Kelompok 5
ade
preska
Pendidikan
Tujuan
1. Meningkatkan
kesadaran
dan
pengertian
masyarakat
tentang
penting memilihara kesehatan gigi
dan mulut.
2. Meningkatkan atau paling sedikit
mengurangi penyakit gigi dan mulut
dan ganggan lain pada gigi dan
mulut.
Pekerjaan
Jenis pekerjaan dapat berperan dalam
timbulnya penyakit darifaktor-faktor
yang langsung dapat menimbulkan
kesakitan terutama pada benda-benda
fisik
yang
dapat
menimbulkan
penyakit.
Penghasilan
Penghasilan dan prevalensi penyakit
gigi dan mulut mempunyai hubungan
yang
erat.
Hal
ini
dikarenakan
seseorang akan kurang memanfaatkan
pelayanan yang ada karena mungkin
tidak mempunyai uang untuk membeli
obat, membayar transport dan lain
sebagainya.
Merokok
PENGARUH
MEROKOK
TERHADAP
LIDAH
Pada perokok berat, merokok menyebabkan rangsangan
pada papilafiliformis (tonjolan/juntai pada lidah bagian
atas) sehingga menjadi lebih panjang (hipertropi). Disini
hasil pembakaran rokok yang berwarna hitam kecoklatan
mudah dideposit, sehingga perokok sukar merasakan rasa
pahit, asin, dan manis, karena rusaknya ujung sensoris
dari alat perasa (tastebuds).
PENEBALAN MUKOSA AKOBAT MEROKOK
Merokok
merupakan
salah
satu
faktor
penyebab
Leukoplakia yaitu suatu bercak putih atau plak pada
mukosa mulut yang tidak dapat dihapus.
PENGARUH MEROKOK TERHADAP GUSI
Jumlah karang gigi pada perokok cenderung lebih banyak
daripada yang bukan perokok. Karang gigi yang tidak
dibersihkan dapat menimbulkan berbagai keluhan seperti
gingivitis atau gusi berdarah. Disamping itu hasil
pembakaran rokok dapat menyebabkan gangguan sirkulasi
Stres
Faktor stres dapat memicu terjadinya
stomatitis
sebab
stres
dapat
mengganggu proses kerja dari tubuh
sehingga
mengganggu
proses
metabolism tubuh dan menyebabkan
tubuh
rentan
terhadap
serangan
penyakit,
tidak
hanya
kejadian
stomatitis
bahkan
gangguangangguan lainnya dapat dapat dipicu
oleh stres
eriks
Gangguan
1. Sindrom Sjogren
sering disebut autoimmune exocrinopathy
penyakit
autoimun
sistemik
yang
terutama mengenai kelenjer eksokrin dan
biasanya memberikan gejala kekeringan
persisten pada mulut dan mata akibat
gangguan fungsional kelenjer saliva dan
lakrimalis.
20-30 % pasien sindrom sjogren primer
mengalami pembesaran kelenjar parotis
atau submandibularis yang tidak nyeri.
Pembesaran
kelenjar
ini
dapat
bertransformasi menjadi limfoma.
2. Pemphigoid
Merupakan penyakit vesikulobulus
3. Pemphigus
Merupakan
sekumpulan
kelainan
vesikulobulous yang ditandai oleh
serangan pada kulit, mulut, serta
daerah membran mukosa lainnya.
Gambaran
klinis pemphigus tidak
spesifik
dengan
daerah
yang
mengalami erosi pada mukosa mana
saja
Pemphigus biasannya penyakit orang
tua dan wanita lebih banyak terserang
dibandingkan pria
4. Anemia Pernisiosa
biasannya terjadi pada wanita tua dan
setengan baya.
Pasien
tidak
mempunyai
keluhan
spesifik pada saluran pencernaan
tetapi
akan
mengalami
simptomsimptom sebagai akibat kekurangan
vitamin B12.
Gambaran
oral
memperlihatkan
adanya glositis, keilitis, angularitis,
sindrom rasa terbakar pada mulut
atau ulserasi oral yang berulang
5. Lichen Planus
penyakit
dini
1. Defisiensi mineral
a. Defisiensi kalsium : terjadi absorpsi tulang rahang
b.
c.
d.
e.
2. Defisiensi protein
Sumber protein : daging, telur, susu,
3. Defisiensi vitamin
a. Defisiensi vitamin A : terjadinya gingivitis, hiperplasia
b.
c.
d.
e.
f.
djuna
edy
Ulseratif
Akut
yang
Nekrosis (ANUG)
ANUG adalah umum pada pasien HIV.
Ditandai oleh gusi yang mendadak sakit,
merah padam, bengkak, berdarah dan
bau mulut. Papila-papila interdental
tampak hilang , berulserasi, tertutup oleh
kulit nekrotik keabu-aabuan
2. Gingivitis HIV
Ditandai
3. Periodontitis HIV
Adalah
2. Kandidiasis
Pseudomembranosa
Memberikan
gambaran
plak
lunak
berwarna putih pada daerah mukosa
bukal , lidah, dan permukaanmukosa mulut
lainnya, dapat diangkat, meninggalkan
dasar kemerahanatau berdarah.
