
Kaki per detik
Sentimeter kuadrat
Kuadrat
Inci kuadrat
Meter
Kaki kuadrat
Simbol
Ft/
Kubik
gram per liter
Energi,
g/L
J
Kaki-pound
Kilo joule
kJ
Tenaga kuda-jam
Mega joule
MJ
Kilowattjam
kWh
kerja,
panas
fthp-h
(3.6 MJ)
Gaya
Panjang
pound
kilonewton
Milimeter
kN
mm
inchi
in
Sentimeter
cm
kaki
ft
slug
slug
daya kuda
hp
kW
satuan termal
Btu/h
m
km
kg
kilometer
Massa
Sudut datar
Daya atau laju
pemindahan
energi
gram
miligram
derajat
mg
kilowatt
berupa
panas
Tekanan
Pa
psi
kuadrat
kilo pascal
kPa
psf atau
kuadrat
Kecepatan
Rad/s
rotasi
r/s
Temperatur
r/min
C
Derajat fahrenheit
Kelvin
K
s
menit
min
jam
hari
Waktu
Derajat Rankine
Volume
Kaki kubik
liter
Galon
gpm
cfs
sentimeter kubik
Laju
milimeter
aliran Meter kubik per sekon
volumetrik
mL
/s
SIFAT-SIFAT FLUIDA
Kerapatan, kompresibilitas, kapilaritas dan tekanan uap adalah sifat-sifat yang diminati untuk
fluida-fluida yang dalam keadaan diam; namun untuk fluida-fluida sejati yang bergerak masih
ada satu sifat lagi yang penting yaitu viskositas. Sifat-sifat agregat sebagai suatu kesatuan
tentu saja bergantung pada struktur molekuler fluida serta pada sifat gaya-gaya
intermolekulernya. Jarak antar molekul dalam gas lebih besar dari ukuran setiap molekulnya,
sedangkan dalam zat cair keduanya kurang lebih sama. Truesdell menyatakan [2]. dengan
menganggap fluida atau zat padat sebagai suatu susunan molekul, kita dapat membuat
kesimpulan yang berlwanan dengan pandangan tentang zat sebagai suatu continuum.
Kebalikannya, tidak ada sesuatu dalam pandangan tentang zat sebagai suatu continuum yang
dapat dipelajari secara molekuler. Jadi, kita mengandaikan fluida berperilaku seolah
memiliki struktur yang kontinu.
Kebijakan untuk mengabaikan gerak masing-masing molekul didasarkan pada pertimbangan
bahwa (1) interaksi antar molekul bukanlah sesuatu yang penting untuk mengembangkan
pemahaman tentang perilaku aliran yang bersifat makroskopik, dan (2) kerapatan fluida (fluid
density) adalah ukuran massa atau banyak molekul per satuan volume dikalikan dengan
massanya. Tekanan fluida (fluida pressure) adalah jumlah semua gaya normal per satuan luas
akibat benturan-benturan molekul-molekul fluida dengan permukaan itu. Tegangan-tegangan
tangensial juga ada akibat kombinasi tumbukan-tumbukan molekul yang sudut sudutnya
tertentu. Jika fluida dalam keadaan diam, jumlah gaya-gaya tangensial dari sejumlah besar
tumbukan yang bersifat acak itu harus sama dengan nol. Betapapun demikian, gaya-gaya
normal tidak akan sama dengan nol sehingga tekanan atau tegangan normal tetap ada
walaupun fluida dalam keadaan diam. Di pihak lain, apabila fluida mengalami translasi,
kumpulan molekul tersebut cenderung memilih suatu arah gerak yang tertentu sehingga total
dari sekian banyak tumbukan yang terjadi menghasikan suatu momentum tangensial netto
terhadap permukaan. Dengan demikian tegangan tangensial atau tegangan geser ini
merupakan fungsi gerak molekuler, dan utuk menjelaskan perilaku gabungan tersebut kita
memerlukan sebuah sifat fluida tambahan, viskositas.
1-5
Kerapatan (density) suatu zat adalah ukuran untuk konsentrasi zat tersebut dan dinyatakan
dalam massa per satuan volume; sifat ini ditentukan dengan cara menghitung nisbah (ratio)
massa zat yang terkandung dalam suatu bagian tertentu terhadap volume bagian tersebut.
Ketika volume yang mengandung suatu massa fluida m di kurangi ukuran sampai sekitar
titik P, maka nisbah m/ mencapai suatu harga batas . Jika volume terus diperkecil,
efek molekulernya segera tampak dan volume tersebut mungkin memiliki total massa
molekul m yang berbeda pada saat yang berlainan.
Kerapatan air pada temperatur kamar adalah sekitar 1.94 slug/ft 3, atau 1000 kg/m3. Kerapatan
udara baku (ditetapkan pada tekanan mutlak 2116 lbf/ft2 dan T = 59 F) adalah 0.002378
slug/ft3. Dalam sistem SI ( = 1.013 10 5 N/m2 dan T = 15 C) kerapatan udara baku adalah
1.225 kg/m3.
Temepratur dan tekanan pengaruhnya kecil terhadap kerapatan zat cair, namun sangat berarti
terhadap kerapatan gas.
Volume jenis v adalah volume yang ditempati oleh sebuah satuan massa zat dan karena itu
merupakan kebalikan dari kerapatan :
v=
Berat jenis adalah gaya gravitasi terhadap massa yang terkandung dalam sebuah satuan
volume zat. Jadi :
=g
Untuk air dengan kerapatan 1000 kg/m3 dan percepatan gravitasi g = 9.81 m/s2, berat
jenisnya adalah
= (1000 kg/m3) (9.81 m/s2) = 9810 N/m3
jika kerapatan air itu 1.94 slug/ft3) = 62.4 lbf/ft3
Berat jenis bergantung pada harga percepatan gravitasi lokal. Gaya hidrostatik yang bekerja
terhadap fluida bergantung pada gravitasi sehingga orang terbiasa menggunakan berat jenis
dalam perhitungan-perhitungan yang melibatkan gaya tersebut.
Gravitasi jenis s adalah sifat yang digunakan untuk memperbandingkan kerapatan suatu zat
dengan kerapatan air. Karena kerapatan semua zat cair bergantung pada temperatur serta
tekanan, maka temperatur zat cair yang dipertanyakan, serta temperatur air yang dijadikan
acuan, harus dinyatakan acuan, harus dinyatakan untuk mendapatkan harga-harga gravitasi
jenis yang tepat :
s=
Kerapatan gas boleh dihitung dari salah satu persamaan gas sebagai suatu fungsi tekanan dan
temperatur. Untuk gas ideal,
=
Contoh
Hitung kerapatan udara pada tekanan mutlak 200 lb f/in.2 dan temperatur 560 R (setara
dengan dengan 13.79 104 N/m2 dan 311 K dalam SI).
Jawab
=
= 0.0300 slug/ft3
Dalam sistem SI
=
= 15.40 kg/m3