4. Kaposis Sarkoma
Dalam
Pemeriksaan yg diperlukan
Pemeriksaan Pelengkap
amy
Hemoglobin
Dalam menentukan normal atau tidaknya kadar
Hematokrit
Merupakan ukuran yang menentukan
banyaknya jumlah sel darah merah
dalam 100 ml darah yang dinyatakan
dalam persent (%). Nilai normal
hematokrit untuk pria berkisar 40,7% 50,3%
sedangkan
untuk
wanita
berkisar 36,1% - 44,3%.
Leukosit
Merupakan komponen darah yang
berperanan dalam memerangi infeksi
yang disebabkan oleh virus, bakteri,
ataupun proses metabolik toksin, dll.
Nilai normal leukosit berkisar 4.000 10.000 sel/ul darah.
Trombosit
Merupakan bagian dari sel darah yang
berfungsi membantu dalam proses
pembekuan
darah
dan
menjaga
integritas
vaskuler.
Nilai
normal
trombosit berkisar antara 150.000 400.000 sel/ul darah.
Eritrosit
Merupakan
komponen
darah
yang
paling
oksigen
dari
paru-paru
untuk
digunakan
untuk
membantu
2.
MCH
(Mean
Hemoglobin
Corpuscular
Eritrosit
Hemoglobin)
Rata-Rata
(HER),
atau
yaitu
MCHC
(Mean
Concentration)
Corpuscular
atau
Konsentrasi
Hemoglobin
Hemoglobin
didapt
per
eritrosit,
dinyatakan
dengan
jeremi
chella
Pemberian Profilaksis
Pada
pasien
immunocompromised,
profilaksis semacam itu harus selalu
diberikan.
Dalam
administrasi
suatu
antibiotik untuk keperluan profilaksis,
konsentrasi obat dalam plasma harus jauh
lebih tinggi dibandingkan jika antibiotik
digunakan untuk tujuan terapeutik. Jadi,
dosis profilaktik yang diberikan sebelum
pembedahan haruslah dua kali lipat
dibandingkan dosis terapeutik
Pemilihan Antibiotik
Antibiotik oral yang efektif melawan
infeksi odontogenik antara lain penisilin,
klindamisin,
eritromisin,
cefadroxil,
metronidazole, dan tetrasiklin. Antibiotikantibiotik
tersebut
efektif
melawan
streptococci dan anaerob rongga mulut.
Penisilin V adalah penisilin pilihan untuk
kasus infeksi odontogenik. Yang bersifat
bakterisidal, dan meskipun spektrum
aksinya relatif terbatas, agen ini dapat
digunakan
untuk
perawatan
indeksi
odontogenik (Rasuna, 2010).
Human Precaution
a. Penjaringan Pasien
b. Perlindungan
c. Dekontaminasi Peralatan
Dekontaminasi adalah suatu istilah umum yang
meliputi segala metode pembersihan, desenfeksi dan
sterilisasi
yang
bertujuan
untuk
menghilangkan
pencemaran mikroorganisme yang melekat pada
peralatan medis
d.Desinfeksi permukaan lingkungan kerja
Setiap permukaan yang dijamah oleh tangan operator
harus disterilkan (misalnya instrumen) atau desinfeksi
(misalnya meja kerja, kaca pengaduk, tombol-tombol
atau pegangan laci dan lampu).
e. Penanganan limbah klinik
Sampah ini dikumpulkan untuk dibakar, atau ditanam
untuk jenis tertentiu. Limbah klinik seperti jarum
dikumpulkan
didalam
wadah
plastik
berwarna
kuninguntuk dibakar dan jenis limbah tertentu
dikumpulkan untuk ditanam (USU, 2008).
Penatalaksanaan kasus
Penatalaksanaan Tindakan
arista
Tindakan Pre-treatment
Tindakan pretreatment dilakukan untuk
mencegah infeksi bakteri pasca pembedahan.
dilakukan dengan cara, pemberian Antibiotik
Profilaksis.
Tindakan Perawatan
(Treatment)
1Keluhan
Keluhan utama
utama ::
(PerikoronitisAku
(PerikoronitisAku
tt
Pemberian
Antibiotik
Perikoronitis
tidak Akut
Medika
mentosa
(topikal &
sistemik)
Operkulekto
mi
2 Perawaan
Perawaan Lesi
Lesi
yang
yang di
di temukan
temukan
pada
pada rongga
rongga
Mulut
Mulut
Candidiasis
Candidiasis
Oral
Oral
Edukasi
Edukasi
Penderita
Penderita AIDS
AIDS
untuk
untuk menjaga
menjaga
kebersihan
kebersihan OH
OH
Kaposis
Kaposis
Sarcoma
Sarcoma Oral
Oral
Terapi
Antiviral
Penatalaksanaan
( Pengobatan )
tina
Perikoronitis
Terapi simptomatis
Rasa sakit ringan sedang =
NSAID
Rasa sakit berat = Opioid ringan
Terapi antibiotik
Jika belum terjadi odema =
antibiotik aerob
Jika sudah terjadi odema =
Perikoronitis Akut
Perikoronitis
akut
merupakan
kontraindikasi operkulektomi, sehingga
fase ini harus dilewati dengan pemberian:
Irigasi mukosa ruang perikorona dengan
larutan antimikroba, salin steril atau
larutan povodine iodone 10%
Kumur dengan air hangan atau larutan
salin
Instruksikan ke pasien untuk kumur air
Kandidiasis Oral
Sebelum
dilakukan pengobatan
harus
diketahui
faktor
predisposisi.
Pengobatan
kandidiasis
oral
dapat dilakukan secara sistemik
maupun topikal.